Anda di halaman 1dari 15

Komunikasi Keluarga

(Suami

Istri)
Dasar-dasar Cinta : Tulus,
Jujur, Setia, Sabar,
Mengalah, Damai
 Cinta Adalah keputusan untuk tetap setia dengan
pasangan dalam suka maupun duka, saat untung
dan malang, saling menerima apa adanya
pasangan seutuhnya.
 Cinta pada pasangan adalah implementasi dari
firman Tuhan “Kasihilah sesamamu seperti Aku
mengasihi kamu”
 Cinta berlanjut ke perkawinan, perkawinan adalah
proyek Allah : “Tidak baik kalau manusia itu seorang
diri saja, Aku akan menjadikan penolong baginya
yang sepadan dengan dia” (Kej 2:18)
 Perempuan berasal dari tulang rusuk laki-laki supaya sejajar, sedikit di
bawah lengan supaya dilindungi, di samping hati supaya dicintai.
 Perkawinan Katolik adalah cinta kasih, bukansekedar seks,
anak/keturunan, atau paksaan, atau mengikuti trend sekitar.
 Karena perkawinan Katolik adalah monogami & tidak terceraikan:
“Jadi mereka bukan lagi dua, tetapi satu daging. Sebab itu apa
yang sudah dipersatukan Tuhan jangan sampai diceraikan oleh
manusia” (Mat 19:6)
 “Orang yang mendapat istri menemukan hal yang baik dan
memperoleh perkenan Tuhan” (Amsal 18:22)
 “Demikian juga hai engkau para suami, hiduplah bersama mereka
dengan kebijaksanaan, menghormati istri sebagai kaum yang lebih
lemah dan sebagai sesame pewaris dari kasih karunia kehidupan
supaya doa-doamu tidak terhalang” (1 Petrus 3:7)
Pertanyaan Latihan
Komunikasi ke peserta
 Di buku/notes masing2 atau kertas kosong
 Apa alasan anda memilih dia dan memutuskan hidup
berkeluarga dalam perkawinan Katolik?
 Tukarkan dengan pasangan dan bicarakan
 Dibahas bersama peserta
Pola Umum dalam
Kehidupan
 Awal kehidupan perkawinan semua begitu mudah, saling
membahagiakan, tidak peduli dengan sifat/kebiasaan buruk pasangan
(masih manis dan hangat)
Perkawinan
 Sejalan waktu, proses adaptasi berjalan terus dan mulai terlihat
perbedaan2, kerikil2 rumah tangga, beda kebiasaan, dll.
 Kehadiran buah hati membuat perhatian terbagi antara anak dan
pasangan.
 Kebutuhan rumah tangga meningkat, tanggungjawab keuangan
bertambah.
 Kurangnya waktu untuk bersama (bekerja)
 Saling menyalahkan, tegang, egois, pengaruh dari pihak lain (teman,
saudara, keluarga, orang tua)
 Perkawinan tergoncang.
Membangun Relasi
dengan Komunikasi
 Komunikasi adalah solusi dalam perkawinan.
 Komunikasi bukan saja dengan pasangan tetapi juga dengan Tuhan
melalui doa (malam) untuk berterimakasih dan mohon ampun,
memaafkan.
 Komunikasi adalah proses antara dua orang, satu memberi informasi dan
lainnya menerima informasi tersebut.
 Syarat terjadinya komunikasi yang baik :
a) Relasi dengan istri/suami di atas segalanya, bukan prestasinya.
b) Keputusan mencintai dengan komitmen sehingga tidak akan berubah
walaupun melalui masa2 sulit.
c) Suasana tempat tinggal/rumah yang nyaman, istri yang menciptakan
rasa nyaman dan suami memberi rasa aman, perlindungan (hubungan
timbal balik)
Membangun Relasi
dengan Komunikasi
d) Sebagai keluarga Katolik, kebiasaan berdoa perlu dilakukan baik
pagi, malam, atau saat makan. Melalui doa kita dapat
menyampaikan isi hati kepada Tuhan untuk pasangan dan anak-
anak. Sarana untuk saling memaafkan.
e) Waktu untuk saling menyampaikan/berbicara harus diciptakan
sehingga persoalan2 yang menyangkut keluarga, ekonomi,
Pendidikan anak, agama, seks dll mendapat jalan keluar, minimal
pengertian dari pasangan.
f) Pergunakan kata “saya” daripada “kamu”, supaya lebih
mengutarakan perasaan sendiri daripada menuduh pasangan.
Contoh : Saya merasa masakan ini kurang asin (pesan aku)
Mah, makanannya ngga enak (pesan kamu)
g) Pujilah dan berterimakasih kepada pasangan setiap hari minimal 1 X.
Contoh : * Papa ganteng pakai batik ini. * Terimakasih sudah
membantu menjemur pakaian.
Siklus Kehidupan
Perkawinan, Saling
 Data statistic di Indonesia 70% perkawinan berantakan dan berakhir
perceraian.

Mengenal
Menurut Romo Hartono MSF, & 70%Harapan
gugatan diajukan oleh istri.
Contoh data lain di Malang 2018 oleh Romo Aris Ocarm, ada 2.109
perceraian yang telah diputuskan pengadilan.
Penyebabnya :
a. Perselisihan 58% (komunikasi)
b. Ditinggal pasangan 19%
c. Ekonomi 19%
d. Lainnya 4%
Siklus Kehidupan Perkawinan,
Saling Mengenal
 Siklus kehidupan & Harapan
perkawinan dibagi 4 fase/tahap:
1. Romance : pacaran sampai awal perkawinan. Romantis sangat
tinggi sehingga mau menerima semua yg ada di pasangan.
2. Masa saling mengenal : Saling beradaptasi, saling mempelajari,
proses tiada akhir, baik pasangan muda atau lama.
3. Masa sulit/kekecewaan/krisis : Kondisi rumah tangga yang
meghimpit, ekonomi/keuangan, sikap pasangan, campur tangan
dari luar (ortu, saudara, dll)
4. Masa harapan/bangkit/titik balik : Mau pro aktif, merubah diri
sendiri, bertindak nyata, bukan menunggu dan menyalahkan
pasangan, bertobat, mengampuni.
Unsur Komunikasi
Ada 4 Bahasa komunikasi:
a. Dari kepala ke kepala
Diskusi, tukar pikiran, adu otak, bersifat tidak spontan karena diolah
dulu, dikembangkan dalam otak kita.
Berpotensi adu argument, pertengkaran, maka perlu memakai
pilihan kata yang baik, sopan, tidak menuduh, tidak menggurui
(bahasa positif), supaya menghasilkan kesepakatan satu sama lain.
b. Dari hati ke hati
 Dialog, mengutarakan isi hati/perasaan, bersifat spontan dan
netral, jujur, tidak ada nilai moral.
 Banyak orang kesulitan mengungkapkan perasan/isi hatinya,
apalagi perasaan negative, jika terus dipendam suatu saat akan
meledak menjadi kemarahan.
Unsur Komunikasi
Kelompok perasaan ada 4, yaitu senang, sedih, takut, marah.
Perasaan adalah tanda bahwa ada kebutuhan psikologis yang tidak
terpenuhi, seperti dicintai, dihargai, dilibatkan, dan kebebasan.
Bagaimana menjadi pendengar yang baik:
 Beri perhatian, pandangan ke pasangan (eye contact)
 Hargai sudut pandangnya
 Tanyakan yang kurang kita pahami
 Jangan memotong/menyela ceritanya
 Selalu focus pada dirinya
Unsur Komunikasi
c. Non verbal (komunikasi badan)
 Tanpa kata-kata, ungkpaan cinta, perhatian dan kasih
saying, berupa pandangan mata, senyuman, belaian,
gandeng tangan, pelukan, ciuman dsb.
 Komunikasi badan ini bukan bertujuan untuk rangsangan
atau seks tapi menciptakan suasana akrab dan mesra.
d. Komunikasi seks
 Bahasa komunikasi paling intim, puncak dalam relasi suami
istri, perwujudan nyatakesatuan jiwa dan raganya.
 Merupakan aktifitas biologis dan psikologis, emosional,
spiritualitas suami istri.
 Saling memahami kebutuhan pasangan supaya maksimal
dan saling membahagiakan.
Unsur Komunikasi
Tahapan seks:
a) Persiapan / foreplay : cumbu rayu, belaian, bagi wanita yang
penting bukan lamanya senggama, tapi lamanya foreplay ini.
b) Senggama : frekuensi, variasi, haid, hamil, KB
c) After play : belaian, bisikan, pelukan, ucapan manis, jika perlu
dialogkan untuk evaluasi.
Relasi Keluarga
dengan Tuhan
o
o
Bangunlah kehidupan keluarga yang terus menghadirkan Tuhan
Mensyukuri, menikmati kebaikan dan anugerah Tuhan dan berserah
diri secara total kepada kehendak Tuhan.
o Dengan cara :
a. Doa bersama keluarga, doa makan, doa malam
b. Saling mendoakan, doa pasangan
c. Membaca firman Tuhan
d. Ibadat bersama (ecclesia domestica), KBG, lingkungan.
e. Ruang doa, jika memungkinkan memiliki ruang khusus untuk
berdoa sebagai symbol kehadiran Allah
Penutup
Melalui komunikasi yang baik dan sikap penuh
kasih, segala perbedaan pasangan dapat
dipadukan saling melengkapi, saling
mendukung tanpa syarat, supaya tercapai
kebersaman dan cita-cita hidup berkeluarga
dalam Kristus.

Anda mungkin juga menyukai