Anda di halaman 1dari 10

MK : Konsep Kebidanan Dosen : Sulistiani, SST, M.

Kes
“MODEL ASUHAN KEBIDANAN DI INDONESIA DAN LUAR NEGERI. TEORI
RAMONA T. MARCER”

Kelompok 3
Delfi Septia Ulandari
Fahima Ilmi
Rosilawati
Yuni Kartika

AKADEMI KEBIDANAN SEMPENA


NEGERI PEKANBARU
2018/2019
Teori Ramona Mercer
Teori Ramona Mercer lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian
peran ibu. Mercer membagi teorinya menjadi dua pokok bahasan, yaitu sebagai berikut.
1. Efek stress antepartum.
Stress antepartum adalah komplikasi dari risiko kehamilan dan pengalaman negative
dalam kehidupan seorang wanita. Tujuan asuhan yang diberikan adalah dukungan
selama hamil untuk mengurangi ketidakpercayaan diri ibu. Riset Mercer menjelaskan
tentang efek stress antepartum terhadap fungsi keluarga sebagai suatu keutuhan, fungsi
pasangan individual (hubungan timbal balik ayah-ibu, ibu-bayi, ayah-bayi) dalam
keluarga, dan status kesehatan sebagai variable dependen/bebas.

Penelitian Mercer menunjukan ada enam faktor yang terhubung dengan status
kesehatan, yaitu sebagai berikut:
•Hubungan interpersonal.
•Peran keluarga.
•Stres antepartum.
•Dukungan social.
•Rasa percaya diri
•Penguasaan rasa takut, ragu, dan depresi.
Mercer kemudian mempresentasikan 3 model yang mendukung hubungan antara
variable independen dengan variable dependen diatas yaitu :
1. 10 hubungan stress antepartum dengan individu.
2. Hubungan stress antepartum dengan pasangan individual.
3. Hubungan stress antepartum dengan fungsi keluarga
Maternal Role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu memperoleh identitas
baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap tentang dirinya
sendiri.
2. Pencapaian peran ibu.
Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Lebih lanjut Mercer menyebut
tentang stress antepartum terhadap fungsi keluarga baik yang positif maupun negative.
Stres antepartum karena resiko kehamilan akan memengaruhi persepsi diri terhadap
status kessehatan
Pencapaian peran ibu adalah suatu proses interaksi dan pengembangan yang terjadi
dalam suatu kurun waktu tertentu, dimana selama periode itu ibu menjadi dekat/lekat
dengan bayinya, mempunyai kemampuan melaksanakan tugas-tugas perawatan yang
tercangkup didalam peran, serta mengekspresikan kesenangan dan kepuasan dalam
peran.
Mercer menggambarkan dasar teori dari penelitian dalam teori pencapaian peran
yang mengidentifikasikan empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu adalah sebagai
berikut.
• Anticipatory.
• Formal.
• Informa.
• Personal
Wanita dalam mencapai peran ibu dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini.
1 Faktor ibu.
•Umur ibu pada waktu melahirkan.
•Persepsi ibu pada waktu melahirkan pertama kali.
•Stres sosial.
•Memisahkan ibu dengan anak secepatnya.
•Dukungan sosial.
•Konsep diri.
•Sifat pribadi.
•Sikap terhadap membesarkan anak.
•Setatus kesehatan ibu.
2. Faktor bayi.
•Temparemen.
•Kesehatan bayi.
3. Faktor-faktor lainnya.
•Latar belakang etnik.
•Status perkawinan.
•Status ekonomi.
Berdasarkan faktor dukungan sosial, Mercer mengidentifikasikan adanya empat
faktor pendukung yaitu sebagai berikut.
1. Emotional support
2. Informational support
3. Physical support
4. Appraisal support
Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan,
status ekonomi, dan konsep diri adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam
pencapaian peran. Peran bidan diharapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah
membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ini dan
kontribusi dari stress antepartum
Peran bidan diharapkan oleh mercer dalam teori nya adalah membantu wanita dalam
melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pencapaian peran ini dan kontribusi dari stress antepartum.
Pada masa post partum,mercer mempresentasikan suatu model peran ibu selama tahun
pertama yang terdiri dari :
a. Physical recovery phase (lahir-1 bulan)
b. Achievement phase (2-4 atau 5 bulan)
c. Disruption phase (6-8bulan)
d. Reorganization phase (8-12 bulan)
Fase-fase adaptasi diatas mencakup tiga level yaitu level biologis, psikologis, dan
sosial.
Contoh kasus dan penerapan teori
Dina melahirkan pada usianya yang ke 27 tahun. Dan pada usianya yang masih muda
ini, ia tidak memiliki banyak pengetahuan untuk menjadi seorang ibu. Ia mendengar
banyak informasi negative dari orang-orang disekitarnya mengenai kehamilan. Hal
tersebut membuat Dina sters dan takut untuk menjadi seorang ibu dan sulit untuk
menerima identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan penjabaranyang lengkap
tentang dirinya sendiri.

Penerapan :
1. Bidan memberikan asuhan selama kehamilan untuk mengurangi ketidak percayaan
diri ibu dan memberikan dukungan berupa
 emotional support
 information support
 appraisal support
2. Bidan membantu wanita dalam melaksanakan tugas dalam adaptasi peran dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian peran ibu.
3. Dina harus mendekatkan diri dengan bayinya termasuk mengekspresikan kepuasan
dan penghargaan
4. Keluarga menempatkan peran positifnya dengan memberikan informasi maupun
pengajaran-pengajaran yang tidak memicu stress antepartum.

Anda mungkin juga menyukai