Anda di halaman 1dari 28

ETIKA PROFESI GIZI

KELOMPOK 3
AULIA ZAHARA (1711221001)
CINDY MAIDESTA (1711221006)
YOLA DIKA PUTRI (1711221011)
DELVIA WITRI CHANIA (1711222001
JIHAN ALFIRA (1711222006)
ASRITA BASRIAH Br. SITEPU (1711222011)
YESI LIANDRI (1711222018)
VENY RACHMALINDA (1711223005)
RAFI KURNIADI TIMOR (1711223010)
RASYID AVICENA (1711229001)
INRERVENSI

Intervensi Unggulan Pengaturan Diet Glukosa Indeks


Diebetes Melitus Prinsip pengaturan diet pada pasien
DM adalah gangguan metabolisme DM beberapa dekade sebelumnya adalah
yang secara genetis dan klinis termasuk pembatasan karbohidrat, namun setelah
heterogen dengan manifestasi berupa dilakukan penelitian pada era modern,
hilangnya toleransi karbohidrat (Price & prinsip diet DM menjadi pembatasan
Wilson, 2006). Pada pasien dengan makanan berdasarkan Glukosa Indeks (GI)
menderita DM, dijelaskan bahwa toleransi (Katz, Friedman, & Lucan, 2015).
terhadap karbohidrat rendah sehingga
pengaturan pola makan menjadi hal yang
penting.

Distribusi Makronutrien
Pada diet DM, memperhatikan distribusi makronutrien pada menu makanan sangat penting.
Makronutrien utama yang perlu diperhatikan adalah protein, lemak, dan karbohidrat. Tiga 2
makronutrien utama tersebut harus memenuhi kebutuhan kalori tubuh.
2. Tingkat konsumsi dan zat gizi
MONITORING dan Rumus tingkat konusmsi:
EVALUASI Asupan energi dan zat gizi perhari dibagi kebutuhan
energi dan zat gizi perhari x 100%

1. Terapi Edukasi Kategori Tingkat Konsumsi

Baik >80%
Evaluasi edukasi dengan cara
mengecek kepatuhan diet pasien. Cukup 51-79%

Tujuanya adalah untuk mengetahui Kurang <51%


pemahaman pasien. Kemudian hasil
evaluasi di analaisis secara deskriptif.
Data yang sudah dikualifikasi kemudian akan
ditabulasi dalam tabel dan grafik selanjutnya dianalisis
secara deskriptif.
3. Antropometri 4. Biokimia
Monitoring antropometri Monitoring biokimia dilakukan pada pasien
dilakukan pada pasien dengan melihat dengan melihat hasil pemeriksaan laboratorium
pasien setiap 1 hari sekali untuk mengetahui
status gizi pasien setiap 2 hari sekali
perubahan nilai-nilai biokimia pasien selama
untuk melihat perubahan status gizi menjalani rawat inap dan untuk mengetahui
selama proses asuhan gizi. Data keadaan pasien. Data diperoleh dengan cara
diperoleh dengan cara pengukuran melakukan pengukuran setiap 1 hari sekali, data
setiap 2 hari sekali dan dianalisis ditabulasi dan di analisis secara deskriptif.
secara deskriptif.

5. Fisik/klinis
Monitoring fisik/klinis dilakukan pada pasien dengan melihat keadaan fisik
pasien setiap hari secara langsung yang bertujuan untuk melihat perkembangan
pasien pada saat dirawat di rumah sakit untuk memberikan modifikasi diet jika
ada perubahan-perubahannpada kondisi pasien. Data diperoleh dengan cara
pengamatan langsung pada pasien dan berkolaborasi dengan tim medis lain
kemudian dianalisis secara deskriptif. 4
MENU PASIEN

▪ SARAPAN (525 kkal) ▪ SNACK SORE (325 kkal)


 nasi,  Roti + margarin
 daging saus tiram,  melon
 oseng ▪ MAKAN MALAM (637,5 kkal)
wortel+buncis+tempe  Nasi
▪ SNACK PAGI  Opor ayam
 Buah semangka (50kkal)  Tempe bacem
▪ MAKAN SIANG (650 kkal)  Tumis kangkung
 Nasi  sirsak
 Pepes ikan
 Tahu mendoan
 Sayur lodeh
 pepaya
Peran Keprofesian Gizi dalam
Menyikapi Kasus Kejadian Diabetes
Mellitus
Gejala dan tanda diabetes
Kriteria diagnosis Diabetes Melitus (DM) menurut pedoman American Diabetes Association (ADA)
2011 dan konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) 2011:

• Glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl dengan gejala klasik penyert


1

• Glukosa 2 jam pasca pembebanan ≥200 mg/dl


2
• Glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl bila terdapat keluhan klasik DM seperti banyak
kencing (poliuria), banyak minum (polidipsia), banyak makan (polifagia), dan penurunan
3 berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
PENGERTIAN DIABETES
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 1995).

Menurut Kementrian Kesehatahan Republik Indonesia, DM adalah suatu penyakit


gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak mencukupi kebutuhan insulin atau
tubuh tidak dapat menggunakan produksi insulin tubuh secara efektif.

Diabetes sendiri ada dua tipe Yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. DM tipe 1 ditandai oleh kurangnya
produksi insulin dalam tubuh. Sementara itu, DM tipe 2 disebabkan oleh penggunaan insulin yang
kurang efektif oleh tubuh. Ada satu jenis diabetes yaitu diabetes gaestasional yaitu diabetes yang terjadi
akibat kehamilan.
Gejala atau tanda diabetes
▪ Kriteria diagnosis DM (konsensus PERKENI 2015) :
Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori
minimal 8 jam

Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral
(TTGO) dengan beban glukosa 75 gram

Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥200 mg/dl dengan keluhan klasik (poliuria,
polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya)

Pemeriksaan HbA1c ≥6,5% dengan menggunakan metode yang terstandarisasi oleh National
Glycohaemoglobin Standarization Program (NGSP)
DATA TERKAIT DIABETES
DATA TERKAIT DIABETES
DATA TERKAIT DIABETES
DAMPAK KEJADIAN DIABETES
Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi penderita diabetes
dan keluarga mereka

Contohnya komponen biaya utama adalah rumah sakit dan perawatan rawat jalan,

Faktor lain yang membutuhkan biaya besar adalah kenaikan biaya untuk insulin analog 1
yang semakin banyak diresepkan meskipun sedikit bukti bahwa insulin tipe tersebut
memberikan efek yang signifikan dibandingkan insulin manusia yang lebih murah.
Peran Keprofesian Gizi dalam Mengatasi Kejadian
Diabetes Mellitus

• Dari segi preventif atau promotif :memberikan penyuluhan kepada.


1
• Konslultasi terhadap pasien DM tersebut. Dari konsultasi , ahli gizi nantinya akan
2 memberikan saran bagaimana pemilihan menu untuk pasien DM tersebut.

• Dari segi kuratif di RS dengan melakukan PAGT, yaitu muali dari assesment,
3 diagnosis, intervensi, monitoring hingga evaluasi.
Penatalaksanaan Gizi Yang Harus
Dilakukan Oleh Seorang Ahli Gizi
Profesional Kepada Seorang
Pasien Yang Di Diagnosa Dengan
Tekanan Darah Tinggi
Pendahuluan

Hipertensi merupakan penyakit degenerative yang


memerlukan terapi gizi medis untuk membantu proses Salah satu upaya meningkatkan asupan makanan pasien
penyembuhannya. Pemberian diet rendah garam bagi adalah melalui intervensi edukasi dan konseling gizi.
pasien hipertensi akan membantu menurunkan tekanan Tujuan dari konseling gizi adalah untuk meningkatkan
darah pasien. Namun, pengurangan garam dalam motivasi pelaksanaan dan penerimaan diet yang
makanan akan menyebabkan rasa makanan menjadi dibutuhkan sesuai dengan kondisi pasien. Edukasi dan
kurang enak dan berpengaruh pada rendahnya asupan konseling gizi yang dilakukan dapat juga mempengaruhi
makan pasien. pengetahuan pasien.

Pengetahuan tentang kesehatan adalah mencakup apa yang diketahui seseorang terhadap cara-cara
memelihara kesehatan. Pemeliharaan kesehatan dalam hal ini adalah apa yang diketahui responden
mengenai diet dan penyakit yang apa sedang diderita agar dapat menjalankan terapi.
Pengetahuan Hipertensi
Sebelum Dan Sesudah
Konseling Gizi
Setiap pasien rawat inap dengan
Konseling gizi adalah suatu penyakit hipertensi mendapatkan
bentuk pendekatan yang edukasi dan konseling gizi
digunakan dalam asuhan gizi maksimal 2 hari setelah masuk
untuk menolong individu dan rumah sakit dan dilakukan sekali
keluarga memperoleh selama dirawat. Proses konseling
pengertian yang lebih baik gizi menggunakan media leaflet
tentang dirinya dan diet rendah garam selama ± 30
permasalahan yang dihadapi. menit dan di lakukan di ruang
perawatan.
Pengaruh Konseling Gizi
Terhadap Pengetahuan
Hipertensi

Tujuan dari konseling gizi adalah membantu klien


Selain itu, pengetahuan pasien tentang
dalam upaya merubah perilaku yang berkaitan dengan diet rendah garam dan penerapannya
gizi sehingga meningkatkan status gizi dan kesehatan secara tidak langsung akan
klien. Kegiatan konseling gizi di rumah sakit
merupakan kegiatan penyampaian pesanpesan gizi berpengaruh terhadap motivasi pasien
dengan tujuan menanamkan dan meningkatkan dalam melaksanakan diet rendah
pengertian, sikap serta perilaku sehat bagi individu
dan masyarakat rumah sakit. garam sehingga dapat meningkatkan
asupan zat gizi.
Pengaruh Konseling Gizi
Terhadap Sisa Makanan
Sisa makanan yang sesuai dengan
standar pelayanan minimal yaitu <20% Perubahan perilaku hanya akan terjadi saat
tentunya akan membantu seseorang sudah siap untuk berubah. Intervensi
menyembuhkan pasien dari
penyakitnya. Setelah konseling gizi gizi dalam hal ini konseling gizi, baik isi maupun
diharapkan individu dan keluarga caranya merupakan penentu yang sangat
mampu mengambil langkah-langkah
untuk mengatasi masalah gizinya
berpengaruh terhadap timbulnya resistensi dan
termasuk perubahan pola makan serta penyangkalan, juga motivasi bagi seseorang yang
memecahkan masalah terkait gizi
kearah kebiasaan hidup sehat.
ingin berubah seperti merubah pola makannya.

Jadi konseling gizi merupakan salah satu cara meningkatkan asupan makanan pasien dan menurunkan sisa
makanan melalui peningkatan pengetahuan dan motivasi pasien dalam menjalankan diet.
Diet Hipertensi

Konsultasi diet tekanan darah tinggi


Tekanan darah dapat diatur dengan
(hipertensi) adalah janji temu dengan
berbagai cara, termasuk konsumsi
ahli dan dokter gizi yang dilakukan
obat. Riset membuktikan bahwa
atas rujukan dokter umum atau
memperbaiki pola makan dapat
spesialis, seperti ahli kardiologi dan
membuat tekanan darah ideal.
nefrologi. Tujuan diet hipertensi
Bahkan, jika perbaikan pola makan
adalah untuk mengurangi, mencegah,
berhasil, pasien tidak perlu
atau menekan pengaruh penyakit pada
mengonsumsi obat-obatan lagi.
kesehatan pasien.
Cara Kerja Diet Hipertensi

Konsultasi dilakukan oleh ahli atau dokter gizi yang mempunyai tugas:
Memeriksa rekam medis pasien, termasuk penyebab dan pemicu hipertensi
Memeriksa riwayat hipertensi pada keluarga pasien dan kondisi terkait lainnya
Menganalisa gaya hidup dan kesehatan pasien (pola makan, aktifitas fisik pasien,
merokok, dan lain-lain)
Membuat rencana diet, mempertimbangkan kemudahan dan kesanggupan pasien dalam
memperoleh makanan, kondisi kesehatan tertentu, usia pasien dan obat-obatan yang
dikonsumsi.
Menyesuaikan rencana diet (dilakukan saat konsultasi lanjutan)
Mengajarkan pasien untuk mengikuti rekomendasi diet dengan baik
Berkordinasi dengan dokter untuk mengetahui dosis obat yang harus dikurangi atau
dihentikan
Mengarahkan pasien untuk mengikuti diet dan menghindari penyebab atau pemicu
hipertensi
Pusat Pencegahan dan Pengendalian
Konsultasi diet hipertensi Penyakit (CDC) dan Asosiasi Jantung
biasanya berjalan selama 30 Amerika (AHA) merekomendasi program
menit hingga satu jam. Di sela Pendekatan Pola Makan untuk
sesi konsultasi, pemeriksaan Menghentikan Hipertensi DASH (Dietary
seperti membaca tekanan darah Approaches to Stop Hypertension) untuk
orang-orang dengan atau rentan terhadap
akan dilakukan sebagai
hipertensi. Program ini dapat menurunkan
prosedur pemantauan tepat dan berat badan, mencegah pembentukan batu
akurat. Jika diperlukan, ahli dan ginjal dengan mengurangi asupan natrium
dokter gizi akan merujuk pasien dan menurunkan tekanan darah dengan
pada dokter spesialis lain. dengan mengkonsumsi buah-buahan,
sayuran dan lemak sehat.
Penatalaksanan gizi.
b. Prinsip dan Syarat Diet
a. Tujuan Diet Prinsip :

▪ Menurunkan tekanan darah makanan dalam bentuk biasa

menjadi normal garam dibatasi

▪ Memberikan makanan yang


Syarat :
. Cukup energi, protein, mineral dan protein.
rendah energi
. Rendah kalori untuk menurunkan BB.
▪ Menurunkan berat badan · Protein normal 20% darikebutuhan energy sehari.
menjadi berat badan normal · Pilih bahan makanan sumber KH kompleks untuk memberi rasa kenyang lebih
▪ Memperbaiki status gizi
lama.KH 65% dari kebutuhan energi sehari.
· Lemak 15% dari kebutuhan energi sehari.
▪ Mengupayakan perubahan sikap · Pemberian garam dapur dibatasi 1 sdt/hari (4 gr)
dan perilaku sehat responden · Tinggi konsumsi serat dari sayuran dan buah-buahan.
dan keluarganya terhadap · Minum air minimal 8 gls sehari.
makanan · Mineral dan vitamin yang cukup
· Hindari konsumsi makanan dengan kandungan tinggi natrium seperti makanan
kaleng atau sarden.
Penatalaksanan gizi
c. Menghitung kebutuhan gizi dari pasien
d. Perskripsi Diet
Diet protein garam
Jenis Diet :

Biasa
Bentuk Makanan :

3x makan 2x selingan
Frekuensi :

Oral
Rute/Cara Pemberian :

e. Implementasi
▪ Memberikan makanan kepada pasien sesuai
dengan ketentuan diet dan kebutuhannya. (menu
makannya)
Penatalaksanan gizi
f. Rencana Edukasi
Sasaran : Pasien dan keluarga
Metode : Tanya jawab
Media : Leaflet
Materi : Diet penyakit hipertensi
Tempat : IMC Bad 2
Waktu : kamis tanggal 19 september 2019 jam 13.00 – selesai

Monitoring
No Monitoring Frekuensi
1 Asupan makan mencapai 100% dari kebutuhan Setiap hari

2 Cek parameter fisik seper6ti tekanan darah Setiap hari

3 Cek antropometri denagn melihat BB dan status Diakhir perawatan


gizi normal
Kode Etik Ahli Gizi dalam Menyikapi Kasus
Pasien dengan Tekanan Darah Tinggi
Ahli Gizi berkewajiban sepanjang waktu senantiasa selalu berusaha memelihara dan meningkatkan
status gizi pasien agar tekanan darah pasien kembali normal

Ahli Gizi berkewajiban menjaga kerahasiaan pasien baik pada saat pasien masih atau sudah tidak
dalam pelayanannya, bahkan juga setelah pasien meninggal dunia kecuali bila diperlukan untuk
keperluan kesaksian hukum

Ahli Gizi senantiasa menghormati dan menghargai kebutuhan unik pasien dan peka terhadap
perbedaan budaya dan tidak melakukan deskriminasi dalam hal suku, agama, ras, status sosial, jenis
kelamin, usia dan tidak menunjukkan pelecehan seksual.
Kode Etik Ahli Gizi dalam Menyikapi Kasus
Pasien dengan Tekanan Darah Tinggi

Ahli Gizi berkewajiban senantiasa memberikan pelayanan gizi prima, cepat, dan akurat

Ahli Gizi berkewajiban memberi informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan tekanan
darah tinggi secara jelas dan tepat, sehingga memungkinkan pasien mengerti dan mau memutuskan
sendiri berdasarkan informasi tersebut.

Ahli Gizi dalam melakukan tugasnya, apabila mengalami keraguan dalam memberikan pelayanan
berkewajiban senantiasa berkonsultasi dan merujuk kepada ahli gizi lain yang mempunyai keahlian
THANKS!
Any questions?

28

Anda mungkin juga menyukai