Anda di halaman 1dari 18

GaDar

Semester V
WIDYA YULIYANTI

TRANSPORTASI
NEONATUS RISIKO TINGGI

Dr. Edi Setiawan Tehuteru


SEBELUM BAYI LAHIR SETELAH BAYI LAHIR

Resusitasi

Menjaga suhu tubuh

Menentukan masa gestasi


Apakah ada tanda-tanda infeksi
yang dijumpai pada pemeriksaan Pemberian vitamin K1
fisik ibu dan laboratorium
Imunisasi
Perkiraan masa gestasi
Pemberian minum pada bayi sakit

Hiperbilirubinemia

Penanganan kejang
Idealnya…

• semua neonatus dari kehamilan risiko


tinggi dilahirkan di rumah sakit yang
memiliki NICU/ Perawatan Neonatus level
III
• Sebagian neonatus yg lahir prematur atau
lahir cukup bulan secara tidak terduga
kondisinya dapat memburuk rumah
sakit
Perawatan Neonatus level I
(Rawat Gabung/ Rooming In)

• Merawat bayi normal, yaitu:


- NCB-SMK
- NCB-KMK dgn berat minimal 2 kg,
refleks hisap baik
- NCB-SMK, gestasi >34 minggu dan atau
berat lahir >1800 g, refleks hisap baik
- Bayi kuning fisiologis & hanya perlu
terapi sinar saja
Perawatan Neonatus level II
(Special Care Unit/ Bangsal Neonatus)

• Merawat bayi yg bermasalah tetapi belum


membutuhkan NICU/ Perawatan Intensif
• Bisa merupakan tempat peralihan atau
transit dari level I ke level III atau
sebaliknya dari level III ke level I
Perawatan Neonatus level III
(Neonatal Intensive Care Unit)

• Merawat bayi yg membutuhkan


pengawasan dan peralatan canggih,
seperti ventilator, dan lain-lain
Persyaratan Transport Neonatus
• Inkubator
- memiliki sumber energi dari listrik/ aki/ batere
yang dapat mempertahankan suhu inkubator
36oC
- disukai yang double glass agar panas tidak
cepat menguap saat buku tutup jendela
inkubator
- punya lubang untuk dihubungkan ke sumber
oksigen dan infus tanpa harus membuka
jendela/ pintu inkubator
• Ambulance sebaiknya dilengkapi:
- O2 transport dengan alat pengukur O2
- ventilator transpor
- monitor saturasi O2, tekanan darah
dengan cuff ukuran neonatus, monitor
ECG
- penerangan yang cukup
- ruangan yang nyaman bagi dokter atau
perawat yg menyertai bayi dalam
perjalanan
• Alat:
Catatan keadaan bayi, spuit 1/ 3/ 5/ 10/ 20/ 50
ml, kanula 22, 24 FG, jarum 21,23,25 FG, jarum
LP, 3 way taps, cord clamps, splints,
termometer, glukometer & stik, skalpel, benang
– jarum, pinset anatomis, gunting, arteri dilator,
plester, ETT 2,5/ 3/ 3,5/ 4 mm, forcep magil, jelly,
elektroda ECG, cuff neonatus, konektor bag &
ventilator, laringoskop & batere cadangan,
stetoskop, suction no. 5, 6, 8, 10 FG, oxygen
analyzer, kateter umbilikal 3, 5, 4, 5, 6, 8 FG,
oksimeter, penghisap lendir (manual/ elektronik)
• Obat-obatan:
Adrenalin 1:1000, atropin, pankuronium,
kalsium glukonas 10%, NS 25 ml,
Dextrose 10%, furosemid, digoksin,
nalokson, hidrokortison, bikarbonat
natrikus, vitamin K1, diazepam, fenitoin,
dopamin/ dobutamin, luminal, heparin,
aqua bides
Sebelum Diberangkatkan…
• pastikan kondisi bayi cukup stabil
• tidak hipotermi & hipoglikemi (kalau perlu
pasang infus)
• jika khawatir terjadi gangguan ventilasi, berikan
O2 secara nasal, head box, ventilator
• pasang NGT bila terjadi distensi abdomen
• pamitan dgn ibu, jelaskan prognosis bila kondisi
ibu memungkinkan
• foto bayi
Jika Tidak Bisa…

• Lekatkan bayi ke tubuh orang dewasa


(ayah/ pihak keluarga lain) untuk
mempertahankan suhu bayi normal
• Beri O2 bila pernapasan bayi tidak adekuat
untuk menghadiri hipoksia yang
berkepanjangan
TRANSPORTASI NEONATUS YANG
MEMERLUKAN TINDAKAN OPERASI

• Hernia diafragmatika
- jangan lakukan resusitasi dgn bag & mask
- jika pernapasan tidak adekuat, intubasi dan
sambungkan dengan ventilator
- kalau perlu bayi ditidurkan/ lumpuhkan otot
napasnya untuk mencegah barotrauma/
pneumotoraks
- kosongkan lambung dgn mengaspirasi isi
lambung melalui NGT
• Atresia Esofagus dgn Fistula Trakeo
Esofagus
- jangan beri minum oral/ enteral
- tidurkan bayi dgn posisi tertelungkup &
posisi kepala 30o lebih tinggi
- isap lendir berkala
- pasang NGT untuk mengosongkan the
blind end pouch
- berikan dot agar bayi tidak gelisah atau
menangis berkepanjangan
• Gastroskizis/ Myelomeningokel/ Omfalokel
- bungkus defek yg tidak tertutup kulit/
visera dgn plastik steril untuk
mempertahankan suhu & mencegah
kehilangan cairan oleh karena penguapan
- baringkan bayi ke sisi yang berlawanan dari
lesinya
- pastikan perfusi baik, kalau perlu beri cairan
koloid secara bolus
- pasang NGT
• Obstruksi Saluran Cerna
- gangguan cairan & elektrolit harus
dikoreksi sebelum bayi dirujuk
- baringkan bayi tertelungkup atau
miringkan ke sisi kanan dgn kepala lebih
tinggi
• Atresia Koanal/ Sindrom Pierre Robin
- pastikan jalan napas terbuka lancar saat
tidur maupun bangun
- baringkan bayi tertelungkup dan pasang
orofaringeal tube
- awasi pola napas, warna kulit, dan
saturasi oksigen
Akhirnya…

tujuan dari transportasi bayi yang benar


adalah untuk menekan angka kesakitan
maupun kematian bayi risiko tinggi yang
semestinya dapat dihindari

Anda mungkin juga menyukai