Anda di halaman 1dari 12

HIPERTENSI PULMONAL

PROLANIS PKU AISYIYAH KRAKITAN


DEFINISI
• Hipertensi Pulmonal adalah meningkatnya
tekanan pada arteri pulmonalis dan ventrikel
kanan jantung.
• Hipertensi pulmonal dibagi menjadi dua yaitu
primer dan sekunder.
• Hipertensi pulmonal primer bila tidak
ditemukan etiologi nya yang jelas atau
idiopatik.
• Hipertensi pulmonal sekunder merupakan
kondisi yang lebih umum yang banyak
disebabkan oleh penyakit dari jantung atau
dari paru yang memang sudah ada. Penyebab
yang paling umum adalah karena adanya
penyakit PPOK pada paru dan juga bisa
karena adanya kelainan katup pada jantung.
GEJALA KLINIS
• Napas yang pendek atau terputus-putus, awalnya
timbul tiap melakukan aktivitas, tetapi makin
lama makin memburuk hingga dapat terjadi
walaupun sedang beristirahat.Kelelahan
• Jantung berdebar
• Bengkak di tungkai dan perut
• Raynaud's phenomenon
• Lemas, pusing atau pingsan
• Nyeri dada
DIAGNOSIS
• Untuk mendiagnosa hipertensi pulmonal,
dokter dapat melakukan satu atau lebih tes
untuk mengevaluasi kerja jantung dan paru-
paru pasien.
• Cont:
– EKG
– Rontgen dada
– Ekokardiografi
– Katerisasi jantung, dll
Penatalaksanaan
• Hipertensi pulmonal merupakan penyakit
yang belum dapat disembuhkan sehingga
pengobatan hipertensi pulmonal ditujukan
untuk meredakan gejala dan
menghambat perkembangan penyakit. Jika
terdiagnosis dan ditangani sejak dini, maka
kerusakan arteri pulmonal secara permanen
dapat dicegah.
• Untuk mengoptimalkan upaya pengobatan
dalam meredakan gejala, penderita juga perlu
melakukan perubahan gaya hidup agar
kondisinya lebih baik. Beberapa
langkah berikut ini dapat dilakukan dalam
melakukan perubahan gaya hidup pada
penderita hipertensi pulmonal, yaitu:....
• Istirahat yang cukup, mengurangi gejala lemas akibat
hipertensi pulmonal.
• Tetap aktif berolahraga, misalnya jogging. Namun,
sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter sebelum
melakukannya.
• Hindari melakukan aktivitas yang dapat menurunkan
tekanan darah, seperti mandi dengan air panas atau
sauna, dan aktivitas fisik yang mengakibatkan otot
menjadi tegang dalam waktu yang terlalu lama.
• Menghentikan kebiasaan merokok, termasuk
menghindari paparan asap rokok sebagai perokok
pasif.
• Hindari tinggal atau berada terlalu lama di
dataran tinggi, memperburuk gejala
hipertensi pulmonal.
• Menggunakan alat kontrasepsi untuk
mencegah kehamilan, karena kehamilan dapat
berbahaya bagi penderita hipertensi
pulmonal.
• Melakukan vaksin pneumonia dan influenza,
karena dua penyakit ini dapat memperburuk
kondisi hipertensi pulmonal.

Anda mungkin juga menyukai