Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN PROGRAM PENANGANAN KEMISKINAN

KABUPATEN WONOGIRI

DISAMPAIKAN OLEH :
KURNIA RINI, AP., M.Si.

DINAS SOSIAL KABUPATEN WONOGIRI


CAPAIAN KEMISKINAN

2
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Wonogiri
(2012 – 2018, September)

Angka Kemiskinan Kab. Wonogiri


160.00 16.00

14.67
140.00 14.02 14.00
13.09 12.98 13.12 12.90
120.00 12.00
10.75
100.00 10.00

80.00 8.00

60.00 6.00

40.00 4.00

20.00 2.00

0.00 0.00
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Series1 Series3

• Persentase Penduduk Miskin pada Sept 2018 sebesar 10,75 persen, turun 2,15 persen
dibanding September 2017, sementara penurunan kemiskinan Indonesia sebesar 0,16
persen;

3
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN ANTAR PROVINSI
(2018, SEPTEMBER)

30.00 Perlu Perhatian


25.00
20.00
Lebih Serius
15.00
10.00 9.66

10.85
11.19
11.22
11.32
11.81
12.82
13.01
13.69
14.63
15.41
15.68
15.83
17.85
21.03
22.66
27.43
3.55
3.91
4.65
4.77

5.25
5.83
6.06
6.55
6.62
6.86
7.21
7.25
7.37
7.59
7.85
8.87
8.94
5.00
5.1

Provinsi Nasional

Meskipun persentase kemiskinan telah turun tajam, namun persentase kemiskinan Jateng masih
berada di atas capaian nasional dan berada di urutan No. 20 secara Nasional  Perlu dukungan
lebih dari seluruh stakeholder

4
JUMLAH PENDUDUK MISKIN ANTAR PROVINSI
(2018, SEPTEMBER)
5000
Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa)
4500
4000
3500
3000

4,292.15
2500

3,867.42
3539.4
2000
1500
1000

1291.99
1134.11
168.34

372.26
125.36
136.45
152.83

189.05
195.01
213.67
222.39
281.47
301.85
303.55
317.84
353.24
369.73

413.49
450.25
494.26
668.74
735.62
779.64

915.22
1076.4
1091.6
49.59
69.93
81.93

188.3

831.5
500
0

Jumlah penduduk miskin Jawa Tengah secara nasional terbesar ke 2 setelah Jawa
Timur
5
POSISI RELATIF TINGKAT KEMISKINAN KABUPATEN/ KOTA
(2018, MARET)
20.00
18.00
16.00 Jawa Tengah Nasional
14.00
12.00 11.32
10.00 9.82
8.00
6.00

15.41
10.01
10.04
10.06
10.75
11.23
11.25
11.67
11.90
12.31
12.54
12.96

13.50

15.46
15.62
16.04
17.17
17.47
17.58
13.12
4.00
4.14
4.84
6.75
6.98
7.00
7.29
7.41
7.81
7.87
7.94

9.08
9.84
9.87
9.90
8.69
2.00
0.00

Grobogan
Boyolali
Batang
Tegal

Wonogiri
Jepara

Brebes
Klaten
Kota Semarang

Kudus

Pati

Blora

Demak

Sragen

Pemalang
Kendal

Rembang
Banjarnegara
Pekalongan

Magelang

Banyumas

Wonosobo
Kota Pekalongan

Kota Surakarta
Kota Magelang

Temanggung
Sukoharjo

Karanganyar

Purworejo

Purbalingga
Semarang
Kota Salatiga

Cilacap

Kebumen
Kota Tegal

catatan: Data Kemiskinan Kab/Kota per Sept 2018 belum rilis

Di atas Provinsi Jawa 14 Kabupaten


Tengah dan Nasional (Wonosobo 17,58%, Kebumen 17,47%, Brebes 17,17%, Pemalang 16,04%, Purbalingga 15,62%,
Banjarnegara 15,46%, Rembang 15,41%, Banyumas 13,50%, Sragen 13,12%, Klaten 12,96%, Demak
12,54%, Grobogan 12,31%, Blora 11,90% dan Purworejo 11,67%)
Di bawah Provinsi Jawa 9 Kabupaten
Tengah dan di atas (Cilacap 11,25%, Magelang 11,23%, Wonogiri 10,75%, Pekalongan 10,06%, Boyolali 10,04%, Karanganyar
Nasional 10,01%, Pati 9,90%, Temanggung 9,87% dan Kendal 9,84%)
Di bawah Provinsi Jawa 12 Kabupaten/Kota
Tengah dan Nasional (Kota Surakarta 9,08%, Kab. Batang 8,69%, Kab. Tegal 7,94%, Kota Magelang 7,87%, Kota Tegal 7,81%,
Kab. Sukoharjo 7,41%, Kab. Semarang 7,29%, Kab. Jepara 7,00%, Kab. Kudus 6,98%, Kota Pekalongan
6,75%, Kota Salatiga 4,84% dan Kota Semarang 4,14%)

6
FAKTOR-FAKTOR TERKAIT PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN
DI JAWA TENGAH (Maret 2018 - September 2018)

Program Keluarga
Harapan (PKH)
Bantuan Pangan Non
Tunai (BPNT) lancar NTP sebesar 103,31
disalurkan ke rumah atau naik 0,75
tangga
FAKTOR
TERKAIT
KEMISKINAN
Inflasi umum Upah minimum naik
Rp 119.065 atau 8,71%
sebesar 0,57% dibanding UMP 2017

Peran strategis
TPID 7
Program Bansos Sasaran Waktu Ket
Pelaksanaan
BPNT (Bantuan Keuarga Penerima Manfaat (KPM) yang telah Setiap bulan KPM penerima kartu
Pangan Non- terdaftar (BDT) per bulan Rp 110.000 diberikan dalam combo dan
Tunai) bentuk non tunai menukarkan jatah
BPNT pada e-warong
yang berada didesa
dan bekerja sama
dengan bank penyalur

PKH (Program Kriteria: Dibagikan per 3 KPM PKH akan


Keluarga Harapan) A. Kriteria komponen Kesehatan meliputi: bulan pada: menerima dana non
1. Ibu hamil/menyusui Rp2,4 Juta/tahun; 1. Bulan januari; tunai yang diberikan
2. Anak berusia 0 (nol) s/d 5 (lima) tahun 11 bulan 2. Bulan april; pada kartu combo dan
Rp2,4 juta/tahun; 3. Bulan juli; dapat dicairkan pada
B. Kriteria Komponen pendidikan meliputi: 4. Bulan oktober. bank penyalur.
1. Anak SD/MI atau sederajat Rp900 ribu/tahun;
2. Anak SMP/MTs atau sederajat Rp1,5
juta/tahun;
3. Anak SMA/MA atau sederajat Rp2 juta/tahun;
4. Anak usia 6-21 tahun yg blm menyelesaikan
wajib belajar 12 tahun.
C. Kriteria komponen kesejahteraan sosial meliputi:
1. Lanjut usia diutamakan mulai dari 70 tahun 2,4
juta/tahun;
2. Penyandang disabilitas diutamakan penyandang
disabilitas berat 2,4 juta/tahun.
D. PKH hanya diterima untuk 4 orang & yg menerima
ibunya.
8
8
KATEGORI PROGRAM BANSOS
DAN JENIS INTERVENSI PEMERINTAH
9

Komplementaritas
Subsidi listrik dan LPG
DT program sosial
Subsidi Listrik :
PFM
1. Pemasangan Baru Maksimal
dan instalasi 3 titik + lampu
2. Token pulsa senilai 200rb PBI KIS : Rp. 23.000/jiwa/bln
3. Subsidi perKWh :
a. 450 VA Rp. 1.052,-
b. 900 VA Rp. 862,- RASTRA a. Bantuan tetap Rp. 550.000
/BPNT
b. Bumil/Nifas Rp. 2.400.000
a. BPNT/Rastra : Rp. 110.000/bln c. Anak SD Rp. 900.000
b. KIP :
d. Anak SMP Rp. 1.500.000
- SD Rp. 450.000/th
- SMP Rp. 750.000/th e. Anak SMA Rp. 2.000.000
- SMA Rp. 1.000.000/th PKH f. Disabilitas Rp. 2.400.000
g. Lansia Rp. 2.400.000

Bantuan min Rp. 1.450.000


Bantuan max Rp. 10.150.000
Semua Peserta PKH menerima semua
(max 4 komponen dalam 1 KK)
Program, Semua Peserta KKS/RASTRA
menerima KIS BDT

BDT dan pairing system akan meningkatkan efektivitas penargetan


Transformasi Bantuan Pangan
(dari Subsidi menjadi Bansos)

2016 2017 2018*

SUBSIDI RASTRA BANSOS RASTRA

SUBSIDI
RASTRA

BPNT BPNT

Keterangan:
*) Perluasan implementasi
BPNT di 2018 akan dilakukan
secara bertahap dan
ditetapkan dengan SK Dirjen
PFM Kemensos
Jumlah KPM BPNT Kab. Wonogiri

2018 2019
BANSOS RASTRA BPNT
PANGAN 74.740 81.474*

*Kuota BPNT 2019


BPNT dimulai dari Bulan November 2018

• BPNT di Kabupaten Wonogiri dilaksanakan di 25 Kecamatan,


43 Kelurahan, 251 Desa, 304 Ewarong, dan disupplay oleh 20
Supplier.

• Rata-rata kebutuhan beras tiap bulan adalah 651,792 ton tiap


bulan
KARAKTERISTIK PENDUDUK
MISKIN KABUPATEN WONOGIRI

12
PENDUDUK MISKIN MASIH DIDOMINASI DI
WILAYAH PERDESAAN
KOTA
9,67%
DESA
12,80%

1.709,56 rb jw

2.157,86 rb jw
2,000.00 12.68 11.85 11.44 11.21 14.00
1,950.00 11.50 11.50 11.38 3,500.00 18.00
10.55 12.00 15.96 14.77
1,900.00 9.73 9.67 15.35 15.05 14.89
12.99 16.00
3,000.00 14.86 14.88
10.00 13.92
1,850.00 12.80 14.00
8.00 2,500.00
1,800.00 12.00
1,750.00 2,000.00 10.00
6.00
1,700.00 1,500.00 8.00
1,945.29

1,771.53

1,837.19

1,789.57

1,824.08

1,879.55

1,889.09

1,815.58

1,716.16

1,709.56

4.00
6.00

2,891.17

2,790.29

2,739.85

2,716.21

2,682.81

2,614.20

2,561.63

2,381.92

2,181.04

2,157.86
1,650.00 1,000.00
1,600.00 2.00 4.00
500.00 2.00
1,550.00 -
- -
Maret

Maret

Maret

Maret

Maret
Sept

Sept

Sept

Sept

Sept

Maret

Maret

Maret

Maret

Maret
Sept

Sept

Sept

Sept

Sept
2014 2015 2016 2017 2018
2014 2015 2016 2017 2018
13
MAYORITAS PENDUDUK MISKIN
BERSTATUS BEKERJA

Tidak
Tidak bekerja
Bekerja
14.90
bagaimana memberikan
akses kepada aktivitas
ekonomi (pemberdayaan)

Bekerja
kenapa masih  Meningkatkan
skala usaha
Bekerja
85.10
miskin??????  Meningkatkan
kualitas
pekerjaan
 Kebijakan upah
buruh
14
KLASIFIKASI PENDUDUK MISKIN
DI WONOGIRI
Mendasarkan analisis Susenas, prioritas sasaran :
A. PERDESAAN

1. Buruh tani,
2. Petani gurem,
3. Buruh industri kecil,
PRIORITAS
4. Pekerja serabutan pedesaan. UTAMA
B. PERKOTAAN INTERVENSI
1. Kuli bangunan, PROGRAM
2. Pekerja serabutan
perkotaan,
3. Pedagang asongan.
15
Komoditi Makanan dan Bukan Makanan yang Memberi Pengaruh Besar
pada Kenaikan Garis Kemiskinan di Wonogiri September 2018

Perkotaan Perdesaan
Kontribusi Kontribusi
Komoditi Komoditi
(%) (%)
Makanan 72,21 Makanan 74,81
Beras 17,88 Beras 20,52

Rokok kretek filter 11,19 Rokok kretek filter 9,11

Telur ayam ras 3,46 Telur ayam ras 4,38

Daging ayam ras 3,24 Gula pasir 2,76

Gula pasir 2,34 Tempe 3,39

Tempe 2,75 Daging ayam ras 3,00

Mie instan 2,34 Tahu 2,56


Roti 2,22 Mie instan 2,49
Kue basah 2,28 Kue Basah 2,06
Lainnya 24,51 Lainnya 24,54

Bukan Makanan 27,79 Bukan Makanan 25,19

Perumahan 7,88 Perumahan 7,58


Bensin 3,23 Bensin 2,93
Listrik 2,89 Listrik 1,84
Pendidikan 2,48 Pendidikan 1,49
Perlengkapan
1,41 Kayu Bakar 1,00
mandi
Pakaian Jadi Orang Perlengkapan
0,87 1,29
Dewasa mandi
Lainnya 9,03 Lainnya 9,06
Total 100 Total 100

Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2018 16


STRATEGI PENANGGULANGAN
KEMISKINAN

17
STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1 2 MENINGKATKAN
MENGURANGI BEBAN KEMAMPUAN DAN
PENGELUARAN PENDAPATAN MASYARAKAT
(JARING PENGAMAN SOSIAL) MISKIN
• Sandang, Pangan, Papan, • Pelatihan/Ketrampilan kewirausahaan
Pendidikan,Kesehatan, Air bersih pemula (Start up)
• Berupa bantuan langsung • Bantuan modal awal
• Bersifat Hibah/Bansos
STRATEGI OPD : Disnakertrans, Dinporapar, Dintanbun,
Dinakeswan, Dinhanpan, Dinlutkan, DP3AKB,
OPD : Dinsos, Dindik, Dinkes, Disperakim, PENANGGULANGAN Din LHK, Dinkop UKM,
Dinas ESDM, Dinas PU Ciptakarya
KEMISKINAN Disperindag, Forum CSR

MENSINERGIKAN KEBIJAKAN 4 3 MENGEMBANGKAN DAN


DAN PROGRAM
PENANGGULANGAN MENJAMIN KEBERLANJUTAN
KEMISKINAN USAHA MIKRO DAN KECIL

• Sinergitas dari dokumen perencanaan sd. Monitoring dan • Fasilitas kredit bersubsidi/pengembangan usaha
evaluasi masyarakat miskin.
• Fasilitasi pengemb. kewirausahaan • Pemberdayaan dan pendampingan berkelanjutan
• Sertifikasi/Haki • Stabilisasi usahan & Fasilitasi pemasaran
• Fasilitasi akses modal bersubsidi (KUR/Mitra 25 dll.) OPD : Dinkop UKM, Dinperindag
OPD : Bappeda, Dispermasdes - Bank Jateng, BPR, BKK

DITUANGKAN DALAM POLA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PROG/KEG DGN


PENDEKATAN THIS DAN MONEY FOLLOW PROGRAM
18
PENANGGULANGAN KEMISKINAN (RPJMD 2018-2023)
Target Tahun 2023 : 7,48%
A. Basic Life Access/ Akses Pelayanan Dasar
• Akses Pendidikan untuk
Jaminan Sosial • Jamkesda
Penanganan siswa miskin (Boarding
Bagi Fakir Miskin • Perlindungan sosial
RSLH School)
Non Produktif bagi lanjut usia non
• Beasiswa Bagi Siswa Miskin
(KJS) potensial dan
terlantar

Pemasangan Sinergi Provinsi, • Pendampingan Pelayanan


Listrik Bagi Rumah Kab/Kota dan Program Bantuan PMKS dalam
Tangga Miskin Swasta
Pangan Panti

B. Sustainable Livelihood/ Ekonomi Berkelanjutan

Fasilitasi Akses Modal - Pengembangan - Pelatihan & Pemagangan


( Krediit perbankan & Wirausaha Muda Canaker Sesuai Kebutuhan
Pasar) Kerja

C. Penguatan Basis Data (Spasial)

Berbasis komunitas & Pelibatan swasta dan pihak lainnya


Identitas hukum bagi
Pendampingan “SATGAS PENGENTASAN KEMISKINAN”
masyarakat miskin & yang berkelanjutan
terlantar
DATA KEMISKINAN

MAKRO MIKRO
Fungsi/Manfaat : Fungsi/Manfaat :
• Perencanaan dan evaluasi • Intervensi Program Kegiatan By Name
Program/Kegiatan By Address By Case
• Early Warning System secara
Data BDT 8/HUK/2019
geografis
• BDT 2018 :
TOTAL
Kemiskinan Wonogiri (2018)
386,523
• BPS: 10,75%

20
PERBEDAAN DATA MAKRO
DAN MIKRO

NO SIFAT DATA SUMBER FUNGSI MODEL


1. MAKRO SURVEY SAMPEL  PROFIL  SUSENAS
 GAMBARAN  SDKI
UMUM  SAKERNAS
 KUALITATIF
 PERINGATAN DINI
 PENGAMBILAN
KEBIJAKAN

2. MIKRO SENSUS KESELURUHAN  INFORMASI  PODES


DATA (BY DETAIL  SP
NAME BY  KUANTITATIF  PPLS
ADDRESS)  INTERVENSI  DATA DINAS
PROGRAM/  BDT 2015-2018
KEGIATAN

21
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
DALAM PENANGGULANGAN
KEMISKINAN

1. Inclusion dan exclusion error.


 Inclusion error adalah kesalahan karena memasukkan
rumah tangga yang tidak miskin ke dalam data;
 Exclusion error adalah kesalahan karena tidak
memasukkan rumah tangga miskin yang seharusnya
masuk ke dalam data;
2. Overlapping penerima manfaat program dan kegiatan;
3. Tidak tersedianya basis data yang up to date;
4. Sulitnya melaksanakan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan.

22
HARAPAN

1. Mendorong Desa/Kelurahan untuk updating data BDT


secara berkala.
2. Melibatkan secara aktif peran stakeholder (DPRD, NGO,
perguruan tinggi, TOGA/TOMA, TP PKK) dan dunia usaha
melalui Program TJSLP.
3. Penguatan kelembagaan TKPKD sampai dengan tingkat
desa/kelurahan.
4. Pemberdayaan masyarakat miskin melalui kegiatan
ekonomi produktif.
5. Manfaatkan sistem informasi penanggulangan kemiskinan
yang tersedia untuk penentuan penerima manfaat program
dan kegiatan yg berbasis BDT.
23
TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai