Anda di halaman 1dari 21

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

KONDISI KEHAMILAN
1. Fildzah Levana
2. Hafidzah Kaila
3. Laras Sartika
4. Rizqia Salsabilla
5. Sophie Aulia
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA
TIAP SEMESTER

2
PERUBAHAN PADA PAYUDARA

Trimester 1
● Payudara akan terasa penuh dan lebih sensitif pada usia 4 minggu
kehamilan. Peningkatan estrogen menumbuhkan jaringan lemak, saluran
mamae. Alveoli dan puting susu progesteron memicu dalam pertumbuhan
jaringan glandula dan alveoli lobular.
● Setelah dua bulan, payudara akan mulai membesar dan sirkulasi
pembuluh darah meluas dengan pembuluh vena menjadi lebih terlihat di
bawah kulit. Puting susu akan menjadi lebih besar dan lebih menonjol.
Puting susu dan areola akan menjadi lebih gelap warnanya.

3
Trimester 2
● Kolostrum mulai muncul pada trimester kedua. Warnanya bening kekuning-
kuningan. Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena dipengaruhi
oleh kelenjar mamae dan berakhir pada usia kehamilan 2o minggu.

Trimester 3
● Pada payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan lapisan
kulit. Hal ini terjadi pada 50% wanita hamil. Selama trimester ini, ada
sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik.

4
PERUBAHAN PADA SISTEM
REPRODUKSI
A. Uterus
﹡ Selama kehamilan, serat otot uterus menjadi meregang & bertambah besar
(Hyperplasia). Hal ini terjadi karena pengaruh dari kinerja hormon dan tumbuh
kembang.
﹡ Perubahan uterus yang utama terjadi pada trimester kedua adalah proses
hipertropi atau pembesaran ukuran uterus. Hal ini tejadi karena adanya berbagai
rangsangan pada uterus.

5
B. Ovarium & Tuba Fallopi

﹡ Selama kehamilan ovulasi berhenti, karena adanya peningkatan


estrogen & progesteron yang menyebabkan penekanan sekresi
FSH dan LH dan hipofisis anterior. Corpus luteum akan mnseksresi
progesteron sampai usia kehamilan 10-12 minggu, tepatnya
setelah plasenta terbentuk dan berfungsi. Tuba fallopi relatif
tidak berubah.

6
C. Vulva dan vagina

● Produksi estrogen menyebabkan perubahan lapisan otot dan


epithelium vagina sehingga lebih elastis. Selain itu perubahan dari
epithelium tersebut menyebabkan peningkatan sekresi cairan
vagina yang dinamakan leccorhoea. Sel epitel juga menyebabkan
peningkatan kadar glikogen dan interaksi basil Doderlein’s yang
memproduksi asam lebih untuk melindungi vagina dari serangan
berbagai mikroorganisme karena PH vagina yang meningkat
selama kehamilan menjadi 3,5-6.

7
PERUBAHAN SISTEM
KARDIOVASKULER
﹡ Perubahan uterus yang semakin membesar juga merupakan
pengaruh utama perubahan cardiac output sesuai posisi ibu
hamil. Pada posisi terlentang, uterus menekan vena cava superior
sehingga terjadi penurunan aliran darah balik vena serta
penurunan cardiac output hingga 20-30%. Hal ini dinamakan
dengan sebutan supine hipotensi, yaitu meningkatkan denyut
jantung karena terjadi penurunan CO.a

8
PERUBAHAN SISTEM PERNAFASAN
﹡ Diafragma menjadi lebih naik sampai 4 cm dan diameter
melintang dada menjadi 2 cm menyebabkan perubahan sistem
pernafasan yang awalnya pernafasan perut menjadi pernafasan
dada. Oleh karena itu diperlukan perubahan letak diafragma
selama kehamilan.
﹡ Tidal volume meningkat hingga 40%. Peningkatan volume tidal ini
menyebabkan peningkatan ventilasi pernafasan permanen, yaitu
jumlah udara yang masuk dalam satu menit. Karena pertukaran
udara selama kehamilan, oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan
untuk nafas dalam daripada nafas cepat.

9
PERUBAHAN SISTEM PERKEMIHAN
A. Ginjal
Peningkatan panjang ginjal mencapai 1,5 cm. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan aliran darah, volume pembuluh darah, serta peningkatan
cairan interstitial. Ukuran glomerulus bertambah, namun jumlah sel
nya tidak berubah. Secara keseluruhan struktur mikroskopik ginjal
wanita hamil dan tidak hamil hampir sama.

A. Ureter
Bagian-bagian ginjal seperti calix renal, pelvix renal, dan ureter
mengalami dilatasi. Perpanjangan, peningkatan tonus otot dan
penurunan gerak peristaltik. Perubahan tersebut mengiringi terjadinya
hemodinamik, filtrasi glomerulus , dan kinerja tubular.

10
C. Vesika Urinaria

Kapasitas vesika urinaria secara umum meningkat pada kehamilan


sebesar 1000 ml. Estrogen mempengaruhi hipertropi vesika urinaria.
Mukosa vesika urinaria meliputi hiperemis karena peningkatan ukuran.
Mukosa juga mengalami pembengkakan, sehingga rentan untuk
terinfeksi ataupun trauma.

11
MASALAH FUNGSIONAL YANG
MUNCUL AKIBAT PERUBAHAN

12
● Trimester Pertama

Berlangsung hingga minggu ke-12. Biasanya ibu hamil akan


merasakan kondisi seperti ini:

1. Mengalami kelelahan yang luar biasa.


2. Payudara sakit dan bengkak .
3. Perut tidak enak, dengan atau tanpa muntah.
4. Mood tidak stabil.
5. Sembelit atau sulit BAB.
6. Sering kencing.

13
● Trimester Kedua

Berlangsung sejak minggu ke-13 hingga minggu ke-27. Hal-hal


yang biasanya dirasakan antara lain:

1. Pusing.
2. Hidung tersumbat.
3. Gusi yang menjadi sensitif.
4. Perubahan kulit, seperti muncul noda hitam dan stretch marks
5. Sakit punggung.
6. Kram kaki.

14
● Trimester Ketiga

Berlangsung sejak kehamilan di minggu ke-28 sampai akhir


kehamilan, yakni di usia sekitar 40 minggu. Keluhan yang sering
dialami ibu hamil di trimester ketiga antara lain:

1. Sesak napas.
2. Timbul rasa khawatir dan cemas.
3. Timbul rasa tidak nyaman dan tekanan pada perineum.
4. Kontraksi palsu.
5. Kram betis.
6. Bengkak pada kaki sampai tungkai.

15
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI

16
1. Anamnesis :
❖ Usia Kehamilan (HPMT).
❖ Kehamilan Keberapa.
❖ Pernahkah Abortus.
❖ Pernah melahirkan.
❖ Perkembangan Berat badan dari trimester I sampai sekarang
(sudah naik berapa kilo dari sebelum hamil).
❖ Keluhan utama saat ini.
❖ Apakah ibu merasa tegang.
❖ Adakah gatal pada perut / mammae.
❖ Anamnesis system :
■ Kepala dan leher : adakah keluhan kaku kuduk, vertigo
■ Kardiovaskuler : Oedem, berdebar-debar, varises,
haemorrhoid.
■ Respirasi : sesak napas.
■ GIT : constipasi.
■ Muskuloskeletal : kram tungkai, nyeri pinggang, nyeri
payudara.a
1. Pemeriksaan
● Vital Sign
○ Tekanan Darah (≠> 140/90 mm Hg).
○ Nadi.
○ Respiratori rate.
○ Berat Badan.
○ Tinggi Badan.
● Pemeriksaan Fisik
○ Inspeksi : postur, oedem, pucat, menahan nyeri, sesak
napas.
○ Palpasi : suhu local, oedem, spasme otot pinggang,
tinggi fundus.
○ Auskultasi : mendengarkan denyut jantung janin (DJJ).
○ Perkusi : tidak dilakukan.
● Pemeriksaan Gerak
○ AGA, AGB aktif, pasif dan melawan tahanan.

18
● Pemeriksaan Khusus
○ Kalau ada nyeri pinggang : Ukur Nyeri nya (VAS, VDS, VRS dll).
○ Cek Diastasis Rectus abdominis.
○ Cek oedem : antropometri.
○ Cek spasme : ada/tidak (1 : ada, 2 : tidak ada).
○ Aktifitas Fungsional.
1. Diagnosis Fisioterapi
○ Kapasitas Fisik :
■ Nyeri.
■ Sesak napas ?.
■ Oedem ?.
■ Varises ?.
■ Haemprrhoid ?.
■ Gatal pada perut dan mammae ?.
■ Diastasis Recti ?.
■ Spasme ?.
■ Kemampuan Fungsional :Adagangguan atau tidak ?.

19
1. Tujuan Fisioterapi
○ Mengurangi nyeri.
○ Mengurangi gatal pada kulit perut.
○ Mengurangi sesak napas.
○ Mengurangi oedem.
○ Mengurangi varises.
○ Mengurangi spasme otot pinggang.
○ Meningkatkan Kekuatan Otot Perut.
○ Membantu mempersiapkan Laktasi.
○ Meningkatkan aktifitas fungsional.

20
1. Pelaksanaan Program Fisioterapi.
○ Nyeri :
● Statisk kontraksi pinggang.
● Relaksasi (posisi duduk, terlentang, miring), IR, massage.
● Gatal : memberikan lotion.
● Sesak napas : Breathing excercise.
● Oedem : Elevasi dan aktif excercise + mengurangi intake garam (NaCl).
● Varises : Exc, massage.
● Strengthening otot perut.
● Spasme : static kontraksi, latihan aktif, massage, IR.

21

Anda mungkin juga menyukai