Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 3:

1. Chairunita Zahra
2. Cindy
3. Daifi Sukmasari
4. Dea Maudyastika
5. Dede Reza Selfira
Gastroenteritis atau lebih dikenal dengan diare adalah
keadaan ketika frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada
bayi, dan lebih 3 kali pada anak, dengan konsistensi encer,
dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan
darah atau lendir saja (suraatmaja, 2005)

Peradangan yang terjadi pada lambung dan usus


memunculkan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah
(sauden dkk., 1996)
1. Diare cair akut: Keluar tinja encer dan mungkin ada
darah didalamnya kondisi ini umumnya berakhir
kurang dari 14 hari.
2. Disentri: Diare dengan adanya darah dalam feses,
frekuensi BAB sering dan kuantitas feses sedikit.
3. Diare persisten: Diare yang berakhir dalam 14 hari
atau lebih, dan dimulai dari diare akut atau disentri.
Faktor-faktor penyebab gastroenteritis antara lain:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi virus
b. Infeksi bakteri
2. Faktor non-infeksi: Penyebab non-infeksi pada bayi dan
anak yang menderita gastroenteritis paling sering
adalah intoleransi laktosa.
3. Faktor makanan: Makanan basi, atau alergi terhadap
makanan tertentu
4. Faktor psikologis: Rasa takut dan cemas yang tidak
tertalangi dapat menjadi penyebab psikologis akan
gangguan gastroenteritis
Penyebab gastroenteritis akut adalah mauknya virus
(rotra virus, adeno virus, enteris, virus nowalk), bakteri atau
toksin (compylowbacter, salmoella, escherihia coli, yerisinia,
dan lainnya), parasit (biardia lambia, cryptosporidium).
Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi
pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau cytotoksin
dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus
pada gastroenteritis akut.
Gastroenteristis atau diare dapat menimbulkan
gangguan lain misalnya kehilangan air dan elektrolit
(dehidrasi). Kondisi ini dapat mengganggu
keseimbangan asam basa (asidosis metabolik dan
hipokalemian), gangguan gizi (intake kurang, ouput
berlebih), hipoglikemia, dan gangguan sirkulasi darah.
• Mulut
permulaan saluran pencernaan. Pencernaan mulut dibantu oleh
ptyalin, yaitu enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar saliva untuk
membasahi proses metabolism makanan.
• Faring
merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (esophagus) yang panjangnya 12 cm. Di dalam
langkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumulan kelenjar
limfe yang mengandung limfosit danmmerupakan pertahanan
terhadap infeksi
• Esophagus
merupakansaluran yang menghubungkan tekak dengan lambung
dan panjangnya ± 25 cm, dimulai dari faring sampai pintu masuk
karadiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam keluar,
lapisan selaput lender (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot
memanjang longitudinal.

• Lambung (Gaster)
merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang,
terutama di daerah epigaster. Bagian atas fundus
uteriberhubungan dengan esophagus melalui orifisium pilorik.
Organ ini terletak di bawah diafragma, di depan pancreas dan
limfa, serta menempel di sebelah kiri fundus uteri. Pencernaan di
dalam lambung dibantu oleh pepsinogen untuk mencerpa protein,
lemak, dan asam garam
• Usus Besar (intestinum Mayor)
Organ pencernaan ini terdiri atas kolon asenden, transversum,
desenden, sigmoid, serta rectum. Peritaltik di bagian ini sangat
kuat dan mendorong feses cair dalam usus asenden dan
transversum, kemudian air diserap ke usus desenden.

• Rektum
Organ ini terletak di bawah kolon sigmoideum yang
menghubungkan intestinum mayor dengan anus. Posisinya berada
di dalam rongga pelvis di depan os sacrum dan os koksigis.
Rectum terdiri dari dua bagian, yaitu rectum propia dan rectum
analis rekti.
1. Gastroenteritis akibat bakteri salmonella menimbulkan gejala:
• Naiknya suhu tubuh
• Konsistensi tinja cair/encer dan berbau tidak enak , kadang-
kadang mengandung lendir dan darah
• Stadium prodromal berlangsung selama 2-4 hari dengan
gejala sakit kepala ,nyeri dan perut kembung.

2. Gastroenteritis akibat bakteri Escherichia coli menimbulkan


gejala :
• Lemah
• Berat badan turun drastis
• Mulas menetap pada pasien bayi
3. Gastroenteritis choleform menimbulkan gejala :
• Rasa mulas singkat dapat terjadi sewaktu-waktu
• Konsistensi tinja encer,dan mungkin berubah menjadi cairan
putih keru tidak berbau
• Mual dan kejang pada otot kaki

4. Gastroenteritis disentrum menimbulkan gejala :


• Gejala yang timbul adalah toksik diare
• Tinja mengandung darah dan lendir ( sindrom disentri)
• Jarang mengakibatkan dehidrasi
• Febris,perut kembung,anoreksia,mual dan muntah muncul setiap
empat hari
1. Nyeri perut (abdominal 8. Regurgitasi ( keluar
discomfort) cairan dari lambung
2. Rasa perih di uluh hati secara tiba-tiba )
3. Mual , kadang-kadang 9. Diare
sampai muntah 10. Membrane mukosa mulut
4. Nafsu makan berkurang dan bibir kering
5. Rasa lekas kenyang 11. Demam
6. Perut kembung 12. Lemah
7. Rasa panas di dada dan 13. Fontanel cekung
perut
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik
3. Kejang
4. Bakterimia
5. Mal nutrisi
6. Hipoglikemia
7. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus
Pemeriksaan laboratorium yang meliputi :

1. Pemeriksaan tinja
2. Pemeriksaan darah
3. instubasi duodenum (duodenal intubation)
1. pemberian cairan untuk mengganti cairan yang
hilang
2. diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus
pada penderita dengan tujuan menyembuhan dan
menjaga kesehatan
3. monitor dan koreksi input dan output elektrolit
4. Obat-obatan
Pengkajian
meliputi :
a. Identitas pasien
b. Riwayat keperawatan
c. Riwayat kesehatan masa lalu
d. Riwayat psikososial keluarga
e. Kebutuhan dasar
f. Keadaan Umum
g. Pemeriksaan sistematik
h. Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang
i. Pemeriksaan penunjang
Diagnosis Keperawatan

a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.
b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual dan muntah.
c. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi,
frekwensi BAB yang berlebihan.
d. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi
abdomen.
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
informasi tentang penyakit, prognosis dan pengobatan.
a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.

1. Tujuan: defisit cairan dan elektrolit teratasi


2. Kriteria Hasil:
• Tanda-tanda dehidrasi tidak ada.
• Mukosa mulut.
• Bibir lembab.
• Cairan seimbang.
3. Intervensi:
• Observasi tanda-tanda vital.
• Observasi tanda-tanda dehidrasi.
• Ukur input dan output cairan (balans cairan)
b. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual dan muntah.

1. Tujuan: gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi teratasi


2. Kriteria hasil:
• Intake nutrisi pasien meningkat
• Diet habis 1 porsi yang disediakan
• Mual dan muntah tidak ada.
3. Intervensi:
• Kaji pola nutrisi pasien dan perubahan yang terjadi.
• Timbang berat badan pasien.
• Kaji faktor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi.
a. Defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan output cairan yang berlebihan.
b. Mengobservasi tanda-tanda vital
c. Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi.
d. Mengukur infut dan output cairan (balans cairan).
e. Memberikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan minum
yang banyak kurang lebih 2000-2500 cc per hari.
f. Mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
cairan pemeriksaan lab elektrolit.
a. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai
kebutuhan.
b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.
c. Integritas kulit kembali normal.
d. Rasa nyaman terpenuhi.
e. Pengetahuan meningkat.
f. Cemas pada pasien teratasi

Anda mungkin juga menyukai

  • Konsep Dasar Icu Akper
    Konsep Dasar Icu Akper
    Dokumen36 halaman
    Konsep Dasar Icu Akper
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Ihiw
    Ihiw
    Dokumen12 halaman
    Ihiw
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Askeplah2 Gila
    Askeplah2 Gila
    Dokumen47 halaman
    Askeplah2 Gila
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • KONSEP KEP JIWA 14 Sept 2013-1
    KONSEP KEP JIWA 14 Sept 2013-1
    Dokumen31 halaman
    KONSEP KEP JIWA 14 Sept 2013-1
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Gga & GGK
    Gga & GGK
    Dokumen33 halaman
    Gga & GGK
    Alifa Ramadanti
    Belum ada peringkat
  • SAP Pneumonia Manda
    SAP Pneumonia Manda
    Dokumen7 halaman
    SAP Pneumonia Manda
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • TIMBANG
    TIMBANG
    Dokumen13 halaman
    TIMBANG
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Kel 2 Konsep Manu
    Kel 2 Konsep Manu
    Dokumen17 halaman
    Kel 2 Konsep Manu
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • RIWAYAT KESEHATAN
    RIWAYAT KESEHATAN
    Dokumen44 halaman
    RIWAYAT KESEHATAN
    Chairunnita Zahra
    100% (1)
  • Blablaaa
    Blablaaa
    Dokumen15 halaman
    Blablaaa
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Tulang
    Tulang
    Dokumen3 halaman
    Tulang
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Diet Diabetes Melitus
    Diet Diabetes Melitus
    Dokumen16 halaman
    Diet Diabetes Melitus
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • SAP Pneumonia Manda
    SAP Pneumonia Manda
    Dokumen7 halaman
    SAP Pneumonia Manda
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • TEORI PEPLAU
    TEORI PEPLAU
    Dokumen13 halaman
    TEORI PEPLAU
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Ca Mamae
    Ca Mamae
    Dokumen28 halaman
    Ca Mamae
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Ihiw
    Ihiw
    Dokumen12 halaman
    Ihiw
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan-1
    Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan-1
    Dokumen26 halaman
    Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan-1
    Chairunnita Zahra
    67% (3)
  • Aneurisma
    Aneurisma
    Dokumen13 halaman
    Aneurisma
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Pbak Di Masyarakat
    Pbak Di Masyarakat
    Dokumen21 halaman
    Pbak Di Masyarakat
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • RIWAYAT KESEHATAN
    RIWAYAT KESEHATAN
    Dokumen44 halaman
    RIWAYAT KESEHATAN
    Chairunnita Zahra
    100% (1)
  • .
    .
    Dokumen20 halaman
    .
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Pbak Di Masyarakat
    Pbak Di Masyarakat
    Dokumen21 halaman
    Pbak Di Masyarakat
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Pbak Di Masyarakat
    Pbak Di Masyarakat
    Dokumen21 halaman
    Pbak Di Masyarakat
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • SAP Pneumonia
    SAP Pneumonia
    Dokumen7 halaman
    SAP Pneumonia
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Manda 2
    Manda 2
    Dokumen6 halaman
    Manda 2
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • TEORI PEPLAU
    TEORI PEPLAU
    Dokumen13 halaman
    TEORI PEPLAU
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Ihiw
    Ihiw
    Dokumen12 halaman
    Ihiw
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Pbak Di Masyarakat
    Pbak Di Masyarakat
    Dokumen21 halaman
    Pbak Di Masyarakat
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat
  • Humas
    Humas
    Dokumen2 halaman
    Humas
    Chairunnita Zahra
    Belum ada peringkat