Anda di halaman 1dari 21

TEORI-TEORI BELAJAR

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 43


Universitas Nusantara PGRI Kediri
2009
A. TEORI BELAJAR MERUPAKAN LANDASAN
TEORITIS MODEL PEMBELAJARAN

 Teori merupakan adalah pengertian (concept atau


construct) yang saling berkaitan, batasan, serta
proposisi yang menyajikan pandangan sistematis
tentang gejala-gejala tertentu dengan jalan
menetapkan hubungan yang ada diantara variabel-
variabel, dan dengan tujuan untuk menjelaskan dan
meramalkan gejala-gejala tersebut (Ary, Jacob, dan
Razavieh, 2000: 35 – 36).
 Jika fenomena yang dijelaskan dan diramalkan oleh
suatu teori adalah fenomena belajar, maka teori
tersebut merupakan teori belajar.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 2


 Teori belajar diperlukan oleh para
pengembang model pembelajaran
untuk memberikan landasan rasional
teoritis model pembelajaran yang
dikembangkannya. Dengan landasan
rasional teoritis yang kuat maka suatu
model pembelajaran telah memenuhi
salah satu syarat sebagai model
pembelajaran yang baik yaitu syarat
validitas.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 3


B. MACAM-MACAM TEORI
BELAJAR
Ada bermacam-macam teori
yang membahas tentang
fenomena belajar, yang dapat
dikelompokkan menjadi: teori
behavioristik, teori, kognitif,
teori konstruktivistik

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 4


1. Teori Behavioristik

 Teori behavioristik bersumber dari salah


satu aliran psikologi yaitu behaviorisme.
 Tokoh teori behavioristik antara lain:
E.L. Thorndike, J.B. Watson, Skinner.
 Belajar, menurut teori behavioristik,
adalah perubahan tingkah laku sbg
akibat interaksi antara stimulus dengan
respons.
1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 5
Ada beberapa ciri dari rumpun teori
behavioristik, yaitu:
 mengutamakan unsur-unsur,
 bersifat mekanistis,
 menekankan peranan lingkungan,
 mementingkan pembentukan reaksi
atau respons, dan
 mementingkan latihan-latihan.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 6


 Belajar, menurut teori behavioristik tidak lain adalah
perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari
interaksi antara stimulus dengan respons, atau
dengan kata lain, belajar adalah perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dengan respons
 Teori behavioristi dengan model hubungan stimulus-
responnya, menempatkan orang yang belajar
sebagai individu yang pasif. Respons atau perilaku
tertentu dengan menggunakan metode pelatihan
atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan
semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan
menghilang bila dikenai hukuman.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 7


 Dalam elajar, menurut teori behavioristik, yang
penting adalah input yang berupa stimulus dan
output yang berupa respons. Stimulus adalah
apa saja yang diberikan guru kepada pembelajar,
sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan
pembelajar terhadap stimulus yang diberikan
oleh guru tersebut.
 Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran
behavioristik adalah faktor penguatan
(reinforcement). Bila penguatan ditambahkan
(positive reinforcement) maka respon akan
semakin kuat.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 8


Teori Kognitif
 Psikologi kognitif mempelajari tentang
cara manusia menerima, mempersepsi,
mempelajari, menalar, mengingat dan
berpikir tentang suatu informasi. Proses
ini meliputi bagaimana informasi
diperoleh, dipresentasikan dan
ditransfermasikan sebagai
pengetahuan.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 9


 Para ahli psikologi kognitif memandang
bahwa perilaku manusia tidak diten-
tukan oleh stimulus yang berada diluar
dirinya, melainkan oleh faktor yang ada
pada dirinya sendiri. Faktor-faktor
internal itu berupa kemampuan atau
potensi yang berfungsi untuk mengenal
dunia luar, dan dengan penge-nalan itu
manusia mampu memberikan respon
terhadap stimulus.
.
1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 10
 Belajar, menurut teori kognitif sebagai
proses pemfungsian unsur-unsur
kognisi terutama pikiran, untuk dapat
mengenal dan memahami stimulus
yang datang dari luar. Dengan kata lain,
aktivitas belajar manusia ditentukan
pada proses internal dalam berpikir
yakni pengolahan informasi. Beberapa
tokoh teori kognitif antara lain Jean
Piaget, David Ausubel, dan Jerome
Bruner.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 11


 Menurut Piaget, proses belajar terdiri dari 3
tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi, dan
equilibrasi (Uno, 2008: 10).
 Proses asimilasi adalah proses penyatuan
informasi baru ke struktur kognitif yang sudah
ada pada diri siswa.
 Akomodasi adalah penyesuaian struktur
kognitif ke dalam situasi yang baru.
 equilibrasi merupakan penyesuaian
berkesinambungan antara asimlasi dan
akomodasi.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 12


 Ausable mengemukakan teori belajar
bermakna (meaningful learning). Belajar
bermakna adalah proses mengaitkan dalam
informasi baru dengan konsep-konsep yang
relevan dan terdapat dalam struktur kognitif
seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa
pembelajaran dapat menimbulkan belajar
bermakna jika memenuhi prasyarat, yaitu: a.
Materi yang akan dipelajari memiliki makna
secara potensial dan b. Anak yang belajar
bertujuan melaksanakan belajar bermakna.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 13


 Jerome Bruner mengajukan teorinya
yang disebut free discovery learning
(Uno, 2008: 12).
 Menurut teori ini proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika
guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk menemukan suatu aturan,
termasuk konsep, teori, definisi, dan
sebagainya, melalui contoh-contoh
yang menggambarkan (mewakili) aturan
yang menjadi sumbernya.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 14


Teori Konstruktivistik
 Teori-teori belajar konstruktivistik ber-
sumber dari salah satu filsafat penge-
tahuan yang banyak mempe-ngaruhi
perkembangan pendidikan akhir-akhir
ini, khususnya pendidikan ilmu penge-
tahuan alam dan matematika, yaitu
filsafat konstruktivisme.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 15


Pandangan konstruktivisme tentang pengatahuan
adalah sebagai berikut (Paul Suparno, 1997: 28):
Pengetahuan merupakan hasil konstruksi manusia
melalui interaksi mereka dengan objek, fenomena,
pengalaman, dan lingkungan.
Suatu pengetahuan dianggap benar bila
pengetahuan itu berguna untuk menghadapi dan
memecahkan persoalan atau fenomena yang
sesuai.
Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari
seseorang kepada yang lain, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang.
Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi,
melainkan suatu proses yang berkembang terus-
menerus dan dalam proses ini keaktifan

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 16


Implikasi pandangan konstruktisme terhadap konsep-
konsep tentang belajar dan pembelajaran :
a. Belajar artinya membentuk makna. Makna
diperoleh siswa dari apa yang mereka lihat,
dengar, rasakan, alami, dst. Konstruksi arti
tersebut dipengaruhi oleh pengertian yang telah
mereka miliki. Pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari guru kepada siswa,
kecuali hanya dengan keaktifan siswa itu sendiri
untuk menalar.
b. Rekonstruksi arti dalam belajar berlangsung
terus-menerus. Setiap kali berhadapan dengan
fenomena atau persoalan baru, terjadi
rekonstruksi.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 17


c. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta,
melainkan suatu pengembangan pemikiran
dengan membuat pengertian baru.
d. Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada
saat skema seseorang dalam keraguan yang
merangsang pemikiran lebih lanjut.
e. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa
yang telah diketahuinya.
f. Pembelajaran bukanlah kegiatan memindahkan
pengetahuan dari guru ke siswa, melainkan
suatu kegiatan yang memungkinkan siswa
membangun sendiri pengetahuannya

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 18


Peran guru dalam proses belajar pembelajaran
adalah sebagai mediator dan fasilitator yang
mempunyai tugas sebagai berikut.
Menyediakan pengalaman belajar yang
memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam
membuat rancangan, proses, dan penelitian.
Menyediakan atau memberikan kegiatan-
kegiatan yang merang-sang keingintahuan
siswa dan membantu mereka untuk
mengekspresikan gagasan-gagasan mereka.
Memantau, mengevaluasi, dan menunjukkan
apakah pemikiran siswa telah berhasil dalam
belajarnya.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 19


Referensi
 Paul Suparno. (1997) Filsafat Konstruktivise
dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
 Sagala, Syaiful H. (2008) Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
 Uno, Hamzah B.(2008) Orientasi Baru dalam
Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 20


Thanks for your attention
Matur nuwun

1/15/2020 PLPG RAYON 43 / UNP KEDIRI 21

Anda mungkin juga menyukai