Anda di halaman 1dari 11

 Bahwa dlm melaksanakan tugas sebagai alat Negara dibidang

pemeliharaan kemananan dan ketertiban masyarakat, menegakan


hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan masyarakat, khususnya dalam mendukung prinsip pola
hidup sederhana, tidak berpenampilan mewah, hedonis dalam
kehidupan sehari-hari dan memiliki kegiatan usaha dalam lingkup
kekuasaannya sehingga dapat mempengaruhi integritas dan
profesionalitas sebagai anggota Polri.

 Dalam rangka mempercepat tercapainya tata kelola kepemilikan


Barang Mewah dan Usaha bagi anggota Polri serta terwujudnya
Aparatur Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, serta sebagai manifestasi 11 program prioritas Kapolri
khususnya pada Program Ke- 10 tentang Penguatan Pengawasan,
maka perlu menetapkan suatu aturan yang mengatur tentang
kepemilikan barang mewah dan usaha bagi anggota Polri.

2
PROMOTER
1. PROFESIONAL:
MENINGKATKAN KOMPETENSI SDM POLRI YG SEMAKIN
BERKUALITAS MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS DIK
& LAT, SERTA MELAKUKAN POLA-POLA PEMOLISIAN
BDSRKN PROSEDUR BAKU YG SUDAH DIPAHAMI,
DILAKS, & DAPAT DIUKUR KEBERHASILANNYA. 11 PROGRAM
2. MODERN : PRIORITAS
MELAKUKAN MODERNISASI DLM LAYANAN PUBLIK YG
DIDUKUNG TEKHNOLOGI SHG SEMAKIN MUDAH &
CEPAT DIAKSES OLEH MASYARAKAT, TERMASUK
PEMENUHAN KEBUTUHAN ALMATSUS & ALPAKAM YG
MAKIN MODERN. DIVPROPAM POLRI
3. TERPERCAYA: MASUK PADA
PROGRAM
MELAKUKAN REFORMASI INTERNAL MENUJU POLRI YG
BERSIH & BEBAS DARI KKN, GUNA TERWUJUDNYA KE-10 TTG
PENEGAKAN HUKUM YG OBYEKTIF, TRANSPARAN, PENGUATAN
AKUNTABEL, & BERKEADILAN. PENGAWASAN

2
DETAIL PEMBAHASAN
KEPEMILIKAN BARANG MEWAH DAN USAHA ANGGOTA POLRI

2
a. menerapkan nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya
dalam pelaksanaan tugas, wewenang umum dan
khusus Kepolisian;
b. memantapkan profesionalisme, integritas, dan
akuntabilitas Anggota Polri;
c. mewujudkan pola hidup sederhana bagi anggota Polri;
d. mengatur tata cara usaha bagi anggota Polri; dan
e. menyamakan komitmen untuk tidak melakukan
tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme dalam
pelaksanaan tugas Polri.

52
a. Legalitas, yaitu diperoleh secara sah tidak bertentangan
dengan ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku;
b. Kepatutan dan Kewajaran, yaitu kepemilikan usaha dan
barang mewah serta penggunaannya dilakukan secara patut
dan wajar sesuai kebutuhan pokok;
c. Kesederhanaan, yaitu setiap penampilan anggota Polri
mengutamakan kesederhanaan, bersahaja dan tidak
berlebihan dalam kehidupan sehari-hari;
d. Kesamaan Hak, yaitu setiap anggota Polri diberikan Hak yang
sama untuk memiliki Barang Mewah dan Usaha sesuai
kemampuan serta tidak melanggar hukum;
e. Akuntabel, yaitu Setiap Kepemilikan dan penggunaan Barang
Mewah serta Usaha anggota Polri, harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan Ketentuan dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku (legal).

62
a. Hibah, yaitu barang-barang yang diperoleh dari orang
lain dengan mekanisme hibah dan bukan dari hasil
kejahatan;
b. Hasil Pembelian Barang Mewah, yaitu barang-barang
yang diperoleh dari hasil pembelian anggota Polri
melalui transaksi jual beli yang bersumber dari
pendapatan yang sah; dan
c. Hadiah yaitu barang-barang yang diperoleh oleh
anggota Polri yang didasarkan pada pencapaian
prestasi dan hasil undian resmi dari instansi
pemerintah, BUMN, maupun swasta yang tidak ada
kaitannya dengan jabatan dan kewenanganannya serta
bersifat legal.

72
a. tidak boleh dipergunakan pada saat keperluan
dinas Kepolisian;
b. dalam kehidupan sehari-hari penggunaannya
harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lingkungan, sehingga tidak menimbulkan
kecemburuan sosial.

82
a. bekerja sama dengan orang lain didalam dan diluar
lingkungan kerja dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak-pihak lain
yang secara langsung atau tidak langsung merugikan
kepentingan negara;
b. bertindak selaku perantara bagi pengusaha atau
golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan
dari kantor/instansi Kepolisian Negara Republik
Indonesia demi kepentingan pribadi;
c. memiliki saham/modal dalam perusahaan yang kegiatan
usahanya berada dalam ruang lingkup kekuasaannya
dan ilegal.

992
a. Hibah, yaitu usaha yang diperoleh dari orang lain
dengan mekanisme hibah dan bukan dari hasil
kejahatan;
b. Usaha yang dirintis oleh anggota Polri baik secara
mandiri maupun bekerjasama dengan orang lain
yang modalnya berasal dari pendapatan yang sah;
dan
c. Menanam saham/modal dalam perusahaan yang
kegiatan usahanya bukan berada dalam ruang
lingkup kekuasaannya dan bersifat legal.

102
11

Anda mungkin juga menyukai