Presipirin
Antibodi yang memiliki sifat presipiriki akan bekerja dengan
melakukan pengendapan zat-zat asing seperti bakteri, virus, dan
lain-lain.
Lisin
Antibodi yang mempunyai sidat lisin akan bekerja dengan
melakukan penghancuran zat-zat asing yang masuk.
Opsonin
Sifat opsonin ini ada pada antibodi mempunyai makna bahwa
antibodi itu dapat merangsang serangan leukosif atas antigen yang
masuk.
Aglutinin
Aglutinin merupakan sifat antibodi yang bekerja dengan
meluruhkan antigen, aglutinogen, dan zat-zat asing lain.
5 Kelas Imunoglobulin
IgG
- Jumlahnya paling banyak (80%) dan akan
lebih besar pada kontak ke 2, 3, dan
seterusnya
- dapat menembus plasenta dan memberikan
imunitas pada bayi.
-pelindung terhadap mikroorganisme dan
toksin
-dapat mengaktivasi komplemen
-dapat meningkatkan efektivitas sel fagositik
5 Kelas Imunoglobulin
IgA
- Berjumlah 15%
- ditemukan pada zat sekresi seperti
keringat, ludah, air mata, ASI, dan
sekresi usus
- berfungsi untuk melawan
mikroorganisme yang masuk ke dalam
tubuh.
5 Kelas Imunoglobulin
IgM
-antibodi yang pertama kali tiba di
lokasi infeksi, menetap di pembuluh
darah dan tidak masuk ke jaringan.
- berumur pendek
- berfungsi untuk mengaktivitasi
komplemen dan memperbanyak
fagositosis
5 Kelas Imunoglobulin
IgD
-fungsi memicu respons imunitas
dan banyak ditemukan di limfosit
B.
- berjumlah sedikit pada limpa
dan serum darah
5 Kelas Imunoglobulin
IgE
-terikat pada reseptor sel mast dan
basofil
- menyebabkan pelepasan histamin
dan mediator kimia lainnya
- banyak ditemukan dalam darah
dengan konsentrasi rendah dan
kadarnya meningkat ketika bereaksi
terhadap alergi
Interaksi Antigen dan
Antibodi
1. Fiksasi Komplemen
Dalam fiksasi komplemen terjadi aktivasi
sistem komplemen oleh kompleks antigen-
antibodi. Komplemen memiliki 20 protein
serum yang berbeda. Ketika infeksi,
protein serum pertama teraktivasi dan
mengaktifkan protein serum selanjutnya
secara jalur berantai (efek domino). Hasil
reaksi komplemen tersebut akan
melisiskan sel-sel patogen dan virus.
Fiksasi komplemen menghasilkan 2 jenis
efek yang disebut dengan sitolisis dan
inflamasi
Efek Fiksasi Komplemen
Stitolisis
Sel lisis
Efek Fiksasi Komplemen
Inflamasi
Produk komplemen berkontribusi dalam
inflamasi akut melalui sel mast, basofil dan
trombosit
Interaksi Antigen dan
Antibodi
2. Netralisasi
Menyebabkan antibodi menutup
sisi penghubung determinan
antigen, sehingga antigen tidak
berbahaya dan akhirnya dapat
dicerna oleh sel fagosit
Interaksi Antigen dan
Antibodi
3. Aglutinasi (penggumpalan)
Kondisi ketika satu antibodi memiliki
minimal 2 pengikatan. Semua sisi
pengikatan tersebut berikatan dengan
antigen berupa materi partikel seperti sel
darah merah atau bakteri. Oleh karena itu,
kompleks besar dengan mudah difagosit
oleh makrofag menyebabkan antibodi
menutup sisi penghubung determinan
antigen, sehingga antigen tidak berbahaya
dan akhirnya dapat dicerna oleh sel
fagosit
Interaksi Antigen dan
Antibodi
4. Presipitasi (pengendapan)
Pengikatan silang molekul-
molekul antigen yang terlarut
dalam cairan tubuh. Setelah
terendapkan, antigen
dikeluarkan dan dibuang
melalui fagositosis
Bersambung ……….