Anda di halaman 1dari 14

ASI EKSKLUSIF

NUTRISI IDEAL UNTUK BAYI 0-6 BULAN


PENDAHULUAN
 ASI adalah emulsi lemak berbentuk globulus dalam air, mengandung
agregat protein, laktosa, dan garam – garam organik yang diproduksi
oleh alveoli kelenjar payudara
 PP no 33 th 2012 : ASI diberikan pada bayi sejak dilahirkan sampai
usia 6 bulan tanpa menambahkan dan atau mengganti dengan
makanan atau minuman lain kecuali obat, vitamin, dan mineral.
 Alasan rekomendasi pemberian ASI :
• Umur 6 – 8 bln : 2/3 kebutuhan energi masih harus dipenuhi melalui
ASI
• Usia 9 – 12 bulan : ½ kebutuhan dipenuhi ASI
• Usia 1 – 2 th : 1/3 kebutuhan dipenuhi ASI
EPIDEMIOLOGI
 Angka ibu menyusui di Indonesia 90 %,
tetapi yang memberikan ASI eksklusif
sekitar 20 %
FISIOLOGI LAKTASI
 Sel pembuat susu memproduksi ASI → melalui saluran ASI menuju
ke puting
 ASI tidak disimpan tetapi diam di dalam saluran – saluran
 Terkadang ASI menetes karena yang berada di dalam saluran sudah
penuh dan ketika ibu memikirkan bayi maka ada sel otot yang
mendorong ASI mengalir secara otomatis ke arah putting
 Mulai bulan ke 3 kahamilan tubuh sudah memproduksi hormon
stimulan ASI :
1. Hormon prolaktin
2. Hormon oksitosin
1. Hormon prolaktin
Bayi menyusu → rangsangan ke otak → hormon prolaktin → merangsang sel
untuk memproduksi susu
Proses menyusu sudah selesai → hormon prolaktin yang masih ada merangsang
pembentukan ASI ( karena prolaktin bertahan 30 mnt dalam darah ). Jadi
hormon prolaktin bekerja untuk produksi susu selanjutnya
2. Hormon oksitosin
Bayi menyusu → rangsangan ke otak → hormon oksitosin → merangsang
sel otot berkontraksi → ASI didorong keluar
Pemicu keluarnya hormon oksitosin :
a. Rangsangan menyusu
b. Perasaan dan pikiran
KOMPONEN DAN KOMPOSISI ASI
 Berdasarkan waktunya, stadium ASI dibagi 3 :
1. Kolostrum ( ASI hari 1 – 7 ), jumlah sekitar 7,5 sdt ( 36 ml ) / hr, komposisi :
Protein ( 8,5 % ), Karbohidrat ( 3,5 % ), Lemak ( 2,5 % ), Garam dan mineral ( 0,4 %
), Air ( 85,1 % )
Ig A, laktoferin, leukosit, faktor pertumbuhan epidermal
Kapasitas perut bayi :
Hari 1 : 5 – 7 ml
Hari 2 : 12 – 13 ml
Hari 3 : 22 – 27 ml
2. ASI masa transisi ( ASI hari 7 – 14 ) :
Kandungan protein turun.
Kandungan lemak, laktosa, vitamin larut air, dan volume ASI meningkat
KOMPONEN DAN KOMPOSISI ASI

3. ASI matur
Komposisi relatif konstan.
Dibagi menjadi 2 :
a. Susu awal ( susu primer )
Keluar saat awal menyusu
Menyediakan pemenuhan kebutuhan bayi akan air
b. Susu akhir ( susu sekunder )
Keluar setiap akhir menyusui
Kaya lemak
KOMPONEN NUTRISI ASI

1. Makronutrien
a. Air ( 80 % ). Kekentalan ASI sesuai saluran pencernaan, susu formula
lebih kental sehingga sering menyebabkan diare
b. Protein ( taurin, lactoferin, lisozim, nukleotida )
• Whey / koloid terlarut
• Casein / koloid tersuspensi
c. Lemak ( as. Palmitat, as. Oleat, as. Linoleat, as. Alfa linolenat, omega
3 dan 6, as. Dokosaheksanoid ( DHA ), as. Arakhidonat ( ARA )
d. Karbohidrat ( Laktosa )
e. Karnitin, membantu proses pembentukan energi untuk
mempertahankan metabolisme
KOMPONEN DAN KOMPOSISI ASI

2. Mikronutrien
a. Vitamin tidak larut air ( A D E K ), vitamin larut air
b. Mineral
• Kandungan mineral dalam ASI lebih rendah dibanding susu formula,
tetapi lebih mudah diserap oleh usus
• Mineral utama adalah Kalsium, zat besi, zink dan selenium
3. Komponen bioaktif
Adalah komponen yang mempunyai efek pada proses biologis dan
berdampak pada fungsi atau kondisi tubuh dan kesehatan bayi
MANFAAT ASI BAGI BAYI

1. Nutrisi
2. Kolostrum mengandung protein untuk daya tahan tubuh dan
pembunuh kuman dalam jumlah besar
3. Membantu ikatan batin antara ibu dengan bayi
4. Meningkatkan kecerdasan anak
5. Potensi mendapatkan berat badan ideal
6. Mencegah sudden infant death syndrome, menurunkan resiko DM,
obesitas dan kanker tertentu
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
1. Pendidikan tentang menyusui
2. Praktek menyusui yang kurang baik ( pemberian
terlambat, waktu tetap, tidak diberikan malam,
menyusu waktu singkat, penggunaan dot, makanan
cair )
3. Perawatan tindak lanjut rutin dan tepat waktu
4. Dukungan keluarga dan sosial
5. Faktor psikologis ( ibu tidak percaya diri, depresi,
kelelahan, tidak suka menyusui )
6. Kondisi fisik ibu, mis menderita penyakit kronik,
alkoholik, gizi buruk, merokok
7. Kondisi bayi sakit atau mempunyai kelainan bawaan
yang mengganggu kemampuan menghisap

Anda mungkin juga menyukai