Anda di halaman 1dari 14

P AT O F I S I O L O G I

LUKA BAKAR

F E P / C E A / P R M / N I O / Z A M / N YO / D E S / C E N
2019
LUKA BAKAR
Luka bakar menyebabkan perpindahan
cairan yg masif dari sirkulasi plasma ke
ruang interstisial (pada luka bakar
>20-3-% TBSA), baik pada jaringan yg
terkena luka bakar maupun yg tidak
terkena, yg menyebabkan hipovolemik
dan edema
(A) Zona koagulasi
(B) Zona stasis

RESPON LOKAL
(C) Zona hiperemis
RESPON
LOKAL
Zona Koagulasi
Kerusakan jaringan ireversibel
Area nekrotik disertai kerusakan
selular

Zona Stasis
Terdapat pada sekitar zona stasis,
dengan perfusi jaringan berkurang.
Keadaan hipotensi yang lama, infeksi,
dan edema dapat merubah zona stasis
menjadi lebih dalam

Zona Hiperemis
Jaringan viable, tidak berpotensi
terjadinya nekrosis
RESPON
SISTEMIK
Pelepasan sitokine dan
mediator inflamasi lainnya
pada daerah trauma
memiliki efek sistemik pada
luka bakar dengan luas
>30%. Terjadi perubahan
pada
 Cardiovascular system
 Respiratory system
 Metabolic system
 Immune system
Merupakan fase inisial dari penurunan fungsi
organ yg ditandai dengan:
EBB • Hypotension
• Low cardiac output
PHASE • Metabolic acidosis
• Hypoventilation
(1- 24 JAM PASCA • Hyperglycemia
KEJADIAN) • Low oxygen consumption
• Inability to thermoregulate
Responds to fluid resuscitation
Ditandai dengan adanya
peningkatan pada:
FLOW • Cardiac output
PHASE • Heart rate
• Oxygen consumption
HYPERMETABOLIC
PHASE • Supranormal increases of
temperature
Respon hypermetabolic hyperdynamic mencapai
puncak pada hari ke 10-14 pasca kejadian luka
HYPERMETABOLIC bakar yg mana kondisi berangsur-angsur menuju
PHASE normal (luka sembuh alami atau dilakukan
penutupan dengan skin graft)
KEBOCORAN CAIRAN INTRAVASCULAR
KE RONGGA INTERSTISIAL PENINGKATAN RESISTENSI VASKULER

KEBOCORAN
DEPRESI KARDIAK RESISTENSI VASKULER
BURN
SHOCK
PLASMA

FAKTOR HUMORAL DAN


BERKURANGNYA PRELOAD
Jaringan yg rusak meningkatkan permeabilitas vaskuler
disertai dengan hilangnya cairan, elektrolit dan protein dari
ruang vaskuler sehingga terjadi hemokonsentrasi berat

Kebocoran protein menyebabkan hypoproteinemia,


meningkatkan tekanan osmotic ruang interstisial

EDEMA
Penunurnan potensial membrane sel menyebabkan
perpindahan kedalam dari Na+ dan H2O sehingga
menyebabkan edema sel

Pada kulit yg terbakar terjadi edema maksimal dalam 30


menit, kebocoran kapiler terjadi dalam 8-12 jam, dan akan
normal dalam 3-5 hari

Pada jaringan yg tidak terbakar, hanya terjadi kebocoran


ringan hingga sedang pada luka bakar >40% BSA
CARDIOVASCULAR Penurunan preload karena

RESPONSE perpindahan cairan

• Cardiac output akan normal dalam 12-18 jam,


jika resusitasi adekuat
• Setelah 24 jam, cardiac output akan meningkat
2 ½ kali normal dan bertahan hingga beberapa Cardiac Output ↓

bulan setelah luka bakar tertutup


• Terjadi peningkatan resistensi vaskuler sistemik
Increased systemic vascular
& iskemik organ ( Renal & GI system) resistance
• Hypovolemia
• Systemic catecholamine release
RENAL SYSTEM
RESPONSE
•Penurunan cardiac output,
penurunan aliran darah

•Pelepasan Stress induced hormones


& mediators (angiotensin,
aldosterone, vasopressin)

•Penurunan aliran darah renal &


GFR

Oliguria & Gagal Ginjal


GI SYSTEM
RESPONSE Terjadi dalam 12
jam kejadian

Hipovolemia
Perfusi splanchnic↓
Atrofi Mukosa
Penurunan absorpsi dan peningkatan
permeabilitas intestinal
Curling’s ulcer (stress ulcer).
Peningkatan translokasi bacterial dan
septicaemia
Dilatasi gaster akut
terjadi dalam 2-4 hari
RESPON METABOLIK
MEDIATOR INFLAMASI MENYEBABKAN RESPON SISTEMIK PADA LUKA
BAKAR > 30 % TBSA

1. Histamine 8. CRF (corticotropin


2. PGS releasing factor)
3. Thromboxane 9. Platelet aggregation
factor
4. Kinins
10. Angiotensin 2
5. Serotonin
11. Vasopressin
6. Catecholamines
7. Oxygen free radicals

Anda mungkin juga menyukai