Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

SECTIO CAESARIA dengan SEROTINUS

Disusun untuk Memenuhi Kewajiban Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Anestesiologi Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

Diajukan Kepada : Pembimbing : dr.A. Setyo Heru, Sp. An

Disusun Oleh : Citra Widiapuri #ip$da Satria Ri%o&a'ati H2A H2A ! " ! ()

Kepaniteraan K&ini* #epartemen Ane%te%io&ogi +AKUL,AS K-#OK,-RAN . /u$amadiya$ Semarang Ruma$ Sa*it Umum #aera$ Ambara'a P-R0O#- (1 +ebruari . ( /aret 2 (2 L-/3AR P-N4-SAHAN KOOR#0NA,OR K-PAN0,-RAAN 0L/U AN-S,-S0OLO40

Laporan kasus dengan judul :

SECTIO CAESARIA dengan SEROTINUS

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban Kepaniteraan Klinik di Departemen Anestesiologi Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa

#i%u%un O&e$: Citra Widiapuri Diphda Satria Risolawati !A""#""$ !A""#"%&

,e&a$ #i%etu5ui dan #i%a$*an o&e$ Pembimbing: Nama pembimbing ,anda ,angan ,angga&

dr.A. Setyo Heru, Sp. An

'''''''''''''''''''''''''''

'''''''''''''''''''''''

KA,A P-N4AN,AR (uji s)ukur penulis panjatkan kepada Allah SW*+ karena atas berkat dan rahmat,)a penulis boleh diberi kesempatan untuk men)elesaikan Laporan Kasus )ang berjudul %e6tio 6ae%aria dengan %erotinu% ini sebagai salah satu s)arat men)elesaikan kepaniteraan klinik Anestesiologi di RSUD Ambarawa' Untuk itu penulis ingin mengu-apkan terima kasih kepada :
1. Ka' S./ Anestesiologi RSUD Ambarawa dr' A'Set)o 2. (embimbing klinik dr' A'Set)o

eru Sp'An

eru Sp'An

3. (ara pengajar Anestesiologi /akultas Kedokteran U,0.US 4. Serta pihak1pihak lain )ang telah turut membantu dalam men)elesaikan Laporan Kasus

ini'

(enulis men)adari bahwa didalam Laporan Kasus ini masih ada kekurangan1kekurangan dan masih jauh dari sempurna' Oleh karena itu+ penulis mengharapkan kritik dan saran )ang bersi2at membangun dari para pemba-an)a agar Laporan Kasus ini menjadi lebih sempurna dan berman2aat bagi para pemba-an)a dan perkembangan ilmu pengetahuan+ khususn)a di bidang medis bagian Anestesiologi' *erima kasih'

Ambarawa+ /ebruari !"%3

(enulis

3A3 0 LAPORAN KASUS 0dentita% Pa%ien ,ama Umur : ,)' R : 45 *ahun

Alamat : 6andungan Agama : 0slam (ekerjaan : 0bu Rumah *angga Suami : *n' .

Umur

: 3" *ahun

(ekerjaan : Swasta .asuk RS : !47"!7!"%3 ,o R. : &4&&8" PR0/AR7 SUR8-7 %' Airway and C-spine controll Airwa) %' 6i-ara spontan 9:; !' ,a2as stridor 91; 4' ,a2as snoring 91; 3' ,a2as gargling 91; Cer<i-al -ontol &' /raktur -er<i-al 91; !' Breathing dan Ventilator 6reathing Look /lail -hess Retraksi 7 otot bantu perna2asan ,a2as -uping hidung Respirator) rate Suara na2as Snoring Stridor >argling Ada hembusan na2as 91; 91; 91; %$

=7mnt

isi

dan

Listen

/eel

tegangan -ukup 9:; 91; 91; 91; 9:;

4' Circulation dan control perdarahan ,adi (erdarahan Capilar) Re2ill @kstermitas pu-at 3' isa!ility
1.

$$ =7mnt 91; 9:; merah muda ?! detik+ normal 91; merah muda+ normal

>CS :
a. @)e b. .otorik

: skor 3 : skor &

c. Aerbal

: skor 5 : %& : Compos mentis Kanan Kiri 9:; 9:; 4mm

Skor total Kesadara


2.

Re2lek pupil : 9:; 9:; 4 mm

Dire0ndir0sokor &' E"possure

Logroll (erdarahan e=ternal 91;+ jejas 91;+ <ertebra teraba 9normal;'

S-CON#AR7 SUR8-7 Riwa)at (erjalanan (en)akit Anamnesa Diambil dari Keluhan Utama : Autoanamnesis tanggal !3 Banuari !"%3 pukul "8'"" W06 : hamil lewat taksiran kelahiran

Ri'ayat Penya*it Se*arang: (asien datang ke RSUD Ambarawa dengan keluhan hamil lewat taksiran kelahiran' Sebelumn)a pasien sudah periksa di poli Obsg)n RSUD Ambarawa+ dan pada hasil US> memperlihatkan bahwa pasien hamil lewat taksiran kelahiran' (asien disarankan lahir se-ara se-tion -esaria di RSUD Ambarawa+ namun karena belum meneritahu keadaanna pada suami+ pasien minta iin pulang dan akan kembali untuk di rawat inap sebelum dilakukan operasi SC' Saat dianamnesis pasien tidak merasakan n)eri+ keluar air dari jalan lahir 91;+ gerak janin masih di rasakan' ,)eri kepala 91;+ n)eri perut 91; gangguan penglihatan 91;' Ri'ayat Haid .enar-he aid Siklus Lama aid : %4 tahun : *eratur : !$ hari : C 5 hari

ari (ertama aid *erakhir : lupa *aksiran (ersalinan Ri'ayat Per*a'inan .enikah %= sudah selama %& tahun' Ri'ayat Ob%tetri !' Hami& ini Ri'ayat ANC Di bidan D 3=+ ** 91; Ri'ayat K3 K6 suntik sejak %% tahun )ang lalu Ri'ayat Penya*it #a$u&u Riwa)at Darah *inggi Riwa)at Ken-ing .anis Riwa)at Asma Riwa)at Bantung Riwa)at Alergi Riwa)at Kista Riwa)at *umor Riwa)at 0SK Riwa)at 0.S Riwa)at *ORC : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal : disangkal : >!(%A" : "81"!1!"%3

%' Laki1laki aterm+ !#"" gr+ dibidan+ sekarang usia %3 th

Riwa)at pen)akit selama kehamilan

Riwa)at penggunaan obat1obatan dan jamu : Disangkal+ han)a konsumsi <itamin dari bidan' Ri'ayat Penya*it Ke&uarga Riwa)at Darah *inggi Riwa)at Ken-ing .anis Riwa)at Asma Riwa)at Bantung : Disangkal : Disangkal : Disangkal : Disangkal

Riwa)at Alergi Ri'ayat So%ia& -*onomi

: Disangkal

.emiliki asuransi Bampersal+ rumah dihuni 4 anggota keluarga+ lingkungan rumah bersih' Kesan ekonomi : -ukup' Ri'ayat Pribadi Riwa)at .erokok Riwa)at ewan (eliharaan : Disangkal : Disangkal Riwa)at Konsumsi Alkohol : Disangkal

Pemeri*%aan +i%i* (emeriksaan 2isik pada tanggal !31"!1!"%3 pukul "8'4" W06 E Keadaan Umum : 6aik E Kesadaran E Keadaan giFi E *inggi 6adan E 6erat 6adan E *ekanan Darah E ,adi E (ernapasan E Suhu E .ata : Compos .entis : -ukup : %&5 -m : && kg : %!" 7 $" mm g : $$ = 7 menit+ reguler isi tegangan -ukup : %$ = 7 menit+ teratur : 45+8 "C : Konjungti<a anemis 171 Sklera ikterik 171 *anda dehidrasi 9mata -ekung 171; E .ulut E idung : Sianosis 91; : Septum de<iasi 91; ,a2as -uping hidung 171 Sekret 171 E *elinga : Warna aurikula dbn ,)eri tarik aurikula 171 Sekret 171 Laserasi 171

.embran timpani putih mutiara


Leher *horaks

: pembesaran kelenjar getah bening 91; : Cor : 0nspeksi (alpasi : i-tus -ordis tak tampak : i-tus -ordis teraba di 0CS 0A linea

mid-la<i-ularis sinistra (erkusi Auskultasi : kon2igurasi jantung dalam batas normal : suara jantung 0 dan 00 normal+ bising 91;+ gallop 91; (ulmo : 0nspeksi (alpasi (erkusi Auskultasi

: simetris statis dinamis+ retraksi 91; : stem 2remitus kanan G kiri : sonor diseluruh lapangan paru : suara dasar <esikuler :7:+ suara tambahan 171

Abdomen : 0nspeksi Auskultasi (erkusi (alpasi : membun-it+membujur+ striae gra<idarum 91; : bising usus 9:; normal : pekak alih 91; : hepar+ lien tak teraba+ n)eri tekan 91;

E @kstremitas Oedema Sianosis Akral dingin Re2leks 2isiologis Re2leks patologis Hre2lek patela 9:;

: Superior 171 171 171 :7: 171 : tidak dijumpai 0n2erior :71 171 171 :7: 171

Kelainan /isik

Statu% Ob%tetri*u% Pemeri*%aan Luar

0n%pe*%i : (erut membun-it+ membujur dan striae gra<idarum 91; >enitalia @ksterna : air ketuban 91;+ Lendir darah 9:; Pa&pa%i : E */U : !8 -m E (emeriksaan Leopold 0' *eraba tahanan bulat lunak 9 kesan bokong ; 00' *eraba tahanan memanjang sebelah kanan 9kesan punggung; 000' *eraba bagian janin bulat+ keras+ bisa digo)ang 9kesan kepala; 0A' Kesan di<ergen+ bagian bawah janin belum masuk pintu atas panggul' Kesan : Banin tunggal hidup intrauterine is 9:; jarang Au%*u&ta%i : Den)ut jantung janin : %33=7m Pemeri*%aan Penun5ang #iagno%ti* Laboratorium Hemato&ogi Hemato&ogi b t Leukosit *rombosit @ritrosit C,3, C* 6* >olongan darah Kimia K&ini* Ureum Creatinin S>O* S>(* Sero90mun :Serum; bsAg Ni&ai %%+% 4!+& 8+# !"" 4+88 4+4" !+"" O %5+! "&8 !3 %" ,on Reakti2 Ni&ai norma& %!+& I %&+& g7Dl 48 I 3& J 31%" juta %&"13"" ribu 4+$ I &+3 juta 41& menit:detik %14 menit:detik %"1&" mg7dl "+3&1"+8& mg7dl "14& u7l "14& u7l ,on Reakti2

PR- OP-RAS0 !3 /ebruari !"%3 pukul "8'4" wib 6% : Airwa) RR : -lear : !"=7 menit

6! 64 63 6& 65 ASA 2ungsi;

: *D R : >CS Kesadaran : urine

: %5"7#" mm g : $"=7 menit reguler+ isi dan tegangan kuat angkat : @3A5.& G %& : -ompos mentis : jernih+ inkontinensia 91;+ dalam batas normal

: mual 91;+ muntah 91;+ bising usus 9:; dalam batas normal : bone and tissue : tak tampak kelainan : % 9 (asien dalam kondisi normal+ tidak ada pen)akit sistemik dan kelaianan

OP-RAS0
-

(re medikasi : Ondansetron 3 mg i< Ranitidin &" mg i< 0nduksi : 6upi<a-ain % amp spinal @phedrine &" mg i<

.aintanan-e : O! /imahes % plabbote .et)l ergometrine "+! mg i< O=)to-in % amp drip Ketorola- 4" mg i< POS, OP-RAS0 !3 /ebruari !"%3 pukul %#'"" wib 6% 6! 64 63 6& 65 : Airwa) RR : *D R : >CS Kesadaran : urine : -lear : !3=7 menit : %4"7%"" mm g : 5$=7 menit reguler+ isi dan tegangan kuat angkat : @3A5.& G %& : -ompos mentis : jernih+ inkontinensia 91;+ dalam batas normal

: mual 91;+ muntah 91;+ bising usus 9:; dalam batas normal : bone and tissue : post se-tion -aesarea

Keluhan : n)eri bekas operasi

3A3 00 P-/3AHASAN K-HA/0LAN S-RO,0NUS

#-+0N0S0 Kehamilan )ang melewati !#3 hari atau lebih dari 3! minggu lengkap disebut sebagai post term atau kehamilan lewat waktu' ,ama lain kehamilan lewat waktu adalah kehamilan serotinus+ prolonged pregnan-) atau postterm pregnan-)'' Kehamilan umun)a berlangsung 3" minggu atau !$" hari dari hari pertama haid terakhir' Kehamilan aterm ialah usia kehamilan antara 4$ sampai 3! minggu dan ini merupakan periode dimana terjadi persalinan normal' -P0#-/0OLO40 Angka kejadian kehamilan lewat waktu kira1kira %" J+ ber<ariasi antara 4+&1%3 J' (erbedaan )ang lebar disebabkan perbedaan dalam menentukan usia kehamilan' Disamping itu perlu diingat bahwa para ibu seban)ak %" J lupa akan tanggal haid terakhir disamping sukar menentukan se-ara tepat saat o<ulasi'

-,0OLO40 (ertan)aan )ang patut diajukan ialah mengapa terjadi penundaan partus melewati aterm' (en)ebab pasti kehamilan lewat waktu sampai saat ini belum kita ketahui' Diduga pen)ebabn)a adalah : E siklus haid )ang tidak diketahui pasti E kelainan pada janin 9anesene2al+ kelenjar adrenal janin )ang 2ungsin)a kurang baik+ kelainan pertumbuhan tulang janin7osteogenesis imper2e-taK atau kekurangan enFim sul2atase plasenta;' Kini dipahami bahwa menjelang partus terjadi penurunan progesteron+ peningkatan oksitosin serta peningakatan reseptor oksitosin+ tetapi )ang paling menentukan adalah terjadin)a produksi prostaglandin )ang men)ebabkan his )ang kuat' (rostaglandin telah dibuktikan berperan paling penting dalam menimbulkan kontraksi uterus' ,wosu dkk menemukan perbedaan dalam rendahn)a kadar kortisol pada darah ba)i sehingga disimpulkan kerentanan akan stres merupakan 2aktor tidak timbuln)a his+ selain kurangn)a air ketuban dan insu2isiensi plasenta' KO/PL0KAS0 Komplikasi dapat mengenai ibu dan janin' Komplikasi pada ibu meliputi rasa takut akibat terlambat lahir dan rasa takut menjalani operasi dengan akibatn)a L trias komplikasi ibu L' Sedangkan komplikasi pada janin meliputi : %' Oligohdramnion' Air ketuban normal usia 43 I 48 minggu adalah %""" --+ aterm adalah amnion kental+ mekoneum diaspirasi oleh janin+ as2iksia+ gawat janin intrauterine' (ada inpartu+ aspirasi air ketuban+ nilai apgar rendah+ terjadi sindrom gawat janin+ dan bronkus paru tersumbat )ang menimbulkan atelektasis' !' Banin diwarnai mekoneum' .ekoneum keluar karena re2leks <agus terhadap usus' (eristaltik usus dan terbukan)a s2ingter ani membuat mekoneum keluar' Aspirasi air ketuban serta mekoneum dapat menimbulkan gangguan perna2asan ba)i1 janin+ gangguan sirkulasi ba)i setelah lahir dan hipoksia intrauterine sampai kematian janin' 4' .akrosemia' Dengan plasenta masih baik terjadi tumbuh1kembang janin dengan berat 3&"" gram disebut makrosemia' Akibat kondisi ini pada perasalinan 9 tindakan operasi seksio sesarea+ trauma persalinan operasi <aginal karena distosia bahu ; dapat menimbulkan kematian ba)i dan trauma jalan lahir ibu'

3'

Dismaturitas ba)i' Usia kehamilan 48 minggu luas plasentan)a %% m!' selanjutn)a terjadi penurunan 2ungsi akibat tidak berkembangn)a atau terjadin)a kalsi2ikasi dan aterosklerosis pembuluh darah' (enurunan kemampuan nutrisi plasenta menimbulkan perubahan metabolisme menuju anaerobi-' (ada keadaan ini terjadi badan keton dan asidosis+ otot makin lemah+ dan berwarna mekoneum' Kuku tampak tajam dan kulit keriput' *ali pusat lembek+ mudah tertekan dengan disertai oligohidramnion'

6a)i dengan tanda post matur mungkin mengalami hipo<olemia+ hipoksia+ asidosis+ sindraom gawat na2as+ hipoglikemia dan hipo2ungsi adrenal' Dalam hal ini perlu tindakan )ang adekuat sesuai dengan -ausa tersebut' P-R/ASALAHAN .asalah )ang dihadapi pada kehamilan lewat waktu meliputi : E 0denti2kasi resiko pada janin+ E Waktu )ang tepat untuk melakukan persalinan+ dan E .enentukan persalinan per<agina <ersus per abdomen' Risiko kehamilan sulit dipastikan dan menjurus pada risiko kematian janin intauterin' (ersalinan diper-epat karena : E terjadi preeklampsia7 eklampsia E ibu dengan hipertensi E ibu dengan diabetes mellitus E ada gangguan tumbuh1kembang janin intrauterine E 2a-tor kematangan ser<iks' 6aha)a )ang dikemukakan adalah : E Kemungkinan baha)a kematian anak didalam rahim bertambah' E 6esarn)a anak )ang berlebihan dapat menimbulkann kesukaran pada persalinan' Sebalikn)a anak ke-il disebabkan penurunan 2ungsi plasenta' P-N-N,UAN ,AKS0RAN P-RSAL0NAN /aktor12aktor )ang mempengaruhi perhitungan : E <ariasi siklus haid E kesalahan perhitungan oleh ibu+ dan sebagain)a

(erhitungan usia kehamilan umumn)a memakai rumus ,aegele+ tetapi selain pengaruh 2aktor diatas masih ada 2aktor siklus haid dan kesalahan perhitungan' Sebalikn)a 6o)-e mengatakan dapat terjadi kehamilan lewat waktu )ang tidak diketahui akibat masa proli2erasi )ang pendek' Kini dengan adan)a pela)anan US> maka usia kehamilan dapat ditentukan lebih tepat terutama bila dilakukan pemeriksaan pada usia kehamilan 51%% minggu sehingga pen)impangan han)a % minggu' *api masih juga merupakan masalah pada kehamilan multipel 7 kembar+ karena masing1masing janin akan berukuran lebih ke-il daripada pada kehamilan tunggal )ang normal' Kekhawatiran dalam menghadapi kehamilan lewat waktu ialah meningkatn)a resiko kematian dan kesakitan perinatal' Resiko kematian perinatal kehamilan lewat waktu dapat menjadi 4 kali dibandingkan kehamilan aterm' Disamping itu ada pula komplikasi )ang lebih sering men)ertain)a seperti letak de2leksi+ posisi oksiput posterior+ distosia bahu dan perdarahan post partum' /ASALAH P-R0NA,AL Risiko kehamilan lewat waktu antara lain adalah gangguan pertumbuhan janin+ gawat janin+ sampai kematian janin dalam rahim' al ini disebabkan oleh plasenta 9uri; )ang memberikan asupan nutrisi dan oksigen pada janin akan menua mulai sekitar usia kehamilan 45 minggu+ )ang dapat dilihat dengan sonogra2i 9US>; sebagai perkapuran plasenta' .akin ban)ak perkapuran plasenta+ semakin sedikit makanan dan oksigen )ang diberikan pada janin+ sehingga suatu saat janin akan kekurangan makanan dan oksigen' Kulit janin akan menjadi keriput+ lemak di bawah kulit menipis bahkan sampai hilang+ lama1lama kulit janin dapat mengelupas dan mengering seperti kertas perkamen' Rambut dan kuku memanjang dan -airan ketuban berkurang sampai habis' Akibat kekurangan oksigen akan terjadi gawat janin )ang men)ebabkan janin buang air besar dalam rahim )ang akan mewarnai -airan ketuban menjadi hijau pekat' (ada saat janin lahir dapat terjadi aspirasi 9-airan terisap ke dalam saluran napas; air ketuban )ang dapat menimbulkan kumpulan gejala .AS 9me-oneum aspiration s)ndrome; ' Keadaan ini dapat men)ebabkan kematian janin' /ungsi plasenta men-apai pun-akn)a pada kehamilan 4$ minggu dan kemudian mulai menurun terutama setelah 3! minggu+ hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan kadar estriol dan plasental laktogen' Rendahn)a 2ungsi plasenta berkaitan dengan peningkatan kejadian gawat janin dengan resiko 4 kali' Akibat dari proses penuaan plasenta maka pemasokan makanan dan oksigen akan menurun disamping adan)a spasme arteri spiralis'

Banin akan mengalami pertumbuhan terhambat dan penurunan berat+ dalam hal ini dapat disebut sebagai dismatur' Sirkulasi uteroplasenter akan berkurang dengan &" J menjadi han)a !&" ml permenit' Bumlah air ketuban )ang berkurang mengakibatkan perubahan abnormal jantung janin' Kematian janin akibat kehamilan lewat waktu ialah terjadi pada 4" J sebelum persalinan+ && J dalam persalinan dan %& J post natal' (en)ebab utama kematian perinatal ialah hipoksia dan aspirasi mekonium' Komplikasi )ang dapat dialami oleh ba)i baru lahir adalah suhu )ang tidak stabil+ hipoglikemi+ polisitemia dan kelainan neurologik' (artus serotinus sering terjadi pada pada anese2alus'

/AN0+-S,AS0 KL0N0S Keadaan klinis pada ibu )ang dapat ditemukan ialah dirasakan gerakan janin )ang jarang+ )aitu se-ara sub)ekti2 kurang dari 8 kali7menit atau se-ara ob)ekti2 dengan K*> kurang dari %" kali7manit' (ada ba)i akan ditemukan tanda1tanda lewat waktu' *anda1tanda serotinitas E *idak ada lanugo E Kuku panjang E Rambut kapala ban)ak E Kulit berkeriput+ mengelupas dan berwarna kekuningan E Kadang1kadang anak agak kurus E Air ketuban sedikit dan mengandung mekonium E 6iasan)a lebih berat dari ba)i matur' E *ulang dan sutura kepala lebih keras ba)i matur' E Rambut kepala agak tebal' E Kulit agak pu-at dengan deskuamasi epitel' *anda post term dapat dibagi dalam 4 stadium : %' Stadium 0 Kulit menunjukkan kehilangan <erniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering+ rapuh dan mudah mengelupas' !' Stadium 00 >ejala diatas disertai pewarnaan mekonium 9kehijauan; pada kulit'

4' Stadium 000 *erdapat pewarnaan kekuningan pada kuku+ kulit dan tali pusat' #0A4NOS0S Kadang sulit untuk menentukan post datisme karena : Siklus haid )ang tidak teratur atau adan)a <ariasi siklus haid' Dalam masa laktasi+ pemakain komntrasepsi hormonal 9pil K6+ suntikan atau susuk; )ang mengalami kehamilan' (emeriksaan umur kehamilan : E Anamnesa+ dihitung dari hari pertama haid terakhir+ dengan menggunakan rumus Naegele 9kalau perlu disesuaikan dengan lama daur haid+ kalau kurang7lebih !$ hari; E US> : D6( dan panjang 2emur+ se-ara serial e<aluasi air ketuban dan keadaan plasenta' E (ada ba)i akan ditemukan tanda1tanda lewat waktu' Diagnosa dibuat jika pasien diperiksa sejak permulaan persalinan' (emeriksaan dan Diagnosis berdasarkan : E (enentuan *aksiran (ersalinan' E (enilaian Banin' (ost term ialah kondisi ba)i )ang lahir akibat kehamilan lewat waktu dengan kelainan 2isik akibat kekurangan makanan dan oksigen' 6ila kasus telah mengalami insu2isiensi )ang berat maka akan lahir dengan kelainan seperti diatas' Diagnosis kehamilan lewat waktu biasan)a dari perhitungan rumus ,aegele setelah mempertimbangkan siklus haid dan keadaan klinis' 6ila terdapat keraguan+ maka pengukuran tinggi 2undus uteri serial dengan sentimeter akan memberikan in2ormasi mengenai usia gestasi lebih tepat' Keadaan klinis )ang mungkin ditemukan ialah air ketuban )ang berkurang dan gerakan janin )ang jarang' 6ila telah dilakukan pemeriksaan ultrasonogra2i serial terutama sejak trimester pertama maka hampir dapat dipastikan usia kehamilan' Sebalikn)a pemeriksaan )ang sesaat setelah trimester 4 sukar untuk memastikan usia kehamilan' (emeriksaan sitologi <agina 9indeks karpikiknotik D !" J; mempun)ai sensiti2itas 8& J dan test tanpa tekanan dengan kardiotokogra2i mempun)ai sensiti2itas %"" J dalam menentukan adan)a dis2ungsi janin

plasenta atau post term' (erlu diingat bahwa kematangan ser<iks tidak dapat dipakai untuk menentukan usia gestasi' P-NC-4AHAN (en-egahan dapat dilakukan dengan : E melakukan pemeriksaan kehamilan )ang teratur+ minimal 3 kali selama kehamilan+ % kali pada trimester pertama 9sebelum %! minggu;+ % kali pada trimester ke dua 9antara %4 minggu sampai !$ minggu; dan ! kali trimester ketiga 9di atas !$ minggu;' E 6ila keadaan memungkinkan+ pemeriksaan kehamilan dilakukan % bulan sekali sampai usia 8 bulan+ ! minggu sekali pada kehamilan 8 I $ bulan dan seminggu sekali pada bulan terakhir' E al ini akan menjamin ibu dan dokter mengetahui dengan benar usia kehamilan+ dan men-egah terjadin)a kehamilan serotinus )ang berbaha)a' P-N0LA0AN K-A#AAN <AN0N Mang terpenting dalam menangani kehamilan lewat waktu ialah menentukan keadaan janin karena setiap keterlambatan akan menimbulkan resiko kegawatan' (enilaian keadaan janin dapat dilakukan dengan : E melakukan pro2il bio2isik )akni gabungan antara pemeriksaan US> 9melihat keadaan janin+ jumlah -airan amnion+ gerakan pernapasan janin dan den)ut jantung janin; E di kombinasikan dengan pemeriksaan K*> 9kardiotokogra2i;+ )akni pemantauan kesejahteraan janin' 6ila K*> menunjukkan pen-atatan jantung janin )ang reakti2+ janin masih baik dan masih boleh tinggal di dalam rahim ibu satu minggu' Kehamilan lewat waktu dapat berulang' Kemungkinan terjadin)a lebih besar pada mereka )ang sudah pernah mengalamin)a' Dengan sikap konser<ati2 resiko kematian perinatal berkisar dari "1!! J' Di /K U0 -enderung untuk bersikap akti2 setelah menentukan keadaan janin dan dengan demikian tidak menemukan kematian perinatal' (enentuan keadaan janin ialah dengan -ara berikut : %' Tes tanpa tekanan (non stress test/NST ' Maitu pemeriksaan kesehatan janin dengan menggunakan kardiotokogra2i pada umur kehamilan N 4! minggu' *ujuann)a adalah untuk menilai kesehatan janin melalui

hubungan perubahan den)ut jantung jann dengan gerakan janin )ang dirasakan oleh ibu' Reakti2+ bila : Den)ut jantung janin basal antara %!"1%5" kali permenit' Aariabilitas kurang dari 5 den)ut7menit' Ada gerakan janin+ terutama gerakan multipel dan berjumlah & gerakan atau lebih dalam pemantauan !" menit+ dengan kenaikan minimal %& dpm selama minimal %& detik' *idak reakti2+ bila : Den)ut jantung janin basal %!"1%5" kali per menit' Aariabilitas kurang dari 5 den)ut7menit' >erak janin tidak ada atau kurang dari & gerakan dalam !" menit' *idak ada akselerasi den)ut jantung janin meskipun diberikan rangsangan dari luar 9akustik atau taktil;' 6ila memperoleh hasil )ang non reakti2 maka dilanjutkan dengan tes tekanan oksitosin' !' !ji dengan oksitosin ("#$ti%in &hallenge Test/"&T;' Maitu -ara pemeriksaan janin dengan menggunakan kardiotokogra2i )ang menilai perubahan den)ut janin pada saat kontraksi rahim' 6ertujuan untuk memantau kondisi janin pada kehamilan usia lanjut sebelum janin dilahirkan+ menilai apakah janin dapat mentolelir beban persalinan normal+ dan untuk menilai 2ungsi plasenta' ,egati2+ bila : *idak terjadi deselerasi lambat atau deselerasi <ariabel )ang n)ata (ariable de%eleration ' Den)ut jantung janin normal 9%!"1%5" dpm;+ <ariabilitas 51!& dpm' 6ila hasil OC* negati2+ maka kehamilan dapat diteruskan sampai 8 hari lagi 9ke-uali pada diabetes melitus;+ selanjutn)a dilakukan OC* ulangan+ atau diartikan bahwa janin dapat mentolelir beban persalinan normal' (ositi2+ bila : 9 signi'i%ant

*erjadi deselerasi lambat )an menetap pada sebagian besar kontraksi rahim+ meskipun tidak selalu disertai dengan <ariabilitas )ang menurun dan tidak ada akselerasi pada gerakan janin' OC* positi2 menandakan adan)a insu2isiensi uteroplasenta' Kehamilan harus segera diakhiri+ ke-uali bila paru1paru belum matang' 6ila diperoleh hasil reakti2 maka nilai spesi2itas #$+$ J menunjukan bahwa kemungkinan besar janin baik' 6ila ditemukan hasil tes tekanan )ang positi2+ meskipun sensiti2itas relati2 rendah tetapi telah dibuktikan berhubungan dengan keadaan post matur' 4' )erakan janin' >erakan janin dapat ditentukan se-ara sub)ekti2 9normal rata1rata tujuh kali per !" menit; atau se-ara ob)ekti2 dengan topogra2i 9normal rata1rata %" kali per !" menit; gerakan janin dapat pula ditentukan pada pemeriksaan ultrasonogra2i' Dengan menentukan nilai bio2isik maka keadaan janin dapat dipastikan lebih baik' (enilaian air ban)akn)a air ketuban se-ara kualitati2 dengan US> 9 normal D %-m per bidang ; memberikan gambaran ban)akn)a air ketuban K bila tern)ata oligohidramnion maka kemungkinan telah terjadi kehamilan lewat waktu' 3' Amnioskopi' 6ila ditemukan air ketuban )ang jernih mungkin keadaan janin masih baik' Sebalikn)a air ketuban sedikit dan mengandung mekonium akan mengalami resiko 44J as2iksia' &' Menilai kematangan ser(iks* .enilai derajat kematangan ser<iks dengan mempergunakan skor 6ishop' Maitu dengan menilai pembukaan ser<iks+ pendataran ser<iks+ station+ konistensi ser<iks dan posisi ser<iks' Ser<iks belum matang apabila skor bishop ? 5' (ada kehamilan normal+ apabila % minggu setelah tanggal taksiran kehamilan belum ada tanda I tanda mulai persalinan+ maka sebaikn)a dilakukan pemeriksaan US> lagi' al I hal )ang dinilai pada dasarn)a sama dengan pemeriksaan pada usia kehamilan 4! I 45 minggu )aitu kesejahteraan janin 9beserta keadaan -airan ketuban;+ grading plasenta dan keadaan tali pusat'

Disini

kepentingann)a

lebih

kearah

apakah

saat

itu

sudah

diperlukan

terminasi7pengakhiran kehamilan lebih dini sebelum kehamilan memasuki masa lewat bulan 9serotinus;' .isaln)a pada keadaan skor kesejahteraan janin )ang berkurang+ <olume -airan amnion sedikit+ atau grading plasenta derajat 000' Akhir I akhir ini di RSU( Dr Kariadi terminasi sering dilakukan pada usia kehamilan 3% minggu dengan in2ormed -onsent+ hal ini dilakukan untuk menghindari out-ome janin )ang lebih jelek apabila menunggu masa lewat bulan 9N 3! minggu;' (emeriksaan US> pada usia kehamilan 3% minggu juga dapat digunakan untuk menentukan -ara persalinan )ang terbaik+ apakah masih bisa se-ara per <aginam 9persalinan normal; atau harus melalui bedah sesar+ misaln)a pada keadaan kesejahteraan janin )ang jelek 9non1reassuring 2etal status;+ air ketuban habis 9indeks -airan amnion kurang dari 4;+ dengan pertimbangan apabila dilakukan induksi persalinan akan lebih memperparah kondisi hipoksia janin )ang sudah terjadi'

P-NAN4ANAN (ada post datisme prinsipn)a harus dilakukan terminasi kehamilan' Keadaan )ang mendukung bahwa janin masih baik memungkinkan untuk mengambil keputusan : a' Kehamilan dapat dipertahankan 7 persalinan ditunda % minggu lagi+ dengan terus obser<asi gerakan janin dan pemeriksaan den)ut jantung janin 4 hari lagi 9idealn)a dilakukan juga tes tanpa tekanan 7 nonstress test;' b' *idak mempertahankan kehamilan lebih lama lagi+ langsung dilanjutkan dengan induksi persalinan+ dengan pertimbangan kondisi janin )ang -ukup baik 7 optimal' -' 0bu dirawat di Rumah sakit+ bila : E Riwa)at kehamilan )ang lalu ada kematian janin dalam rahim' E *erdapat hipertensi+ dan pre1eklamsi' E Kehamilan ini adalah anak pertama karena in2ertilitas' E (ada kehamilan lebih dari 3"13! minggu+ maka ibu dirawat di rumah sakit' d' *indakan operasi seksio sesaria dapat dipertimbangkan pada : E 0nsu2isiensi plasenta dengan keadaan ser<iks belum matang E (embukaan )ang belum lengkap+ persalinan lama dan terjadi tanda gawat janin E (ada primigra<ida tua+ kematian janin dalam kandungan+ pre1eklamsi+ hipertensi menahun+ anak berharga 9in2ertilitas; dan kesalahan letak janin'

E (ada persalinan per<aginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat merugikan ba)i : janin post matur kadang1kadang besar : dan kemungkinan disproporsi se2alo1pel<ik dan distosia janin perlu dipertimbangkan' Selain itu janin postmatur lebih peka terhadap sedati2 dan narkosa' Badi pakailah anestesi konduksi' Bangan lupa+ perawatan neonatus postmaturitas perlu dibawah pengawasan dokter anak' Apabila janin lewat waktu+ kehamilan dapat diinduksi 9dilahirkan dengan rangsangan baik mekanik maupun kimiawi; sebelum keadaan janin memburuk' asil tes tekanan )ang positi2 menunjukan penurunan 2ungsi plasenta janin+ hal ini mendorong untuk melakukan se-tio -esaria' Di /KU0 induksi partus dilakukan dengan pemasangan dengan kateter /ole) kedalam kanalis ser<ikalis dan bila setelah !3 jam belum partus spontan dilakukan in2us oksitosin dan amniotomi K -ara terakhir ini mempun)ai keberhasilan $3J partus per<aginam dan han)a 3+5J )ang mengalami as2iksia' 0nduksi oksitosin dapat dilakukan bila ser<iks telah matang dan bila perlu dilakukan amniotomi' 0nduksi persalinan tidak boleh dilakukan pada ser<iks )ang belum matang karena hasiln)a kurang baik' (rostaglandin @ dapat pula dipakai untuk mematangkan ser<iks' >awat janin relati2 -ukup ban)ak 9 %3+8J; dan terutama terjadi pada persalinan+ sehingga memerlukan pengawasan dengan kardiotokogra2i' Sebaikn)a se-tio dilakukan bila terdapat deselerasi lambat berulang+ <ariabilitas )ang abnormal 9 ?& dpm;+ pewarnaan mekonium+ dan gerakan janin )ang abnormal 9 ?& 7 !" menit;' *entu saja pela)anan obsetri 9 berat ba)i D 3""" gr+ kelainan posisi+ partus D %$ jam; perlu diperhatiakan untuk se-tio -asaria' Seksio sesarea juga dilakukan bila ada tanda as2iksia intrauterine+ makrosemia+ kelainan letak janin+ riwa)at obstetri- buruk+ induksi gagal+ in2ertilitas primer1skunder+ ibu dengan pen)akit tertentu' (ertolongan persalinan di luar rumah sakit sangat berbaha)a karena setiap saat memerlukan tindakan operasi' 6aha)an)a adalah janin dapat meninggal mendadak intrauterin+ mengalami kesulitan saat pertolongan persalinan karena bahu ba)i terlalu besar 9 persalinan distosia bahu ;' (ersalinan distosia bahu sangat berbaha)a untuk janin karena paksaan untuk melahirkan ba)in)a akan menimbulkan trauma persalinan terutama persendian lehern)a' (aksaan lagi akan dapat menimbulkan baha)a kerusakan pusat L <ital janinO )ang terletak di medulla oblongata dan dapat mengakibatkan matin)a janin' Kehamilan serotin

merupakan indikasi untuk se-tio -aesarea pada primi tua terutama jika umurn)a lebih dari 3" tahun' .alahan sering se-tio sudah dilakukan pada minggu ke 3%' (ada saat persalinan perlu diperhatikan adan)a pewarnaan mekonium untuk mengambil sikap melakukan resusitasi akti2' 6ila mekonium kental sebaikn)a langsung dilakukan intubasi dan pembilasan trakea' (engelolaan kehamilan lewat waktu dimulai dari umur kehamilan 3% minggu' A' (engelolaan Antepartum' %' 6ila sudah dipastikan umur kehamilan 3% minggu+ pengelolaan tergantung dari derajat kematangan ser<iks' a' 6ila ser<iks matang 96ishop skor N 5; : b' (ada ser<iks belum matang 96ishop skor ? 5;+ kita perlu menilai keadaan janin lebih lanjut apabila kehamilan tidak akan diakhiri' E (emeriksaan pro2il bio2isik' 6ila pro2il bio2isik "1! atau ditemukan oligohidramnion 9? ! -m pada kantong terbesar atau indeks -airan amnion ? &; atau dijumpai deselerasi <ariabel pada 9,S*;+ maka dilakukan induksi persalinan dengan pemantauan K*> kontin)u' E 6ila <olume -airan amnion normal dan ,S* tidak reakti2+ uji dengan kontraksi 9CS*; harus dilakukan' 6ila hasil CS* positi2+ janin perlu dilahirkan+ sedangkan bila CS* negati2 kehamilan dibiarkan berlangsung dan penilaian janin dilakukan lagi 4 hari kemudian' E Keadaan ser<iks 9Skor 6ishop; harus dinilai ulang setiap kunjungan pasien+ dan kehamilan harus diakhiri bila ser<iks matang' E Semua pasien harus diakhiri kehamilann)a bila telah men-apai 4"$ hari 933 minggu; tanpa melihat keadaan ser<iks' !' (asien kehamilan lewat waktu dengan komplikasi seperti diabetes melitus+ preeklamsi+ (B*+ kehamilann)a harus diakhiri tanpa memandang kematangan ser<iks' 6' (engelolaan 0ntrapartum' %' (asien tidur miring ke sebelah kiri' !' (emantauan dengan K*> kontin)u' 4' 6ila perlu+ lakukan resusitasi intrauterin'

3' (emantauan intrapartum dengan mempergunakan K*> dan kehadiran dokter spesialis anak mutlak diperlukan' &' Segera setelah lahir+ anak harus diperiksa akan kemungkinan hipoglikemi+ hipo<olemi+ hipotermi dan polisitemi' .en-egah aspirasi mekonium Apabila ditemukan -airan ketuban )ang terwarnai mekonium harus segera dilakukan resusitasi'

S-C,0O CA-SAR0A Se%tio %aesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus '
I. <eni% ,e*ni* SC a. SC klasik atau korporal 0nsisi memanjang pada segmen atas uterus' b. SC Transperitonealis +ro'unda 0nsisi pada segmen bawah rahim' (aling sering digunakan+ Ada ! ma-am+ )aitu melintang 9-ara Kerr; dan memanjang 9-ara Kronig;' c. SC ,#tra +eritnealis Rongga peritonium tidak dibuka' Dulu digunakan pada pasien dengan in2eksi intra uterine )ang berat' Barang digunakan' d. &aesaria Se%tion -$stere%tom$.dikerjakan dengan indikasi : Atonia uteri'

(la-enta a--reta' .)oma uteri' 0n2eksi intrra uterine )ang berat' II. 0ndi*a%i (la-enta pre<ia 9terutama totalis dan subtotalis;' (anggul sempit'

(ada anak hidup bila ukuran -onjugata <era ? $+& -m+ anak mati ? 5 -m' Bika antara $+& -m I %" -m dilakukan persalinan per-obaan dulu+ bila tidak berhasil maka dlakukan tindakan SC'
III. 0ndi*a%i Lainnya Letak lintang' *umor )ang menghalangi jalan lahir' (ada kehamilan setelah operasi <aginal' Keadaan1keadaan di mana s)arat per <aginam gagal dilakukan'

IV. Kontra 0ndi*a%i 0n2eksi dari isi uterus' V. Komp&i*a%i 0n2eksi peritonitis' Ruptura uteri pada kehamilan )ang berikutn)a' VI. -du*a%i 3agi 0bu Kehamilan berikutn)a sebisa mungkin selisih 4 *ahun pada kehamilan

sebelumn)a+ agar perlukaan pada dinding rahim dapat membaik sempurna'

Kehamilan dan persalinan berikutn)a harus diawasi dan berlangsung di rumah

sakit'7
Bika SC sebelumn)a atas indikasi panggul sempit maka persalinan berikutn)a

juga harus SC+ jika karena pla-enta pre<ia maka persalinan berikutn)a dapat per <aginam bila tidak dalam keadaan pla-enta pre<ia lagi'

(enggunaan obat pada saat se-tio -aesaria pada pasien ini+ )aitu :
-

(re medikasi : Ondansetron 3 mg i< Ranitidin &" mg i< 0nduksi : 6upi<a-ain % amp spinal @phedrine &" mg i<

.aintanan-e : O! /imahes % plabbote .et)l ergometrine ! mg i< Ketorola- 4" mg i<

Ondan%etron Ondansetron Cl berbentuk serbuk berwarna putih atau hampir putih )ang larut dalam air dan ,ormal Saline' 6erat .olekuln)a 45&+$5' ,ama kimian)a : 9C; !+41Dihidro1 #1metil141P9!1metilimidaFol1%1il;metilQ-arbaFol139% "1on monohidroklorida dihidrat'
/armakodinamik

.ekanisme kerja obat ini sebenarn)a belum diketahui dengan pasti' .eskipun demikian )ang saat ini sudah diketahui adalah bahwa Ondansetron bekerja sebagai antagonis selekti2 dan bersi2at kompetiti2 pada reseptor & *4+ dengan -ara menghambat akti<asi a2eren1a2eren <agal sehingga menekan terjadin)a re2leks muntah' (emberian sitostatika 9kemoterapi; dan radiasi dapat men)ebabkan pelepasan & * dalam usus halus )ang merupakan awal terjadin)a re2leks muntah karena terjadi akti<asi a2eren1a2eren <agal melalui reseptor & 3' *4' Akti<asi a2eren1a2eren <agal juga dapat men)ebabkan pelepasan & * pada daerah psotrema otak )ang terdapat di dasar <entrikel al ini merangsang terjadin)a e2ek muntah melalui mekanisme sentral' Badi e2ek ondansentron dalam pengelolaan mual muntah )ang disebabkan sitostatika 9kemoterapi; dan radioterapi bekerja sebagai antagonis reseptor & *4 pada neuron1neuron )ang terdapat pada sistem s)ara2 pusat dan sistem s)ara2 tepi'

/armakokinetik

Setelah pemberian per oral+ Ondansetron )ang diberikan dengan dosis $ mg akan diserap dengan -epat dan konsentrasi maksimum 94" ng 7 ml; dalam plasma di-apai dalam waktu %+& jam' Konsentrasi )ang sama dapat di-apai dalam %" menit dengan pemberian Ondansetron 3 mg i'<' 6ioa<alibilitas oral absolut Ondansetron sekitar 5"J' Kondisi sistemik )ang setara juga dapat di-apai melalui pemberian se-ara i'm atau i'<' Waktu paruhn)a sekitar 4 jam' Aolume distribusi dalam keadaan statis sekitar %3" L' Ondansetron )ang berikatan dengan protein plasma sekitar 8" I 85J' Ondansetron dimetabolisme sanagt baik di sistem sirkulasi+ sehingga han)a kurang dari & J saja )ang terdeteksi di urine'
0ndikasi

1 1 1

.en-egah dan mengobati mual1muntah akut pas-a bedah 9(O,A; .en-egah dan mengobati mual1muntah pas-a kemoterapi pada penderita kankeR .en-agah dan mengobati mual1muntah pas-a radioterapi pada penderita kanker Kontra 0ndikasi (asien hipersensiti2 terhadap Ondansetron

0nteraksi Obat

Karena Ondansetron dimetabolisme oleh enFim metabolik sitokrom (13&"+ perangsangan dan penghambatan terhadap enFim ini dapat mengubah klirens dan waktu paruhn)a' (ada penderita )ang sedang mendapat pengobatan dengan obat1obat )ang se-ara kuat merangsang enFim metabolisme CM(4A3 9seperti /enitoin+ KarbamaFepin dan Ri2ampisin;+ klirens Ondansetron akan meningkat se-ara signi2ikan+ sehingga konsentrasi dalam darah akan menurun' Ondansetron sebaikn)a tidak digunakan pada wanita hamil+ khususn)a pada trimester 0+ ke-uali jika terdapat resiko )ang lebih berat pada ba)i akibat penurunan berat badan ibu' Ondansetron dieksresi pada air susu ibu+ sehingga dianjurkan untuk tidak diberikan pada ibu men)usui'
@2ek Samping

Ondansetron pada umumn)a dapat ditoleransi dengan baik' Konstipasi merupakan e2ek samping )ang paling sering ditemukan 9%%J;' Kadang dapat dijumpai sakit kepala+ wajah ke merahan 92lushing;+ rasa panas atau hangat di kepala dan epigastrium )ang bersi2at sementara' (eningkatan aminotrans2erase tanpa disertai gejala1gejala+ Kadang juga dapat dijumpai peningkatan serum transaminase 9&J; dan ruam kulit 9%J;+ sedasi dan diare+ karena meningkatn)a waktu trans2er di usus besar'

(ernah dilaporkan terjadin)a reaksi hipersensiti2 sampai kejadian ana2ilaksis dan gangguan <isual sementara 9pandangan kabur;' Buga pernah dilaporkan terjadin)a gerakan1gerakan tanpa sadar+ setelah pemberian Ondansetron se-ara -epat+ tetapi kasus ini sangat jarang dan tanpa disertai gejala1gejala sisa Sediaan : tablet 3 dan $ mg injeksi 3 dan $ mg Ranitidin Suatu antagonis histamin pada reseptor kompetiti2 pada reseptor ! )ang menghambat kerja histamin se-ara ! dan mengurangi sekresi asam lambung' Kadar dalam serum

)ang diperlukan untuk menghambat &"J perangsangan sekresi asam lambung adalah 45 I #3 mg7ml' kadar tersebut bertahan selama 5 I $ jam setelah pemberian dosis &" mg 0.70A'
0ndikasi

Untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus usus dua belas jari )ang sulit diatasi+ atau sebagai pengobatan alternati2 jangka pendek pemberian oral pada pasien )ang tidak bisa diberi ranitidin oral'
Kontra I 0ndikasi : @2ek Samping

ipersensiti2

Sakit kepala+ Susunan sara2 pusat+ jarang terjadi : malaise+ pusing+ mengantuk+ insomnia+ <ertigo+ agitasi+ depresi+ halusinasi+ Kardio<askuler+ jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia+ bradikardia+ atrio(entri%ular blo%k+ premature (erti%ular beats+ >astrointestinal : konstipasi+ diare+ mual+ n)eri perut+ jarang dilaporkan : pan-reatitis+ .uskuloskeletal+ jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia' #o%i% : 0njeksi 0. : &" mg 9tanpa pengen-eran; tiap 5 I $ jam' 0njeksi 0A intermiten : %' 0ntermiten bolus : &" mg 9! ml; tiap 5 I $ jam' @n-erkan injeksi &" mg dalam larutan natrium klorida "+# J atau larutan injeksi 0A lain )ang -o-ok sampai diperoleh konsentrasi tidak lebih dari !+& mg7ml 9total <olume !" ml;' Ke-epatan injeksi tidak lebih dari 3 ml per menit 9dengan waktu & menit;' !' 0n2us intermiten : &" mg 9! ml; tiap 5 I $ jam' @n-erkan injeksi &" mg dalam larutan de#trose & J atau larutan 0A lain )ang -o-ok sampai didapat konsentrasi tidak lebih besar dari "+& mg7ml 9total <olume %"" ml;' Ke-epatan in2us tidak lebih dari & I 8 ml per menit 9dengan waktu %& I !" menit;'

4'

0n2us 0A kontin)u : %&" mg Ranitidin dien-erkan dalam !&" ml de#trose &J atau

larutan 0A lain )ang -o-ok dan diin2uskan dengan ke-epatan 5+!& mg7jam selama !3 jam' Untuk penderita sindrom Rollinger I @llison atau kondisi hipersekretori lain' Ranitidin injeksi harus dien-erkan dengan larutan de#trose &J atau larutan 0A lain )ang -o-ok sehingga sehingga diperoleh konsentrasi tidak lebih dari !+& mg7ml' ke-epatan in2us dimulai % mg7kg 667jam dan harus disesuaikan dengan keadaan penderita' 3upi=a6aine 6upi<a-aine adalah obat anestesi lokal jenis amida )ang memiliki masa kerja panjang dan mula kerja )ang pendek' Seperti haln)a anestesi lokal lainn)a+ bupi<a-aine akan men)ebabkan blokade )ang bersi2at re<ersibel pada perambatan impuls sepanjang serabut sara2+ dengan -ara men-egah pergerakan ion1ion natrium melalui membran sel+ ke dalam sel'
(enggunaan bupi<a-aine untuk anestesi spinal

(enggunaan bupi<a-aine untuk anestesi spinal pada ketinggian *horakal S1S00+ adalah !14 jam+ dan memberikan relaksasi otot derajat sedang 9moderate;' @2ek blokade motorik pada otot perut menjadian obat ini sesuai untuk digunakan pada operasi1operasi perut )ang berlangsung sekitar 3& 1 5" menit' Lama blokade motorik ini tidak melebih durasi analgesikn)a' Larutan 6upi<a-aine hiperbarik )ang digunakan pada anestesi spinal+ pada saat awal pen)ebarann)a di ruang sub1ara-hnoid+ sangat dipengaruhi oleh gra<itasi' Selain itu+ pen)ebarann)a lebih mudah ke arah -ephalad dibanding larutan isobarik+ bahkan pada posisi horisontal sekalipun' (ada larutan isobarik+ tanpa penambahan de=trose+ akan menghasilkan blok )ang lebih rendah+ tapi berdurasi lebih lama+ dibanding larutan hiperbarik'Sedangkan pada larutan hiperbarik+ oleh karena distribusi pada intrathekal lebih luas dan konsentrasi rata1ratan)a )ang lebih rendah+ maka durasi kerjan)a pun -enderung lebih pendek'
0ndikasi

Anestesi 0ntrathekal 9sub1ara-hnoid+ spinal; unutk pembedahan (embedahan di daerah perut selama 3& 1 5" menit 9termasuk operasi Caesar; (embedahan dibidang urologi dan naggota gerak bawah selama !1 4 jam
Kontra1indikasi a.

ipersensiti2 terhadap anestesi lokal jenis amida

b. (en)akit akut dan akti2 pada sistem sara2+ seperti meningitis+ poliom)elitis+

perdarahan intrakranial+ dan dem)elinating+ peningkatan tekanan intrakranial+ adan)a tumuor otak atau di daerah spinal
c. Stenosis spinal dan pen)akit akti2 9spondilitis; atau trauma 92raktur; baru pada

tulang belakang'
d. *6C tulang belakang e. 0n2eksi pada daerah pen)untikan f.

Septikemia

g. Anemia pernisiosa dengan degeerasi kombinasi sub1akut pada medulaspinalis h. >angguan pembekuan darah atau sedang mendapat terapi antikoagulan se-ara

berkesinambungan
i. j.

ipertensi tidak terkontrol S)ok kardiogenik atau hipo<olemi Anestesi 0ntra<ena 96ierTs 6lo-k; dan semua pemberian se-ara intra<ena

k. Obstetri- para-er<i-al blo-k l. Dosis a. Anestesi spinal pada orang dewasa 8+& 1 !" mg b. (en)ebaran anestesi tergantung pada beberapa 2aktor+ termasuk di dalamn)a

<olume larutan dan posisi pasien selama dan setelah pen)untikan ke rongga sub1 ara-hnoid'
c.

arus dipahami bahwa tingkat anestesi spinal )ang di-apai oleh anestesi lokal tidak dapat diperkirakan pada pasien' Oleh karena itu penggunaan obat ini han)a boleh digunakan dan diberikan oleh dokter )ang berkompeten'

d. 6upi<a-aine dapat diberikan pada penderita anak1anak'

an)a perlu dipahami

bahwa <olume -airan serebrospinal pada ba)i dan neonatus relati2 lebih tinggi dibanding orang dewasa+ sehingga membutuhkan dosis7kg )ang relati2 lebih besar untuk menghasilkan blo-k pada le<el )ang sama'
e. Dosis )ang direkomendasikan untuk anak1anak adalah sebagai berikut:

"+3 1 "+& mg7kg66+ untuk ba)i dengan 66 D & kg "+4 1 "+3 mg7kg66+ untuk anak1anak dengan 66 & 1 %& kg "+!& 1 "+4 mg7kg66+ untuk anak1anak D %& kg
f.

0njeksi spinal han)a boleh diberikan jikan ruang subara-hnoid sudah teridenti2ikasi se-ara jelas dengan ditandai keluar dan menetesn)a -airan serebrospinal )ang jernih+ atau terdeteksi oleh aspirasi -airan serebrospinal

g. Larutan harus segera digunakan setelah ampul terbuka dan sisan)a harus dibuang @2ek Samping a. (ada umumn)a+ hampir semua e2ek samping )ang terjadi pada anestesi spinal+

berhubungan dengan e2ek blokade pada sara2 itu sendiri+ bukan karena e2ek obatn)a+ antara lain: hipotensi+ bradikardi+ sakit kepala setelah punksi dural
b. *otal blok spinal )ang akan men)ebabkan terjadin)a depresi kardio<askuler+ )ang

disebabkan blok pada sistem sara2 simpatetis )ang luas+ dengan akibat hipotensi+ bradikardi+ bahkan henti jantungK dan depresi pernapasan )ang disebabkan blokade otot1otot pernapasan+ termasuk otot dia2ragma'
c. Cedera neurologis+ meskipun sangat jarang+ seperti parastesi+ anestesi+ kelemahan

motorik+ hilangn)a

kontrol sphin-ter'meskipun

bersi2at

re<ersibel+

tetapi

dilaporkan juga adan)a gangguan )ang bersi2at permanen'


d. Reaksi alergi+ meskipun jarang+ )ang berupa dermatitis alergikan+ bron-hospasme

dan ana2ilaksis'
e. *oksisitas sistemik akut+ seperti mengantuk 9drowsiness;+ gelisah+ e=-itement+

gugup+ pandangan kabur+ mual+ muntah+ kekakuan otot+ sampai kejang hingga hilangn)a kesadaran dan henti jantung' al ini biasan)a akibat terjadin)a pen)untikan ke intra<askuler se-ara tidak sengaja+ )ang ditandai rasa tebal di lidah+ light headedness+ diFFiness+ dan tremor )ang diikuti dengan kejang dan gangguan kardio<askuler'
0nteraksi Obat

6upi<a-aine harus digunakan se-ara hati1hati bila diberikan pada penderita )ang menerima obat1obat aritmia dengan akti<itas anestesi lokal+ karena e2ek toksikn)a dapat bersi2at aditi2' *oksisitasn)a meningkat bila diberikan bersama propanolol
O<erdosis

.eskipun jarang men)ebabkan toksisitas sistemik pada pemberian sesuai aturan pada umumn)a+ tetapi dengan pemberian )ang dilakukan bersamaan dengan obat anestesi lokal lainn)a dapat men)ebabkan terjadin)a o<er dosis dan e2ek toksisitas sistemik dengan gejala seperti di atas'
(enanganan O<er dosis

(enanganan o<er dosis+ meliputi pemberian <entilasi )ang adekuat+ mengatasi kejang dengan diaFepam atau Sodium thiopentone' Bika kejang belum teratasi dengan obat1obat diatas+ dapat diberikan obat1obat pelumpuh otot )ang harus disertai pemasangan dan penggunaan alat bantu napas 9respirator;

6ila terjadi 2ibrilasi <entrikel atau henti jantung+ lakukan resusitasi kardio<askuler se-ara e2ekti2 dan berkesinambungan dalam jangka waktu )ang panjang+ jika perlu' -p$edrine @2edrin adalah alkaloid )ang terdapat dalam tumbuhan )ang disebut e2edra atau ma1 huang' .a1huang mengandung ban)ak alkaloid mirip e2edrin )ang kemudian dapat diolah menjadi e2edrin' 6ahan herbal )ang mengandung e2edrin telah digunakan di Cina selama !""" tahun+ dan sejak puluhan tahun merupakan komponen obat herbal Cina untuk berbagai klaim misaln)a obat pelangsing+ obat pen)egar atau pelega napas' @2edrin mulai diperkenalkan di dunia kedokteran modern pada tahun %#!3 sebagai obat simpatomimetik pertama )ang dapat dikonsumsi se-ara oral' Karena e2edrin adalah suatu non1katekolamin maka e2edrin memiliki bioa<ailabilitas )ang tinggi dan se-ara relati<e memiliki durasi kerja )ang lama selama berjam1jam' @2edrin belum se-ara luas diteliti pada manusia+ meskipun sejarah penggunaan)a telah lama' Kemampuann)a untuk mengakti<asi reseptor U mungkin berman2aan pada pengobatan awal asma' Karena e2ekn)a )ang men-apai susunan sara2 pusat maka e2edrin termasuk suatu perangsang SS( ringan' (seudoe2edrin )ang merupakan satu dari empat turunan e2edrin+ telah tersedia se-ara luas sebagai -ampuran dalam obat1obat dekongestan' .eskipun demikian penggunaan e2edrin sebagai bahan baku metham2etamin me)ebabkan penjualann)a telah dibatasi' +ima$e% @S adalah larutan koloid pengganti <olume )ang tidak mengandung hemoprotein' dipe-ah se-ara terus 1 menerus oleh amilase serum dan dieliminasi terutama melalui ginjal'

@S

0ndikasi
-

*erapi hipo<olemia S)ok karena pendarahan 9s)ok hemoragik; misaln)a pada tindakan bedah+ trauma+ luka bakar 0n2eksi 9s)ok septik; an)a untuk in2us intra<ena' Bika tidak diresepkan+ sesuai dengan kehilangan darah

Dosis dan -ara pemberian dan hematokrit sampai kira I kira !" ml7kg667hari dapat digantikan dengan %+! gram @S7kg667hari atau setara dengan %&"" ml /0.A @S !"" pada pasien dengan 66 8& kg' Ke-epatan in2us : C "+!& ml 7 kg 66 7 menit pada orang dewasa atau %!+& I !& ml7 menit+ atau %""" ml dalam 3" I $" menit' Dosis maksimal : 44ml7kg667hari

Kontra indikasi Dikontraindikasikan pada keadaan hiperhidrasi 9atau keadaan lain kera-unan air;+ alergi terhadap kanji+ hiper<olemia+ gangguan koagulasi+ gangguan jantung berat+ gangguan ginjal+ hemodialisis jangka panjang' Selama kehamilan+ man2aat dan risiko hemodilusi harus dipertimbangkan dan hindari penggunaan dosis tertinggi karena masih belum ban)ak penelitian pada ibu hamil'

(eringatan
-

Kadar hematokrit tidak boleh kurang dari !"' (ada s)ok septik dan s)ok karena luka bakar+ ke-epatan in2us lebih lambat ati1hati jika terapat risiko edema paru dan7atau gagal jantung kongesti2 ati1hati sebelum memberikan @S 5J pada pasien dengan riwa)at pen)akit hati dan pasien dengan gangguan 2ungsi ginjal Dosis )ang terlalu tinggi dan pemberian )ang terlalu -epat dapat men)ebabkan o<erloading sirkulasi Diperlukan pemeriksaan rutin terhadap keseimbangan -airan dan elektrolit (ada kasus de2isiensi 2ibrinogen berat+ pengganti <olume koloid diberikan pada kasus gawat darurat )ang mengan-am n)awa pasien ati1hati terhadap diatesis hemoragik @S !"" mengandung ion Ca ::' (enambahan 2os2at anorganik+ hidrogen han)a

0nteraksi Obat /0.A karbonat atau oksalat dapat men)ebabkan endapan'

@2ek samping Reaksi intoleransi dapat terjadi setelah pemberian kanji hidroksietil' Karena itu pasien harus dimonitor selama pemberian in2us+ terutama pada &"" ml pertama' Dapat terjadi peningkatan amilase di serum darah' Reaksi alergi 9ana2ilaktik maupun ana2ilaktoid; selama in2us dapat terjadi

/ety& ergometrine
.ekanisme 7-ara kerja :

%' .empengaruhi otot uterus berkontraksi terus1menerus sehingga memperpendek kala 000' !' .enstimulssi otot1otot polos terutama dari pembuluih darah peri2er dan rahim' 4' (embuluh darah mengalami <asokonstriksi sehingga tekanan darah naik dan terjadi e2ek oksitosuk pada kandungan mature'

0ndikasi : Sebagai stimultan uterus pada perdarahan paska persalinan atau paska abortus' @2ek samping :

%' Kontraksi uterus !' Kontraksi dapat terjadi begitu kuat sehingga resiko retensio plasenta akan meningkat' Keadaan ini disebabkan oleh kontraksi segmen bawah uterus )ang terjadi berurutan sehingga perlepasan plasenta terhalang' 4' Diare dan muntah 3' Kerja metergin men)erupai kerja dopamine )ang kerap kali menimbulkan mual dan muntah pada !"14" J ibu melahirkan' &' (engliatan kabur+ sakit kepala+ kejang+ diare+ kulit dingin+ nadi lemah dan -epat+ bingung+ koma+ meninggal'

Kontra indikasi : %' (ersalinan kala0 dan 00 !' ipersensiti2 4' (en)akit <as-ular 3' (en)akit jantubn parah &' /ungsi paru menurun 5' /ungsi hati dan ginjal menurun 8' ipertensi )ang parah $' eklampsi

Cara pakai dan dosis : %' Oral mulai kerja setelah sepuluh menit !' 0njeksi intra<ena mulai kerja 3" detik 4' 0. mulai kerja 81$ menit' sedikit' al ini lebih menguntungkan karena e2ek samping lebih

Dosis :

%' Oral "+!1"+3 mg + !13 kali sehari selama ! hari !' 0A 7 0. "+! mg + 0. boleh diulang ! 4' 3 jam bila perdarahan hebat' O>yto6in
0ndikasi

0nduksi atau stimulasi persalinan+ abortus inkomplit atau abortus ang tak dapat dihindarkan+ mengatasi perdarahan pas-a persalinan

Dosis -

0nduksi atau stimulasi persalinan : %ml 9%"U0;7%"""mi melalui in2us i'<' Ke-epatan awal in2us : %1 3 milliunit7menit+ bertahap dinaikkan % I ! milli unit7menit dengan inter<al D!" menit' Abortus inkomplit atau abortus )ang tak terhindarkan : %" U07&"" ml in2us dengan ke-epatan !" I 3" tetes7menit .engatasi perdarahan uterus pas-a persalinan : %" I 3" Ul i'm' setelah plasenta lahir

Kontra 0ndikasi

Disproporsi -ephalopel<i-+ kelainan letak janin sehingga tak dapat lahir spontan tanpa kon<ersi sebelum persalinan+ kegawatan obstetri- dimana pertimbangan keuntungan bagi anak I ibu lebih baik melalui operasi+ distress janin+ penggunaan jangka lama uterin inertia atau toksemia berat+ hipertonik uterus+ keadaan I keadaan dimana terdapat kontraindikasi persalinan per<aginam'
(erhatian

(rematuritas+ disproporsi -ephalopel<i- )ang meragukan+ riwa)at bedah ma)or pada uterus atau ser<iks termasuk se-tion -aesaria sebelumn)a+ distensi uterus berlebihan+ grande multipara+ keganasan ser<iks in<asi<e+ kemungkinan intoksikasi air terutama pemberian melalui in2us'
@2ek samping

Reaksi ana2ilaktik+ perdarahan pas-a melahirkan+ aritmia jantung+ a2ibrinogen 2atal+ mual+ muntah+ kontraksi <entrikel premature+ hematoma panggul+ intoksikasi air+ kontraksi tetanik+ rupture uterus'
0nteraksi obat

Aasokonstriktor simpatomimetik+ anestesi -)-lopropan Ketoro&a6 Ketorola- adalah obat anti in2lamasi nonsteroid 9,SA0D;' 0ndikasi penggunaan ketorola- adalah untuk in2lamasi akut dalam jangka waktu penggunaan maksimal selama & hari' Ketorola- selain digunakan sebagai anti in2lamasi juga memiliki e2ek anelgesik )ang bisa digunakan sebagai pengganti mor2in pada keadaan pas-a operasi ringan dan sedang'
/armakodinamik

@2ekn)a menghambat biosintesis prostaglandin' Kerjan)a menghambat enFim siklooksogenase 9prostaglandin sintetase;' Selain menghambat sintese prostaglandin+ juga menghambat tromboksan A!' ketorola- tromethamine memberikan e2ek anti in2lamasi dengan menghambat pelekatan granulosit pada pembuluh darah )ang rusak+ menstabilkan membrane lisosom dan menghambat migrasi leukosit polimor2onuklear dan makro2ag ke tempat peradangan'
/armakokinetik

Ketorola- tromethamine ##J diikat oleh protein' Sebagian besar ketorolatromethamine dimetabolisme di hati' .etabolismen)a adalah hidroksilate+ dan )ang tidak dimetabolisme 9un-hanged drug; diekresikan melalui urin'
Dosis

Ketorola- tromethamine tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi' (emberian injeksi lebih dianjurkan' (emberian Ketorola- tromethamine han)a diberikan apabila ada indikasi sebagai kelanjutan dari terapi Ketorola- tromethamine dengan injeksi' *erapi Ketorolatromethamine baik se-ara injeksi ketorola- ataupun tablet han)a diberikan selama & hari untuk men-egah ul-erasi pepti- dan n)eri abdomen' @2ek analgesi- Ketorolatromethamine selama 315 jam setelah injeksi' Untuk injeksi intramus-ular :
-

pasien dengan umur ?5& tahun diberikan dosis 5" mg Ketorolatromethamine7dosis' (asien dengan umur D5& tahun dan mempun)ai riwa)at gagal ginjal atau berat badann)a kurang dari &" kg+ diberikan dosis 4" mg7dosis' Untuk injeksi intra<ena : pasien dengan umur ?5& tahun diberikan dosis 4" mg Ketorolatromethamine7dosis' (asien dengan umur D5& tahun dan mempun)ai riwa)at gagal ginjal atau berat badann)a kurang dari &" kg+ diberikan dosis %& mg7dosis'

(emberian ketorola- tromethamine baik se-ara injeksi maupun oral maksimal : pasien dengan umur ?5& tahun diberikan dosis %!" mg7hari' 6ila diberikan dengan injeksi intra<ena+ maka diberikan setiap 5 jam sekali' (asien dengan umur D5& tahun maksimal 5" mg7hari'
@2ek Samping

Selain mempun)ai e2ek )ang menguntungkan+ Ketorola- tromethamine juga mempun)ai e2ek samping+ diantaran)a :

a' @2ek pada gastrointestinal Ketorola- tromethamine dapat men)ebabkan ul-erasi pepti-+ perdarahan dan perlubangan lambung' Sehingga Ketorola- tromethamine dilarang untuk pasien )ang sedang atau mempun)ai riwa)at perdarahan lambung dan ul-erasi pepti-' b'@2ek pada ginjal Ketorola- tromethamine men)ebabkan gangguan atau kegagalan depresi <olume pada ginjal+ sehingga dilarang diberikan pada pasien dengan riwa)at gagal ginjal' -' Resiko perdarahan Ketorola- tromethamine menghambat 2ungsi trombosit+ sehingga terjadi gangguan hemostasis )ang mengakibatkan risiko perdarahan dan gangguan hemostasis' d'Reaksi hipersensiti<itas Dalam pemberian Ketorola- tromethamine bias terjadi reaksi h)persensiti<itas dari han)a sekedar spasme bronkus hingga sho-k ana2ilaktik+ sehigga dalam pemberian Ketorola- tromethamine harus diberikan dosis awal )ang rendah'
Kontra 0ndikasi

ketorola- tromethamine dikontra indikasikan untuk pasien dengan riwa)at gagal ginjal+ riwa)at atau sedang menderita ul-erasi pepti-+ angka trombosit )ang rendah' Untuk menghindari terjadin)a perdarahan lambung+ maka pemberian ketorola- tromethamine han)a selama & hari saja #A+,AR PUS,AKA 6agian Obsetri dan (atologi /akultas Kedokteran Uni<ersitas (djajaran bandung' "bsetri patologi+ /K U,(AD+ 6andung+ hal %$1%#' (rawirohardjo Sarwono' Ilmu Kebidanan* @disi 4 Ma)asan 6ina (ustaka' Bakarta+ !""!+ hal 4%814!"' (edoman Diagnosis dan *erapi Obsetri dan >inekologi RS'Dr' Obsetri dan >inekologi /K U,(AD+ 6andung+ !""&' http:77id'answers')ahoo'-om7Vuestion7inde=WVidG!""$"&%&%8&33"AA0Fnt3 http:77drn)ol'wordpress'-om7 asan Sadikin+ 6agian

http:77ujiakbid'wordpress'-om7!""$7"57%&7kehamilan1ektopik7

Anda mungkin juga menyukai