FARMAKOTERAPI PASIEN
Disusun oleh:
Kelompok 1/A
Afifah Dwi Rahmatika G1F014027
Astriana Dian Wahdani G1F014035
Alim Wijaya G1F014039
Amyda Ayu Dianritami G1F014053
Alifah Itmi Mushoffa G1F014073
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 1
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien Tn. YT Umur/TTL 57 tahun
No. Rekam Medik 00954291 BB -
Alamat Tambaksogra TB -
Status Jaminan - Jenis Kelamin Laki-Laki
RIWAYAT MRS
Tanggal MRS 3 Januari 2015 Tanggal KRS 8 Januari 2015
Riwayat MRS Lemas, kaki kiri terasa sakit, terdapat luka di kaki kiri
>1 bulan
Riwayat Penyakit Diabetes Melitus (DM)
Riwayat Obat/Suplemen Metformin, Glimepirid
Riwayat lifestyle -
Alergi -
Diagnosis Diabetes Melitus (DM), Anemia, Ulkus Pedis
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 2
PATOFISIOLOGI
Mengatasi anemia.
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 5
TERAPI YANG DITERIMA PASIEN
(DARI KASUS)
Tanggal
Obat Dosis Frekuensi
3/1 4/1 5/1 6/1 7/1 8/1
IVFD NaCl 0.9% 20 tpm - V V V V V V
Injeksi Ceftriaxon 1 gr 2X V V V V V V
Injeksi Ketorolak 30 mg 2X V V V V V V
Amlodipin 10 mg 1X V V V V V V
PCT 500 mg 3X V V V V V V
Diaform 2 tab 3X - V V V V V
Diazepam 2 mg 2X - - V V V V
Metformin 500 mg 1-0-1 V V V V V V
Glimepirid 2 mg 1-0-0 V V V V V V
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 6
DRP 1 OVERDOSE GLIMEPIRID
SUBJEKTIF Terdapat luka di kaki kiri > 1 bulan
GDS = 267 mg/dL; GDP = 162 mg/dL;
OBJEKTIF
G2JPP = 164 mg/dL; HbA1c 10,9 %
Menurut Garber et al (2015), pasien DM dengan nilai HbA1c lebih dari
9% tanpa disertai symptom maka diberi terapi kombinasi dua OHO
disertai modifikasi gaya hidup. Sehingga pemilihan obat pada kasus
sudah tepat yaitu kombinasi glimepirid dan metformin. Namun, dosis
glimepirid yang diberikan (2 mg) overdose.
Menurut Can et al., (2013) dan Loughnan et al. (2011), Epoetin Alfa,
Epoetin Beta, dan Darbepoetin alfa memiliki efek yang tidak jauh
berbeda. Namun menurut Carerra et al., (2009) pengunaan
darbepotein alfa lebih efisien dari segi harga dan frekuensi. Sehingga
terapi anemia yang dipilih adalah darbepoetin alfa.
Diberikan Darbepoetin Alfa (0,46 – 0,59 µg/Kg/minggu) secara
PLAN
subkutan selama 4 minggu.
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 9
DRP 4 OBAT TIDAK EFEKTIF
SUBJEKTIF Kaki kiri terasa sakit, terdapat luka di kaki kiri > 1 bulan
OBJEKTIF Leukosit = 15.890 /mm3; Segmen = 85,1 %; Limfosit = 8 %
3/1/15 Terjadi peningkatan leukosit sebesar 15890/mm3 dan sudah diatasi dengan Injeksi
Ceftriaxon dengan dosis 2 x sehari 1 gram.
Menurut Lipsky (2012), ulkus pedis pasien termasuk ke dalam Grade 4 (Severe), dapat
ASSESSMENT dilihat dari suhu > 38oC, RR > 20 kali per menit, dan leukosit > 12.000/mm3.
Piperacillin/Tazobactam merupakan antibiotik yang direkomendasikan sebagai pilihan terapi
untuk ulkus pedis Grade 4 (Severe) (Modha, et al., 2007, Lipsky, et al., 2012, Abbas, et al.,
2015).
Piperacillin/Tazobactam memiliki aktivitas antibakteri spektrum luas yang sesuai untuk
pengobatan infeksi polimikrobial. Abbas (2015) telah mereview perbandingan
Piperacillin/Tazobactam dengan beberapa obat seperti Ertepenem, Ampicillin/Sulbactam,
dan Moxifloxacin. Piperacillin/Tazobactam memiliki remisi klinik yang lebih baik apabila
dilanjutkan dengan pemberian antibiotik oral seperti Amoxicillin/Clavulanate (Scharper,
2013).
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 11
DRP 6 OVERDOSE
SUBJEKTIF -
OBJEKTIF BAB Cair (3-4/1/15)
Pada kasus pasien mengalami BAB cair dan diberikan terapi diaform
sehingga pada tanggal 5/1 pasien tidak lagi BAB cair. Namun pada kasus
ASSESSMENT ini penggunaan diaform tetap dilanjutkan selama MRS. Menurut
drugs.com, penggunaan kaolin tidak bolehlebih dari 2 hari, sehingga
diaform sebaiknya diberikan saat diare saja.
PLAN Diaform digunakan saat diare saja, maksimal 2 hari. Apabila diare
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 12
TERAPI MRS YANG DIREKOMENDASIKAN
Tanggal
Obat Dosis Frekuensi
3/1 4/1 5/1 6/1 7/1 8/1
IVFD NaCl 0.9% 20 tpm - V V V V V V
Tazocin 4,5 gr IV 3X V V V V V V
Injeksi Ketorolak 30 mg 2X V V V V V V
Amlodipin 10 mg 1X V V V V V V
PCT 500 mg 3X V - - - - -
Diaform 2 tab 3X - V - - - -
Diazepam 2 mg 2X - - V V V V
Metformin 500 mg 1-0-1 V V V V V V
Glimepirid 1 mg 1-0-0 V V V V V V
0,46 – 0,59
Darbepoetin Alfa - V - - - - -
12/22/2019 µg/Kg/mgg FARMAKOTERAPI 3 13
TERAPI KRS YANG DIREKOMENDASIKAN
Amlodipin 5 mg 1X
Metformin 500 mg 1-0-1 (2X sehari)
Glimepirid 1 mg 1-0-0 (1X sehari)
Darbepoetin Alfa 0,46 – 0,59 µg/Kg/mgg 1X seminggu
Amoxicillin/Clavulanate 2 x 1 sehari (06.00, 18.00)
875 mg PO
(Augmentin) Dengan durasi 7 -10 hari
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 14
TERAPI NON FARMAKOLOGI
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 15
KIE
TENAGA Perlu dilakukan pengecekan kadar ferritin dan saturasi
KESEHATAN transferin pada pasien untuk memutuskan perlu digunakan
suplementasi besi sebagai terapi adjuvant atau tidak.
Pemberian darbopoetin alfa dengan dosis 0,46 – 0,59
µg/Kg/minggu secara sc yaitu pada tanggal 3/1 ; 10/1 ; 17/1
Perlu dilakukan monitoring gejala dan tanda anemia (Hb,
Hct, eritrosit) setiap 1 minggu sekali.
Mengecek HbA1c dan GDS 3 bulan setelah pemberian
OHO.
Memonitoring tanda dan gejala terjadinya hipoglikemi
seperti menggigil, sakit kepala, lapar dll.
Mengkonfirmasi kepada dokter terkait terapi yang
disarankan.
Piperacillin/Tazobactam tidak bisa dicampur dengan obat
lain dalam 1 syringe.
Dilakukan monitoring leukosit setiap 3 hari
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 16
KIE
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 17
MONITORING
Monitoring
Obat Target Keberhasilan
Keberhasilan ESO
Menurunkan kadar leukosit
Diare, mual, muntah, Kadar Leukosit normal = 10.000 /mm3
Tazocin sehingga mengatasi infeksi
kemerahan. Tidak terjadi infeksi pada kaki.
yang terjadi
Pembengkakan
TD 130/80 mmHg monitoring
Amlodipin TD Pasien Normal pergelangan kaki atau
setiap hari
kaki.
Feses hitam, Urin keruh
Nyeri di punggung Suhu 36-37C, monitoring setiap
PCT Suhu Normal
bagian bawah dan / atau hari.
samping
kembung, penurunan BAB tidak caiir, monitoring setiap
Diaform BAB normal
nafsu makan. hari.
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 19
KESIMPULAN
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 20
REFERENSI
• Garber et al, 2015, AACE/ACE Comprehensive Diabetes Management Algorithm, Endocr Pract, 21 (No. 4).
• Kim, Hye-soon, Kim, Doo-man, Cha, Bong-soo, Park, Tae Sun, Kim, Kyoung-ah, Kim, Dong-lim, Chung, Choon Hee, Park, Jeong-hyun, Jang, Hak Chul,
Choi, Dong-seop, 2014, Efficacy of glimepiride/metformin fixed-dose combination vs metformin uptitration in type 2 diabetic patients inadequately
controlled on low-dose metformin monotherapy: A randomized, open label, parallel group, multicenter study in Korea, J Diabetes Invest 2014; 5:
701–708
• MIMS, 2017, MIMS Informasi Ringkas Produk Obat Edisi 2015, Medidata Indonesia, Jakarta.
• Shimpi, R. D., Patil, P. H., Kuchake, V. G., Ingle, P.V., Surana, S. J., Dighore, P. N., 2009, Comparison of effect of metformin in combination with
glimepiride and glibenclamide on glycaemic control in patient with type 2 diabetes mellitus, International Journal of PharmTech Research
• Can, C., Emre, S., Bilge, I., Yilmaz, A., and Sirin, A., 2013. Comparison of recombinant human erythropoietin and darbepoetin alpha in children.
Pediatrics International (2013) 55, 296–299.
• Carrera, F., and Burnier, M., 2009. Use of darbepoetin alfa in the treatment of anaemia of chronic kidney disease: clinical and pharmacoeconomic
considerations. NDT Plus (2009) 2 [Suppl 1]: i9–i17.
• KDOQI, 2006, Anemia In Chronic Kidney Disease In Adults, American Journal of Kidney Diseases, 47(5):S54-S57.
• Loughnan, A., Ali, G. R., Abeygunasekara, S. C., 2011, Comparison of the Therapeutic Efficacy of Epoetin Beta and Epoetin Alfa in Maintenance Phase
Hemodialysis Patients, Renal Failure, 33(3):373-375.
• Medscape, 2017. Darbepoetin alfa. http://reference.medscape.com/drug/aranesp-darbepoetin-alfa-342150#4 diakses pada tanggal 1 Mei 2017.
• NIH, 2011, Your Guide To Anemia, US Department of Health and Human Services : United State.
• Singh, D.K., Peter, W., and Ken, F., 2009. Erythropoietic stress and anemia in diabetes mellitus. Nat. Rev. Endocrinol. 5, 204–210 (2009).
• Abbas, M., Uckay I., Lipsky B. A., 2015, In diabetic foot infections antibiotics are to treat infection, not to heal wounds, Expert Opinion Pharmacother,
16(6).
• Bader, Mazen S., 2008, Diabetic Foot Infection, American Family Physician, 78 (1) : 71 - 79.
• Lipsky, B. A., Berendt A. R., Cornia P. B., et al., 2012, 2012 Infectious Diseases Society of America Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and
Treatment of Diabetic Foot Infections, CID 2012, 54 : 132 - 173.
• Modha, D., Bukhari S., Swann A., Kong M., Dawson K., 2007, Antimicrobial Guidelines for the Empirical Management of Diabetic Foot Infections, UHL
Policies and Guidelines Committee.
• Scharper, N. C., Dryrden M., Kujath P., et al., 2013, Efficacy and safety of IV/PO moxifloxacin and IV piperacillin/tazobactam followed by PO
amoxicillin/clavulanic acid in the treatment of diabetic foot infections: results of the RELIEF study, Infection, 41:175–186
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 21
LAMPIRAN
12/22/2019 FARMAKOTERAPI 3 22
Lipsky, 2012
Bader, 2008
Modha, et al, 2007