SKRIPSI
UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA KEPERAWATAN
OLEH
DINAH
NIM : 11194561920013
•Ibu hamil tergolong dalam vulnerable group, dikarenakan mengalami perubahan fisiologis pada masa kehamilan, baik secara fisik dan
psikologis (Park, Karmaus & Zhang, 2015)
Latar
Belakang
•sekitar 10% ibu hamil dan 13% ibu mengalami gangguan kesehatan jiwa, khususnya depresi postpartum di dunia. Selain itu 15,6% ibu
yang hamil dan 19,8% dari ibu mengalami depresi di negara berkembang (WHO, 2017).
•Sementara itu, di Indonesia belum diketahui secara pasti angka kejadian depresi postpartum, dan hasil penelitian dira dan wahyuni
Insiden (2016) sebesar 20,5% mengalami depresi postpartum
•Pada penelitian Fazraningtyas (2018) RSUD Ulin Banjarmasin dan RSU Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin menunjukkan bahwa angka
kejadian ibu yang mengalami depresi postpartum berat berkisar 17%.
Penelitian •penelitian Sari dkk. (2015), di Rumah Sakit Umum Dr. H.M. Ansari Saleh Banjarmasin menunjukkan bahwa 33,9% ibu postpartum
Sebelumnya memiliki pengatahuan yang kurang tentang depresi postpartum .
• penelitian yang ada hanya berfokus pada mengetahui faktor resiko berdasarkan data demografi seperti usia, pekerjaan, dan lainnya.
•peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan jenis persalinan dengan kejadian depresi postpartum pada ibu
postpartum di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana hubungan jenis persalinan dengan depresi
postpartum pada ibu postpartum di Rumah Sakit Umum
Daerah Ulin Banjarmasin.
Umum
TUJUAN
Khusus
Teoritis MANFAAT Praktis
KEASLIAN PENELITIAN
Judul / Peneliti Metode Hasil
Ririn Ariyanti, dkk. (2016) Uji Chi- Ibu dengan persalinan bedah sesar menpunyai peluang risiko depresi
Pengaruh jenis persalinan Square postpartum 3,716 kali lebih besar dibandingkan ibu yang persalinan
terhadap resiko Depresi pervaginam,
Postpartum
Eckerdal, P Dkk. (2017) Kohort persalinan pervaginam spontan, wanita melahirkan melalui sectio
Delineating the association longitudinal caesaria darurat berada pada risiko tinggi untuk depresi postpartum
between mode of delivery. enam minggu setelah melahirkan.
Asli Goker, dkk. (2012) Chi-Square Jenis persalinan caesaria yang direncanakan, persalinan sectio
Postpartum Depression: Is Mode caesaria gawat darurat, dan persalinan spontan tidak ada efek pada
of Delivery a Risk Factor EPDS untuk mendeteksi secara cepat depresi postpartum
Haque, dkk. (2015) Kualitatif Pengobatan PPD harus multifaktorial, yaitu psikososial serta
Prevalence and Risk Factors of farmakologis. pengobatan depresi pascapersalinan sangat penting
Postpartum Depression in untuk kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi.
Middle Eastern/Arab Women
Fazraningtyas (2018) Uji Chi- pada dua rumah sakit di kota Banjarmasin yakni RSUD Ulin
Risk Factors Associated With Square Banjarmasin dan Rumah Sakit Umum Dr. H.M. Ansari Saleh
Postpartum Depression Banjarmasin menunjukkan bahwa angka kejadian ibu yang
mengalami depresi postpartum berat berkisar 17%.
TINJAUAN TEORI
IBU
POSTPARTUM
TINJAUAN
PUSTAKA
DEPRESI JENIS
POSTPARTUM PERSALINAN
KERANGKA TEORI
Postpartum Blues
Ringan
Gangguan
Depresi Postpartum Mood
Sedang
Sumber : Rohani dkk, (2011); Patel, (2012); Kansky, (2016); Patel, (2012).
KERANGKA KONSEP
Metode Penelitian
metode deskriptif korelasional
pendekatan dalam penelitian ini menggunkan metode Cross Sectional.
Variabel Independen
1. Spontan Checklist Spontan
Jenis Persalinan Sectio Caesarea Nominal
proses persalinan melalui
vagina dengan tenaga ibu
sendiri tanpa ada bantuan
alat dan obat
2. Sectio Caesarea
Proses persalinan yang
dilakukan dengan cara insisi
pada dinding abdomen
Variabel Dependen
Perubahan mood / Kuesioner Skor 0-9 : (depresi Ringan) gejala
Depresi yang mengganggu kegiatan Ordinal
psikologis yang mungkin
Skor 10-12: (Depresi Sedang)
Postpartum terjadi pada ibu setelah
Gejala yang mengakibatkan
melahirkan yang muncul 2 ketidaknyamanan.
sampai dengan 3 hari, dan Skor > 13 :
diukur menggunakan (Depresi Berat)
Edinburg Postnatal Diperlukan pengkajian mendalam.
Depression Scale (EPDS). (Hutauruk, 2012)
Alat Pengumpulan Data Analisis Data
Univariat
Penelitian ini menggunakan kuesioner
Edinburg Postnatal Depression Scale
(EPDS).
telah diuji validitas dengan nilai r = Bivariat
0,652 yang menyatakan bahwa Menggunakan Uji Chi Square
kuesioner tersebut valid, sehingga
peneliti tidak melakukan uji validitas
dan reabilitas.
DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN
KARAKTERISTIK
RESPONDEN
Usia
29 (53,7%)
14 (25,9%)
11 (20,4%)
Rentang usia tersebut memasuki kategori dewasa awal (Depkes, 2009). wanita secara
fisik sudah siap menjadi seorang ibu. Reproduksi telah bekerja dengan baik. Haid pada
masa ini paling teratur dan siklus pada alat genitalia berfungsi maksimal untuk
kehamilan. secara emosional sudah mampu menyesuaikan diri dengan baik sesuai
dengan tugas dan perannya, serta pada dewasa awal akan meningkatkan kematangan
emosional.
KARAKTERISTIK
RESPONDEN
Pendidikan
22 (40,7%) 22 (40,7%)
7 (13%)
3 (5,6 %)
42 (77,8%)
Pekerjaan
12 (22,2%)
Ibu dengan pekerjaan ibu rumah tangga memiliki tekanan menjadi seorang ibu
dan sebagai seorang istri karena beratnya pekerajaan rumah tangga. Namun,
ibu dengan pekerjaan ibu rumah tangga memiliki kuantitas dan kualitas waktu
yang lebih dalam hal merawat bayi, manajemen laktasi dan mengurus rumah
tangga.
KARAKTERISTIK
RESPONDEN
Penghasilan
31 (57,4%)
23 (42,6%)
0 (0%)
keputusan Gubernur Kalimantan Selatan pada tahun 2018 menyatakan bahwa untuk
UMR Banjarmasin yaitu Rp. 2.689.362,00. ibu yang berpenghasilan bawah UMR,
hanya memenuhi kebutuhan primer.
Pemerintah telah memiliki program untuk mengatasi masalah ekonomi bagi
masyarakat, khususnya bidang kesehatan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
JKN-BPJS merupakan jaminan pelayanan kesehatan termasuk biaya persalinan yang
meliputi pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk
pelayanan Keluarga Berencana (KB) paska persalinan dan pelayanan bayi baru lahir
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
Jenis Persalinan
30 (55,6%)
24 (44,4%)
24 (44,4%)
18 (33,3%)
12 (22,2%)
bahwa nilai ρ (0,036) < α (0,05) artinya Ha diterima karena nilai ρ valuenya lebih kecil
dari α.
Sectio Caesarea lebih tinggi karena Rumah Sakit Umum Daerah Ulin merupakan
rujukan terakhir untuk pelayanan persalinan Sectio Caesarea dan keadaan tersebut
dikarenakan kehamilannya memiliki komplikasi.
persalinan sectio caesaria membutuhkan waktu pemulihan lebih lama, sectio
caesaria membutuhkan waktu rata-rata 6 minggu atau lebih untuk pemulihan.
Sedangkan persalinan pervaginam hanya membutuhkan waktu beberapa hari untuk
dapat melakukan aktivitas kembali.
ibu yang yang telah melakukan persalinan sectio Caesarea memiliki risiko depresi
postpartum dua kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang persalinan
pervaginam.
jenis persalinan dapat meningkatan kecemasan sebelum dilakukan persalinan hingga
pasca persalinan.
SIMPULAN
RSUD ULIN
BANJARMASIN
UNIVERSITAS IBU
SARAN POSTPARTUM
SARI MULIA
PENELITI
TERIMAKASIH