Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DAN STRATEGI

PEMBERANTASAN
KORUPSI
Kelompok 6 :
1. Kartika Dwi Suryani (06)
2. Fina Nopiyanti (15)
3. Desi Safitri Febriani (23)
4. Siti Wulandari (32)
5. Anggi Dwi A. (40)
6. Dakirotul Basmalah (48)
7. Wella Rimbajati F. (56)
A. Pengertian Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa Latin coruptio dan


corruptus yang berarti kerusakan atau
kebobrokan.. Dalam bahasa Yunani corruptio
perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat
disuap, tidak bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma agama,
materil, mental dan umum.
Jadi korupsi adalah istilah umum yang
mencakup penyalahgunaan wewenang sebagai
hasil pertimbangan demi mengejar keuntungan
pribadi, keluarga dan kelompok.
B. Pengertian Konsep Pemberantasan
Korupsi

Konsep pemberantasan korupsi adalah


kerangka acuan yang digunakan dalam
pemberantasan korupsi. Segala bentuk
pemberantaasan korupsi yang akan dilakukan
berdasarkan pada konsep yang telah disusun
tersebut.
C. Pengertian Strategi Pemberantasan
Korupsi

Strategi pemberantasan korupsi adalah


sistematika pemberantasan korupsi yang telah
dirancang dengan berbagai cara agar dapat
diaplikasikan dan menghasilkan suatu output
yang ingin dicapai.
D. Konsep Pemberantasan Korupsi
Karena korupsi menyangkut semua aspek bidang
kehidupan masyarakat. Konsep pemberantasan korupsi
harus disesuaikan dengan konteks, masyarakat ataupun
organisasi yang dituju. Berikut merupakan contoh yang
berkaitan dengan konsep pemberantasan korupsi
berdasarkan konteks :
1. Masyarakat dengan konteks atau kondisi taat pada
agama akan memilih konsep pemberantasan korupsi
yang berorientasi pada hukun agama.
2. Suatu organisasi yang memiliki konsep demokratis akan
menyusun sebuah konsep yang menitik beratkan pada
nilai-nilai demokratis.
E. Strategi Pemberantasan Korupsi

Strategi untuk mengontrol korupsi harus berfokus


pada 2 unsur yakni peluang dan keinginan. Peluang
dapat dikurangi dengan cara mengadakan perubahan
secara sistematis, sedangkan keinginan dapat dikurangi
dengan cara membalikkan situasi kalkulasi resiko
“untung rugi, resiko rendah” dengan cara menegakkan
hukum, memberikan hukuman dengan efek jera secara
efektif, dan menegakkan mekanisme akuntabilitas.
Lanjutan

Memberantas korupsi bukanlah tujuan akhir,


melainkan perjuangan melawan perilaku jahat dalam
pemerintah yang merupakan bagian dari tujuan yang
lebih luas, yakni menciptakan pemerintahan yang
efektif, adil, dan efisien melalui berbagai strategi
sebagai berikut.
1. Reformasi Birokrasi
Salah satu cara untuk menghindari praktek suap
menyuap dalam rangka pelayanan publik adalah
dengan mengumumkan secara resmi biaya yang
harus dikeluarkan oleh seseorang untuk mengurus
suatu hal seperti mengurus paspor, mengurus SIM,
mengurus ijin usaha atau Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) dsb
Lanjutan

2. Budaya
Senjata yang paling ampuh dalam pertempuran
melawan korupsi adalah menumbuhkan kultur
demokratis dan egaliter. Ciri kultur demokrasi adalah
keterbukaan dan pengabdian kepada keterbukaan.
3. Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi
Salah satu cara untuk memberantas korupsi adalah
dengan membentuk lembaga yang independen yang
khusus menangani korupsi.
4. Memperbaiki kinerja lembaga peradilan
Salah satu hal yang juga cukup krusial untuk
mengurangi resiko korupsi adalah dengan memperbaiki
dan memantau kinerja Pemerintah Daerah.
Lanjutan

5. Kelembagaan
Secara kelembagaaan ada fungsi-fungsi kunci yang
harus dilakukan oleh tulang punggung
pemberantasan korupsi, baik pada tingkat prefentif,
detektif, maupun represif.
6. Integrasi Sistem Pemberantasan Korupsi
Tujuan pokok pembangunan sistem integritas
nasional adalah membuat tindak pidana korupsi
menjadi tindakan yang mempunyai “risiko tinggi” dan
memberi “hasil sedikit”. Sistem itu dirancang untuk
memastikan jangan sampai korupsi dapat terjadi,
bukan mengandalkan sanksi hukum setelah korupsi
terjadi.
Lanjutan

7. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia yang unggul harus terus di
bangun terutama melalui pendidikan. Sumber daya
masyarakat yang seperti itu merupakan landasan
yang sangat penting bagi sistem integritas nasional
dalam pemberantasan korupsi.
8. Infrastruktur
Infrastruktur yang di maksud disini adalah lembaga
trias politika yang meliputi eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Berjalannya fungsi eksekutif, legislatif, dan
yudikatif pada koridor hak dan kewajibannya masing-
masing akan memberikan kontribusi yang diharapkan
dalam pemberantasan korupsi.
Lanjutan

9. Pencegahan Korupsi di Sektor Publik


Salah satu cara untuk mencegah korupsi adalah dengan
mewajibkan pejabat publik untuk melaporkan dan
mengumumkan jumlah kekayaan yang dimiliki baik
sebelum maupun sesudah menjabat.
10. Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Salah satu upaya memberantas korupsi adalah memberi
hak pada masyarakat untuk mendapatkan akses terhadap
informasi (access to information).
11. Pengembangan dan Pembuatan berbagai Instrumen
Hukum yang mendukung Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi.
Lanjutan

12. Monitoring dan Evaluasi


Tanpa melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
seluruh pekerjaan atau kegiatan pemberantasan
korupsi, sulit mengetahui capaian yang telah
dilakukan. Dengan melakukan monitoring dan
evaluasi, dapat dilihat strategi atau program yang
sukses dan yang gagal.
13. Kerjasama Internasional
Hal lain yang perlu dilakukan dalam memberantas
korupsi adalah melakukan kerjasama internasional
atau kerjasama baik dengan negara lain maupun
dengan International NGOs.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai