Anda di halaman 1dari 14

EVIDENCE BASED MEDICINE

“ANALYSIS OF DEBRIDED AND NON-DEBRIDED INVASIVE SQUAMOUS


CELL CARCINOMA SKIN LESIONS BY IN VIVO REFLECTANCE
CONFOCAL MICROSCOPY BEFORE AND AFTER THERAPY”

Mashitta Safira Putri FK B-2 1102015127


Rosihayati FK B-2 1102015208
Skenario

Seorang pria berumur 50 tahun datang dengan keluhan adanya nodul yang menebal, bersisik,
dan berulserasi serta kadang-kadang berdarah, didapatkan hiperkeratosis. Diduga nodul ini
muncul pada daerah yang sering terkena paparan sinar matahari. Pada pemeriksaan tersebut
dokter mendiagnosis Karsinoma Sel Skuamosa Invasif. Dokter menyarankan untuk melakukan
biopsi dan pemeriksaan histologi. Tetapi, pada kasus ini pasien tidak ingin melakukan biopsi.
Lalu dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan RCM (Reflectance Confocal
Microscopy) untuk melihat keadaan histologis pada lesi kulit pasien dan akan dilakukan
debridisasi terlebih dahulu sebelum pemeriksaan RCM.
Pertanyaan (foreground question)
Apakah pemeriksaan histologis dengan RCM efektif untuk mendiagnosis Karsinoma Sel Skuamosa
Invasif?

PICO
Population : Pria berumur 50 tahun menderita Karsinoma Sel Skuamosa Invasif dengan
hiperkeratosis
Intervention : Lesi yang di debridisasi dengan RCM
Comparison : Lesi yang tidak di debridisasi dengan RCM
Outcomes : Kejelasan gambaran histologi pada pemeriksaan RCM
Pencarian bukti ilmiah
Website : http://web.a.ebscohost.com/ehost/detail/detail?vid=5&sid=24fcf6af-9e5d-4570-89cc-
4443c8724c21%40sessionmgr4007&bdata=JnNpdGU9ZWhvc3QtbGl2ZQ%3d%3d#AN=27837338&db=mdc
Kata Kunci : Squamous cell carcinoma skin AND prognosis or outcome or recovery
Limitasi : 2015-2018
Hasil Pencarian : 3.293

Dipilih artikel berjudul :


Analysis of debrided and non-debrided invasive squamous cell carcinoma skin lesions by in vivo
reflectance confocal microscopy before and after therapy.
I. APAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID?

1. Apakah ada sampel pasien yang representatif dan didefinisikan secara jelas pada titik yang sama/
similar point dalam perjalanan penyakit / course of the disease?

Jawab : Tiga puluh satu pasien ( 17 pria dan 14 wanita; usia rata-rata 65 tahun) yang secara klinis
diduga memiliki SCC bersedia mematuhi protokol dan memberikan informed consent yang terdaftar
dalam penelitian. Pasien yang dimasukkan dalam penelitian ini diambil dari klinik rawat jalan
dermatologi. Mereka menjalani pemeriksaan RCM eksplorasi sebelum biopsi kulit. Juga, memasukkan
satu sukarelawan tanpa dermatosis yang menjalani RCM kulit normal padaa lengan bagian dalam untuk
perbandingan
2. Apakah follow-up lengkap dan cukup lama/ sufficiently long and complete?

Jawab : Lesi dengan SCC invasive di treatment dengan 2 pengulangan PDT sesuai dengan
rekomendasi. Setiap ulangan terdiri dari 5 sesi PDT setiap 7 hari. Pasien dievaluasi setelah 2
bulan dan setiap 6 bulan setelahnya selama 2 tahun.
3. Apakah digunakan criteria outcome yang obyektif dan tidak berbias?

Jawab : Ya, terdapat kriteria gambaran histologis yang terdapat pada setiap tindakan untuk
membandingkan hasil.
4. Apakah ada penyesuaian/adjustment terhadap faktor prognostik yang penting?

Jawab : Dimasukkan sebanyak 31 pasien yang dicurigai secara klinis menderita SCC. Populasi
penelitian terdiri dari 17 laki-laki dan 14 pasien perempuan berusia antara 25 dan 87 tahun. Pada
pemeriksaan histologi dinyatakan 25 pasien dengan SCC invasif, 3 pasien dengan actinic keratosis,
1 pasien dengan porokeratosis Mibelli, dan 2 pasien dengan keratosis seboroik
II. APAKAH HASIL PENELITIAN INI PENTING?

1. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu ?

Jawab : Gambaran RCM dari satu pasien menunjukkan honeycomb, cobblestone, dan edged
papilla dermal, yang menunjukkan struktur kulit normal setelah 12 bulan operasi penggangkatan lesi.
Sayangnya, gambar confocal dari pasien lain menampilkan pola honeycomb atipikal disertai dengan
non-edged papilla dermal dan tidak adanya cobblestone, setelah 3 bulan operasi pengangkatan lesi,
yang merupakan bukti histologi kekambuhan SCC.

Tiga bulan hingga lebih dari 1 tahun setelah PDT, gambaran RCM 3 dari 4 pasien (75%)
menunjukkan pemulihan bertahap pola honeycomb yang khas serta muncul kembali pola cobblestone
dan edged papilla dermal. Sayangnya, gambaran RCM dari satu pasien menunjukkan keratinosit
atipikal dalam berbagai bentuk dan ukuran, non-edged papilla dermal, dan tidak adanya pola
cobblestone pada 3 kali kunjungan yang berbeda setelah PDT.
2. Seberapa tepat perkiraan prognosis ?

Jawab : RCM dapat digunakan untuk mengkarakterisasi perubahan morfologi pada SCC
sebelum dan sesudah terapi, yang menunjukkan bahwa teknik ini mungkin bermanfaat untuk
mendiagnosis dan mengobati kanker kulit.
RCM berguna untuk menilai secara non invasif gambaran histologis yang jelas pada lesi SCC tanpa
keratosis atau dengan hiperkeratosis yang telah di debridisasi sebelum dan sesudah terapi.
III. APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?

1. Apakah pasien dalam penelitian ini serupa dengan pasien kita ?


Jawab : Ya, pasien sesuai dengan yang terdapat pada penelitian tersebut

2. Apakah hasil penelitian membantu dalam keputusan pemilihan terapi ?


Jawab : Ya, hasil penelitian membantu dalam keputusan pemilihan terapi.

3. Apakah hasil penelitian berguna untuk konseling pada penderita atau keluarganya?
Jawab : Ya, hasil penelitian berguna untuk mengetahui pemeriksaan histologis lain pada
Karsinoma Sel Skuamosa Invasif jika pasien tidak ingin melakukan biopsi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai