Anda di halaman 1dari 24

Laporan Kasus

Morbili
Oleh : dr. Kurnia Fitri Aprilliana
Program Internship Dokter Indonesia
RS. Mardi Waluyo
2018
Identitas Pasien
●Nama : Nn. L
●Jenis kelamin : Perempuan
●Usia : 17 tahun
●Alamat : Raman Aji - LamTim
●Agama : Islam
●No. rekam medik : 00-40-19-94
●Tanggal masuk : 10/11/2018 2
Anamnesis
KELUHAN UTAMA

• Demam

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Pasien datang dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu


disertai batuk dan nyeri menelan. Demam mendadak tinggi dan
turun dengan obat penurun panas namun setelah efek obat hilang
demam muncul kembali. Menggigil (-) kejang (-) mimisan (-) gusi
berdarah (-) riwayat berpergian (-) sesak nafas (-)
• Sehari setelah demam muncul ruam-ruam kemerahan pada kulit.
Awal muncul ruam tidak diketahui dengan pasti dan menyebar ke
wajah, dada, tubuh, lengan dan kaki. Kadang terasa gatal terutama
bagian yang kering. Nyeri pada mata (-) silau(-)
• Riw. Minum obat sebelum keluar ruam dikulit (-) riw. Alergi (-)
3
Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit dahulu
• Keluhan yang sama (-)
• Riw. sakit berat (-)

Riwayat penyakit keluarga


• Keluhan yang sama (-)
• Keluarga yang sedang dirawat di RS(-)

Riwayat Imunisasi
•Imunisasi tidak lengkap 4
Pemeriksaan Fisik
●Keadaan umum : tampak sakit sedang, sesak (-)
●Kesadaran : compos mentis
●Tekanan Darah : 110/70 mmHg
●Frekuensi nadi : 105 kali/menit
●Frekuensi napas : 20 kali/menit, napas cuping hidung (-)
●Suhu : 39,5 °C
●Tinggi badan : 156 cm
●Berat badan : 55 kg
5
Pemeriksaan Fisik Hasil
Kepala DBN
Mata Injeksi konjungtiva (+) Reflek cahaya +/+, 3mm/3mm isokhor
THT Faring : hiperemis (+) tonsil T1/T1
Mulut Bercak koplik (-)
Leher Pembesaran KGB (-)
Dada Retraksi (-) plak eritema (+)
Jantung S1/S2 Reg, mur-mur(-) Gallop(-)
Paru-paru Vesikular +/+ Wheezing(-) Ronkhi (-)
Perut Flat, distensi (-), BU (+), NT(-), plak eritema (+)
Anogenital Tidak ada indikasi pemeriksaan
Anggota gerak Kekuatan otot 55/55
Status neurologis Kaku kuduk (-) Babinski (-) Laseque -/-
Musculoskeletal ROM baik, sensorik baik
Kulit Regio wajah, thoraks, abdominal, trunkus posterior, ekstremitas superior inferior dextra
et sinistra terdapat : Multiple plak eritem diskret, hiperpigmentasi (+) skuama (-)
6
• Pemeriksaan Penunjang (-)

• Pemeriksaan Lanjutan
- Lab DL
- Rontgen Thorax
7
Assessment
●Diagnosa Kerja
- Morbili
●Diagnosa Banding
- Rubella
-DF

8
Tatalaksana
●Diet makanan biasa TKTP
●IVFD Ringer Lactat 500cc/12jam
●Inj. Paracetamol flash 500mg/8jam p.r.n demam
●Antasida syr 3xcth2
●OBH N syr 3xcth1
●Cetirizine 10mg tab 1x1 p.r.n gatal

9
Lampiran

10
Lampiran

11
TINJAUAN PUSTAKA

12
Morbili
Morbili, campak, measles atau
rubeola merupakan penyakit virus
akut yang sangat menular dan
umumnya menyerang anak.

Penyebaran infeksi terjadi dengan


perantara droplet.

13
Patogenesis

14
15
Manifestasi klinis
STADIUM INKUBASI STADIUM PRODORMAL
10 hari (8 hingga 12 hari) 2 hingga 4 hari

Terjadi viremia dan reaksi Manifestasi klinis campak biasanya baru


imunologi yang ekstensif mulai tampak

Tidak menampakkan gejala sakit Berupa batuk, pilek dan konjungtivitis,


juga demam
Kenaikan ringan pada suhu dapat terjadi Inflamasi konjungtiva dan fotofobia dapat
9-10 hari dari hari infeksi dan kemudian menjadi petunjuk sebelum munculnya
menurun selama sekitar 24 jam bercak Koplik

Koplik spot yang merupakan tanda


patognomonik untuk campak muncul
pada hari ke-10±1 infeksi
16
Manifestasi klinis
STADIUM ERUPSI STADIUM KONVALESENSI
Hari ke—14

Ruam muncul pada hari ke-14 inkubasi saat Erupsi berkurang jadi hiperpigmentasi yang
stadium erupsi lama-kelamaan akan hilang sendiri
Puncak gejala gangguan pernafasan dan saat Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali
suhu berkisar 39,5˚C bila ada komplikasi
Ruam di lateral atas leher, belakang telinga, Pada akhirnya bercak akan mengelupas atau
dan garis batas rambut. Menyebar ke seluruh rontok atau sembuh dengan sendirinya
wajah, leher, lengan atas dan dada
Umumnya, dibutuhkan waktu hingga 2 minggu
Menjalar ke punggung, abdomen, seluruh sampai anak sembuh benar dari sisa-sisa
tangan, paha dan terakhir kaki campak

Menghilang sesuai urutan munculnya


17
Roseola infantum Diagnosis
Banding
Rubella (German measles)

Alergi obat

Demam skarlatina

Eksantema subitum
18
19
Komplikasi
Bronkopneumonia Otitis Media

Encephalitis Diare

Subacute Slcerosing
Panencephalitis (SSPE) Laringotrakheitis

Laringitis akut Jantung

Konjungtivitis Black Measles


20
Tatalaksana

Tirah
Vit A
baring Indikasi rawat inap bila hiperpireksia
(suhu >39,5˚C), dehidrasi, kejang,
asupan oral sulit atau adanya
Obat
batuk
Antipiretik penyulit.

21
Tatalaksana Penyulit
●Bronkopneumonia : kombinasi antibiotik ampisilin 100 mg/kgBB/hari dengan kloramfenikol
75 mg/kgBB/hari atau gentamisin.

●Otitis media : antibiotik kotrimoksazol-sulfametoksazol 4 mg/ kgBB/hari.

• Ensefalopati : reduksi pemberian cairan hingga ¾ kebutuhan mengurangi edema otak


kortikosteroid.

22
Pencegahan

Globulin Immune (IG) / IM


untuk mencegah atau
Imunisasi Campak yang
memodifikasi campak pada
termasuk Imunisasi dasar
orang yang rentan dalam
yang wajib diberikan
waktu 6 hari setelah terpapar.
terhadap anak usia 9 bulan
dengan ulangan saat anak
Dosis yang dianjurkan biasa
berusia 6 tahun dan
adalah 0,25 mL / kg IM, anak
termasuk ke dalam program
immunocompromised harus
pengembangan imunisasi
menerima 0,5 mL / kg IM
(PPI)
(dosis maksimum dalam
contoh baik adalah 15 mL)
23
TERIMAKASIH 

24

Anda mungkin juga menyukai