Anda di halaman 1dari 29

Perjalanan Klinis Infeksi

Virus Hepatitis B Menahun


Infeksi didapat pada masa dewasa
HBV-DNA

ALT/SGPT serum

HBeAg positif AntiHBe postif

Tahap Replikasi Tahap Nonreplikasi


Perjalanan Klinis Infeksi
Virus Hepatitis B Menahun
Infeksi didapat pada masa anak
HBV-DNA

ALT/SGPT serum

HBeAg positif AntiHBe postif

Tahap Toleransi Tahap Bersihan Tahap


Imun Imun Nonreplikasi
Diagnosis Hepatitis B
Kronis

• Anamnesis/ wawancara dan pemeriksaan


badan
• Pemeriksaan darah perlu dilakukan karena
sebagain besar orang tanpa gejala
• Test darah
– HBsAg (petanda virus)
– Replikasi virus (HBV DNA dan HBeAg )
– Kerusakan hati (liver enzymes - ALT/AST)
• Sample jaringan hati (hati) – dapat
menentukan luas atau beratnya kerusakan
hati
Rapid Diagnosis Kit
Available
Akibat Penyakit :
• Sembuh
• Meninggal karena Hepatitis Fulminan
(ganas)
• Menjadi Carrier (pengidap) yang
menjadi sumber penularan bagi orang
banyak
• Berkembang menjadi pengerasan hati
dan berlanjut menjadi kanker hati
Healthy Liver Hepatic Fibrosis

Cirrhosis Liver Cancer


Perkembangan Infeksi Virus
Hepatitis B
Sirosis
Sembuh Sembuh Asimptomatik

Infeksi Hepatitis Sirosis Kanker


Baru lanjut Hati Death

Pejamu jangka Sirosis Death


panjang
30 - 50
tahun
Upaya Pencegahan
• Program Pemerintah telah mencakup
seluruh bayi lahir di Indonesia
pertahun
kira-kira 4.8 juta bayi lahir setiap
tahun
• Kecenderungan
menjadi
kronis mencapai 90 %

jika infeksi terjadi


pada
bayi dari ibu yang
Pencegahan Hepatitis B
• Infeksi VHB dapat dicegah pada individu
yang belum terinfeksi dengan vaksinasi.
Untuk mereka yang sudah terinfeksi cara
ini tak ada gunanya lagi

• Vaksinasi terdiri dari 3 kali suntikan yaitu


0, 1 dan 6 bulan,vaksinasi efektif pd lbh
dr 90% penerima

• Vaksinasi ini efektif pada lebih dari 90%


penerima.

• Sampai 1998, 80 negara sudah


melaksanakan program vaksinasi
Hasil Tes Gangguan Faal
Hati
• Kelainan prehepatik,cont : anemia
hemolitik,faal hati normal,kecuali bilirubin ↑
• Kelainan intrahepatik atau hepatoselluler
cont : hepatitis,cirrhosis,karsinoma
hepatis,pada umumx enzim sgot,sgpt,alp
phosphatase ↑bilirubin bervariasi.
• Kelainan post hepatik atau obstuktif krn
batu empedu atau tumor :sgot,sgpt
,bilirubin ,alkali phosphatase↑
Tes Enzimatik Hati,
• GOT ( Glutamic Oxal – acetic
Transaminase) atau AST ( Aspartat
Amino Transferase)
• GPT ( Glutamic- pyruvic Transaminase )
atau ALT ( Alanin Amino Transferase )
• ALP ( Alkaline Phosphatase )
• GGT ( Gamma Glutamil Transferase
• CHE/CHS ( Cholinesterase
• Bilirubin Total,Direk,Indirek
• Protein,Albumin,Globulin
– Biopsi hati : Gangguan hati dapat
memperlihatkan profil biokimiawi dari
pemeriksaan histologik jaringan.
– Antigen Karsinoembrionik ( CEA )
Petanda tumor untuk memantau
rekurensi dan metastase pada tumor hati.
– Pemeriksaan Imunoserologi untuk
mendeteksi infeksi sistemik oleh
golongan virus.
GINJAL
• Ginjal merupakan organ vital yang bekerja
mengatur volume dan komposisi kimia darah
dalam lingkungan tubuh dengan jalan
mengeksresikan solut dan air secara
selektif,menyaring kotoran dalam darah,sprt urea
dan dikeluarkan dalam bentuk air ( urin )
• Anatomi ginjal pada orang dewasa 12 – 13
cm,lebar 6 cm, berat 120 -150 gr,diliputi capsula
fibrosa.
JENIS GANGGUAN GINJAL
• Infeksi ( Isk,Sistitis,pielonefritis )
• Penyakit glomerular (glomerulonefritis
,sindrom nefrotik )
• Obstruksi saluran (HP )
• Gagal fungsi ( GGA,GGK )
GAGAL GINJAL AKUT
• Keadaan klinik oleh karena gagal fungsi renal
turun mendadak kinis ditandai produksi urin
turun mendadak < 500 cc/24 jam.
• Anamnesa :kehilangan cairan/ darah
pemakaian obat –obatan ,penyakit
sistemik,obstruksi,batu,tumor,prostat
• Pemeriksaan Urinelisis
• Penunjang : USG,Biopsi
GAGALGINJAL KRONIK

• Penurunan faal ginjal yang menahun


,perlangsungannya lama krn penyakit ginja
primer,sehingga menyebabkan kerusakan glomeruler
yang berakibat hematuria dan proteinuria
,peniingkatan kadar ureum,kreatinin,asam
urat,penurunan natrium dan penurunan Kreatinin
klirens
TES FAAL GINJAL
• Urinalisis :penunjang,memantau perjalanan
penyakit,memantau efektifitas
pengobatan,komplikasi penyakit,skrining
atau penentuan penyakit asimptomatik
,herediter.
• Ureum darah
• Kreatinin darah
• Klirens kreatinin
KELAINAN METABOLISME PROTEIN

• Metabolisme : proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang


diperlukan tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Gangguan
metabolisme protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat dalam
tubuh.protein merupakan sumber energi bagi tubuh.
• penyakit akibat gangguan metabolisme protein yang terjadi karena kekurangan
protein, disertai dengan kekurangan energi. Hubungan antara kekurangan
protein dan energi dapat tejadi karena protein merupakan salah satu sumber
utama pengahasil energi. Jika dalam makanan yang kita makan kurang
mengandung kurang mengandung energi maka tubuh akan mengambil protein
lebih banyak untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan
semakin berkurang. Penyakit ini biasa disebut dengan penyakit Kurang
Energi Protein (KEP).
KELAINAN METABOLISME PROTEIN
Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini
juga dapat menyerang rang dewasa. Misalnya pada orang yang
mengalami kelaparan dalam waktu yang lama atau menderita penyakit
kronis. Namun pada umumnya penyakit terjadi pada anak-anak antara
usia 2-5 tahun, ketika mereka berhenti minum ASI dan menerima
makanan tambahan. Yang kurang mengandung protein atau tidak sama
sekali.Ketika penyakit KEP ini menyerang seorang anak, maka akan
mucul gejala-gejala seperti kekurangan energi ( Marasmus ) dan
kekurangan protein ( Kwashiorkor ).
KELAINAN METABOLISME PROTEIN
Pada penderita Marasmus pertumbuhan penderita/anak yaitu berat badan
dan tinggi badan terganggu, penderita sangat kurus, adanya perbesaran
hati, kulit tampak keriput, pada bagian muka terdapat kulit yang
berlipat-lipat sehingga muka anak seperti muka orang tua yang sudah
keriput, mudah terserang diare, infeksi saluran pernapasan dan batuk
rejan. Pada penderita Kwashiorkor ciri-ciri yang terjadi adalah adanya
gangguan pada pertumbuhan berat badan dan tinggi badan, lemah,
kurus, apatis, kulit tampak kering, rambut tipis atau jarang, kehilangan
nafsu makan, diare, adanya perbesaran pada hati, dan anemia.
KELAINAN METABOLISME PROTEIN
• Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan
kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik. Akibatnya :
• Pertumbuhan tubuh

• Pemeliharaan jaringan tubuh


• Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.
• Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat,
luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati akibat
kekurangan faktor lipotropik.
• Ada lagi 2 penyakit akibat gangguan metabolism protein yaitu
• 1. Hipoproteinemia. Disebabkan karena beberapa hal tersebut :
– Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
– Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
– Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga
pada penyakit ginjal
KELAINAN METABOLISME PROTEIN

Hipo dan Agammaglubulinemia


• Hipoagammaglobulinemia kongenital
– Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn

– Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi

– Plasma darah tidak mengandung gamma protein

– Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) karena tubuh


tidak dapat membentuk Ig.
• Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat Pada pria dan wanita pada semua usia
ditandai dengan:
– Penderita mudah terkena infeksi

– Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan


limfadenopathi dan splenomegali

KELAINAN METABOLISME PROTEIN

• Hipoagammaglobulinemia sementara
– Hanya ditemukan pada bayi

– Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat


dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma globulin
sendiri
• Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara
langsung tapi kelbihan produksi protein dapat disebaban karena gangguan
kerja insulin. Seperti misalnya diabetes mellitus, dan diabetes insipidus.
KELAINAN METABOLISME PROTEIN

Kesimpulan
• Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Fungsi dari protein adalah sebagai zat
utama pembentuk dan pertumbuhan tubuh, sedangkan asam amino sebagai
komponen protein.
• Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di
usus halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Protein
diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah. Dalam
darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan. Didalam sel asam
amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Semua
proses tersebut dibantu oleh enzim.
KELAINAN METABOLISME PROTEIN

• Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam
amino, yang terbagi menjadi dua proses; deaminasi atau transaminasi.
Deaminasi; proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk
urea. Transaminasi; proses perubahan asam amino menjadi asam keto.
• Banyaknya atau keadaan asam amino dalam darah tergantung pada
keseimbangan antara pembentukan asam amino dan pengunaannya. Jika asam
amino yang dibentuk banyak maka asam amino yang terdapat dalam darah
juga banyak.
• Penyakit yang ditimbulkan karena gangguan metabolisme protein adalah
penyakit kurang energy dan protein, Hipoproteinemia, Hipo dan
Agammaglubulinemia, diabetes mellitus dan diabetes insipidus.

Anda mungkin juga menyukai