Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3

FADHILA MULIA RAHMAYULI


TAWASSALNA INDAH SARI

TEORI BEHAVIORISME PAVLOV & THORNDIKE


PENGERTIAN TEORI BAHAVIORISME

Menurut Udin dkk (2007:2.4) Teori belajar behavioristik


mendefinisikan bahwa belajar merupakan perubahan
perilaku, khususnya perubahan kapasitas siswa untuk
berperilaku (yang baru) sebagai hasil belajar, bukan
sebagai hasil proses pematangan (atau pendewasaan)
semata. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori
yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
Teori Behaviorisme adalah teori belajar yang menekankan
pada hasil belajar dan tidak memperhatikan pada proses
berpikir siswa. Menurut teori ini dalam belajar yang
penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang
berupa respon.
Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada
pebelajar
Respon adalah berupa reaksi atau tanggapan pebelajar
terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.
TOKOH-TOKOH TEORI BEHAVIORISME

1. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) Teori Classical Conditioning

Dalam pemikiranya Pavlov berasumsi bahwa


dengan menggunakan rangsangan-rangsangan
tertentu, perilaku manusia dapat berubah
sesuai dengan apa yang diinginkan. Pavlov
mengadakan eksperimen dengan menggunakan
binatang (anjing) karena ia menganggap
binatang memiliki kesamaan dengan manusia.
Macam atau bentuk dari Stimulus dan Respon menurut Pavlov

suatu hal yang menghasilkan respon


US (Unconditioned Stimulus)
secara alami

UR (Unconditioned Respons) respon yang muncul dengan adanya US.

stimulus yang tidak menghasilkan respon


NS (Netral Stimulus)
tertentu

stimulus yang tidak langsung memberikan


CS (Conditioning Stimulus) respon. Agar menimbulkan respon harus
dipasangkan dengan US secara terus
menerus.

respon bersyarat; respon yang muncul


CR ( Conditioning Respons)
akibatadanya CS dan US.
HUKUM-HUKUM PENGKONDISIAN

membuat pasangan stimulus netral dengan stimulus tak

Pemerolehan bersyarat berulang-ulang hingga muncul respons


(acquisition) bersyarat, atau yang disebut acquisition atau acquisition
training (latihan untuk memperoleh sesuatu).

Pemadaman Proses melemahnya respons terkondisi yang telah


(ectinction) dipelajari dan pada akhirnya menghilang
Kemampuan individu untuk bereaksi terhadap stimulus baru
Generalisasi
yang mirip dengan stimulus yang telah dikenalinya

Kecendrungan untuk merespon dengan cara yang berbeda


Diskriminasi
pada dua atau lebih stimulus yang serupa

Kondisioning Melemahkan sebuah respon terkondisi dengan


tandingan mengasosiasikan stimulus penyebab ketakutan dnegan
(counter
conditioning) respon baru yang tidak sesuai dengan ketakutan.
HUKUM-HUKUM BELAJAR MENURUT PAVLOV

Hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam


Law of stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya
Resondent
Conditioning berfungsi sebagai reinforcer), maka refleks dan stimulus
lainnya akan meningkat.

Hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang


Law of
Respondent sudah diperkuat melalu CR itu didatangkan kembali tanpa
Extinction
menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan menurun
2. Edward Lee Thorndike (1874-1949) Teori Koneksionisme

Menurutnya, belajar merupakan peristiwa


terbentuknya asosiasi (koneksi) antara
peristiwa yang disebut dengan Stimulus (S)
dengan Respon (R). Eksperimen Pavlov telah
memberikan inspirasi bagi para peneliti di
Amerika Serikat seperti Thorndike.
Thorndike adalah psikologi Amerika yang
pertama kali mengadakan eksperimen
hubungan S-R dengan hewan.
Dari percobaannya puzzle box diketahui bahwa supaya tercapai
hubungan antara stimulus dan respon, perlu adanya kemampuan
untuk memilih respon yang tepat serta melalui usaha-usaha atau
percobaan-percobaan (trial) dan kegagalan-kegagalan (Error)
terlebih dahulu. Bentuk paling dasar dari belajar adalah “Trial
and Error learning atau selecting and conecting learning” dan
berlangsung menurut hukum-hukum tertentu
HUKUM-HUKUM KONEKSIONISME

semakin siap suatu organisme memperoleh suatu perubahan


Hukum tingkah laku, maka pelaksanaan tingkah laku tersebut
Kesiapan(law
of readiness akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi
cenderung diperkuat.

Hukum semakin sering tingkah laku diulang/ dilatih (digunakan),


Latihan (law
of exercise maka asosiasi tersebut akan semakin kuat

hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila


Hukum
akibat(law akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah jika
of effect)
akibatnya tidak memuaskan.
Selain tiga hukum di atas Thorndike juga menambahkan hukum
lainnya dalam belajar yaitu
Hukum Reaksi Bervariasi (multiple response)
 Hukum Sikap (Set/ Attitude)
Hukum Aktifitas Berat Sebelah (Prepotency of Element)
Hukum Respon by Analogy
 Hukum perpindahan Asosiasi ( Associative Shifting).
PENERAPAN DALAM MATEMATIKA

Guru menggunakan metode


Sebelum memberikan
ceramah, tanya jawab,
pembelajaran guru menyiapkan
mengerjakan. Dan dalam
bahan pelajaran tujuannya
kegiatan pembelajaran guru
agar target pencapaian dalam
memberikan stimulus-stimulus
satu kompetensi dasar dapat
dan siswa merespon stimulus
dipenuhi.
yang guru berikan.

Guru memberikan stimulus


Misalnya, seorang guru
berupa contoh dari fungsi
menyampaikan materi fungsi
kuadrat yaitu bola yang dilempar
kuadrat, guru menjelaskan
keatas, gerakan rudal yang
bahwa fungsi kuadrat jika
ditembakkan, lintasan roket
digambarkan akan sesalu
yang diluncurkan, lintasan bola
membentuk parabola.
yang ditendang.
Dari contoh diatas, guru
Guru memberikan contoh soal
menyampaikan bahwa dengan
yaitu gambarkan grafik fungsi
memanfaatkan pengetahuan
dari persamaan kurva y=x2.
mengenai parabola (fungsi
Siswa merespon dengan
kuadrat), setiap gerakan
memperhatikan penjelasan dari
dapat diperhitungkan untuk
guru.
memperoleh hasil yang akurat.

pertama buat tabel nilai, kedua


Lalu guru menjelaskan
letakkan koordinat yang
jawabannya yaitu cara yang
diperoleh pada bidang cartesius,
digunakan untuk
ketiga hubungkan titik-titik
menggambarkan grafik fungsi
tersebut sehingga terbentuk
kuadrat
sebuah kurva yang mulus.
Setelah guru selesai Latihan soal yang diberikan yaitu
menyampaikan materi, siswa menggambarkan grafik fungsi
diberi latihan soal oleh guru kuadrat pada bidang cartesius
sebagai tolak ukur dari materi dan siswa menjelaskan jawaban
yang sudah disampaikan. yang dikerjakannya.

Sedangkan siswa yang belum


bisa menjawab dengan benar
Jika siswa mampu menjawab
maka harus memperbaiki dengan
soal dengan benar maka akan
memberikan hukuman yaitu
ada penghargaan yang
latihan tambahan atau PR agar
diberikan oleh guru misalnya
siswa terbiasa dan dapat
nilai tambahan.
memahami materi yang telah
disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai