Anda di halaman 1dari 30

BAB V

ANALISA

5.1 Analisa Ruang Luar


Analisa Ruang Luar adalah salah satu bagian data yang di gunakan dalam
suatu perancangan bangunan yang berfungsi untuk mendapatkan bagian-
bagian dari sebuah hasil penelitian sebagai sebuah acuan, pedoman,
petunjuk dan juga sebagai solusi untuk membuat Analisa ruang luar yang
baru dan tentunya bisa menjadi lebih baik dan juga bisa menyelesaikan
permasalahan yang ada.
Existing

Gambar 5.1. existing


Sumber: Analisa Penulis, 2019

V -1
Keterangan:
1. Lokasi Masjid Nurul Iman
2. Pasar second
3. Sd kartika
4. Kantor Telkom
5. Kantor Kodim Padang
6. PO ANS
7. Lapangan Imam Bonjol
8. Polresta Padang
9. Kantor Balai Kota
10. Matahari Mall
11. Area pertokoan
Pada gambar diatas merupakan awal dari site tersebut, yang dimana
terbagi atas 3 kawasan yakni merupakan kawasan perdagangan dan juga
pendidikan. Untuk kawasan masjid sendiri, awalnya seluar 1,4 ha namun
karena penulis ingin nenambah beberapa fungsi bangunan lain sehingga
menurut penulis luas site tersebut masih kurang, maka dari itu penulis
mengambil site tersebut sampai ke kawasan pendidikan yakni smp kartika.
Yang dimana untuk kawasan pasar second tersebut di gusur dan untuk smp
kartikanya sendiri di relokasikan ke tempat lain karena kawasan teresbut
kurang cocok untuk kawasan pendidikan. Dan untuk bangunan masjid
sendiri penulis berencana untuk di bongkar atau di rencanakan ulang
karena masjid tersebut yang sudah berumur lebih dari 20 tahun, masjid ini
berdiri pada tahun 1958 dan pada tahun 1976 terjadi ledakan yang dimana
pada lantai satu hampir sebagian bagunan tersebut hancur, setalah itu pada
tahun 2007 dan 2009 masjid ini terkena dampak dari gempa yang melanda
Kota Padang, untuk itu menurut penulis di hancurkan dan di rencakan lagi
pembangunannya. Yang dimana luas sitenya sekarang 2,1 Ha.

V -2
Gambar 5.2. existing
Sumber: Analisa Penulis, 2019

Keterangan:
1. Lokasi Masjid Nurul Iman
2. Kantor Telkom
3. Kantor Kodim Padang
4. PO ANS
5. Lapangan Imam Bonjol
6. Polresta Padang
7. Kantor Balai Kota
8. Matahari Mall
9. Area pertokoan

V -3
5.1.1 Analisa Panca Indera terhadap Tapak
5.1.1.1 Kebisingan
Kebisingan yang terdapat di sekitar lokasi site kebayakan berasal dari bunyi
kendaraan yang berlalu lalang di sekitar lokasi site dan juga dari beberapa
aktivitas masyarakat. Sumber kebisingan kebanyakan dari arah jalan raya dan
juga bersimpangan jalan. Yang merupakan jalan utama untuk menuju akses ke
pasar raya, lapangan Imam Bonjol,dan juga arah ke pondok.

Gambar 5.3. Analisa Kebisingan pada Tapak


Sumber: Analisa Penulis, 2019

a. Analisa
Dari data yaang diperoleh untuk menimalisir kebisingan yang berasal dari
kendaraan di jalan raya yang terdapat di kawasan site. Maka perencanaan
perletakkan bangunanan akan memperhitungkan ruang – ruang yang
membutuhkan ketenangan seperti ruang shalat, ruang Tahfiz Qur’an, dan
gedung MDA/TPA.
b. Solusi
Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menimalisirkan masuknya
kebisingan ke dalam lokasi kawasan site, seperti:

V -4
 Penggunaan Vegetasi
Ini merupakan cara yang paling sering digunakan dimana, dari arah
sumber bunyi yang muncul diberikan vegetasi seperti pepohonan agar
dapat meredam kebisingan yang ada, selain itu dengan menambahkan
vegetasi dapat menambah nilai lain dai suatu site, seperti penghawaan,
pengudaraan, keindahan, view, sehingga cara ini paling sering digunakan
pada setiap site yang ada.
 Jarak Bangunan
Cara kerjanya dengan menjauhkan atau memberikan jarak antar
bangunan dengan sumber kebisingan, sehingga tidak akan mengganggu
kebisingan pada area kawasan bangunan.
 Pemanfaatan arah Angin
Dengan memanfaatkan arah angin disekitar lokasi dapat menurunkan
frekuensi sumber kebisingan, dimana arah angin dapat mempengaruhi
seberapa besar suara yang akan diterima oleh seseorang.

V -5
5.1.1.2 Pencemaran Udara
.

Gambar 5.2. Analisa Pencemaraan Udara pada Lokasi


Sumber: Analisa Penulis, 2019

Analisa ini bertujuan untuk menari tahu sumber dari suatu pencemaran
udara dan juga asal pencemaran udara tersebut di lokasi tersebut.Di lokasi
site yang menjadi sumber pencemaran udara paling banyak berasal dari
kendaraan masyarakat yang beraktivitas dan melewati kawasan site
tersebut karena itu merupakan jalan utama dan persimpangan jalan.
a. Analisa
Berdasasrkan data yang di peroleh bahwa tingkat polusi asap
kendaraan cukup tinggi karena jalanan di kawasan tersebut termasuk
jalur utama menuju ke lokasi site. Serta ada beberapa titik sumber
pencemaraan lainnya seperti adanya bau limbah yang trdapat pada
drainase kota yang tidak diperbaiki.
b. Solusi
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendukug hasil analisa
ini dan bisa menyelesaikan permasalahan pencemaran udara pada site
tersebut, seperti :
 Posisi bangunan

V -6
Posisi bangunana akan mempengaruhi berapa banayak pencemaran
udara yang masuk ke bangunan sehingga bisa menentukana bukaan
yang baik pada bangunan tersebut.
 Tempat sampah
Bagaiaman pembuangan smapah pada area site harus di kelola
dengan baik agar nantinya tidak membuat aroma yang tidak sedap
masuk ke dalam site ataupun ke dalam bangunan namun tetap
harus bisa di akses dengan mudah oleh pengguna dan juga
pengelolaan pembuangan bekas air kotor ke drainase agar
dipertimbangankan dengan baik juga.

5.1.1.3 View
Analisa view bertujuan untuk mencari tau arah dari pemandangan yang
terdapat pada site yang akan menambah nilai-nilai potensi yang bagus
pada site.

View View
kekeluar kedalam
site site

Gambar 5.3. Analisa View pada Lokasi


Sumber: Analisa Penulis, 2019

V -7
Terlihat dari gambar di atas bahwa view yang bagus dan baik hanya yang
menghadap ke arah jalan karena sebelah site telah ada beberapa bangunan
yang telah berdiri seperti kantor kodim, kantor telkom dan juga PO ANS.
Dan juga site berada di pusat Kota Padang.View pada bagian utara,barat
dan selatan mengarah ke jalan utama karena site ini juga terletak di
persimpangan jalan, dan juga deretan pertokoan dan juga ada yang menuju
k pasar raya,taman imam bonjol dan juga kawasan pondok.
a. Analisa View
Dari data di atas bahwa banyak view yang baik dan bagus yang dapat
dimanfaatkan dan hanya view bagian timur saja yang kurang bagus
karena telah berdiri bangunan di simping site tersebut.
b. Solusi
Ada beberapa cara untuk penanggulangannya, sehingga dapat beberapa
ide dan alternatif yang bisa di gunakan dalam perencanaan desain
bangunan dan juga bisa menambah view yang positif pada site atau
tapak, seperti:
 Vegetasi Alami
Cara ini di gunakan untuk menambah view yang bagus pada suatu
site yang memiliki view yang kurangan bagus, baik itu karena
posisi site yang kurang bagus atau kurang mendukung, sehingga
dengan penambahan ini dapat di bua suatu view yang baik dengan
dukungan seperti pepohonan, kebun, taman dan lainnya sebagainya
yang dimana bisa menambah efek estetika yang bagus dan
membuat view yang baik pada suatu site.
 Posisi bangunan
Posisi bangunan di letakkan jauh dari wilayah kebisingan dan juga
bangunan ini mendukung sumber view yang ada, sehingga bisa
menyesuaiakan telak bangunan dan juga sesuai dengan analisis
ruang luar lainnya
 Arah bangunan
Arah bangunan yang baik bisa di tentukan dengan analisa view dan
analisa keistimewaan buatan yang ada, sehingga dapat

V -8
meningkatkan view yang ada pada site, selain itu juga ada alisa
pendukung seperti arah angin dan juga cahaya matahari, karenitu
juga mempengaruhi arah bangunan tersebut.
5.1.2 Analisa Iklim
5.1.2.1 Cuaca dan Iklim
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui bagaimana pola iklim
serta keadaan cucaca yang sring terjadi di kawasan site tersebut, yang
nanninya akan mempengaruhi aktivitas, kegiatan maupun perencanaan
bangunan pada site tersebut.Site berada di Kota Padang, Sumatera Barat,
yang dimana negara ini beriklim tropis di karenakan letak indonesia
berada di garis khatulistiwa. Sehingga indonesia hanya mempunyai 2
musim saja yakni musim kemarau dan hujan. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Kota Padang diketahui, tingkat curah hujan Kota Padang
selama tahun 2017 mencapai rata-rata 388,42 mm per bulan dengan rata-
rata hari hujan 17 hari. Sementara itu suhu udara kota Padang cukup
rendah bila dibandingkan tahun sebelumnya yaitu antara rentang 21,0oC –
32,8oC dengan kelembaban berkisar antara 56 – 96 persen.
a. Analisa
Berdasarkan data yang didapat yang di peroleh ada beberapa hal yang
dapat mempengeruhi desain bangunan, seperti bentuk massa
bangunan, jenis atapa yang di pakai dan juga perletakkan bangunan
tersebut. Karena curah hujan yang tinggi dan juga panas matahari yang
tinggi di sarankan tidak menggunakan atap datar karena nantinya akan
mempengaruhi bangunan tersebut nantinya.
b. Solusi
Dari data dan analisis tersebut maka dapat kita ketehui dan bisa
mempertimbangkan bahawa iklim atau cuaca yang terjadi pada suatu
tempat dapat mempengaruhi bentuk bangunana,bukaan pada bangunan
dan juga model atap yang akan di gunakan. Sehingga did apatkan
sbuah ide desain yang dapat membantu bangunan dalam beradaptasi
dengan iklim di sekitarnya, seperti:
 Ruang terbuka

V -9
Dengan intensitas curah hujan yang tinggi tentunya akan terjadi
genangan dan juga bisa membuat banjir, maka di perlukanya ruang
terbuka untuk peresapan air hujan yang dimna nantinya bisa di
manfaatkan untuk kebutuhan gedung dan juga untuk yang lainya.
 Atap Bangunan
Penggunaan atap yang baik dalam menangani cuaca yang curah
hujannya tinggi dan juga bisa menghalang hawa panas sehingga
panas tidak langsung menyentuh bangunan tersebut.
5.1.2.2 Penghawaan Alami

Gambar 5.4. Analisa Penghawaan Alami


Sumber: Analisa Penulis, 2019

Analisa ini bertujuan untuk mengetahui asal penghawaan alami itu datang dan
bagian mana saja yang bisa mendapatkan penghawaan alami pada lokasi site
tersebut.Arah angin yang paling besar datang dari sebelah barat yang dimana
angin ini berasal dari arah laut, walaupun site berada jauh dari kawasan laut.
Walaupun begitu juga arah angin dari barat juga membawa anging yag bersih
dan juga angin yang kotor dari polusi kendaraan, maka dari itu di perlukannya
cara untuk bisa mengatur pengudaraan yang baik masuk kedalam site.

V -10
a. Analisa
Agar arah angin dapat masuk kedalam bangunan di perlukan cara agar angin
bisa masuk ke dalam bangunan dan keseluruh ruangan agar ruangan
tersebut bisa terasa nyaman dan baik, maka di perlukannya solusi desain
bangunan agar dapat menangkap angin. Selain itu di tinjau dari fungsinya
bangunanan ini merupakan tempat peribadatan sehingga saat beribadah
perlunya ke khusyukan yang tinggi untuk itu perlunya solusi untuk bisa
membuat ruangan tersebut terasa nyaman saat di gunakan.
b. Solusi
Ada beberapa cara agar angin dapat di manfaatkan sebagai penghawaan
alamai untuk bangunan ini seperti
 Arah bukaan (ventilasi dan jendela)
Hal ini sangat mempengaruhi udara yang masuk baik itu udara bersih,
kotor jumlah yang masuk dan arahnya, sehingga harus di pertimbangkan
dengan baik dan matang. Agar setiap udara yang masuk tidak
mengganggu kenyamaan termal bangunan.
 Pola bangunan atau ruangan
Cara ini memanfaatkan pola bangunan dengan memberi alur udara dan
angin tersebut dan memberi kesejukan di setiap bagian pola bangunan
yang disediakan.
 Penggunaan Vegetasi
Penggunaan tumbuhan untuk menambah penghawaan alami ke dalam
site maupun bangunan dapat membuat suhu pada suatu bangunan
menjadi lebih sejuk dan segar karena tumbuhan juga menyerap karbon
dioksida dan mengeluarkan oksigen keseluruh tempat. Sehingga suasana
pada site atau bangunan terasa nyaman.
5.1.2.3 Pencahayaan Alami
Merupakan hal yang sangat penting dimana pada suatu bangunan aktivitas
bisa terganggu jika tidak adanya pencahayaan yang baik. Untuk itu
perlunya suatu pencahayaan alami seperti cahaya matahari, namun cahaya
ini tidaklah harus banyak masuk kedalam ruangan harus juga di filter
karena selain cahaya matahari yang masuk juga hawa panas juga ikut
serta, selain itu cahaya matahari hanya bisa di gunakan pada siang hari dan

V -11
juga di cuaca yang cerah.Berdasarkan hasil pengamatan survei lapangan yang
dilakukan untuk mengetahui kondisi pencahayaan alami di sekitar kawasan site
didapat data, seperti:

 Pada Pukul 06.00-10.00 (Pagi)


Matahari yang terbit pada bagian timur site atau pada bagian kanan site,
dimana pada bagian timur site ini yang paling banyak mendapatkan
intesitas cahaya pagi yang baik untuk kegiatan pagi.
 Pada Pukul 11.00-15.00 (Siang)
Pada bagian ini posisi matahari berada pada bagian tengah site dan
biasanya menjadi puncak dari panasnya suatu hari dimana pada waktu ini
intensitas cahaya tidak baik untuk melakukan aktifitas di luar.
 Pada Pukul 16.00-18.00 (Sore)
Pada waktu ini intensitas cahaya dan panas matahari sudah berkurang
pada sekitar site, tetapi masih ada sedikit rasa panas sehingga pada waktu
ini intensitas cahaya panas pada site lebih tergantung terhadap cuaca.

Gambar 5.5. Analisa Pencahayaan alami


Sumber: Analisa Penulis, 2019

V -12
a. Analisa
Berdasarkan dari data diatas diperoleh Analisa yang mendukung suatu desain
bangunan yang direncanakan, yaitu:
 Pada Pukul 06.00-10.00 (Pagi)
Pada waktu ini tidak terlalu banyak panas matahari yang ada dimana
panas matahari pada waktu ini masih bisa diatasi dengan penggunaan
vegetesi pada bagian timur site selain itu pada bagian timur cocok untuk
digunakan ruang terbuka dimana pengguna dapat beraktifitas pada pagi
hari.
 Pada Pukul 11.00-16.00 (Siang-sore)
Pada waktu ini menjadi puncak dari panas matahari, sehingga diperlukan
suatu cara yang dapat mengurangi panas matahari sehingga tidak masuk
kedalam bangunan, tapi tetap memberi bukaan yang tepat sehingga
cahaya pada siang hari ini dapat masuk ke dalam bangunan, sehingga
tercipta pencahayaan alami.
b. Solusi
Berdasarkan hasil data dan pengamatan yang didapat penulis maka ada
berberapa perencanaan yang mempengaruhi bentuk desain bangunan
maupun site tersebut, seperti:
 Penggunaan Material
Pada bagian ini diketahui bagian bangunan yang menerima cahaya baik
dan membawa panas sehingga diperlukan material-material yang dapat
menyerap panas, dan juga penggunaan material yang tidak dapat
membuat suhu bangunan meningkat pada siang hari.
 Penggunaan Sun Shiding/Secondary Skin
Pemakaian sistem ini dapat mengurangi panas maupun menfilter cahaya
yang masuk kedalam bangunan sehingga suhu didalam bangunan tetap
terjaga.
 Penggunaan Vegetasi
Saat ini cukup banyak bangunan yag menggunakan sistem ini sama
seperti sun shiding, bedanya disini menggunakan vegetasi seperti vertical
garden pada massa bangunan selain menfilter cahaya maupun panas yang

V -13
masuk juga dapat menambah estetika pada bangunan selain itu dapat
meningkatkan kualitas udara yang masuk kedalam bangunan.
 Hadapan dan Posisi Bangunan
Seperti arah bukaan, arah hadapan dan posisi bangunan juga dapat
mempengaruhi berapa cahaya yang masuk dan ruangan apa saja yang
dapat menerima cahaya, arah ini dapat diatur berdasarkan bagian
bangunan yang mana yang lebih baik menerima cahaya matahari pagi dan
lainnya.
5.1.3 Vegetasi
Di kawasan site ini terdapat vegetasi alami terutama dibagian site yang
langsung berhadapan dengan jalan utama selain di pertahankan tentunya di
di rancang juga ruang terbuka hijau yang baik dan sejuk.

Gambar 5.6. Analisa vegetasi


Sumber: Analisa Penulis, 2019

a. Analisa
Dari data yang di peroleh bahwa sebagian araha selatan dan barat
banyak di tanami pepohonan yang banyak sehingga ada sebagian yang
di pertahankan ada juga di pindahkan letakknya ditata ulang kembali.
b. Solusi

V -14
Adapun beberapa tambahan dala mendesain berdasarkan vegetasi yang
ada seperti:
 Perencanaan taman sebagai vegetasi
Dalam perencanaan ruang terbuka hijau perlunya lahan yang
dimana tumbuhana tersebut bisa tumbuh dengan subur dan baik
dengan membuat taman gantung dan sebagainya.
 Pembangunan mempertahankan Vegetasi
Hal ini cukup jarang dan kebanyakan digunakan oleh bangunan
seperti resort yang terdapat di hutan yang ingin mebangun suatu
bangunan tanpa merusak atau menebang pohon disekitar, sehingga
tumbuhan yang ada disekitar site tetap terjaga.
5.1.4 Aksesibilitas dan Sirkulasi
Dalam analisa aksesibilitas dan sirkulasi terhadap site ini ada beberapa
hala yang mesti di perhatikan tentang aksesibilitas dan sirkulasi
dilingkungan sekitar site, seperti apa saja yang ada baik itu pengendaraan
motor, sepeda, mobil dan para pejalan kaki.

Jalan
utama

Pejalan kaki

Gambar 5.7. Analisa aksesibilitas dan sirkulasi


Sumber: Analisa Penulis, 2019

V -15
a. Analisa
Berdasarkan hasil pengamatan bahawa pada tapak sirkulasi cukup
besar dan jelas sehingga mudah untuk di akses oleh semua orang.
Selain itu juga tidak banayak mengganggu aktivitas pada kawasan site
tersebut.
b. Solusi
Ada beberapa solusi yang bisa dijadikan pertimbangan dalam
perencanaan sirkulasi pada site, yakni:
 Posisi Enterance masuk dan keluar
Untuk sirkulasi tersebut harus mempertimbangkan posisi yang baik
agar tidak menyebabkan kemacetan yang baru pada saat masuk ke
kawasan site ataupun keluar site. Untuk itu mungkin posisi yang baik
terletak di antaara bagian utara dan selatan karena bagian merupakan
kawasan yang sediit padat kendaraan.
 Sistem dan letak parkir
Berdasarkan jenis-jenis parkir dan bentuk parkir yang ada maka jenis
parkir yang bisa di gunakan yakni parkir serong atau yang lurus. Dan
penentuan parkir didapat berdasarkan perzoningan.

5.1.5 Utilitas tapak


Pada kawasn ini terdapat tiang listrik sepanjang jalan yang berada banyak
di bagaian barat dan juga adanya lampu jalan selain untuk menerangi jalan
juga bisa di manfaatkan utuk memperindah kawasan site tersebut.
dan juga pada tapak sudah ada saluran drainase sebagai pembuanagan air
kotor utama yakni dibawah trotoar yang juga di buat sepanjang site di
tersebut dan juga pada bangunan ini akan memanfaatkan air hujan sebagai
air bersih.

V -16
Gambar 5.8. Analisa Utilitas
Sumber: Analisa Penulis, 2019

5.1.6 Keistimewaan alami dan Buatan


Pada lokasi ini keistimewaan alami terdapat sebagian kawasan masih
memeiliki penutup permukaan tanah berupa rumput dan pepohonan, hal
ini berguna untuk air cepat di sirap tanah. Dan kontur pada site sedikit
landai.
Keistimewaan buatan yang dimiliki ialah adanya saluran drainase, tiang
listrik yang berarti listrik bukan suatu masalah disini, lampu jalan yang
akan menerangi saat malam, sehingga warga sekitar akan merasa aman
saatdan juga trotoar yang sekarang sudah di buatkan tempat duduk untuk
bersantai sejenak saat sore hari selain itu juga adanya halte trans padang
pada bagian selatan.

Gambar 5.9. Analisa keistimewaan alami dan buatan


Sumber: Analisa Penulis, 2019

V -17
5.1.7 Superimpose

Gambar 5.10. superimpose


Sumber: Analisa Penulis, 2019

Analisa ini merupaka kumpulan dari analisa sebelumnya yang bermanfaat


untuk melihat keseluruhan analisa hingga bisa mnedapatkan kesimpulan
untuk mendukung perencanan desain bangunan yang baik sesuai dengan
anilisa sebelumnya.

5.2 Analisa Ruang Dalam


Analisa Ruang Dalam merupakan suatu bagian data yang biasa digunakaan
dalam suatu perencanaan bangunan yang berguna untuk mendapatkan
bagian- bagian dari hasil penelitian sehingga didapatkan suatu acuan,
pedoman, petunjuk serta solusi dalam membuat suatu Analisa ruang dalam
yang baru dan lebih baik dan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
5.2.1 Data Fungsi
Data Fungsi Merupakan suatu penjelasan atau deskripsi yang berfungsi
untuk menjelaskan mengenai fungsi-fungsi yang akan direncanakan pada
bangunan tersebut.

V -18
5.2.2 Analisa programatik
Analisa programatik di gunakan untuk memaparkan pelaku, aktifitas,
kebutuhan ruang, pada Islamic Center tesebut.

Tabel 5.1 analisa programatik

NO KELOMPOK PELAKU AKTIFITAS KEBUTUHAN


KEGIATAN RUANG
1 Kegiatan ibadah -Datang -Parkir
umat muslim -Bersuci -Tempat
-Adzan -Berwudhu
-Sholat -Ruang mihrab
-Ruang sholat
2 Kegiatan - Santri tahfiz - datang -ruang kelas
pendidikan dan - Ustadz -belajar tahfiz
pelatihan -Murid MDA -istirahat -ruang
-shalat pembina
-Membaca Al- -ruang sholat
Quran -ruang guru
-pulang -ruang bermain
-mengajar
-bermain

3 Kegiatan Pengurus -melayani adm -ruang kerja


pengelola masjid -terima tamu -ruang terima
-Rapat tamu
-menyimpan -ruang arsip
arsip -ruang ME
-melayani -pos jaga
kebutuhan ME -gudang
-menjaga
keamanan

V -19
4 Kegiatan Masyarakat -perayaan hari -Ruang
pertemuan umum/ besar islam serbaguna
pengunjung -tabligh akbar -gudang alat
-ruang kontrol
5 Kegiatan sosial Masyarakat -penjualan -toko busana
kewirausahaan umum/ busana muslim
pengunjung -makanan dan -mini market
minuman -kafetaria
-perbankan -bank syariah
-tempat
pemotongan
hewan Qurban
6 Kegiatan Masyarakat -memarkirkan -parkir
penunjang umum/ kendaraan -taman
pengunjung -menjeput anak -ruang tunggu

Sumber: Analisa Penulis, 2019

5.2.3 Analisa Besaran Ruang


Tabel 5.2 Besaran Ruang Masjid

No Ruang Standard Perhitungan Luasan sumber


1 Rg. Imam 0,6 x 1,2 = 0,72 x 4 orang= 2,88 m2 PPM
dan mimbar 0,72m2 /org 2,88 m2
2 Rg. shalat 0,6 x 1,2 = Asumsi jamaah 864 m2 PPM
0,72m2 /org yang akan di
tapung 1000 org:
0,72m2 /org x 1200
org = 864 m2
3 Serambi luar 0,6 x 1,2 = Asumsi jamaah 432 m2 PPM
0,72m2 /org yang akan di
tapung 600 org:
0,72m2 /org x 600

V -20
org = 432 m2
4 Ruang Tempat Asumsi jamaah 12,6 m2 PPM
wudhu pria wudhu = pria adalah 70% x
0,01 x 2000 org = 1400
kapasitas.
Satu tempat Tempat wudhu=
wudhu 0,9 x 0,01 x 1400=14
1 = 0,9 m2 maka 0,9 x 14=
/org 12,6 m2
5 Toilet 1 wc untuk Asumsi jamaah 10 m2 PPM
pria(WC) 500 orang. pria adalah 70% x
1 wc= 1,25 x 2000 org = 1400
2 = 2,5 m2 Jumlah wc = 2000
/org : 500 = 4 orang,
maka 4 x 2.5 = 10
m2
6 Toilet pria Jumlah Asumsi jamaah 2,88 m2 PPM
(urinoir) urinoir = pria adalah 70% x
0,003 x kpsts 2000 org = 1400
Satu urinoir Jumlah urinoir =
=0.6 x 0,8 0,003 x 2000 = 6
=0,48 m2 /org orang, maka 6 x
0,48 = 2,88 m2
7 Ruang Tempat Asumsi jamaah 5,4 m2 PPM
wudhu wudhu = wanita adalah
wanita 0,01 x 30% x 2000 org =
kapasitas. 600
Satu tempat
wudhu 0,9 x Tempat wudhu=
1 = 0,9 m2 0,01 x 1200=600
/org maka 0,9 x 6=
15,4 m2

V -21
8 Toilet wanita 1 wc untuk Asumsi jamaah 7.5 m2 PPM
(WC) 500 orang. wanita adalah
1 wc= 1,25 x 30% x 2000 org =
2 = 2,5 m2 600
/org Jumlah wc
= 600 : 250 = 2.4
(di bulatkan
menjadi 3 org)
3 x 2,5 = 7.5 m2
9 Gudang Asumsi untuk 4 20 m2 asumsi
orang
10 Ruang 0,8 m2 Asumsi untuk 6 12 m2 NAD
electrikal / sampai 2 m2 orang, 2 x 6 = 12
audio perorang m2
11 Sirkulasi 20 % x luas 20% x 1369,26= 273,85
total 273,85 m2 m2
TOTAL L.total + sirkulasi
=1369,26+ 273,85 1643,11m2
=1643,11m2
Sumber: PPM,NAD, hasil analisis 2019

Tabel 5.3 Besaran Ruang kantor pengelola

NO Ruang Standar Perhitungan Luasan Sumber


1 Ruang Ketua 49 m2 1 ruangan 49 m2 NAD
Ruang
2 10 m2 2 Ruangan 20 m2 NAD
Sekertaris
Ruang kabag BPDS
2 2
3 administrasi 12 m 1 Ruangan 12 m
umum
Ruang Kabag
4 12 m2 1 Ruangan 12 m2 BPDS
Publikasi
Ruang Kabag
5 12 m2 1 Ruangan 12 m2 BPDS
keuangan

6 R.Kabag BPDS
12 m2 1 orang 12 m2

V -22
pemasaran

R.Staf 0,8 m2 sampai 2 NAD


5 orang, 5 x 10 m2
7 publikasi m2 perorang 2 = 10 m2

0,8 m2 sampai 2 NAD


R.Staf 2
8 m2 /orang 4 orang, 4 x 8m
Keuangan
2 = 8 m2
0,8 m2 sampai Asumsi 40 m2 NAD
9 Ruang rapat 2 m2/orang untuk 20
orang
20 x 2 = 40
m2
11 Ruang tamu 0,8 m2 sampai Asusmsi 10 m2 NAD
2 m2/orang untuk 5
orang
5 x 2 = 10
12 Ruang arsip 0,27 m2 Asumsi 10 m2 NAD
untuk 40
orang
40 x 0,27 =
5,4 m2
13 Loker 2% dari 2 % x 195 3.9 m2
luas kantor

14 Toilet WC pria = 2 WC pria (2 11.1 m2 NMH


1,8 m2/unit x
Urinoir = 0,4 1,8 = 3, 6
m2/unit m2 )
Wastafel = 3 urinoir (3 x
0,54 m2/unit 0,4
= 1,2 m2)
WC wanita 2 wastafel (2
=1,8 m2/unit x
Wastafel = 0,54 = 1,08
0,54 m2/unit m2 )

2 WC wanita
(2 x1,8 = 3,
6 m2 )
3 wastafel (
3x
0,54=1,62
m2

V -23
15 Ruang 5% dari luas 5% x 9,75 m2 NAD
2
istirahat dan kantor 195=9,75 m
pantry

16 Gudang 4% dari luas 4% x 195= 7,8 m2 NAD


kantor 7.8 m2

17 sirkulasi 20 % x luas 20 % x 45,51 m2


total 227,55=
45,51
Total L.total +
sirkulasi =
227,55 +
45,51=
273.06 m2
Sumber: NAD, BPDS, NMH

Tabel 5.4 besaran ruangan pos keamanan

No. Ruang Standard perhitungan Luasan Su mber


5 m2 per 5 orang, maka :
1. Pos pusat 25 m2
orang 5 x 5 = 25 m2
5 unit, maka :
2. Pos penjagaan 5 m2 per unit 25 m2
5 x 5 = 25 m2
TOTAL 25 + 25 = 50 m2 50 m2
Sumber : hasil analisis, 2019

Tabel 5.5 besaran ruang pendidikan

No Ruang Standard Perhitungan Luas Sumber


1 R. kelas 0,8 m2 sampai 2 1 kelas = 10 org 160 m2 NAD
tahfiz m2 perorang Maka, 1 kls 20 x
2 = 40 m2
Kelas yang di
butuhkan 4, maka
4 x 40 = 160 m2
2 Ruang 0,8 m2 sampai 2 Kebutuhan untuk 50 m2 NAD
pengajar m2 perorang 25 orang maka 1
ruang = 25 x 2=
50 m2
3 Gudang Asumsi Asumsi untuk 5 20 m2

V -24
org
4 Toilet pria/wanita= 2 WC pria (2 x 11,96 m2 NMH
1,8m2/unit 1,8 =3,6 m2) 2
Urinoir=0,4 urinoir (2 x0,4=
m2/unit 0,8 m) 2 wastafel
Wastafel= 0,54 (2x 0,54 = 1,08
m2/unit m)
3 WC wanita (3 x
1,8 = 5,4m) 2
wastafel
(2 x 0,54= 1,08
m)
5 Sirkulasi 20% x luas 20% x241,96= 48,382
lahan 48,382 m2 m2
Sumber: NAD, NMH

Tabel 5.6 besaran ruang servis dan lapangan parkir

No. Ruang Standard Perhitungan Luasan sumber


1. Loading dock 61 m2 61 m2 TSS
2. R. Genzet 40 m2 Asumsi
3. R. Pompa 30 m2 Asumsi
4. R. Mesin AC 70 m2 Asumsi
5. R. Trafo listrik 20 m2 Asumsi
6. Tandon air 30 m2 Asumsi
7. Gudang 15 s/d 20 m2 Untuk 2 orang 15 m2 NAD
100 mobil,
maka
Mobil : 12,5
100 x 12,5 =
m2 per unit
8. Parkir 1250 m2 1670 m2 NAD
Motor : 2,1 m2
200 motor,
maka
:200 x 2,1 =
420
m2
20% luas 20% x 1670 = 334 m2
9. Sirkulasi
parkir 334 m2
parkir
TOTAL 2270 m2
Sumber :NAD,TSS hasil analisis, 2019

V -25
5.2.4 Analisa Hubungan Ruang
Tabel 5.7 hubungan ruang Masjid

R. shalat/liwan utama
R. Imam/Mihrab dan

Toilet wanita (WC)


Toilet pria (urinoir)

R. Electrikal/audio
R. Wudhu wanita

Toilet pria (WC)


R. Serambi luar
R. Wudhu pria
Ruang

Gudang
mimbar
R. Imam/Mihrab dan
Mimbar
R. shalat/liwan utama
R. Serambi luar
R. Wudhu pria
R. Wudhu wanita
Toilet pria (urinoir)
Toilet pria (WC)
Toilet wanita (WC)
R. Electrikal/audio
Gudang
Sumber : hasil analisis, 2019

Keterangan :

: berhubungan langsung

: tidak berhubungan secara langsung

: tidak berhubungan

Tabel 5.8 hubungan ruang kantor pengelola


R. istirahat dan pantry
R. Kabag keuangan
R. Kabag publikasi
administrasi umum

Kabag. Pemasaran

R. staf keuangan
R. staf publikasi
R. Sekretaris

Ruang
R. Kabag
R. ketua

gudang
R. tamu
R. rapat

R. arsip
locker
toilet

R. Ketua

R. Sekretaris
R. Kabag
administrasi umum
R. Kabag publikasi

V -26
R. Kabag keuangan
R. Kabag pemasaran
R. Staf publikasi
R. Staf keuangan
R. Rapat
R. Tamu
R. Arsip
Locker
R.istirahat dan pantry
Gudang
Sumber : hasil analisis, 2019

Keterangan :

: berhubungan langsung

: tidak berhubungan secara langsung

: tidak berhubungan

Tabel 5.8 hubungan ruang Pos jaga


Pos penjagaan
Pos pusat

Ruang

Pos pusat
Pos penjagaan
Sumber : hasil analisis, 2019

Keterangan :

: berhubungan langsung

: tidak berhubungan secara langsung

: tidak berhubungan

Tabel 5.9 hubungan ruang pendidikan


R . pengajar
R . kelas

Gudang
Toilet

Ruang
R.kelas
R. pengajar
toilet
gudang

V -27
Sumber : hasil analisis, 2019

Keterangan :

: berhubungan langsung

: tidak berhubungan secara langsung

: tidak berhubungan

Tabel 5.9 Hubungan ruang servis dan lapangan parkir

Sirkulasi parkir
R. Trafo listrik
Loading dock

Ruang R. Mesin AC

Tandon air
R. Genzet
R. Pompa

Gudang
Parkir
Loading dock
R. Genzet
R. Pompa
R. Mesin AC
R. Trafo listrik
Tandon air
Gudang
Parkir
Sirkulasi parkir
Sumber : hasil analisis, 2019

Keterangan :

: berhubungan langsung

: tidak berhubungan secara langsung

: tidak berhubungan

V -28
5.2.5 Analissa organisasi ruang
5.2.5.1 Pola organisasi Ruang Mikro
a) Masjid gudang

Ruangan
elektrik / uadio Ruang
imam

Toilet
wanita
Ruangan Ruangan
wudhu pria
sholat
Ruang wudhu
wanita

Toilet pria
(urinoir)

Toilet pria
(WC) Serambi
luar

Gambar 5.11 pola organisasi ruang masjid


Sumber: Analisa Penulis, 2019

b) Kantor pengelola

Gambar 5.11 pola organisasi ruang masjid


Sumber: Analisa Penulis, 2019

V -29
c) Ruang pendidikan

Toilet
Ruang
kelas

gudang
Ruang
pengajar

Gambar 5.12 pola organisasi ruang pendidikan


Sumber: Analisa Penulis, 2019

d) Servis dan lapangan parkir

Gambar 5.3 pola organisasi ruang servis dan lapangan parkir


Sumber: Analisa Penulis, 2019

5.2.5.2 Pola organisasi Ruang Makro

masjid

Servis Kantor
pendidikan
pengelola

Pos
keamanan

V -30

Anda mungkin juga menyukai