Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PORTOFOLIO KEMATIAN

PNEUMONIA et DOWN SYNDROME

Disusun oleh: !" #en !$%$n K$nt$%i&$'$ Pen $()in* !" I(el $ Meilin$

RS TINGKAT I+ ,-",.",/ DINAS KESE#ATAN TENTARA PERIODE 0 FE1RUARI -,0- 2 30 4ANUARI -,03

1ANDAR LAMPUNG 5 LAMPUNG


1A1 I PENDA#ULUAN Pneumonia sebenarnya bukan peyakit baru. Tahun 1936 pneumonia menjadi penyebab kematian nomor satu di Amerika. Penggunaan antibiotik, membuat penyakit ini bisa dikontrol beberapa tahun kemudian. Namun tahun 2 dan in!luen"a kembali merajalela. #i $ndonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardio%askuler dan T&'. (aktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian. )asus pneumonia ditemukan paling banyak menyerang anak balita. *enurut laporan +,-, sekitar . . hingga 1 juta anak meninggal dunia tiap tahun akibat pneumonia. &ahkan /N$'0( dan +,- menyebutkan pneumonia sebagai penyebab kematian anak balita tertinggi, melebihi penyakit1penyakit lain seperti 2ampak, malaria, serta A$#3. , kombinasi pneumonia

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 2

1A1 II ILUSTRASI KASUS


IDENTITAS PASIEN Nama 5enis kelamin /mur Alamat 3uku bangsa Agama Pendidikan Pekerjaan #atang ke 73. #)T ANAMNESIS Anamnesis dilakukan pada tanggal 3 5uli 2 12 pukul 1.. se2ara alloanamnesis bersama ibu dari pasien. A" Keluh$n Ut$($ 3esak na!as sejak 1 hari 3*73 1" Ri%$'$t )en'$6it se6$!$n* : Pasien datang ke $8# 73 #)T dengan keluhan sesak na!as sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. )arena keluhan sesak na!as ini, pasien akhirnya memutuskan untuk pergi ke praktek dokter spesialis anak. Pasien ini didiagnosis sebagai pneumonia dan do6n syndrome. #an pasien ini disarankan untuk dira6at di 73 atas pengantar dokter tersebut. Pasien juga ditemukan mengalami demam. )eluhan lain tidak dikeluhkan oleh keluarga pasien. D" Ri%$'$t )en'$6it $hulu : +$& di $8# 73 #)T 4 An. * 4 Perempuan 4 1 bulan 4 Pagar Alam 4 5a6a 4 $slam 41 41 4 3 5uli 2 12

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 3

Pasien mempunyai ri6ayat do6n syndrome. #an dari sejak lahir, keluarga pasien sudah diin!ormasikan bila pasien ini akan sering mengalami keluhan seperti ini. )eluarga pasien rutin kontrol ke dokter spesialis anak untuk diagnosis ini. E" Ri%$'$t )en'$6it 6elu$!*$ : Tidak ditemukan kelainan yang berarti. F" Ri%$'$t 6e7i$s$$n : Tidak ditemukan kelainan yang berarti. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan !isik dilakukan tanggal 3 5uli 2 12 jam 1..19 +$& di $8# 73 #)T &andar :ampung )eadaan umum )esadaran )eadaan gi"i &erat &adan Tanda <ital 4 tampak sakit sedang 4 2ompos mentis 4 2ukup 4 ; kg 4 4 111

Tekanan darah Nadi 3uhu Perna!asan

4 1= >?menit, reguler 4 3;,2@' 4 9 >?menit

3tatus 8eneralis )ulit )epala *ata Telinga ,idung :idah :eher 4 3ianosis A1B , ikterik A1B 4 Normo2ephali, rambut hitam, distribusi merata 4 'A 1?1, 3$ 1?1, mata yang agak sipit dan miring keatas bagian luar 4 normotia, sekret 1?1 4 jembatan hidung yang lebar, de%iasi septum A1B, sekret A1B, perna!asan 2uping hidung ACB 4 tidak kotor, simetris 4 Trakhea lurus di tengah, thyroid dan )8& tidak teraba membesar

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 4

Thoraks Paru1paru 5antung Abdomen 0kstremitas $nspeksi Palpasi Perkusi4 Auskultasi A1B 4 #atar, supel, NT A1B, shi!ting dullness A1B, &/ ACB normal, ,epar dan lien tidak teraba membesar, nyeri tekan epigastrium A1B 4 Akral hangat, oedema A1B 4 $2tus 2ordis tidak tampak 4 #etak jantung teraba 4 4 simetris pada pernapasan, statis dan dinamis pada kedua lapang paru, retraksi ACB Palpasi Perkusi 4 %o2al !remitus simetris pada kedua lapang paru 4 sonor pada seluruh lapang paru $nspeksi

Auskultasi 4 suara napas %esikuler, ronkhi C?C, 6hee"ing 1?1

Tidak dilakukan 4 31 normal,32 normal, reguler, murmur A1B, gallop

PEMERIKSAAN AN4URAN 1 Pemeriksaan darah lengkap A31 5uli 2 12B ,b :eukosit :0# #i!! 2ount Trombosit 0lektrolit 1 7oentgen Thora> DIAGNOSIS Pneumonia et #o6n 3yndrome Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 5 4 12,. grD 4 6.1 ?mm2 4 19 mm?jam 4 ? ? ?69?22?9 4 229. ?mm2 4 )4 3,6, 'l4 99, 'a4 6,9

PENATALAKSANAAN Non medikamentosa4 0dukasi tentang penyakit yang sedang diderita dan keadaan pasien *edikamentosa4 -2 213 liter?menit Pemasangan $<1:ine mi2roset4 7: . gtt?menit Amo>i2illin 2 > 1;9 mg Para2etamol 3 > . mg 'onsul dr. 3p.A PROGNOSIS Ad %itam Ad !ungtionam Ad sanationam 4 dubia 4 dubia 4 dubia

Tanggal 30 4uli -,08)6l ,9",,: / 4 1 bulan 7a6at hari $$ && 4 ; kg 3 4 3;,3 ' ,7 4 1= >?menit 77 4 91 >?menit
o

,asil (ollo6 up 3 4 #emam A1B 3esak Na!as ACB :emah ACB - 4 )es?)/ 4 '*, T33 )epala 4 normo2ephali, 'A1?1, 3$ 1?1, normotia P', ACB, bibir tidak kering, tidak sianosis :eher 4 )8& tak teraba membesar, kaku kuduk A1B Thora> 4 5antung &5 $1$$ normal reguler, murmur A1B, gallop A1B Paru 3N.<esikuler C?C, 7h C?C, +h 1?1, ret.$'3 A1B

Abdomen 4 bun2it, soepel, &/ ACB N, retraksi epigastrium A1B, hipertympani 0kstremitas 4 akral hangat, sianosis akral A1B A 4 Pneumonia #o6n 3yndrome P 4 7a6at ruang anak dan bedrest $<(# 4 7: . tpm -2 1 liter?m 7oentgen Thora>

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 6

-bat 4 1 1 30 4uli -,08)6l 0,"0;: Amo>i2illin 2 > 1;9 mg Para2etamol 3 > . mg

3 4 #emam A1B 3esak na!as ACB &A& ACB men2ret C ampas 2>, %olume total C E gelas AFuaG, lender ACB, darah A1B :emah ACB - 4 )es?)/ 4 '*, T33 )epala 4 normo2ephali, 'A1?1, 3$ 1?1, normotia P', ACB, bibir tidak kering, tidak sianosis :eher 4 )8& tak teraba membesar, kaku kuduk A1B Thora> 4 5antung &5 $1$$ normal reguler, murmur A1B, gallop A1B Paru 3N.<esikuler C?C, 7h C?C, +h 1?1, ret.$'3 ACB

Abdomen 4 bun2it, distensi ACB, &/ ACB N, hepatomegaly A1B, turgor kulit baik 0kstremitas 4 akral hangat, sianosis akral A1B A 4 Pneumonia #o6n 3yndrome #iare akut tanpa dehidrasi P 4 7a6at ruang anak dan bedrest $<(# 7: . tpm mi2roset -bat 4 1 Hin2 1 > 2 mg 1 1 30 4uli -,08)6l 0<",,: / 4 1 bulan 7a6at hari $$ && 4 ; kg 3 4 3;,.o' ,7 4 1==>?menit 77 4 99>?menit :a2to &G 2 sa22?hari :ain1lain teruskan

1 'onsul dr. 3p.A <isit oleh dr. 3p.A A4 &ronkiolitis akut #iare akut tanpa dehidrasi #o6n 3yndrome P 4 7a6at ruang anak dan bedrest $<(# #9 E N3 16 gtt Ami2roB -bat 4 1 1 1 1 8entami2in 2 > 2 mg Ai%B #e>amethasone I ampul? . jam Para2etamol syrup 3 > 2?3 2th :a2to &G 2 > 1 sa22het

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 7

Hin2 1 >1 tab

Nebuli"er 4 %entolinG I ampul C Na'l 1 22 ? . jam #iet A3$?&& 30 4uli -,0Pu6ul 0<"3, 34 )eluarga pasien melapor bah6a keadaan pasien semakin lemah, perut kembung dan tegang, na!as masih sesak -4 Tanda %ital4 P4 .2 >?menit, 34 3.,9o', N4 1 7onkhi C?C, de!en2e mus2ular ACB ,asil e>pertise roentgen thora>4 1 pneumonia lobus medius de>tra 1 2ardiomegali A'T7 C ,69DB 1 meteorismus P4 puasa, pasang N8T, obser%asi?19 menit #uminG supp e>tra Alinamin ( 2 > E ampul Pu6ul 0.",, Tanda %ital 4 1 N4 92 >?menit 1 34 39,2 o' 1 P4 9. >?menit Pu6ul 0."-, Pasien dilaporkan kejang 3uhu4 3.,; o' P4 3tesolid sup 9 mg Pu6ul 0."3, Pasien apnoe 75P $njeksi adrenalin 75P ,7A1B, 77A1B, pupil dilatasi maksimal Pu6ul 0."/, Pasien dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga di depan keluarga dan pera6at >?menit

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 8

1A1 III FORMAT PORTOFOLIO


K$sus 0 To)i6: )asus )ematian APneumonia et #o6n 3yndromeB T$n**$l 86$sus:: 311;12 12 P!esente!: dr. ,endra6an )anta6ijaya T$n**$l )!esent$si: 191.12 12 Pen $()in*: dr. $melda *eilina Te()$t )!esent$si: 73 #)T &andar :ampung O7'e6ti= )!esent$si: J )eilmuan J )eterampilan J Penyegaran J Tinjauan pustaka J #iagnostik J *anajemen J *asalah J $stime6a JNeonatus J &ayi J Anak J 7emaja J #e6asa J :ansia J &umil J #eskripsi4 Anak, 1 bulan, Pneumonia et #o6n 3yndrome J Tujuan4 Penanganan Pneumonia et #o6n 3yndrome 1$h$n 7$h$s$n: J Tinjauan J 7iset J )asus J Audit >$!$ (e(7$h$s: pustaka J #iskusi JPresentasi dan diskusi J 0mail J Pos

D$t$ )$sien: Nama4 An. * No registrasi4 Nama klinik4 73 #)T Telp4 1 Terda!tar sejak4 1 D$t$ ut$($ untu6 7$h$n is6usi: 1. #iagnosis? 8ambaran )linis4 sesak na!as, demam, do6n syndrome 2. 7i6ayat Pengobatan4 1 3. 7i6ayat kesehatan? Penyakit4 Pasien sering mengalami gejala seperti ini sebelumnya =. 7i6ayat keluarga? masyarakat4 )eluarga tidak ada yang mengalami gejala serupa 9. 7i6ayat pekerjaan4 1 6. :ainlain 4 1 D$=t$! Pust$6$: 1. &ehrmanK )liegmanK 5enson. Nelson Te t!oo" of Pediatri#s $7t% edition. 3aunders4 /3A. 2 =. p.1=3211=39

2. #epartemen $lmu )esehatan Anak 73'*. Draft Panduan Pelayanan &edis De'artemen (lmu Kese%atan )na" *S+&. 5akarta. 2 ;. p. =6;1=69

3. 0, *arilynn #oenges, *ary (ran2es *oorhouse and Ali2e '. 8eissler. 7en2ana Asuhan )epera6atan. 08'. 5akarta. 1999 4 http4??666.in!o1sehat.2om =. ,erry 8arna,dkk. Pedoman Dia,nosis dan tera'i (lmu Kese%atan )na" edisi "e-3 . Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | .

() /nPad. &andung. 2

9. p.= 31= .

9. $katan #okter Anak $ndonesia. Standar Pelayanan &edis Kese%atan )na" edisi (/ 'etakan ke11. &alai Penerbit $#A$. 2 9. p. 391139=

6. 7umah 3akit Penyakit $n!eksi Pro!. #r. 3ulianti 3aroso4 http4??666.in!eksi.2om ;. +illiamK *yronK 5udithK 7obin. +urrent Pediatri# Dia,nosis0Treatment $8t% edition1 *2 8ra6 ,ill4 /3A. 2 #$sil )e(7el$&$!$n: 1. #iagnosis Pneumonia et #o6n 3yndrome 2. Patogenesis Pneumonia et #o6n 3yndrome 3. Penanganan Pneumonia et #o6n 3yndrome =. 0dukasi tentang penyebab, !aktor resiko, dan penatalaksanaan yang tepat Su7'e6ti= Pasien datang ke $8# 73 #)T dengan keluhan sesak na!as sejak satu hari sebelum masuk rumah sakit. )arena keluhan sesak na!as ini, pasien akhirnya memutuskan untuk pergi ke praktek dokter spesialis anak. Pasien ini didiagnosis sebagai pneumonia dan do6n syndrome. #an pasien ini disarankan untuk dira6at di 73 atas pengantar dokter tersebut. Pasien juga ditemukan mengalami demam. )eluhan lain tidak dikeluhkan oleh keluarga pasien. O7'e6ti= Pada tanda %ital ditemui adanya pyre>ia, ta2hypnoe Pada pemeriksaan !isik didapatkan 4 tanda1tanda do6n syndrome, pernapasan 2uping hidung, retraksi dada, ronkhi pada kedua lapangan paru, meteroismus serta de!en2e mus2ular ;. p. 91;1929

Assess(ent Pada saat pasien datang ke $8#, pasien masih terdiagnosis sebagai pneumonia et do6n syndrome dan diberikan terapi sesuai dengan pneumonia serta dilakukan konsul kepada dokter spesialis anak. 3aat dira6at pada hari ke12, didapatkan pasien juga mengeluh Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $2

adanya diare akut tanpa dehidrasi. 3etelah dokter spesialis anak %isite terhadap pasien, pasien didiagnosis sebagai bron2hiolitis a2ute C #iare akut tanpa dehidrasi C #o6n 3yndrome. #ari hasil e>pertise 7oentgen Thora>, didapatkan adanya gambaran pneumonis lobus medius de>tra Pl$n Di$*nosis : Pneumonia et #o6n 3yndrome mg A$<B, Pen*o7$t$n : Pasien dira6at dan dilakukan pemasangan $<(# #9 E N3 16 gtt Ami2rosetB, pemberian oksigen 2 liter?menit, 8entami2in 2 > 2 #e>amethasone I ampul? . jam, Para2etamol syrup 3 > 2th 2?3, :a2to & G 2 > 1 sa22het, Hin2 1 > 1 tab, Nebuli"er 4 %entolin G I ampul C Na'l 1 22 ? . jam, #iet A3$?&& Pen i i6$n: menjelaskan mengenai komplikasi yang dapat timbul akibat pneumonia Konsult$si: #ijelaskan se2ara rasional tentang penatalaksanaan yang dilakukan. Ru&u6$n: Pada pasien ini dilakukan perujukan kepada dokter spesialis anak

1A1 I+ TIN4AUAN PUSTAKA

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $$

Pneumonia merupakan penyakit peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh in!eksi mikroorganisme dan sebagian ke2il disebabkan oleh penyebab non1in!eksi seperti aspirasi karena makanan atau asam lambung, benda asing, reaksi hipersensiti%itas, dan obat atau radiasi yang dapat menyebabkan pneumonia.1 Peradangan dapat tersebar pada semua bagian lobus paru, tidak terbatas pada 1 lobus saja. /mumnya bagian yang terkena dari bronkiolus sampai al%eolus. 5ika terkena pada al%eolus, maka al%eolus tersebut akan terisi oleh eksudat dan 2airan sehingga kemampuan dari al%eolus untuk menyerap oksigen akan terganggu. ,al ini akan menyebabkan gangguan dalam proses respirasi di paru1paru. &ronkopneumonia merupakan jenis pneumonia tersering pada bayi dan anak. Pneumonia merupakan penyakit in!eksi 3aluran Pernapasan Akut A$3PAB yang paling sering menyebabkan kematian pada bayi dan anak balita terutama pada negara berkembang.

Kl$si=i6$si
Pneumonia dapat dibagi 4 = 1. &erdasarkan kelainan anatomis Pneumonia lobaris Pneumonia lobularis AbronkopneumoniaB Pneumonia interstitialis AbronkiolitisB 2. &erdasarkan asal in!eksi Pneumonia komunitas A2ommunity a2Fuired pneumoniaL'APB Pneumonia nosokomial Ahospital1based pneumoniaB 3. &erdasarkan etiologinya Pneumonia bakteri Pneumonia %irus Pneumonia mikoplasma Pneumonia jamur Pneumonia aspirasi

=. &erdasarkan karakteristik penyakit Pneumonia tipikal ? pneumonia bakteri Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $2

Pneumonia atipikal ? pneumonia mikoplasma 9. &erdasarkan lama penyakit Pneumonia akut Pneumonia persisten

Etiolo*i
0tiologi pneumonia sulit dipastikan karena kultur sekret bronkus merupakan tindakan yang sangat in%asi! sehingga tidak dilakukan. 1,= 0tiologi pneumonia antara lain 4 &akteri 4 3.pneumoniae, *.pneumoniae dan 'hlamydia pneumoniae, 3.pyogenes, 3taphylo2o22us aureus, ,.in!luen"ae <irus 4 7espiratory 3yn2ytial <irus A73<B, adeno%irus, %irus in!luen"a, %irus parain!luen"a 5amur 4 Pneumo2ystitis 'arinii Pneumonia AP'PB *ikoplasma Aspirasi 4 *akanan, 2airan amnion, benda asing, minyak tanah

E)i e(iolo*i
(aktor1!aktor pada epidemiologi digunakan untuk menentukan etiologi dari pneumonia. Patogen penyebab pneumonia pada anak ber%ariasi, tergantung 4 1 /sia 3tatus imunologi )ondisi lingkungan dan 2ua2a 3tatus imunisasi

P$to*enesis
Pada keadaan yamg normal, saluran respiratorik mulai dari area sublaring sampai parenkim paru adalah steril. Paru terlindungi dari in!eksi bakteri oleh berbagai mekanisme perlindungan yang meliputi barier anatomi dan mekanis, serta !aktor imunologi lokal dan sistemik. $n!eksi paru terjadi apabila 1 dari mekanisme tersebut berubah atau mikroorganisme yang masuk sangat banyak dan %irulen. = )erusakan jaringan paru setelah kolonisasi suatu mikroorganisme masuk ke dalam paru melalui 4 Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $3

Aspirasi ke oro!aring atau naso!aring $nhalasi dari droplet in!e2tion Penyebaran hematogen dari !okal in!eksi Penyebaran langsung dari !okal in!eksi

Proses peradangan pada pneumonia dibagi atas = stadium4 1. 3tadium )ongesti )apiler melebar dan kongesti serta di dalam al%eolus terdapat eksudat jernih, bakteri dalam jumlah banyak, serta beberapa neuro!il dan makro!ag. 2. 3tadium ,epatisasi *erah :obus dan lobulus yang terkena menjadi padat dan tidak mengandung udara, 6arna menjadi merah dan pada perabaan seperti hepar. #alam al%eolus didapatkan !ibrin, leukosit neutro!il AP*NB, eksudat dan banyak sekali eritrosit dan kuman. 3tadium ini berlangsung sangat 2epat. 3. 3tadium ,epatisasi )elabu :obus masih tetap padat dan 6arna merah menjadi pu2at kelabu. Permukaan pleura menjadi suram karena diliputi oleh !ibrin. Al%eolus terisi !ibrin dan leukosit, tempat terjadi !agositosis pneumo2o22us. )apiler tidak lagi kongesti!. =. 3tadium 7esolusi 0ksudat berkurang. #alam al%eolus makro!ag bertambah dan leukosit mengalami nekrosis dan degradasi lemak. (ibrin di resorbsi dan menghilang.

F$6to! Resi6o
&eberapa !aktor yang dapat meningkatkan resiko untuk terjadinya dan beratnya pneumonia4 1 1. penyakit paru Aasthma atau kistik !ibrosisB 2. kelainan anatomi A!istula trakeo1eso!agealB 3. re!luks gastro1eso!ageal?807 dengan aspirasi =. gangguan neurologis 9. de!isit imunologi

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $4

Ge&$l$ Klinis
8ejala pneumonia dapat didahului oleh in!eksi saluran napas bagian atas yang ditandai oleh batuk dan pilek. &atuk biasanya tidak ditemukan di a6al penyakit, tapi bisa setelah beberapa hari. *ula1mula batuk kering kemudian menjadi produkti! dan purulen pada in!eksi bakteri dan non produkti! pada in!eksi %irus. Pada pneumonia karena %irus, biasanya terdapat demam, tetapi umumnya suhunya lebih rendah daripada pneumonia karena bakteri. Pada pneumonia karena bakteri, demam tinggi dapat terjadi terus1menerus dan dapat men2apai 391= @'. Pada penderita tampak peningkatan usaha bernapas AtakipneuB yang juga ditandai oleh retraksi suprasternal atau inter2ostal. 3elain itu juga tampak pernapasan 2uping hidung, dan otot bantu pernapasan tambahan terlibat. Pada in!eksi yang berat, dapat dijumpai sianosis.

Di$*nosis
/ntuk menegakkan diagnosis pneumonia diperoleh dari 4 = 1. Anamnesis Non1respiratorik #emam 3akit kepala )aku kuduk Aterutama bila lobus kanan atas yang terkenaB Anoreksia :etargi *untah #iare 3akit perut #istensi abdomen Aterutama pada bayiB &atuk 3akit dada

7espiratorik

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $5

2. Pemeriksaan (isik *ani!estasi klinis yang terjadi akan berbeda1beda berdasarkan kelompok umur tertentu. = Pada neonatus ssering dijumpai takipneu, retraksi dinding dada, grunting, dan sianosis Pada bayi1bayi dengan usia yang lebih tua jarang ditemukan grunting. 8ejala yang sering terlihat adalah takipneu, retraksi, sianosis, batuk, panas dan iritabel Pada anak pra1sekolah, gejala yang sering terjadi adalah demam, batuk Anon produkti!?produkti!B, takipneu, dan dispneu yang ditandai dengan retraksi dinding dada Pada kelompok anak sekolah dan remaja, dapat dijumpai panas, batuk Anon produkti!?produkti!B, nyeri dada, nyeri kepala, dehidrasi dan letargi Pada semua kelompok umur, akan dijumpai adanya napas 2uping hidung Pada auskultasi, dapat terdengar suara pernapasan menurun. (ine 2ra2kles Aronki basah halusB yang khas pada anak besar, bisa tidak ditemukan pada bayi. 8ejala lain pada anak besar adalah dull AredupB pada perkusi, %okal !remitus menurun, suara napas menurun, dan terdengar !ine 2ra2kles di daerah yang terkena. $ritasi pleura akan mengakibatkan nyeri dada, bila berat gerakan dada menurun 6aktu inspirasi, anak berbaring ke arah yang sakit dengan kaki !leksi. 7asa nyeri dapat menjalar ke leher, bahu dan perut. Tabel4 Pedoman Perhitungan (rekuensi Napas A+,-B 6 /mur Anak 1 2 &ulan 2112 &ulan 11 9 Tahun Napas Normal 3 19 > per menit 291= > per menit 2 13 > per menit Takipnea ANapas 2epatB 6 > per menit 9 > per menit = > per menit

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $6

3. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan :aboratorium Pemeriksaan #arah Tepi ,itung leukosit dapat membantu membedakan antara pneumonia %iral dan bakterial. Pada pneumonia karena %irus, jumlah leukosit dapat normal atau meningkat. &iasanya tidak lebih dari 2 . peningkatan leukosit 19. b. 1= . ?mm 3 dengan lim!osit predominan. 3edang pada Pneumonia karena bakteri, terjadi ?mm3 dengan granulosit predominan. &iakan kuman dari usap tenggorok, bilasan bronkus dan sputum, darah, aspirasi trakea, pungsi pleura atau aspirasi paru. Pemeriksaan Analisa 8as #arah AA8#B Pemeriksaan 7adiologis2,9 (oto rontgen dilakukan untuk melihat4 1. )omplikasi seperti e!usi pleura atau empiema 2. :uas daerah paru yang terkena 3. 0%aluasi pengobatan Pada bayi dan anak ke2il, gambaran radiologi seringkali tidak sesuai dengan gambaran klinis. Tidak jarang se2ara klinis tidak ditemukan apa1apa tetapi gambaran !oto toraks menunjukkan pneumonia berat. (oto toraks tidak dapat membedakan pneumonia bakteri dari pneumonia %irus. 8ambaran radiologis yang klasik dapat dibedakan menjadi 3 ma2am4 a. )onsolidasi lobar atau segmental disertai adanya air bron2hogram, biasanya disebabkan in!eksi akibat pneumo2o22us atau bakteri lain. b. Pneumonia interstitial, biasanya karena %irus atau mikoplasma. 8ambaran berupa 2orakan bronko%askuler bertambah, peribronkial 2u!!ing, dan o%er aeration 2. 8ambaran pneumonia karena 3.aureus biasanya menunjukkan gambaran bilateral yang di!us, 2orakan peribronkial yang bertambah, dan tampak in!iltrasi halus sampai ke peri!er.

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $7

Di$*nosis 1$n in*


#iagnosis banding pneumonia 4 = $n!eksi perinatal?kongenital Apada neonatusB ,yalin *embrane #isease?,*# Apada neonatusB Aspirasi pneumonia 0dema paru Atelektasis Tuberkulosis 8agal jantung kongesti! Neoplasma 7eaksi hipersensiti%itas ApneumonitisB

Pen$t$l$6s$n$$n
Pengobatan pada pneumonia ber%ariasi tergantung pada etiologi dan kondisinya. Pilihan pengobatan di pengaruhi oleh umur pasien, ri6ayat perjalanan penyakit, resistensi kuman, dan gejala klinis.= 1. Antibiotik Pemberian antibiotik sesuai dengan kelompok umur 4 Neonatus dan bayi muda AM 2 bulanB o Ampisilin C Aminoglikosida o Amoksisilin1asam kla%ulanat o Amoksisilin C Aminoglikosida o 3e!alosporin generasi ke13 &ayi dan anak usia prasekolah A2 bulan 1 9 tahunB o &eta1laktam amoksisilin o Amoksisilin?Amoksisilin kla%ulanat o )otrimoksa"ol o *akrolid A0ritromisinB Anak usia sekolah AN 9 tahunB o Amoksisilin atau makrolid Aeritromisin, klaritromisin, a"itromisinB Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $8

o Tetrasiklin Ausia N . tahunB Antibiotik parenteral diberikan sampai =.1;2 jam setelah panas turun, dilanjutkan dengan pemberian per oral selama ;11 hari. &ila penyakit bertambah berat atau tidak menunjukkan perbaikan yang nyata dalam 2=1;2 jam ganti dengan antibiotik yang lain. 2. 3imtomatik -bat penurun panas dan pereda batuk sebaiknya tidak diberikan terutama selama ;2 jam pertama karena akan mengaburkan interpretasi reaksi terhadap antibiotik a6al. 3. 3upoti! Pemberian oksigen sesuai berat1ringan sesaknya. =. 'airan dan nutrisi *elalui oral, pipa nasogastrik, atau 2airan in!us. 9. )oreksi kelainan asam basa Asidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat i.% #osis a6al ,9 > ,3 > de!isit basa > && AkgB m0F 3elanjutnya periksa ulang A8# setiap =16 jam dan koreksi berikutnya tergantung pada hasil A8#. &ila A8# tidak bisa dilakukan, maka dosis a6al bikarbonat ,9 > 213 m0F > && AkgB. 3elanjutnya tergantung gambaran klinis 6 jam kemudian. 6. &edah Pada umumnya tidak ada tindakan bedah ke2uali bila terjadi komplikasi Apneumotoraks? pneumomediastinumB

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | $.

#osis antibiotik untuk pneumonia 4= O7$t Gol"Penisilin Ampisilin Amoksisilin Tikarsilin -ksasilin )loksasilin #ikloksasilin Gol"Se=$los)o!in 3e!alotin 3e!uroksim 3e!otaksim 3e!triakson 3e!ta"idim Gol"A(ino*li6osi 8entamisin Amikasin Netilmisin Gol"M$6!oli 0ritromisin 7oksitromisin )laritromisin A"itromisin )lindamisin Klo!$(=eni6ol >$!$ Pe(7e!i$n i.% ? i.m ? p.o p.o i.% ? i.m i.% i.% i.% i.% i.% i.% i.% ? i.m i.% i.% ? i.m i.% ? i.m i.% p.o ? i.% lambat p.o p.o p.o p.o i.% i.% ? p.o Dosis 8&$(: 1 12 2911 3 16 19 1 291. ;9119 1 119 9 12 9 11 1 119 9 1912 =16 3 19 ? = 1; 91. 91. 1 1 13 191=9 ;911 ? 9 1;9 F!e6uensi =16 . =16 =16 =16 6 61. 6 1212= . . 61. 12 6 12 12 2= 6 6 6

Ko()li6$si
)omplikasi pneumonia 41,= 1. &iasanya akibat dari penyebaran langsung in!eksi bakteri ke rongga toraks, yaitu 4 0!usi pleura 0mpiema Apenyebab paling sering 4 3.aureus dan 3.pneumoniaeB Perikarditis Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 22

2. 5arang terjadi karena penyebaran hematogen, yaitu 4 *eningitis Artritis supurati! -steomielitis

P!o*nosis
#engan terapi antibiotik yang adekuat dan tepat dapat menurunkan angka mortalitas. Namun, pada anak gi"i buruk dengan daya tahan tubuh yang lemah, angka kematian menjadi meningkat.

Pen?e*$h$n
Pneumonia adalah penyakit yang tanda a6alnya sangat mirip dengan !lu, alangkah baiknya para orang tua tetap 6aspada dengan memperhatikan tips berikut4 6 *enjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan *enghindarkan bayi?anak dari kontak dengan penderita $3PA *embiasakan pemberian A3$ 3egera berobat jika anak mengalami panas, batuk, pilek. Terlebih jika disertai suara serak@ sesak napas dan adanya retraksi dinding dada 3egera ke 73 jika tidak belum perbaikan setelah minum obat atau kondisi anak semakin menurun. $munisasi ,ib Auntuk memberikan kekebalan terhadap ,aemophilus in!luen"aeB, %aksin Pneumokokal ,epta%alen Amen2egah $P#L in%asi%e pneumo2o22al diseasesB dan %aksinasi in!luen"a.

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 2$

DAFTAR PUSTAKA

1. &ehrmanK )liegmanK 5enson. Nelson Te t!oo" of Pediatri#s $7t% edition. 3aunders4 /3A. 2 =. p.1=3211=39

2. #epartemen $lmu )esehatan Anak 73'*. Draft Panduan Pelayanan &edis De'artemen (lmu Kese%atan )na" *S+&. 5akarta. 2 ;. p. =6;1=69

3. 0, *arilynn #oenges, *ary (ran2es *oorhouse and Ali2e '. 8eissler. 7en2ana Asuhan )epera6atan. 08'. 5akarta. 1999 4 http4??666.in!o1sehat.2om =. ,erry 8arna,dkk. Pedoman Dia,nosis dan tera'i (lmu Kese%atan )na" edisi "e-3 . () /nPad. &andung. 2 9. p.= 31= .

9. $katan #okter Anak $ndonesia. Standar Pelayanan &edis Kese%atan )na" edisi (/ 'etakan ke11. &alai Penerbit $#A$. 2 9. p. 391139=

6. 7umah 3akit Penyakit $n!eksi Pro!. #r. 3ulianti 3aroso4 http4??666.in!eksi.2om ;. +illiamK *yronK 5udithK 7obin. +urrent Pediatri# Dia,nosis0Treatment $8t% edition1 *2 8ra6 ,ill4 /3A. 2 ;. p. 91;1929

Portofolio Kasus Kematian : Pneumonia et Down Syndrome | 22

Anda mungkin juga menyukai