Anda di halaman 1dari 4

Patofisiologi

Epistaksis • berasal dari Pleksus Kiesselbach/ Little’s area, merupakan


sumber perdarahan paling sering dijumpai pada anak-anak.
Dapat juga berasal dari arteri ethmoid anterior.

Anterior • Perdarahan dapat berhenti sendiri (spontan) dan dapat


dikendalikan dengan tindakan sederhana.

Epistaksis • berasal dari arteri sphenopalatina dan arteri ethmoid posterior


yang disebut pleksus Woodruff’s. Perdarahan cenderung lebih
berat dan jarang berhenti sendiri, sehingga dapat menyebabkan

Posterior anemia, hipovolemi dan syok.


• Sering ditemukan pada pasien dengan penyakit kardiovaskular
Diagnosis

• Anamnesis: episode perdarahan sebelumnya, sisi


perdarahan, durasi dan frekuensi perdarahan,
jumlah darah, riwayat hipertensi, trauma hidung
(termasuk kebiasaan korek-korek hidung),
konsumsi obat-obatan tertentu (antikoagulan,
aspirin, dsb.) serta riwayat keluarga.
• Pemfis : Rhinoskopi anterior, rhinoskopi posterior
• Pemeriksaan penunjang : Endoskopi hidung
Penatalaksanaan
• Stabilisasi pasien jika ada gangguan hemodinamik.
• Pasien diposisikan duduk bersandar
• Metode Trotter untuk pecahnya pleksus Kiesselbach:
- Pasien dalam posisi duduk (bersandar)
- Sisa bekuan darah dikeluarkan
-Hidung dipencet dengan ibu jari dan jari telunjuk
sekitar lima menit
• Pemasangan tampon anterior
• Pemasangan tampon posterior
• Teknik lain: kauterisasi (bahan kimia, elektrik), ligasi
arteri

Anda mungkin juga menyukai