Anda di halaman 1dari 33

 PNEUMOCYTIS PNEUMONIA

 Infeksi paling umum pada orang HIV positif


 Disebabkan oleh jamur ( pneumocystis jiroveci)
 Hampir selalu mempengaruhi paru  bentuk pneumonia (radang paru)
 Orang dengan CD4 dibawah 200  risiko paling tinggi
 Gejalanya : sesak nafas, demam, danbatuk tanpa dahak
 ENSEFALITIS SITOMEGALOVIRUS
 Sitomegalovirus virus DNA famili herpetoviridae
 Patogen oportunistik
 Risiko tertinggi CD4 dibawah 50
 Penularan kontak langsung dr orang ke orang
 Virus dikeluarkan dalam urin, air liur, susu dan sekresi servikal kmd dibawa sel
darah putih yang bersirkulasi
 Penyebaran secara oral dan pernafasan mrpkn jalur utama penularan
sitomegalovirus
 Dapat menyebar melalui placenta, tranfusi darah, transplantasi organ, dan
kontak seksual
 Tanda dan gejala :
 Demam akut dengan kerusakan jaringan parenkim ssp yang menimbulkan kejang,
kesadaran menurun
 Lemas pd lengan dan kaki
 Masalah pendengaran, gangguan keseimbangan, demensia
 PROGRESSIVE MULTIFOKAL LEUKOENSEFALITIS
 Penyakit demielinisasi  menghancurkan mielin yang menutupi serabut saraf
(akson) sehingga merusak penghantaran impuls saraf
 Disebabkan oleh papovirus JC yg tjd pd 70% dari populasi dalam bentuk laten
 Menyebabkan penyakit hanya ketika sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah
 Tanda dan gejala : hilangnya kemampuan kognitif, delirium, psikosis, perubahan
kepribadian
TOKSOPLASMOSIS
 Toxoplasma gondii
 Parasit masuk ke dalam sistem kekebalan  menetap
 Pada manusia dengan imunitas tubuh yang rendah
dapat terjadi reaktivasi dari infeksi laten
 Gejala : ensefalitis, demam, sakit kepala berat, kejang,
lesu, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran,
muntah dan masalah berbicara dan berjalan
 Nyeri kepala dan rasa bingun dapat menunjukkan
adanya perkembangan ensefalitis fokaldan
terbentuknya abses sebagai akibat dari tjdnya infeksi
toksoplasma, hampir selalu kekambuhan akibat
hilangnya kekebalan pada penderita yang sebelumnya
pernah mengalaminya
 Gejala fokal cepat berkembang
• SARKOMA KAPOSI
– Penyakit yang lebih ganas dan biasanya telah menyebar pada diagnosa awal
– 40% penderita AIDS dengan sarkoma kaposi akan meinggal dalam wkt < 1 thn
– Pada mulut awalnya akan terlihat sebagai makula, nodul dan plak yg datar dan
menonjol
– Biasanya berbentuk lingkaran dan berwarna merah atau keunguan
– Lesi ini terletak di palatum
– Bentuknya tidak teratur, dapat tunggal atau multipel dan asimtomatik (lesi sudah
besar)
– Dapat ditemukan di kulit kepala dan leher
KANDIDIASIS
 Candida albicans
 Normal  hidup di rongga mulut, saluran cerna dan vagina
 Sindrom klinis yang timbul dapat mengenai selaput lendir, kulit
dan organ dalam
 RONGGA MULUT
 Pola tersering kandidiasis adalah infeksi superfisial pada
permukaan mukosa rongga mulut (thrush).
 Menyebabkan terbentuknya pseudomembran abu-abu
putih yang tampak kotor dan terdiri atas organisme dan
sisa peradangan.
 Di bagian dalam, terjadi hiperemia dan peradangan
mukosa.
 Kandidiasis bentuk ini ditemukan pada neonatus, anak
yang mendapat kortikosteroid karena asma,dan setelah
pemberian antibiotik spektrum luas yang melenyapkan
flora bakteri normal pesaing.
 kelompok risiko utama lainnya adalah pasien positif HIV.
 VAGINA
 keputihan yang disebabkan oleh jamur Candidaalbicans
 normal  terdapat di kulit maupun di dalam liang
kemaluan perempuan.
 keadaan tertentu ,meluas sehingga menimbulkan
keputihan.
 Gejala : keputihan berwarna putih seperti
susu, bergumpal, disertai rasa gatal panas dan
kemerahan pada kelamin dan di sekitarnya.
 tidak selalu tergolong PMS, tetapi pasangan seksual dari
perempuan yang terinfeksi jamur ini dapat mengeluh
gatal dengan gejala bintik-bintik kemerahan dikulit
kelamin
 ESOFAGUS
 Kandidiasis esofagitis sering terjadi pada pasien AIDS dan mereka yang
mengidap keganasan hemato-limfoid.
 Pasien mengalami disfagia (nyeri menelan) dan nyeri retrosternum
 Endoskopi memperlihatkan plak putih dan pseudomembran mirip
oral thrush di mukosa esofagus.
 ORAL
 Kandidiasis oral ditandai dengan bercak-bercak putih seperti krim
dalam ronggamulut. Tanda dan gejala yang menyertai mencakup
keluhan menelan yang sulit, serta nyeri dengan rasa sakit dibalik
sternum (nyeri retrosternal)
 KRIPTOKOKOSIS
 Cryptococcus neoformans
 Tdrpt 2 varian : C. neoformans var noformans dan C.
noformans var gotii
 Varia pertama merupakan jamur oportunistik , paling
sering menyebabkan infeksi pd penderita AIDS
 Masuk ke dalam tubuh ( saluran nafas) berkolonisasi
 infeksi saluran nafas
 Derajat infeksi : asimptomatik hingga berat
 status imun pejamu  menentukan tingkat keparahan
penyakit
 CD4 kurang dr 50 sel/mm  risiko tinggi terkena infeksi
HERPES SIMPLEKS VIRUS
Penyebab tersering kelainan mukokutan pd
penderita infeksi HIV
Lesi awal berupa erosi atau ulserasi
Reaktivasi infeksi HSV laten/ rekurensi sangat
mudah terjadi seuhubungan dengan defisiensi
imun penderita
Defisiensi imun terus berlanjut  rekurensi lebih
sering dan progresif  erosi semakin melebar 
ulkus  nyeri dan dalam
Dapat menyerang wajah, perianal atau jari
DEFINISI
Hipertensi adalah penyakit akibat tekanan darah
meningkat.

TD = CURAH JANTUNG x RESISTENSI


PERIFER

Curah Jantung = Denyut Jantung x Volume Sekuncup


DIAGNOSIS HIPERTENSI
 Joint National Committee VII :
Sekurang-kurangnya dua kali pengukuran tekanan darah pada
saat yang berbeda
Pengukuran pertama  dikonfirmasi pada sedikitnya dua
kunjungan lagi dalam waktu satu sampai beberapa minggu

Ditegakkan bila dari pengukuran berulang-ulang tersebut diperoleh


nilai rata-rata tekanan darah diastolik
≥ 90 mmHg dan atau
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg.
CARA DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Pemeriksaan Pemeriksaan
Lab Penunjang
KLASIFIKASI HIPERTENSI JNC VII
MANIFESTASI KLINIS

“Silent Killer”

Pada pemeriksaan fisik, tidak dijumpai kelainan apapun selain


tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan
pada retina, seperti pendarahan, eksudat (kumpulan cairan),
penyempitan pembuluh darah, dan pada kasus berat akan
mengalami edema pupil
Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual
dan muntah, akibat peningkatan tekanan darah
intrakranial

Penglihatan kabur akibat kerusakan retina

Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi


glomerolus

Edema akibat peningkatan tekanan kapiler


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan ureum dan kreatinin
2) Pemeriksaan kalium dalam serum
3) Pemeriksaan kalsium
4) Pemeriksaan GDS
5) Pemeriksaan urinalisis
6) Pemeriksaan elektrokardiogram
7) Foto Thorax
Jenis-jenis obat antihipertensi yang dianjurkan JNC 7 yaitu:
 Diuretika terutama jenis Thiazide (Thiaz) atau
Aldosterone Antagonist (Aldo Ant)
 Beta Blocker (BB)
 Calcium Channel Blocker atau Calcium Antagonist (CCB)
 Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACE-I)
 Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 Receptor
Antagonist atau Blocker (ARB)
Algoritma JNC 7
Kombinasi OAH
Joint National Committee 8
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai