Anda di halaman 1dari 6

1.

Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan: untuk


mengetahui adanya bahwa salah satu faktor di
tempat kerja / dalam pekerjaan yang bisa
mengakibatkan penyakit
2. Pemeriksaan klinis: untuk menemukan tanda – tanda
dan gejala yang sesuai untuk suatu sindrom.
3. Pemeriksaan laboratorium: untuk memcocokan bahwa
benar tidaknya bahwa penyakit yang bersangkutan
ada dalam tubuh manusia.

2/25/2020
2
4. Pemeriksaan Ro: sangat membantu dalam menegakan
diagnosa suatu penyakit akibat kerja, terutama paru-
paru.
5. Pemeriksaan Ruang / tempat kerja: untuk mengukur
adanya banyaknya penyakit itu ditempat kerja.
6. Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan
gejala penyakit: umumnya penyakit ditempat kerja
akan mengurang,bahkan kadang – kadang
menghilang sama sekali.

2/25/2020
3
A. KEBISINGAN
1. Terdapat 2 hal yang menentukan kwalitas suatu bunyi,yaitu
frekwensi dan intensitasnya. Frekwensi dinyatakan dalam
jumlah getaran perdetik / Hertz (=Hz),
2. Intensitas / arus energi persatuan luas biasnya dinyatakan
dalam suatu logaritmis yang disebut desibel (db) dngan
memperbandingkanya dengan kekuatan dasar 0.0002
dyne/cm2 yaitu kekuatan dari bunyi dengan frekwensi 1.000
Hz yang tepat
Dalam Rumus:
dB= 20/10 log p/po.
p = tegangan suara yang bersangkutan.
po= tegangan suara standard (0,0002 dyne/cm2).

2/25/2020
4
Jenis – jenis kebisingan yang sering ditemukan:
I. Kebisingan yang kontinu dengan spektrum frekwensi
yang luas (=steady state,wide band noise),kipas
angin,dapur pijar,dll
II. Kebisingan Kontinu dengan spektrum frekwensi sempit
(=steady state,narrow band noise),gergaji
sirkuler,katup gas,dll
III. Kebisingan terputus – putus (intermittent),lalu –
lintas,suara kapal terbang dilapangan udara.
IV. Kebisingan Impulsif (=impact or impulsive noise),
seperti pukulan tukul,tambakan bedil atau meriam
ledakan.
V. Kebisingan Impulsif berulang ,mesin tempa di
perusahaan
2/25/2020
5
• Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah
“sound level meter” alat ini mengukur
kebisingan diantara 30-130 dB dan dari
frekwensi – frekwensi dari 20 – 20.000 Hz.
• Analisa frekwensi – frekwensi dari suatu
kebisingan biasanya diperlukan,dan hal ini biasa
dilakukan dengan alat-alat “octave band
analyzer”, yang memiliki sejumlah filter – filter
menurut oktaf.
• Jika spektrumnya sangat curam dan berbada
banyak dapat dipakai skala 1/3 oktaf.
• Untuk filter- filter oktaf disukai frekwensi –
frekwensi tengah 31,5; 63; 125; 250; 500; 1.000;
2,000; 4.000; 8.000; 16.000 dan 31.500 Hz.

2/25/2020
6

Anda mungkin juga menyukai