Anda di halaman 1dari 23

Uveitis Anterior

Pendahuluan

Uveitis  peradangan atau inflamasi yang


terjadi pada lapisan traktus uvealis (iris,
korpus siliaris, koroid)

Peradangan  bagian depan jaringan uvea atau iris iritis.


Peradangan Bagian badan tengah/corpus ciliaris siklitis.

Iritis & siklitis  iridosiklitis (uveitis anterior)

Peradangan lapisan koroid  uveitis posterior atau koroiditis


Anatomi Uvea
Uvea atau traktus uvealis merupakan lapisan
vaskular di dalam bola mata yang terdiri atas iris,
badan siliar, dan koroid.
Anatomi Uvea

• A. Iris
• Iris  bagian tengah iris pupil  untuk
mengatur besarnya sinar yang masuk mata.
• Iris  2 musculus mengatur pupil  Musculus
dilatator pupil (melebarkan pupil) dan Musculus
sfingter pupil (mengecilkan pupil)
Anatomi Uvea

• B. Korpus Siliaris

• Otot-otot siliar  akomodasi.


• Badan siliar menghasilkan humor akuos.
Anatomi Uvea

• C. Koroid

• Bagian posterior dari uvea yang terletak antara


retina dan sklera.
• Koroid adalah jaringan vascular yang terdiri atas
anyaman pembuluh darah.
Uveitis Anterior

• Definisi

Peradangan iris (iritis) / bagian badan siliar (siklitis) kadang-kadang


menyertai peradangan bagian belakang bola mata, kornea dan
sklera

Iritis & siklitis  iridosiklitis atau uveitis anterior


Uveitis Anterior

• Epidemiologi

Insidensi dari uveitis di Amerika Serikat sekitar 14-17 kasus per


100.000 orang per tahun
Insiden sering terjadi pada usia 20-59 tahun
20-30% etiologi idiopatik
Uveitis Anterior

• Klasifikasi

Uveitis anterior akut  uveitis yang berlangsung selama < 6 minggu,


onsetnya cepat dan bersifat simptomatik

Uveitis anterior kronik  > 6 minggu bahkan sampai berbulan-bulan atau


bertahun-tahun, seringkali onset tidak jelas dan bersifat asimtomatik.
Uveitis Anterior
Klasifikasi
Klasifikasi uveitis dibedakan menjadi empat kelompok utama, yaitu
klasifikasi secara anatomis, klinis, etiologis, patologis.

Klasifikasi anatomis
- Uveitis anterior
Iritis : Inflamasi yang dominan pada iris
Iridosiklitis : Inflamasi pada iris dan pars plicata
- Uveitis intermediet : Inflamasi dominan pada pars plana dan retina perifer
- Uveitis posterior : Inflamasi bagian uvea di belakang batas basis vitreus
Panuveitis : Inflamasi pada seluruh uvea

Klasifikasi Klinis
- Uveitis akut : Onset simtomatik terjadi tiba-tiba dan berlangsung selama ≤ 6
minggu
- Uveitis kronik : Uveitis yang berlangsung selama berbulan-bulan atau
bertahun-tahun, seringkali onset tidak jelas dan bersifat asimtomatik
Uveitis Anterior
Klasifikasi

Klasifikasi etiologis
- Uveitis eksogen : Trauma, invasi mikroorganisme atau
agen lain dari luar tubuh
- Uveitis endogen : Mikroorganisme atau agen lain dari
dalam tubuh

Klasifikasi patologis
- Uveitis non-granulomatosa : infiltrasi dominan limfosit pada
koroid
- Uveitis granulomatosa : koroid dominan sel epiteloid dan sel-
sel raksaa multinukleus
Uveitis Anterior
• Etiologi
Pada kebanyakan kasus tidak diketahui penyebabnya, diduga terjadi proses inflamasi dan non
infeksi.

1. Eksogen : Pada umumnya karena trauma, operasi intra okuler, ataupun iatrogenik.

2. Endogen : karena adanya kelainan sistemik sebagai faktor predisposisi

Autoimun Arthritis rheumatoid juvenilis, Spondilitis ankilosa, Kolitis ulserativa, Uveitis terinduksi lensa,

Sarkoidosis, Penyakit Chron

Infeksi Sifilis, Tuberkulosis, Morbus Hensen, Herpes Zoster, Herpes simpleks, Onkoserkiasis, Adenovirus

Keganasan Sindom Masquerade (Retinovblastoma, Leukimia, Limfoma, Melanoma maligna)

Lain-lain Idiopatik, Uveitis traumatic, Ablatio bretina, Iridosiklitis heterokromik funchs, krisis

glaukomatosiklitik.
Uveitis Anterior
• Patofisiologi
peningkatan
protein, fibrin, dan
Radang iris dan rusaknya Blood
sel-sel radang
badan siliar Aqueous Barrier
dalam humor
akuos.

sel-sel radang proses radang


slit lamp 
dapat melekat berlangsung lama
tampak sebagai
pada endotel (kronis) dan
flare,/partikel kecil
kornea berulang

keratic precipitate (KP). 1. Katarak


1. Mutton fat KP Peradangan
(besar)
2. Endoftalmitis
berlanjut
2. Punctate KP (kecil) 3. panoftalmitis
Uveitis Anterior
Patofisiologi
Sel-sel radang, fibrin,
fibroblas dapat menimbulkan
perlekatan antara iris

Kapsul Kornea
Lensa

Sinekia Sinekia
Posterior Anterior

Glaukoma
Sekunder
Uveitis Anterior
• Gejala Klinis

mata merah, fotofobia, nyeri,


Gejala akut penurunan tajam penglihatan
dan hiperlakrimasi

minimal sekali, meskipun


Gejala kronis proses radang yang hebat
sedang terjadi
Uveitis Anterior
• Gejala Klinis
-Rasa sakit
Uveitis Anterior - Injeksi
-Fotofobia
Jenis Non-
-Penglihatan kabur
Granulomatosa -Deposit putih halus
(keratic presipitate/ KP)
permukaan posterior kornea keratic presipitate
-Sinekia posterior

-Berangsur kabur
Uveitis Anterior -mata tersebut memerah secara difus
-Sakitnya minimal dan fotofobianya tidak
Jenis seberat bentuk non-granulomatosa
Granulomatosa -KP mutton fat
-sel-sel putih di tepian pupil (nodul
Koeppe)
- Nodul di stroma iris (nodul Busacca) KP mutton fat & nodul
Busacca
Uveitis Anterior
• Pemeriksaan Laboratorium

-tidak diperlukan pada pasien uveitis


ringan / yg respon pengobatan

-perlu pada granulomatosa,


bilateral, berat, /tidak cepat - Uji Veneral disease Research  sifilis
merespon pengobatan standar -Laboratory VDRL)
titer antibody nucleus (ANA)  anak kecil
curiga arthritis idiopatik juvenilis
- uji antigen histokompatibilitas HLA-B27 
arthritis, psoriasis, urethritis
-titer IgG dan IgM  toxoplasmosis
Uveitis Anterior
• Penatalaksanaan

Penggunaan
Kompres hangat
kacamata hitam

Midritikum/
kortikosteroid
sikloplegik
Uveitis Anterior
• Penatalaksanaan

Apabila penyebab pasti dari


uveitis anterior telah antibiotik
diketahui.
Uveitis Anterior
• Diagnosis Banding

1. Konjungtivitis secret dan kemerahan pada konjungtiva palpebralis


maupun bulbaris;

2. keratitis  pewarnaan atau defek pada epitel, atau adanya penebalan


atau infiltrate pada stroma;

3. glaucoma akut sudut tertutup  peningkatan tekanan intraocular,


kekeruhan dan edem kornea, dan sudut bilik mata depan yang sempit
Uveitis Anterior
• Komplikasi

1. Glaukoma
2. Katarak
3. Sinekia
Uveitis Anterior
oPrognosis

Perjalanan penyakit dan prognosis uveitis


tergantung pada banyak hal, seperti derajat
keparahan, lokasi, dan penyebab peradangan.

Uveitis anterior cendrung lebih cepat merespon


pengobatan dibandingkan uveitis posterior.

Anda mungkin juga menyukai