KERJA KONSTRUKSI
7 NOVEMBER 2019
1
2 Dasar Hukum
Penerapan OUTLINE
3 Siklus Dan Komite SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI
Analisa Risiko
4 Hirarki Pengendalian
SMK 3
5
Biaya
6
DATA KECELAKAAN KERJA (BPJS TK)
Cacat Nilai
Tahun Sembuh Meninggal Total Kompen
Fungsi Sebagian Tetap
sasi (M)
AMAN Produk
FAKTOR tivitas
PENYEBAB
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
ANALISIS
Dif.& Tuj. K3
Phylosophy:
Pemikiran & upaya utk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan TK & orang lain pd
umumnya, baik jasmani maupun rohani,
hasil karya & budaya manusia menuju
masyarakat adil, makmur & sejahtera.
Ke-Ilmuan:
Suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam upaya mencegah
terjadinya kec. kerja, kebakaran,
peledakan, PAK & pencemaran lingk. kerja.
(ACCIDENT PREVENTION)
K3 HARUS DIKELOLA =
FUNGSI PERusaHaan LAINNYA
MANAJEMEN K3 :
PROSES MENGINTEGRASIKAN PRINSIP-
PRINSIP K3 KE DALAM OPERASI
PERUSAHAAN
Peraturan Perundangan K3
1. PERSONIL : 2. ALAT / MESIN:
PP 50/2012 pasal 5
SAFETY DECK
GUARD RAILING
DASAR HUKUM SMK3
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945
Peraturan Pelaksanaan
Industri &
Ketenagakerjaan Dunia Usaha
K3
Kesehatan Lingkungan
PP No. 50/2012
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3);
Perpres No 16/2018
Tentang Pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
Mutu
Pengelolaa bahan
n Mutu
lingkungan peralatan
hidup
Pengguna dan
penyedia jasa Keselamata
Perlindunga
wajib memenuhi n dan
n sosial
standar K3 dan kesehatan
tenaker
keberlanjutan, kerja
meliputi standar:
Operation Prosedur
and pelaksanaa
Maintenanc n jasa
e Mutu konstruksi
produk
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PENYEDIA JASA
PELAKSANA KONSTRUKSI (KONTRAKTOR)
RENCANA AKSI K3 KEMENTERIAN PUPR
1 Memenuhi ketentuan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Konstruksi
1. Tenaga Kerja diatas 100 orang 1. Tenaga kerja kurang dari 100
orang.
2. Nilai kontrak diatas Rp. 2. Nilai kontrak dibawah Rp.
100.000.000.000,- (seratus milyar 100.000.000.000,- (seratus milyar
rupiah) rupiah).
• Mengidentifikasi bahaya K3 Konstruksi • Meminta Penjelasan mengenai kondisi dan potensi bahaya pada aanwizjing
1 1
• Menetapkan HPS termasuk biaya penyelenggaraan SMK3 • Pada dokumen RK3K terdapat lampiran penawaran dengan menyampaikan
2 Konstruksi Bid. PU seluruh kegiatan dalam pekerjaan pada saat Pre Construction Meeting (PCM)
2 serta menugaskan ahli k3 Konstruksi sesuai dengan tingkat bahaya.
• Menyusun dan menetapkan dokumen kontrak yang didalamnya
3 memuat ketentuan penerapan SMK3 Konstruksi bid. PU • Menghitung dan memasukan biaya penyelenggaraan K3 Konstruksi dalam
3 harga penawaran bag. dari biaya umum
• Membahas dan mengesahkan RK3K yang disusun Penyedia Jasa
pada saat rapat persiapan atas dasar rekomendasi Ahli K3/Petugas • Menetapkan RK3K pada pekerjaan dan membuat rangkuman aktivitasnya
4 K3
4 sebagai bagian dari dokumen serah terima di akhir kegiatan
5 • Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan RK3K
• melaporkan kepada PPK dan Dinas yang membidangi ketenagakerjaan
• Menghentikan pekerjaan dalam hal pekerjaan dinilai beresiko fatal 5 setempat tentang kejadian berbahaya, kecelakaan kerja konstruksi dan
sampai upaya pengendalian telah dilakukan secara memadai penyakit akibat kerja konstruksi dalam bentuk laporan bulanan
6
• Bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja karena tidak
• Bertanggung jawab atas kecelakaan konstruksi apabila pengguna 6 menyelenggarakan SMK3 sesuai RK3K
7 jasa tidak menghentikan pekerjaan yang dinilai beresiko
• Mengikutsertakan pekerjaannya dalam program perlindungan tenaga kerja
7 serta melakukan pengendalian resiko K3
SIKLUS DAN KOMITE K3
PRA KONSTRUKSI PROSES KONSTRUKSI PEMAANFAATAN
KKB KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI (K3) KEGAGALAN BANGUNAN OLEH PENILAI
KKJTJ (PERMEN NO 2-2018 DAN AHLI (AD HOC)
KKBG KEPMEN NO 66-2018) (UU NO 2-2017)
KKJTJ = Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (Permen PUPR No 41/ PRT/M/2015);
TUGAS KEWENANGAN
\
Tingkat Risiko K3 Konstruksi (TR)
adalah hasil perkalian antara nilai kekerapan terjadinya Risiko K3 Konstruksi (P) dengan nilai keparahan yang
ditimbulkan (A).
TR = P X A
Penilaian Tingkat Risiko K3 Konstruksi dapat dilakukan dengan memadukan nilai kekerapan / frekuensi terjadinya
peristiwa bahaya K3 dengan keparahan/kerugian/dampak kerusakan yang ditimbulkannya.
PENETAPAN TINGKAT RESIKO
KEPARAHAN (AKIBAT)
Tingkat Risiko Kegiatan adalah nilai
TINGKAT RISIKO
K3 KONSTRUKSI 1 2 3 rata-rata risiko
(RINGAN) (SEDANG) (BERAT)
1
1 2 3 • nilai 1 dan 2 = Risiko rendah
KEKERAPAN (FRKUENSI)
(JARANG)
• nilai 3 dan 4 = Risiko sedang
2
(KADANG) 2 4 6 • nilai 6 dan 9 = Risiko tinggi
3
(SERING) 3 6 9
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
Eliminasi
• Mendesain ulang pekerjaan atau mengganti material/ bahan sehingga bahaya dapat
dihilangkan atau dieliminasi.
Substitusi
• mengganti dengan metode yang lebih aman dan/ atau material yang tingkat bahayanya
lebih rendah.
Rekayasa Teknik
• Melakukan modifikasi teknologi atau peralatan guna menghindari terjadinya kecelakaan.
Pengendalian Administrasi
• pengendalian melalui pelaksanaan prosedur untuk bekerja secara aman.
Personil K3
Rambu-rambu
Peringatan tertulis;
Denda administratif;
Pencabutan izin.
Tunjukan dan sebutkan bahaya apa saja yang ada dalam gambar dibawah ini
JKS-BINTEK SMK3-2014
1 2 3
KASUS
Pekerjaan perawatan bangunan berupa penambahan saluran keliling bangunan, penggantian plafond,
railing dan instalasi lampu lantai 2 rumah susun, dengan nilai paket pekerjaan sebesar
Rp.400.000.000,- dikerjakan dalam waktu 3 bulan dan membutuhkan tenaga kerja bangunan, sebanyak
30 orang.