Anda di halaman 1dari 18

LANGKAH-LANGKAH

POKOK PERENCANAAN
PROGRAM GIZI

Rasyid Avicena
1711229001
PERENCANAAN PANGAN & GIZI

Perencanaan pangan dan gizi merupakan


alat yang efisien, dengan langkah-langkah
yang logis dapat menjamin kemantapan dalam
menanggapi berbagai macam perkembangan
dalam merumuskan dan melaksanakan
kebijakan di bidang pangan dan gizi.
LANGKAH – LANGKAH POKOK
PERENCANAAN

Pada setiap proses perencanaan setidak-tidaknya


terdapat empat langkah pokok yang harus dilalui, yaitu:

 Penilaian situasi kini


Pada langkah ini harus dilakukan upaya untuk
mengetahui atau menilai situasi atau masalah yang sedang
dihadapi. Pengamatan situasi kini dapat dilakukan dengan
cara pengamatan langsung di lapangan atau dengan
mengumpulkan data atau informasi dari laporan-laporan
atau publikasi yang ada.

 Penetapan tujuan dan sasaran


Sesuatu yang ingin dituju atau tujuan (obyek)
mencerminkan suatu kebutuhan dasar (basic goal) yang
hendak dicapai atau diangan-angan kan untuk dicapai.
LANJ...

 Penyusunan strategi program


Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran-sasaran
yang diharapkan diperlukan cara-cara atau strategi
yang kemudian harus dituangkan dalam program-
program.

 Penahapan pelaksanaan
Langkah ini merupakan rencana implementasi
program-program atau proyek-proyek yang telah
disusun, menjadi tahap-tahap yang harus dilalui oleh
program dan proyek, sehingga merupakan suatu tata
waktu atau jadwal kegiatan.
MASALAH GIZI DI INDONESIA
UPAYA PERBAIKAN GIZI
DI INDONESIA
Dalam rangka mempertinggi taraf kesehatan dan
kecerdasan rakyat, pembangunan kesehatan termasuk
perbaikan mutu gizi perlu makin ditingkatkan dengan
mengembangkan sistem kesehatan nasional.

Peningkatan kesehatan dilakukan dengan partisipasi


aktif masyarakat, dan diarahkan terutama kepada
golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, baik
di desa maupun di kota.
LANJ...

Perbaikan kesehatan rakyat dilakukan melalui


upaya pencegahan dan penyembuhan dengan
mendekatkan pelayanan kesehatan ditujukan kepada
peningkatan pemberantasan peningkatan pengadaan air
minum, peningkatan keadaan gizi rakyat, peningkatan
kebersihan dan kesehatan lingkungan, perlindungan
rakyat terhadap bahaya narkotika dan penggunaan obat
yang tidak memenuhi syarat, serta penyuluhan
kesehatan masyarakat untuk memasyarakatkan perilaku
hidup sehat yang dimulasi sedini mungkin.
PROGRAM – PROGRAM GIZI YANG
SEDANG DAN TELAH DILAKSANAKAN DI
INDONSIA

 Kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga


 Penanggulangan kekurangan vitamin A
 Penanggulangan anemia gizi besi
 Penanggulangan gondok endemik
FAKTOR YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN DALAM
PERENCANAAN PROGRAM

Untuk menigkatkan pangan dan gizi yang lebih baik ada


beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain
(Suhardjo 1989):

 Hasil produksi pertanian dan pembelian jenis bahan makanan


(import) merupakan dasar yang menentukan tingkat penyedian
pangan dan gizi
 Variasi jenis makanan yang dikonsumsi terutama tergantung
pada variasi dan komposisi hasil produksi pertanian setempat.
 Perlu adanya penyuluhan untuk meningkatkan pengertian
tentang kebutuhan gizi dan adanya tindakan-tindakan yang
dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi konsumen dalam
memilih makanannya, sehingga pola konsumsi pangan dapat
diarahkan agar sesuai dengan persyaratan gizi.
METODA PENENTUAN PRIORITAS
MASALAH KESEHATAN
Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk menentukan
prioritas masalah kesehatan, yaitu :

 Metoda Matematika
Metoda ini dikenal sebagai metoda PAHO, yaitu singkatan dari
Pan American Health Organization, karena dikembangkan dan
digunakan di wilayah Amerika Latin. dipergunakan beberapa
kriteria untuk menentukan prioritas masalah kesehatan disuatu
wilayah berdasarkan:
1. Luasnya masalah (magnitude)
2. Besarnya kerugian yang timbul (Severity)
3. Tersedianya sumberdaya untuk mengatasi masalah kesehatan
tersebut (Vulnerability)
4. Kepedulian/dukungan politis dan dukungan masyarakat
(Community and political concern)
5. Ketersediaan data (Affordability)
METODA DELBEQUE DAN DELPHI

Metoda Delbeque adalah metoda kualitatif dimana


prioritas masalah penyakit ditentukan secara kualitatif
oleh panel expert. Caranya sekelompok pakar diberi
informasi tentang masalah penyakit yang perlu
ditetapkan prioritasnya termasuk data kuantitatif yang
ada untuk masing-masing penyakit tersebut.
METODA ESTIMASI BEBAN
KERUGIAN (DISEASE BURDEN)

Metoda Estimasi Beban Kerugian dari segi teknik


perhitungannya lebih canggih dan sulit, karena memerlukan data
dan perhitungan hari produktif yang hilang yang disebabkan oleh
masing-masing masalah. Sejauh ini metoda ini jarang dilakukan di
tingkat kabupaten atau kota di era desentralisasi program
kesehatan. Bahkan ditingkat nasionalpun baru Kementrian
Kesehatan dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
yang mencoba menghitung berapa banyak Kerugian yang
ditimbulkan dalam kehidupan tahunan penduduk (DiseaseAdjusted
Life Year =DALY).

Atas dasar perhitungan tersebut disarankan agar dalam


program kesehatan prioritas diberikan pada masalah kesehatan
esensial terdiri dari (1) TBC (2) Pemberantasan Penyakit Menular (3)
Penanganan Anak GiziKurang/Buruk.
METODA PERBANDINGAN ANTARA
TARGET DAN PENCAPAIAN
PROGRAM TAHUNAN

Metoda penetapan prioritas masalah kesehatan


beradasarkan pencapaian program tahunan yang
dilakukan adalah dengan membandingkan antara target
yang ditetapkan dari setiap program dengan hasil
pencapaian dalam suatu kurun waktu 1 tahun.

Penetapan prioritas masalah kesehatan seperti ini


sering digunakan oleh pemegang atau pelaksana program
kesehatan di tingkat Puskesmas dan Tingkat
Kabupaten/Kota pada era desentralisasi saat ini.
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MASALAH GIZI

Menurut Suhardjo, 1989 masalah gizi dikenal sebagai


masalah yang multikompleks karena disamping
banyaknya faktor yang berpengaruh juga saling
berkaitan satu dengan faktor lain. Faktor-faktor tersebut
dapat dekelompokan dalam 3 bidang yaitu :

1. Produksi pangan
2. Distribusi pangan
3. Pemanfaatan pangan
KELOMPOK FAKTOR DI BAWAH
BIDANG PRODUKSI DAN
DISTRIBUSI PANGAN

1. Tenaga kerja
2. Pertanian
3. Ekonomi
4. Demografi
5. Budaya
6. Kesehatan dapat mengakibatkan penurunan,
ketidakseimbangan atau kelebihan konsumsi zat
gizi.
FAKTOR LAINNYA YANG
BERKAITAN DENGAN
PEMANFAATAN PANGAN

1. Fisiologis
2. Kegiatan
3. infeksi atau parasit

Tiga faktor diatas juga akan berpengaruh


terhadap proses metabolisme. Gizi kurang terjadi
karena defisiensi atau ketidakseimbangan energi atau
zat gizi. Gizi kurang dapat menurunkan produktivitas
kerja sehingga pendapatan menjadi rendah, miskin
dan pangan tidak tersedia cukup.
KEUNTUNGAN PROGRAM GIZI

Program-program gizi disamping memberikan


manfaat prokdutifitas secara langsung juga memberikan
keuntungan sebagai berikut (Suhardjo 1989):

 Menunkan angka kesakitan penduduk


 Meningkatkan pendapatan penduduk
 Meningkatkan kesehatan dan kemampuan ibu-ibu dalam
kegiatan ekonomi serta meningkatkan kualitasnya dalam
memeluihara anak-anak
 Meningkatan kemampuan sumber daya manusia pada
umumya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai