Anda di halaman 1dari 52

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA KONSTRUKSI

7 NOVEMBER 2019
1
2 Dasar Hukum

Penerapan OUTLINE
3 Siklus Dan Komite SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI
Analisa Risiko
4 Hirarki Pengendalian
SMK 3

5
Biaya

6
DATA KECELAKAAN KERJA (BPJS TK)

Cacat Nilai
Tahun Sembuh Meninggal Total Kompen
Fungsi Sebagian Tetap
sasi (M)

2016 92,220 4,202 2,535 28 2,382 101,367 833.44


2017 117,207 1,114 1,542 5 3,173 123,041 971.00
KASUS KECELAKAAN
TANTANGAN K3:
Kasus KECELAKAAN Kerja dan
PENYAKIT AKIBAT KERJA Tinggi
Masalah :
Kualitas penerapan K3 rendah;
Kualitas riksa uji K3 rendah;
Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah;
Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
K3 PENDAHULUAN
Mengapa K3 Penting ?
1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga
kerja dalam perlindungan K3 untuk
mewujudkan kesejahteraan
Untuk mengurangi kerugian akibat
2 kecelakaan kerja oleh manajemen

Merupakan persyaratan perdagangan


3 global
Menciptakan tempat kerja yang
4 sehat, aman dan produktif

5 Telah menjadi komitmen global


MANAJEMEN
SDM

BAHAN LINGKUNGAN KERJA

AMAN Produk
FAKTOR tivitas
PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS
Dif.& Tuj. K3
Phylosophy:
Pemikiran & upaya utk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan TK & orang lain pd
umumnya, baik jasmani maupun rohani,
hasil karya & budaya manusia menuju
masyarakat adil, makmur & sejahtera.

Ke-Ilmuan:
Suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam upaya mencegah
terjadinya kec. kerja, kebakaran,
peledakan, PAK & pencemaran lingk. kerja.
(ACCIDENT PREVENTION)
K3 HARUS DIKELOLA =
FUNGSI PERusaHaan LAINNYA

MANAJEMEN K3 :
PROSES MENGINTEGRASIKAN PRINSIP-
PRINSIP K3 KE DALAM OPERASI
PERUSAHAAN
Peraturan Perundangan K3
1. PERSONIL : 2. ALAT / MESIN:

UU dan Per.Uap; UU dan Per.Uap;


Per.Menaker No.01/1976; Per.Menaker No.01/1978;
Per.Menaker No.01/1979; Per.Menaker No.04/1980;
Per.Menaker No.02/1982; Per.Menaker No.01/1982;
Per.Menaker No.01/1988; Per.Menaker No.02/1983;
Per.Menaker No.01/1989; Per.Menaker No.03/1985;
Per.Menaker No.02/1992; Per.Menaker No.05/1985;
Kep.Menakertrans No.187/1999; Per.Menaker No.02/1989;
Per.Menakertrans No.03/1999;
Per.Menaker No.37/2016;
Per.Menaker No.38/2016;
3. SISTEM : Kep.Menakertrans No.51/1999;
SE Menakertrans No.01/1997;
PP 50 Thn 2012 SE Menakertrans No.01/1979
Per.Menaker No.01/1980;
Per.Menaker No.02/1980; 4. KELEMBAGAAN K3
Per.Menaker No.01/1981;
Per.Menaker No.03/1982; Per.Menaker No.04/1987
Per.Menaker No.03/1998. Per.Menaker No.04/1995
5. KESEHATAN KERJA
 P E R M E N N O . 0 1 / 1 9 7 6 T T G WA J I B L AT I H A N
HYPERKES BAGI DOKTER PERUSAHAAN
 P E R M E N N O . 0 1 / 1 9 7 9 T T G K E WA J I B A N L AT I H A N
H Y P E R K E S B A G I PA R A M E D I S P E R U S A H A A N
 PERMEN NO. 02/1980 TTG P E M E RI K S A A N
T E N A G A K E R J A D AL A M P E NY E L E N G G AR A A N
K E S E L A M ATA N K E R J A
 PERMEN NO. 01/1981 TTG K E WA J I B AN
M E L A P O R K A N PA K
 PERMEN NO. 03/1982 TTG P E L AYA N A N
K E S E H ATA N K E R J A
 PERMENAKER 15/2008 TTG P3K
a. UU No. 3 Tahun 1969 ttg Persetujuan Konvensi ILO No. 120
mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-Kantor;
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.Per.08/MEN/2010 tentang Alat Pelindung Diri
c. Permenaker No. Per. 09/MEN/III/2016 tentang K3 Dalam Pekerjaan
Pada Ketinggian;
d. Permenaker No. 05 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja
e. SE. Menakertrans SE.117/Men/ PPK-PKK/III/2005 tentang
Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan tempat-tempat
publik lainnya
f. SE Menakertrans RI No. SE. 01/MEN/PPK/IV/2012 tentang
Pemenuhan Kewajiban Syarat-Syarat K3 di Ruang Terbatas
a. PP No. 7 Tahun 1973 ttg Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida;
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.: Per.03/MEN/1985
tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes;
c. Permenaker No. 3/Men/1986 tentang Syarat-syarat K3 di Tempat
Kerja Yang Mengelola Pestisida;
d. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep.187/MEN/1999
tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja;
e. SE Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 140/MEN/PPK-
KK/II/2004 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri Kimia dengan
potensi bahaya besar (Major Hazard Installation);
f. Kepdirjen PPK No. Kep. 84/PPK/X/2012 tentang Tata Cara
Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan
Menengah
1.Mempunyai keinginan kuat untuk selalu
melaksanakan K3

2. Mempunyai motivasi untuk selalu melaksanakan K3

3. Mempunyai pengetahuan, kemampuan dan


kemauan untuk beraktivitas/bekerja secara selamat
dan sehat

4. Selalu peduli terhadap K3 di lingkungannya

5. Bertanggung jawab atas K3


PENERAPAN SMK3
a. Penerapan SMK3 WAJIB di
perusahaan:
- memperkerjakan pekerja/buruh
paling sedikit 100 (seratus) orang;
atau
- mempunyai tingkat potensi
bahaya tinggi.
b. Ketentuan mengenai tingkat potensi
bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

PP 50/2012 pasal 5
SAFETY DECK
GUARD RAILING
DASAR HUKUM SMK3
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU 13 Th 2003 ttg


Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;


Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan

UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Pasal 86 dan 87
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
PP No. 50 Th 2012 Tentang Penerapan SMK3.
Paragraf 5 ( UU 13 Th 2003)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PA S A L 8 6
1) SETIAP PEKER J A /BU R U H MEMPU N YAI H AK U N TU K
MEM PER O L EH PER L IN D U NGAN ATAS :
A. KESEL AM ATAN D AN KESEH ATAN KER J A ;
B. M O R AL D AN KESU SIL AAN ; D AN
C . PER L AKU AN YAN G SESU AI D EN GAN H AR KAT D AN
MARTABAT M AN U SIA S E RTA N IL AI - N IL AI AG AM A;
( 2 ) U N T U K M EL IN D U NGI K E S E L A M ATA N
PEKER J A /BU R U H G U N A M EW U JU DKAN
PR O D U KT IVITAS KER J A YAN G O PT IM AL
D ISEL EN G GAR AKAN U PAYA KESEL AM ATAN D AN
KESEH ATAN KER J A
( 3 ) PER L IN D U NGAN SEBAG AIM AN A D IM AKSU D PAD A
AYAT ( 1 ) D AN AYAT ( 2 ) D IL AKSAN AKAN SESU AI
D EN G AN PER AT U R AN PER U N D AN G AN YAN G
BER L AKU .
PASAL 87

(1) SETIAP PERUSAHAAN WAJIB MENERAPKAN


SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA YANG TERINTEGRASI
DENGAN SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN
(2) KETENTUAN MENGENAI PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1)
DIATUR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH
KETERKAITAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
SEBAGAI SUATU TEKNOLOGI DENGAN SISTEM LAINNYA
HAM

Industri &
Ketenagakerjaan Dunia Usaha

K3

Kesehatan Lingkungan

K31. Penelitian dan Standardisasi K3


Dit. Bina K3
Kemnaker. RI. : 2. Pengembangan SDM & Kompetensi K3

3. Pengawasan,Norma,Regulasi & Lisensi Ditjen PPK/Dit. PNK3


DASAR HUKUM SMK3 KONSTRUKSI
UU No. 02/2017
Tentang Jasa Konstruksi;

PP No. 50/2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3);

Perpres No 16/2018
Tentang Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

Permen PU No. 05/2014 (dan perubahannya)


Tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;

Surat Edaran Menteri PU No 66/SE/M/2015


Tentang Biaya Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi Bidang PU;
AMANAT KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN DAN
KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI DALAM UU 2/2017
Penyelenggaraan jasa konstruksi berlandaskan asas keamanan dan keselamatan.
Penyelenggaraan jasa konstruksi bertujuan untuk menata sistem Jasa Konstruksi yang mewujudkan
keselamatan publik dan kenyamanan lingkungan terbangun.

Mutu
Pengelolaa bahan
n Mutu
lingkungan peralatan
hidup

Pengguna dan
penyedia jasa Keselamata
Perlindunga
wajib memenuhi n dan
n sosial
standar K3 dan kesehatan
tenaker
keberlanjutan, kerja
meliputi standar:
Operation Prosedur
and pelaksanaa
Maintenanc n jasa
e Mutu konstruksi
produk
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PENYEDIA JASA
PELAKSANA KONSTRUKSI (KONTRAKTOR)
RENCANA AKSI K3 KEMENTERIAN PUPR
1 Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Konstruksi

2 Tenaga kerja kompeten bersertifikat

3 Peralatan yang memenuhi standar kelaikan


Menggunakan
4 Material yang memenuhi standar mutu

5 Teknologi yang memenuhi standar kelaikan

6 Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)


PENGERTIAN
K3 Konstruksi
Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan
konstruksi.

SMK3 Konstruksi Bidang PU


Bagian dari sistem manajemen organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dalam rangka
pengendalian risiko K3 pada setiap pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum.
PEKERJAAN
KONSTRUKSI,
PENERAPAN SMK3_tahapan
WAJIB:

SMK3 POTENSI AHLI K3


a. Kebijakan K3; b. Perencanaan K3; c. Pengendalian BAHAYA PETUGAS K3
Operasional; d. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3; dan
e. Tinjauan Ulang Kinerja K3 Pasal 5 Pasal 6

PRA KONST PEMILIHAN PENYEDIA PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENYERAHAN AKHIR PEK

Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10

Survey, FS, Investigasi: Dok.Pengadaan: RK3K; Prosedur K3 telah


Telaahan aspek K3 Kriteria Penilaian sbg acuan, revisi, dilaksanakan;
persyaratan K3 berupa pelaporan kecelakaan Lap. Kinerja SMK3,
DED: persyaratan & evaluasi kerja, perbaikan kecelakaan kerja, usulan
Buat Managemen Risiko RK3K perbaikan.
K3, Penetapan Potensi
Bahaya K3 & Identifikasi
Bahaya K3 Biaya K3
PENERAPAN SMK3_tahapan (2)
Rancangan Konseptual, DED, dan Dokumen pemilihan penyedia
barang/jasa WAJIB memuat analisis K3

Penyusunan HPS WAJIB memperhitungkan biaya penyelenggaraan


SMK3 Konstruksi, masuk dalam item biaya umum

Penerapan dan Pengawasan


K3 Dokumen Kontrak memuat ketentuan penerapan SMK3
seluruh pekerjaan konstruksi Konstruksi

Pra-Construction Meeting WAJIB


Membahas dan Mengesahkan Rencana K3 Kontrak (RK3K)

PPK WAJIB Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan RK3K; dan


evaluasi terhadap adanya kecelakaan kerja
PENERAPAN SMK3_potensi bahaya
PENERAPAN K3 KONSTRUKSI BIDANG PU DITETAPKAN BERDASARKAN POTENSI BAHAYA

PEKERJAAN BERSIFAT BAHAYA PEKERJAAN BERSIFAT TIDAK BAHAYA

1. Tenaga Kerja diatas 100 orang 1. Tenaga kerja kurang dari 100
orang.
2. Nilai kontrak diatas Rp. 2. Nilai kontrak dibawah Rp.
100.000.000.000,- (seratus milyar 100.000.000.000,- (seratus milyar
rupiah) rupiah).

Melibatkan Ahli K3 Konstruksi Petugas K3 Konstruksi


TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PENERAPAN K3
PENGGUNA JASA PENYEDIA JASA

• Mengidentifikasi bahaya K3 Konstruksi • Meminta Penjelasan mengenai kondisi dan potensi bahaya pada aanwizjing
1 1
• Menetapkan HPS termasuk biaya penyelenggaraan SMK3 • Pada dokumen RK3K terdapat lampiran penawaran dengan menyampaikan
2 Konstruksi Bid. PU seluruh kegiatan dalam pekerjaan pada saat Pre Construction Meeting (PCM)
2 serta menugaskan ahli k3 Konstruksi sesuai dengan tingkat bahaya.
• Menyusun dan menetapkan dokumen kontrak yang didalamnya
3 memuat ketentuan penerapan SMK3 Konstruksi bid. PU • Menghitung dan memasukan biaya penyelenggaraan K3 Konstruksi dalam
3 harga penawaran bag. dari biaya umum
• Membahas dan mengesahkan RK3K yang disusun Penyedia Jasa
pada saat rapat persiapan atas dasar rekomendasi Ahli K3/Petugas • Menetapkan RK3K pada pekerjaan dan membuat rangkuman aktivitasnya
4 K3
4 sebagai bagian dari dokumen serah terima di akhir kegiatan
5 • Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan RK3K
• melaporkan kepada PPK dan Dinas yang membidangi ketenagakerjaan
• Menghentikan pekerjaan dalam hal pekerjaan dinilai beresiko fatal 5 setempat tentang kejadian berbahaya, kecelakaan kerja konstruksi dan
sampai upaya pengendalian telah dilakukan secara memadai penyakit akibat kerja konstruksi dalam bentuk laporan bulanan
6
• Bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja karena tidak
• Bertanggung jawab atas kecelakaan konstruksi apabila pengguna 6 menyelenggarakan SMK3 sesuai RK3K
7 jasa tidak menghentikan pekerjaan yang dinilai beresiko
• Mengikutsertakan pekerjaannya dalam program perlindungan tenaga kerja
7 serta melakukan pengendalian resiko K3
SIKLUS DAN KOMITE K3
PRA KONSTRUKSI PROSES KONSTRUKSI PEMAANFAATAN
KKB KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI (K3) KEGAGALAN BANGUNAN OLEH PENILAI
KKJTJ (PERMEN NO 2-2018 DAN AHLI (AD HOC)
KKBG KEPMEN NO 66-2018) (UU NO 2-2017)

KKB = Komisi Keamanan Bendungan (Permen PUPR No 27/PRT/M/2015);

KKJTJ = Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (Permen PUPR No 41/ PRT/M/2015);

KKBG = Komisi Keamanan Bangunan Gedung (dalam proses);


KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
(Keputusan Menteri PUPR Nomor 66/KPTS/M/2018)

TUGAS KEWENANGAN

Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan konstruksi yang


Memasuki tempat kerja konstruksi;
diperkirakan memiliki potensi bahaya tinggi;

Investigasi kecelakaan konstruksi; Meminta keterangan dari pihak-pihak terkait;

Memberikan masukan kepada Menteri berdasarkan hasil


evaluasi perencanaan terkait dengan risiko kecelakaan Meminta data-data yang berhubungan dengan tugas
konstruksi, pemantauan dan evaluasi, dan investigasi Komite;
kecelakaan konstruksi.

Melakukan koordinasi dengan pihak terkait Keselamatan


Konstruksi.
TUGAS KOMISI KEAMANAN JEMBATAN DAN
TUGAS KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN
TEROWONGAN JALAN

Melakukan pengkajian terhadap evaluasi keamanan jembatan


Melakukan pengkajian terhadap hasil evaluasikeamanan
dan terowongan jalan yang dilakukan oleh pembangun atau
bendungan;
pengelola jembatan dan terowongan jalan;

Memberikan rekomendasi mengenai keamanan jembatan dan


Memberikan rekomendasi mengenai keamanan bendungan;
terowongan jalan; dan

Menyelenggarakan inspeksi bendungan. Menyelenggarakan inspeksi jembatan dan terowongan jalan.


ANALISA RISIKO KONSTRUKSI
Risiko K3 Konstruksi
adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan
yang dapat timbul dari sumber bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi.

\
Tingkat Risiko K3 Konstruksi (TR)
adalah hasil perkalian antara nilai kekerapan terjadinya Risiko K3 Konstruksi (P) dengan nilai keparahan yang
ditimbulkan (A).

TR = P X A

Penilaian Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dilakukan dengan memadukan nilai kekerapan / frekuensi terjadinya
peristiwa bahaya K3 dengan keparahan/kerugian/dampak kerusakan yang ditimbulkannya.
PENETAPAN TINGKAT RESIKO
KEPARAHAN (AKIBAT)
Tingkat Risiko Kegiatan adalah nilai
TINGKAT RISIKO
K3 KONSTRUKSI 1 2 3 rata-rata risiko
(RINGAN) (SEDANG) (BERAT)

1
1 2 3 • nilai 1 dan 2 = Risiko rendah
KEKERAPAN (FRKUENSI)

(JARANG)
• nilai 3 dan 4 = Risiko sedang
2
(KADANG) 2 4 6 • nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi

3
(SERING) 3 6 9
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi
• Mendesain ulang pekerjaan atau mengganti material/ bahan sehingga bahaya dapat
dihilangkan atau dieliminasi.
Substitusi
• mengganti dengan metode yang lebih aman dan/ atau material yang tingkat bahayanya
lebih rendah.
Rekayasa Teknik
• Melakukan modifikasi teknologi atau peralatan guna menghindari terjadinya kecelakaan.

Pengendalian Administrasi
• pengendalian melalui pelaksanaan prosedur untuk bekerja secara aman.

Alat Pelindung Diri


• Alat pelindung diri yang memenuhi standard dan harus dipakai oleh pekerja pada semua
pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya
TABEL IDENTIFIKASI RISIKO
Penilaian Risiko
Identifikasi Skala Pengendalian Penanggung
No Uraian Pekerjaan
Bahaya Kekerapan Prioritas Risiko K3 Jawab
Keparahan Tingkat Risiko
(frekuensi)
1 Pekerjaan Galian Terpeleset dan 4= Pengawas
tanah terkilir Pemasangan lapangan
2 1
2
(ringan) 2 rambu pada
area kerja
5= Helm dan
sepatu safety
2. Pekerjaan Tiang Tertimpa tiang 3= trailer Pelaksana
Pancang pancang diparkir pada
permukaan
1 3
3
(sedang) 3 tanah yang
rata
5= helm,
sepatu safety
3. Pekerjaan Beton Kebisingan 3=Memberi Pelaksana
mesin 1 1
1
(ringan) 1 peredam
5=earplug
TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM
Sasaran Khusus PROGRAM
Pengendali
No Uraian Pekerjaan Indikator Biaya
an Risiko Sumber Jangka Penanggu
Uraian Tolok ukur Pencapaia Monitoring
Daya Waktu ng Jawab
n
1 Pekerjaan Pondasi - Briefing - Memberi - Kepatuhan - Pekerja -Sebelum -pemantauan -checklist -Pelaksana
Tiang pancang pekerja pemahama penggunaan - Rambu dan dan saat kepatuhan -checklist -pelaksana
- terhadap APD APK bekerja - Terpasang
Pemasangan pekerjaan - Barikade - Sebelum sesuai lokasi
rambu dan pondasi tiang dan rambu pekerjaan
proteksi area pancang
kerja - Seluruh
pekerjaan
mematuhi
barikade/ram
bu
PEKERJAAN GALIAN TANAH
PEKERJAAN GALIAN TANAH
SCAFOLDING PADA TEMPAT TINGGI
BIAYA PENERAPAN SMK3
Penyiapan RK3K

Sosialisasi dan Promosi K3

Alat Pelindung Kerja

Alat Pelindung Diri

Asuransi dan Perijinan

Personil K3

Fasilitas sarana kesehatan

Rambu-rambu

Lain-lain terkait pengendalian risiko K3


SANKSI
Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa yang tidak memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan jasa konstruksi dikenai sanksi administratif
berupa:

Peringatan tertulis;

Denda administratif;

Penghentian sementara kegiatan layanan jasa konstruksi;

Pencantuman dalam daftar hitam;

Pembekuan izin; dan/atau

Pencabutan izin.
Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini

JKS-BINTEK SMK3-2014
1 2 3
KASUS
Pekerjaan perawatan bangunan berupa penambahan saluran keliling bangunan, penggantian plafond,
railing dan instalasi lampu lantai 2 rumah susun, dengan nilai paket pekerjaan sebesar
Rp.400.000.000,- dikerjakan dalam waktu 3 bulan dan membutuhkan tenaga kerja bangunan, sebanyak
30 orang.

Identifikasi risiko, sasaran dan program


Rencana Biaya K3

Anda mungkin juga menyukai