KELOMPOK 1
KELOMPOK 1
2
Derajat dehidrasi dibagi dalam 3 klasifikasi :
Prevalensi kolera di
daerah endemic pada Pada orang dewasa
anak lebih besar insiden pria lebih tinggi
dibandingkan dengan dari pada wanita.
orang dewasa yaitu 10 : 1
6
ETIOPATOMEKANISME
Disebabkan Oleh Vibrio Cholerae
7
MANIFESTASI KLINIS
8
MANIFESTASI KLINIS
• Diare mendadak, berupa air yang rupanya seperti air bekas cucian
beras (rice water stool)
• Mual dan Muntah, biasanya mengikuti diare
• Tidak ada demam
• Meskipun beberapa penderita mengeluh adanya sakit perut, tetapi
pada umumnya nyeri perut tidak menyertai kolera. Bila terjadi
nyeri perut, ini biasanya karena distensi abdominal akibat
pengumpalan cairan di usus atau berhubungan dengan kejang otot
umum yang timbul karena gangguan metabolisme kalsium.
• Dehidrasi, terjadi bila penggantian cairan yang keluar (lewat tinja
dan muntahan) terlambat
9
MANIFESTASI KLINIS
10
Diagnosa
Pemeriksaan Penunjang
• Kultur Bakteriologis
• Reaksi Aglutinasi dengan antiserum spesifik
• Pemeriksaan darah
11
TATALAKSANA
A. Terapi Cairan :
Rehidrasi oral oralit
Rehidrasi cairan IV
Syok hipovolemik
Muntah terus-menerus
Kesadaran menurun
ileus
Antibiotik :
Tetrasiklin dengan dosis 50 mg/kgBB/hari selama
3 hari.
Kloramfenikol dengan dosis 50-100 ml/kgBB/hari
selama 5 hari.
Doksisiklin 4 mg/kgBB/selama 3 hari.
13
Terapi simptomatik
Muntah antiemetik
Chlorpromazine : 1 mg/KgBB/hari
Demam antipiretik
Aspirin : 325-650 mg/4 jam, Maks. 4 g/hari
Paracetamol :
dewasa 500 mg/4-6 jam per hari
Anak disesuaikan dengan usia dan berat badan
14
Terapi dietetik
15
PROGNOSIS
16
Komplikasi Kolera
Gagal ginjal