• Ventilasi
• Transport aktif
FISIOLOGI • Difusi
2
Tujuan Terapi Oksigen
Mengoptimalkan oksigenasi jaringan pada keadaan hipoksia jaringan,
mencapai dan mempertahankan pertukaran gas yang memadai pada
keadaan gagal napas.
Metabolik
3 Retensi Cairan kalium, asidosis laktat
INDIKASI TERAPI OKSIGEN
Tabel 2. Indikasi Akut Terapi Oksigen Jangka pendek
Indikasi yang sudah di rekomendasi:
•Hipoksemia akut (PaO2 < 60 mmHg; SaO2 < 90%
•Cardiac arrest dan respiratory arrest
•Hipotensi (tekanan darah sistolik < 100 mmHg
•Curah jantung yang rendah dan asidosis metabolic (bikarbonat < 18
mmol/L)
•Respiratory distress (frekuensi pernapasan >24/min)
Indikasi yang masih dipertanyakan:
•Infark Miokardial tanpa komplikasi
•Sesak napas tanpa hipoksemia
•Krisis sel sabit
•Angina
4
Tabel 3. Indikasi Terapi Oksigen Jangka Panjang
Pemberian oksigen secara kontinyu:
•PaO2 istirahat ≤ 55 mmHg atau saturasi oksigen ≤ 88%
•PaO2 istirahat 56-59 mmHg atau saturasi oksigen 89% pada salah satu keadaan:
•Edema yang disebabkan karena CHF
•P pulmonal pada pemeriksaan EKG (gelombang P>3 mm pada lead II,III, aVF)
•Eritrositemia (Hematokrit > 56%)
•PaO2 > 59 mmHg atau saturasi oksigen > 89%
5
Teknik Pemberian Oksigen
Sistem Arus Rendah Sistem Arus Tinggi
Pada sistem arus rendah, Sistem arus tinggi ini dapat
mengirimkan sampai 40L/menit
sebagian dari volume tidal oksigen melalui mask, yang
berasal dari udara kamar. umumnya cukup untuk total
kebutuhan respirasi.
6
NASAL CANULE
Keuntungan:
Pemberian oksigen stabil dengan
volume tidal dan laju pernafasan
teratur, pemasangannya mudah,
murah, pasien bebas makan,
bergerak, berbicara, disposibel.
Kerugian:
Dapat menyebabkan mukosa kering
dan mengiritasi, apabila pemberian
7
lebih dari 4L/menit
Simple oxygen mask
Menyediakan 40-60% FiO2,
dengan aliran 5-10 L/m. aliran
dapat dipertahankan 5 L/m atau
lebih dengan tujuan mencegah
CO2 yang telah dikeluarkan dan
tertahan di masker terhirup
kembali.
8
Partial Rebreathing Mask
9
Non- Rebreathing Mask
10
Transtracheal oxygen
12
PENUTUP
Terapi oksigen merupakan system pengobatan yang telah
dikenal sejak lama, dapat diberikan pada pasien dengan
hipoksemia akut maupun kronik.
Pemberian oksigen mempermudah perbaikan penyakit dan
memperbaiki kualitas hidup.
Oksigen dapat diberikan jangka pendek maupun jangka
panjang.
Pemberian oksigen perlu dievaluasi melalui pemeriksaan
analisis gas darah atau dengan oksimetri, sehingga dapat
memaksimalkan pemberian oksigen dan mencegah retensi
CO2.
13