Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Keperawatan

“KONSEP TERIORITIS PENJAMINAN MUTU ASUHAN


KEPERAWATAN, KONSEP TERIORITIS PRAKTEK
KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI”

Kelompok 4
ERU DWI PUTRA
DERA RAHMI GUSTI FAUZIAH
LARAS SUKMA HAWALI
RAISATUL MAHMUDAH
RISKA OKTAVIANI
ZAKIATU ANISA
Konsep Teoritis Penjaminan Mutu
Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan
pemenuhan standar mutu pengelolaan secara
konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen,
produsen, dan pihak lain yang berkepentingan
memperoleh kepuasan.
Khusus Pelayanan Kesehatan Penjaminan mutu
pelayanan kesehatan adalah proses penetapan dan
pemenuhan standar mutu pengelolaan pelayanan
kesehatan secara konsisten dan berkelanjutan,
sehingga stakeholders memperoleh kepuasan
Peran Komite Keperawatan dalam Pengawasan
Mutu
Melakukan kajian berbagai aspek
Memfasilitasi pertumbuhan dan keperawatan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
perkembangan profesi
Menjamin diterapkannya standar
keperawatan melalui kegitan
praktik, asuhan dan prosedur
terorganisasi. keperawatan.
Mempertahankan pelayanan Membangun dan membina hubungan
keperawatan berkualitas dan kerja tim di dalam rumah sakit.
aman bagi pasien.  Merancang, mengimplementasikan
Menjamin tersedianya perawat serta memantau dan menilai ide – ide
baru.
yang kompeten, etis sesuai
Mengkomunikasikan, mendidik,
dengan kewenangannya.
negosiasi dan merekomendasikan
Menyelesaikan masalah hasil kinerja perawat untuk
keperawatan yang terkait dengan pengembangan karir.
disiplin, etik dan moral perawat.
Kualitas Pelayanan (TQM)
Seiring dengan
Total Quality perkembangan ilmu
Management adalah pengetahuan, lahirlah suatu
kualitas menjadi hal inovasi yang dikenal dengan
utama yang menjadi titik TQM merupakan suatu
pendekatan dalam
fokus setiap perusahaan. menjalankan usaha yang
Berbagai hal dilakukan mencoba untuk
untuk meningkatkan memaksimumkan daya saing
kualitas yang diterapkan organisasi melalui perbaikan
pada produk, pelayanan terus-menerus atas produk,
jasa, manusia, proses, dan
dan manajemen
lingkungannya
perusahaan.
Dalam kualitas pelayanan yang baik, terdapat
beberapa jenis kriteria pelayanan :
Ketepatan waktu pelayanan, termasuk didalamnya waktu untuk
menunggu selama transaksi maupun proses pembayaran. 
Akurasi pelayanan, yaitu meminimalkan kesalahan dalam
pelayanan maupun transaksi. 
Sopan santun dan keramahan ketika memberikan pelayanan. 
Kemudahan mendapatkan pelayanan, yaitu seperti tersedianya
sumber daya manusia untuk membantu melayani konsumen,
serta fasilitas pendukung seperti komputer untuk mencari
ketersediaan suatu produk. 
Kenyaman konsumen, yaitu seperti lokasi, tempat parkir, ruang
tunggu yang nyaman, aspek kebersihan, ketersediaan
informasi, dan lain sebagainya
Dimensi Kualitas Pelayanan
1) Tangibles
2) Reliability
3) Responsiveness
4) Assurance
5) Empati
Prinsip - Prinsip TQM
Ada empat prinsip utama dalam TQM, yaitu :
1. Kepuasan PelangganDalam Total Quality
Management
2. Respek terhadap setiap orang.
3. Manajemen berdasarkan fakta
4. Perbaikan yang berkesinambungan
Metode Total Quality Management
1. Metode W. Edwards Deming
2. Metode Joseph M. Juran
3. Metode Philip B. Crosby
Penilaian Kinerja Perawat
kegiatan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Oleh
karena itu, penilaian kinerja harus berpedoman pada
ukuran–ukuran yang telah disepakati bersama dalam
standar kerja
manfaat dari penilaian kerja yaitu:
 Membantu rumah sakit untuk dapat
 memberikan kesempatan pada mereka
menyusun program pengembangan dan
untuk memenuhi kebutuhan pelatihan staf yang lebih tepat guna,
aktualisasi diri dalam kerangka sehingga rumah sakit akan mempunyai
pencapaian tujuan pelayanan di rumah tenaga yang cakap dan trampil untuk
sakit. pengembangan pelayanan keperawatan
 Peningkatan yang terjadi pada prestasi dimasa depan.
 Menyediakan alat dan sarana untuk
staf secara perorangan pada gilirannya
membandingkan prestasi kerja dengan
akan mempengaruhi atau mendorong
meningkatkan gajinya atau sistem imbalan
sumber daya manusia secara yang baik.
keseluruhannya.  Memberikan kesempatan kepada pegawai
 Merangsang minat dalam atau staf untuk mengeluarkan perasaannya
pengembangan pribadi dengan tujuan tentang pekerjaannya atau hal lain yang ada
meningkatkan hasil karya dan prestasi kaitannya melalui jalur komunikasi dan
dengan cara memberikan umpan balik dialog, sehingga dapat mempererat
hubungan antara atasan dan bawahan.
kepada mereka tentang prestasinya.
Standar praktek keperawatan telah di jabarkan oleh
PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesi) (2000)
yang mengacu dalam tahapan proses keperawatan
yang meliputi:
(1) Pengkajian
(2) Diagnosa keperawatan
(3) Perencanaan
(4) Implementasi
(5) Evaluasi.
 
Konsep Teoritis Praktek Keperawatan
Berbasis Bukti (Evidence Based Practice)
Konsep POA (Plan Of Action)
Planning of Action (POA) atau disebut juga Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) merupakan sebuah proses
yang ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan.
Kriteria Planning of Action (POA) yang Baik
1. Spesific (Spesifik)
2. Measurable (Terukur)
3. Attainable/achievable (dapat dicapai)
4. Relevant (sesuai)
5. Timely (sesuai waktu)
Langkah Planning of Action (POA) :
1. Mengidentifikasi masalah dengan pernyataan
masalah (Diagram 6 kata: What, Who, When,
Where, Why, How)
2. Setelah masalah diidentifikasi, tentukan solusi apa
yang bisa dilakukan.
3. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK).
4. Penentuan Kriteria Keberhasilan
5. Langkah keempat, Bersama-sama dengan pihak
yang berkepentingan menguji dan melakukan
validasi rencana kegiatan untuk mendapatkan
kesepakatan dan dukungan.
Konsep Evidence Based Practice
Evidence Based Practice (EBP) adalah proses
penggunaan bukti-bukti terbaik yang jelas, tegas dan
berkesinambungan guna pembuatan keputusan klinik
dalam merawat individu pasien.

Anda mungkin juga menyukai