BRONKOPNEUMONIA
Disusun oleh :
Ian Huang
17120080098
DAFTAR ISI.........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................3
I. IDENTITAS.................................................................................4
II. ANAMESIS..................................................................................4
V. RESUME...............................................................................11
VI. DIAGNOSIS...........................................................................11
VII. PENATALAKSANAAN..............................................................12
BAB IV DISKUSI................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................20
2
BAB I
PEN&A"ULUAN
3
BAB II
LAPORAN KASUS
I. I&ENTITAS
+ama : ,n" D6
6enis elamin : aki.laki
mur : 1 3ahun 2 bulan
3empat% 3anal ahir : 3aneran% 5 ei 2011
ebansaan : &ndonesia
#uku *ansa : 6awa
3anal masuk # : 2' #eptember 2012
3anal keluar # : 27 #eptember 2012
+o" ekam edis : ##"0000501$2$
II. ANAMESIS
,namnesis di lakukan seara alloanamnesis (ibu pasien) pada tanal 2'
#eptember 2012
Kel*2an Uama:
#esak napas
4
Pasien belum pernah menalami keluhan serupa% tidak serin batuk
berulan dan tidak pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya"
iwayat 3* paru% asma dan ke!an demam disankal"
Ri3aya Ke2amilan
Perawatan antenatal : 3eratur% oleh dokter spesialis
kandunan dan bidan
• Penyakit semasa hamil : 3idak ada
• ;bat yan di konsumsi selama kehamilan : <itamin
Ri3aya Per+alinan
• 3empat Persalinan : Puskesmas
• Di tolon oleh : *idan
• ara persalinan : normal spontan% per ainam
• asa estasi : ukup bulan (8 minu)
• eadaan #aat ahir :
o eadaan mum : *aik
o =arna : Pink kemerahan
o ulit : <erni> aseosa (?)
o *atan tubuh dan ekstrimitas : #imetris
o enital : 3anda enital laki.laki
o ,nus : &ntak
o enanis : #pontan
o ,kti-itas : ,kti-
o #ianosis : 3idak ada
o &kterus : 3idak ada
o elainan *awaan : 3idak ada
o #uhu : &bu pasien tidak dapat meninat
o Pan!an *adan : 50 m
o *erat *adan : 200 ram
o inkar epala : &bu pasien tidak dapat meninat
5 Ri3aya Per4embangan
+o" eiatan Pertama ali Pada *ulan ke.
1" embalik '
2" 3elunkup . telentan 5
sendiri
" Duduk $
'" erankak 7
5" *erdiri 9
$" *er!alan 12
7" 3ertawa
8" *ereloteh 8
9" emanil mama 12
10" emanil papa 12
5 Ri3aya N*ri+i
Pasien mendapat ,#& eksklusi- selama 2 bulan pertama" #usu @ormula
mulai diberikan bersamaan denan ,#& dari usia bulan" akanan
pendampin berupa bubur sarin diberikan pada usia ' bulan dan nasi
tim sarin pada 8 bulan"
5 Ri3aya Kel*arga
5 Ri3aya Im*ni+a+i
!
III. PEMERIKSAAN %ISIK
Pemeriksaan @isik di lakukan D tanal 2' #eptember 2012
#tatus eneralis
• eadaan mum : #akit sedan
• esadaran : ompos mentis
• 3anda tanda <ital :
o 3ekanan Darah : tidak diukur
o +adi : 120 >Bmenit
o +apas : '2 >Bmenit
o #uhu : 8°
• Data ,ntropometri :
o *erat *adan : 8%' k
o 3ini *adan : 78 m
o inkar epala : '7 m
#tatus okalis
• Keala
o *entuk : normoephal% de-ormitas (.)% hematoma (.)
o ambut : hitam dan tidak mudah diabut
o bun.ubun : sudah menutup
7
• M*l* ukosa lembab% sianosis (.)% kelainan
konenital (.)
o *ibir : tidak puat% tidak kerin
o idah : lembab% ditenah% sianosis (.)% tremor(.)
o ukosa mulut : lembab
• Le2er
o * : tidak ada pembesaran% nyeri tekan (.)
o 3iroid : tidak ada pembesaran
• T2'ra4+ : 3idak di temukan kelainan bentuk thora>%
petus e>aatum (.)% petus arinatum (.)% massa (.)% lesi (.)% nyeri
saat inspirasi atau ekspirasi (.)
o *entuk : normal
o Paru
&nspeksi : simetris statis dan dinamis% retraksi
suprasternal (?)% interkostal (?)% substernal (?)
Palpasi : -remitus simetris
Perkusi : redup pada seluruh lapan paru
,uskultasi: bronkial% ronkhi (?B?) di seluruh lapan
paru% wheeCin (.)% stridor (.)
o 6antun
&nspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak tampak
Palpasi : &ktus kordis teraba 2m medial dari
linea midklaikula sinistra rona interkosta <
Perkusi : *atas !antun kanan pada linea
parasternal interkostal &&& dekstra% batas !antun kiri
pada 2 m medial dari linea midklaikula interkosta
< sinistra% batas atas !antun pada linea parasternal
interkosta &&& sinistra
,uskultasi : #1 #2 reuler% arrhythmia (.)% murmur
(.)% allop (.)
Abd'men
o &nspeksi : massa (.)% skar (.)
o ,uskultasi : *isin usus positi- normal
o Palpasi : supel% datar% hepatosplenomeali (.)
o Perkusi : timpani pada seluruh lapan abdomen
$enialia : 3anda kelamin laki.laki% edema (.)% lesi (.)
E4+remia+ :
o ,kral : hanat
o Edema : tidak ada
o #ianosis : tidak ada
o Capillary Refill Time : F2detik
o tonus : eutonik
8
o e-leks :
@isiolois : bisep (??)% trisep (??)% brakioradial (?
IMMUNOLOGY/SER
OLOGY
A% S-/*),//- T+9' ,-%
IM :, ,-%:,
Lab'ra'ri*m (<898(01(
Resul Reference
Test t Unit Range
HEMATOLOGY
H"# H$%# WB&#
T'()*")$+%,
H-,*)/)" 11.4 L 10.8012.80
H,*-%)$(% 34.00 5 3.0043.00
W'%, B/)) &,// 16.16 103L !.0017.00
366.2 10.00
P/-%,/,% &)% 0 103L 440.00
6
#. RESUME
Pasien ,n" D6% laki.laki% berusia 1 tahun 2 bulan datan bersama ibunya ke
&D ## denan keluhan sesak se!ak hari yan lalu" #ebelum sesak%
pasien pilek dan batuk berdahak se!ak 1minu yan lalu" #e!ak hari
yan lalu% pilek membaik% namun batuk semakin hebat% dahak berwarna
merah muda% demam% pasien terlihat menhirup na-as kuat dan bibir
sempat terlihat berwarna biru" Pasien sudah berobat ke rumah sakit lain
dan diberikan obat.obat yan ibunya tidak tahu namanya serta dinebulisasi
sebanyak kali% namun batuk tidak dirasakan membaik" Pada pemeriksaan
-isik ditemukan la!u na-as '2 kali B menit% suhu 8 °% retraksi suprasternal
(?)% interkostal (?)% dan subkostal (?)% perkusi toraks redup% dan ronki ?B?
diseluruh lapan paru" Pada pemeriksaan laboratorium 2'B09B2012 tidak
ditemukan adanya kelainan% tetapi pada pemeriksaan 25B09B2012
ditemukan !umlah leukosit 19%19 > 10 B G" Aasil -oto toraks menun!ukan
adanya kesan bronkopneumonia"
#I. &IA$NOSIS
&iagn'+i+ Kerja
*ronkopneumonia
&iagn'+i+ Banding
*ronkiolitis
#II. PENATALAKSANAAN
NON5ME&IKAMENTOSA
• +asal anule oksien 2 Bmenit
ME&IKAMENTOSA
&<@D D5 H +# 750 mlB2' !am
eropenem > 250 m (&<)
,mikasin 2 > $0 m (&<)
Parasetamol drops > 0%8 ml (P;)
(#albutamol 0%75 m ? ,mbroksol 1B$ tab ? Prednison 1B$ tab)
> 1 (Pul% P;)
#III. PRO$NOSIS
ad itam : bonam
ad -unsionam : bonam
ad sanationam : dubia ad bonam
10
I=. %OLLOW UP
Ha
ri
ke- Tanggal Keterangan
20620
1 12 S B-%; ",(-'-; <=># 9--? <=>
O KU@ ?-;% ?,-# K@ $)*9)? *,%?# TTV@ S'
37#8°&# N--? 44C*,%# N- 104C*,%
N--? &9 H <=>
P/*)@ R,%(-;? ?9(-?%,(-/# %,(;)?%-/# -
?";)?%-/ <=> R')$' ==
A B();)9,*)-
!
&<@D D5 H +# 750 mlB2' !am
eropenem > 250 m (&<)
,mikasin 2 > $0 m (&<)
Parasetamol drops > 0%8 ml (P;)
(#albutamol 0%75 m ? ,mbroksol 1B$ tab ? Prednison 1B$
tab) > 1 (Pul% P;)
2 2!0620 S B-%; *,*"-;# 9--? <>
11
12
O KU@ ?-;% ?,-# K@ $)*9)? *,%?# TTV@ S'
37#2°&# N--? 32C*,%# N- 100C*,%
N--? &9 H <=>
P/*)@ R,%(-;? ?9(-?%,(-/ <=># %,(;)?%-/ <=>#
?";)?%-/ <=> R')$' ==
A B();)9,*)-
!
&<@D D5 H +# 750 mlB2' !am
eropenem > 250 m (&<)
,mikasin 2 > $0 m (&<)
Parasetamol drops > 0%8 ml (P;)
(#albutamol 0%75 m ? ,mbroksol 1B$ tab ? Prednison 1B$
tab) > 1 (Pul% P;)
270620
3 12 S B-%; ",(;(-# 9--? <>
O KU@ ?-;% ?,-# K@ $)*9)? *,%?# TTV@ S'
3!#!°&# N--? 30C*,%# N- 100C*,%
N--? &9 H <>
P/*)@ R,%(-;? <># R')$' ==
A B();)9,*)-
!
Pulan
BAB III
TIN6AUAN PUSTAKA
Pneumonia hina saat ini masih teratat sebaai masalah kesehatan utama
pada anak di neara berkemban"$ &ndonesia merupakan neara denan kasus
pneumonia terbanyak ke.$ denan estimasi 280 kasus per 1000 balita dari 15 besar
neara denan kasus pneumonia terbanyak di dunia"2 Perbedaan yan sikni-ikan
ditemukan apabila insiden tersebut dibandinkan insiden pneumonia di ,merika
#erikat% dimana hanya ditemukan 5.'0 kasus per 1000 pada balita dan 7 kasus per
1000 pada anak usia 12 sampai 15 tahun" ' #elain itu% perbandinan estimasi tinkat
mortalitas pneumonia pada neara ma!u dan neara berkemban berbeda !auh yaitu 1
per 1000 denan 100 per 10000" 2%'
12
3erdapat berbaai -aktor resiko yan menyebabkan tininya anka mortalitas
pneumonia pada anak balita di neara berkemban" @aktor resiko tersebut% antara lain
pneumonia yan ter!adi pada usia muda (bayi dan balita)% prematur% berat badan lahir
rendah (**) yaitu dibawah 2500 ram% tidak mendapat imunisasi ( Streptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenza % ampak)% tidak mendapat ,#& eksklusi- (selama
' bulan pertama)% malnutrisi% de-isiensi itamin ,% dan tininya pa!anan terhadap
polusi udara (polusi industri atau asap rokok)"2%$%7
enentukan etioloi dari pneumonia pada anak merupakan hal yan sulit%
namun usia pasien dapat menolon dalam menyempitkan kemunkinan etioloi yan
ada"8 3abel 1 menun!ukan penyebab umum dan penyebab yan !aran dari pneumonia
komunitas berdasarkan kelompok umur di neara ma!u" #pektrum etioloi tersebut
tentu sa!a tidak dapat beitu sa!a diekstrapolasikan pada &ndonesia atau neara
berkemban lainnya karena -aktor resiko pneumonia yan tidak sama% pelayanan
kesehatan% dan aksinasi konyuat Aib dan pneumokokus telah memiliki akupan
yan luas"$ Penyebab pneumonia bakterial yan utama di neara berkemban% antara
lain pneumokokus (0.50/ dari seluruh kasus)% H. influenzae tipe b (AibI 10.0/)%
S. aureus dan K. pneumoniae.2 Respiratory Syncytial irus !RS) merupakan
penyebab utama pneumonia iral yaitu 15.'0/ kasus pneumonia di neara
berkemban dan disusul denan in-luenCa , dan *% parain-luenCa% human
metapneumoirus% dan adenoirus" 2
Tabel 1. Ei'l'gi dari Pne*m'nia5K'm*nia+ berda+ar4an Kel'm'4 Um*r
13
(3abel dikutip dari: "stapchu# $, Ro%erts &$, Haddy R. Community-'cquired (neumonia in nfants
and Children. 'm *am (hysician + /:011-10 )
ambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak terantun pada berat.
rinannya in-eksi% tetapi seara umum dikelompokkan men!adi e!ala in-eksi umum
(demam% sakit kepala% elisah% malaise% penurunan napsu makan% keluhan
astrointestinal seperti mual% muntah% atau diare) dan e!ala anuan respiratori
(batuk% sesak na-as% retraksi dada% takipnea% napas upin hidun% air hun2er %
merintih% dan sianosis)"$ @itur tipikal dari pneumonia adalah demam dan batuk%
walaupun hampir keseluruhan pasien denan kedua e!ala tersebut tidak menderita
pneumonia tetapi seoran dokter harus selalu memikirkan kemunkinan pneumonia
14
bila ditemukan e!ala tersebut" 2 Pneumonia bakterial dapat ter!adi sebaai komplikasi
dari in-eksi saluran napas atas yan diakibatkan irus% dimana pasien pertama kali
datan denan keluhan batuk dan pilek selama 1. hari kemudian diikuti e!ala yan
semakin memburuk denan demam dan distres pernapasan" 5 3akipnea (J50 kaliBmenit
untuk usia 2.12 bulan% J'0 kaliBmenit usia 1.5 tahun% dan J0 kaliBmenit untuk usia
diatas 5 tahun) merupakan indikator pneumonia yan palin sensiti- (7'/) dan
spesi-ik ($7/) dibandinkan e!ala.e!ala lainnya"2%7%8 #elain itu% tanda distres
pernapasan (retraksi% napas upin hidun% merintih) dan penurunan saturasi oksien
(F95/) !ua tanda yan predikti- untuk in-eksi saluran napas bawah"2 3anda
pneumonia yan tipikal meliputi% antara lain perkusi yan redup% crac#les (ronki
basah)% penurunan suara na-as dari auskultasi% dan suara bronkial"2%$%7 Pada neonatus
dan bayi keil% e!ala dan tanda pneumonia lebih beraam dan tidak selalu !elas
terlihat (perkusi dan auskultasi paru tidak ditemukan kelainan)" $
Pemeriksaan penun!an yan dapat dilaksanakan% antara lain darah peri-er
lenkap% C-Reacti3e (rotein !CR()% u!i serolois% pemeriksaan mikrobiolois% dan
pemeriksaan ronten toraks" $ eukositosis (15"000.'0"000Bmm ) umumnya ditemukan
pada pneumonia bakterial% sedankan pada pneumonia irus dan mikoplasma
umumnya ditemukan leukosit dalam batas normal atau sedikit meninkat"$
pemeriksaan P hanya sedikit menolon dalam membedakan pneumonia bakterial
denan iral"7 Pemeriksaan mikrobioloik untuk dianosis pneumonia anak tidak rutin
dilakukan keuali pada pneumonia berat yan dirawat di rumah sakit" $ *eberapa
literatur menyatakan bahwa ambaran -oto ronten toraks dapat membantu
menarahkan keenderunan etioloi dari pneumonia yaitu ambaran seperti
penebalan peribronkial% in-iltrat intersisial merata% dan hiperin-lasi enderun terlihat
pada pneumonia irus% sedankan in-iltrat aleolar berupa konsolidasi semen atau
lobar% bronkopneumonia% dan air %roncho2ram sanat munkin disebabkan oleh
bakteri"$%7 enurut 2uideline yan dikeluarkan oleh 4ritish Thoracic Society !4TS)
pada bulan ;ktober 2011% -oto ronten toraks seara umum tidak memberikan
in-ormasi menenai etioloi dari pneumonia dan pelaksanaannya seara rutin pada
pneumonia rawat !alan tidak direkomendasikan"7
Penatalaksanaan inisial yan terpentin pada penderita pneumonia adalah
menilai perlu.tidaknya penderita dirawat inap dirumah sakit"'%7 &ndikasi umum untuk
rawat inap% antara lain usia muda (F bulan)% tanda distres pernapasan atau
hipoksemia% -aktor penyulit seperti dehidrasi atau muntah hebat yan membutuhkan
1
airan melalui intraena% penampilan yan toksik% atau adanya penyakit kronik" '%$%7
Dasar tatalaksana pneumonia adalah penobatan kausal denan antibiotik yan sesuai
dan tindakan suporti-% meliputi pemberian airan intraena% terapi oksien% koreksi
terhadap anuan keseimbanan asam.basa% elektrolit% dan ula darah"$ Pada
pneumonia rawat !alan% antibiotik lini pertama yan direkomendasikan adalah
amoksisilin denan dosis 80.100 mBkBhari dibai dalam dosis (3abel 2)" ' Pilihan
antibiotik lain yan dapat diunakan pada pneumonia rawat !alan maupun rawat inap
dapat dilihat pada tabel "
Tabel (. Anibi'i4 yang dig*na4an ada Pne*m'nia Ra3a 6alan
(3abel dikutip dari: &ur%in 56, Stille C. (neumonia. (ediatrics in Re3ie7 +0 +1:8/-891.)
(3abel dikutip dari: &ur%in 56, Stille C. (neumonia. (ediatrics in Re3ie7 +0 +1:8/-891.)
1!
BAB I# &ISKUSI
Pasien berusia 1 tahun 2 bulan denan keluhan sesak dan demam se!ak hari yan
lalu yan diawali e!ala batuk berdahak dan pilek se!ak 1 minu yan lalu
menarahkan dianosis ke in-eksi saluran napas bawah" ,danya -aktor resiko% seperti
,#& eksklusi- kuran dari ' bulan% tidak adanya riwayat imunisasi pneumokokus dan
Haemophilus influenzae tipe *% dan iCi kuran meninkatkan keuriaan ke arah
pneumonia" =alaupun keuriaan utama menarah ke pneumonia% namun
kemunkinan dianosis bronkiolitis belum dapat disinkirkan meninat
-rekuensinya yan tini pada anak berusia dibawah 2 tahun" ,danya riwayat asma
dan aleri di dalam keluara harus dipikirkan pula sebaai tanda yan dapat
menarahkan dianosis ke asma bronkiale"
Penemuan dari takipnea (la!u na-as '2 kaliBmenit)% demam (suhu 8 °)% napas
upin hidun% retraksi suprasternal% interkostal% dan substernal% adanya ronki bilateral
di seluruh lapan paru% suara napas bronkial% dan tidak ditemukannya meni pada
pemeriksaan -isik serta ambaran -oto ronten toraks meneakkan dianosis
bronkopneumonia pada pasien ini" 3akipnea% sebaaimana dide-inisikan oleh =A;%
merupakan tanda klinis denan sensitiitas (7'/) dan spesi-isitas ($7/) yan palin
tini untuk pneumonia yan dikon-irmasi denan radioloi% sedankan crac#les
(ronki basah) dan suara na-as bronkial memiliki sensitiitas 75/ dan spesi-isitas
57/"7
ambaran bronkopneumonia pada radioloi merupakan berak.berak
konsolidasi merata di seluruh lapanan paru yan biasanya ditemukan pada anak.anak
yan lebih keil dan serin didua penyebab utamanya adalah Streptococcus
pneumoniae atau serin disebut !ua pneumokokus" $ +amun% kelainan -oto ronten
toraks tersebut pada -aktanya tidak ukup sensiti- serta spesi-ik untuk membedakan
etioloi antara pneumonia oleh irus atau bakteri" $%7 enurut <irkki et al% sensitiitas
temuan in-iltrat aleolar pada -oto ronten untuk in-eksi karena bakteri adalah 72/
dan spesi-isitas 51/% sedankan in-iltrat interstisial untuk irus '9/ dan 72/" 9
ambaran bronkopneumonia atau serin disebut patchy pneumonic chan2es lebih
umum ditemukan pada anak berusia dibawah 5 tahun% sedankan lobar pneumonia
pada usia 5.15 tahun"7
Pemeriksaan darah pada 2' #eptember 2012 dan 25 #eptember 2012
menun!ukan perbedaan !umlah leukosit yan sikni-ikan yaitu 9%09 > 10 B G dan
17
19%19 > 10 B G% disini ada dua hal yan munkin ter!adi" Pertama% in-eksi sekunder
dari bakteri yan baru menun!ukan peninkatan leukosit% sedankan yan kedua
adalah kesalahan dalam pemeriksaan laboratorium" Aal utama yan perlu diketahui
adalah peninkatan leukosit pada bronkopneumonia tidak sikni-ikan dan tidak perlu
dipikirkan seara mendalam% walaupun beberapa literatur ada yan menunakannya
sebaai auan untuk membedakan in-eksi pneumonia bakterial atau iral" enurut
orppi% kombinasi dari P J 8 mBd% leukosit J 17 > 10 BG% prokalsitonin J 0%8
mB% dan la!u endap darah (ED) J $ mmB!am hanya memiliki sensitiitas sebesar
$1/ dan spesi-isitas $5/ untuk pneumonia yan disebabkan pneumokokus% bila
in-iltrat aleolar pada ambaran radioloi dimasukkan maka spesi-isitas meninkat
men!adi 82/ sedankan sensitiitas men!adi '/" 10
,danya tanda.tanda distres pernapasan berupa retraksi dada merupakan salah
satu indikasi untuk rawat inap pada pasien ini" 3atalaksana yan dilakukan pada
pasien ini adalah terapi oksien denan nasal kanul 2Bmenit% airan rumatan berupa
D5 H +# 750 mlB2' !am% pemberian antibiotik seara intraena (meropenem >
250m dan amikasin 2>$0 m)% dan penobatan simtomatik (parasetamol%
salbutamol% ambroksol% dan prednison)" Aal utama dalam tatalaksana pneumonia
adalah penobatan dari etioloinya% dalam hal ini berupa penobatan terhadap bakteri
sebaai etioloi utama pneumonia dalam neara berkemban" 2% 6enis antibiotik yan
diunakan tentunya harus berdasarkan epidemioloi yan ada karena penobatan
yan dilakukan si-atnya empiris% dalam hal ini bakteri yan palin umum adalah
Streptococcus pneumoniae !-9;) dan Haemophilus influenzae !8-;)"2 Pada
pasien rawat inap% beberapa antibiotik parenteral yan direkomendasikan oleh 4T'
dan beredar di &ndonesia adalah se-otaksim atau se-triakson"7 Pada pasien ini
pemberian dua !enis antibotik (meropenem dan amikasin) tidak rasional% walaupun
meropenem sebenarnya !ua termasuk salah satu antibiotik yan dapat diunakan"
,mikasin bukan merupakan dru2 of choice pada pasien anak denan pneumonia
karena spektrum dari etioloi bakteri umumnya adalah ram positi- ( Streptococcus
pneumoniae)% selain itu untuk Haemophilus influenzae pun amikasin bukan antibiotik
pilihan"11 Pada pasien ini% penobatan yan rasional seharusnya hanya diberikan terapi
oksien% satu !enis antibiotik% dan antipiretik" Pasien ini menun!ukan penyembuhan
yan sesuai denan literatur yaitu panas turun dalam '8.72 !am setelah pemberian
antibiotik"11 Aal ini menun!ukkan kemunkinan penyebab pneumonia pada pasien ini
meman merupakan bakteri"
18
&A%TAR PUSTAKA
16