Anda di halaman 1dari 17

DETEKSI DINI MASALAH GIZI

DETEKSI DINI MASALAH GIZI


OLEH KELOMPOK 4
OLEH KELOMPOK 4
DISUSUN OLEH:

ANISA FADILA DWIANA ROHYANI HAFSA

NADIA
RAHMITA SEPTIANANDA LISA ERNA SARI ANDINIPUTRI

SEKAR ARUM PUJI TITO DENYLSON


YULTI MINDIANI
ASTUTI SUTRISNO
A. Definisi mineral mikro

Mikro mineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam tubuh dengan


jumlah lebih dari 100 mg per hari, sedangkan mineral mikro dibutuhkan
kurang dari 100ng per hari. Mineral mikro terdapat dalam jumlah yang
sangat kecil didalm tubuh, namun memiliki peraan yang sangat penting
untuk kehidupan, kesehatan dan reproduksi. Jumlah mineral mikro
dalam tubuh kurang dari 15 mg. Mineral yang terdapat di dalam tubuh
memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik
tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Keseimbangan mineral di dalam tubuh diperlukan untuk pengaturan
kerja enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
1. Besi (Fe) 2. Seng (Zn)

10.   Kobal (Ko) 3. Iodium ( I )

9. Fluor (F) Jenis – jenis mineral 4. Tembaga(Cu)


mikro

5. Mangan
8. Molibden (Mn)
(Mo)

7. Selenium
6. Krom (Cr)
(Se)
Fungsi Mineral Mikro

Secara umum mineral berfungsi :


1. Pemeliharan jaringan dan fungsi tubuh.
2. Berperan dalam metabolisme.
3. Berperan pada keseimbangan asam-basa cairan
tubuh.
4. Berperan pada keseimbangan in-ion tubuh.
5. Pemeliharaan kepekaan otot dan syaraf.
Efek kekurangan dan kelebihan mineral mikro terhadap tubuh

kekurangan Kelebihan

1. Besi ( Fe )
Kekurangan besi pada imimnya menyebabkan Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan,
pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi.
makan, menurunnya kebugaran tubuh dan Gejalanya adalah rasa nek, muntah, diare, denyut
gangguan penyembuhan luka. Disamping itu jantung meningkat, sakit kepala, mengigau, dan
kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. pingsan.
Pada anak-anak kekurangan besi
menimbulkan apatis, mudah tersinggung,
menurunnya kemampuan untuk
berkonsentrasi dan belajar.

2. Seng ( zn)
Kekurangan seng dapat mengakibatkan Menurunkan absorbsi tembaga, pengaruh
gangguan pertumbuhan, gangguan terhadap kolesterol, keracunan, muntah-muntah,
kematangan seksual, gangguan fungsi diare, demam, kelelahan, anemia, gangguan
kekebalan, gangguan metabolisme, gangguan reproduksi.
nafsu makan, penurunan ketajaman indera,  
memperlambat penyembuhan luka.
Lanjutan

3. Iodium ( I )
Gejala kekurangan iodium adalah malas Terbentuknya goiter, terjadinya produksi air
dan lamban, kelenjar tiroid membesar, liur yang berlebih, iritasi pada saluran
pada ibu hamil dapat mengganggu pencernaan
pertumbuhan dan perkembangan janin,
dan dalam keadaan berat bayi lahir
dalamkeadaan cacat mental yang
permanen serta hambatan pertumbuhan
yang dikenal sebagai kretinisme.
Kekurangan iodium pada anak-anak
menyebabkan kemampuan belajar yang
rendah.

4. Tembaga ( CU )
Kekurangan tembaga jarang terjadi. Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan
Kekurangan tembaga dapat mengganggu penumpukan tembaga di dalam hati yang
pertumbuhan dan metabolism, di samping dapat menyebabkan nekrosis hati atau serosis
itu terjadi demineralisasi tulang. hati. Konsumsi sebanyak 10-15 tembaga sehari
dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare.
Berbagai pendarahan intravascular dapat
terjadi, begitupun nekrosis sel-sel hati dan
ginjal. Konsumsi dosis tinggi dapat
menyebabkan kematian.
5. Mangan (Mn)
Kekurangan
Lanjutan mangan belum terlihat pada karena kelebihan mangan dapat terjadi bila
manusia. Kekurangan mangan lingkungan terkontaminasi oleh mangan.
menyebabkan steril pada hewan jantan Pekerja tembaga yang mengisap mangan yang
dan betina. Keturunan dari induk yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu
menderita kekurangan mangan, lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan
menunjukkan kelainan kerangka dan otak disertai penampilan dan tingkah laku
gangguan kerangka otot. abnormal, yang menyerupai penyakit
Parkinson.
6. Krom ( Cr )
kekurangan gizi berat. Mungkin Kelebihan krom karena makanan belum
merupakan faktor diabetes pada orang tua ditemukan. Pekerja yang terkena limbah
& penyakit industri dan cat yang mengandung krom
kardiovasculer.Gejalasepertipenyakitdiabe tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati
tes, ketidak mampuan menggunakan dan kanker paru-paru.
glukosa secara normal.

7. Selenium ( Se ) Dosis tinggi selenium (> 1 mg sehari)


kekurangan selenium. Gejala-gejala yang menyebabkan muntah-muntah, diare, rambut
timbul akibat kekurangan selenium, dan kuku rontok, serta luka pada kulit dan
merupakan suatu hal yang jarang terjadi, system saraf.
bisa dijelaskan dengan berkurangnya
antioksidan dalam jantung, hati dan otot,
yang mengakibatkan kematian jaringan
dan kegagalan organ. Defisiensi Se terkait
erat dengan defisiensi vitamin E.
Lanjutan

8. Molibden ( Mo )
kekurangan molbden karena makanan berlebihan di hubungkan dengan sindroma
belum pernah terlihat. Kekurangan molibden mirip penyakit gout, disertai peningkatan nilai
pernah terlihat pada pasien yang mendapat molibden, asam urat dan oksidase xantin di
makanan parenteral total. Gejalanya adalah dalam darah.
mudah tersinggung, pikiran kacau,
peningkatan laju pernafasan dan denyut
jantung yang dapat berakhir dangan pingsan.

9. Flour ( F )
Kekurangan fluor terjadi didaerah dimana Kelebihan fluor dapat menyebabkan
air minum kurang mengandung fluor. keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis
Akibatnya, adalah kerusakan gigi dan keropos sangat tinggi atau setelah bertahun-tahun
tulang pada orang tua. menggunakan suplemon fluor sebanyak 20-80
mg sehari. Gejalanya adalah fluorosis
(perubahan warna gigi menjadi kekuningan) ,
mulas, diare, sakit di daerah dada, gatal dan
muntah .
10. Kbal ( Co )
kekuangan vitamin B12. Karena faktor Belum Diketahui.
intrinsik, sindroma gangguan absorpsi dan
gastrektomi.
Deteksi Dini Masalah Gizi Mineral Miko

2.      Dengan memperhatikan penampilan


wajah, bentuk, kepala, TB, prporsi tubuh,
pandangan matanya, suara, cara bicara,
1. Ketika mengamati balita perilaku, aktivitas dan interaksi dengan
lingkungannya bisa didapatkan beberapa
memasuki ruang pemeriksaan
informasi penting berkaitan dengan
bersama orang tuanya, tumbuh 3. Tetapi
kembang.deteksi dini gangguan tumbuh
sebenarnya kita sudah mulai kembang balita sebaiknya dilakukan
dengan
mendeteksi tumbuh kembang 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Skrining perkembangan yang
sistematis agar lebih obyektif,
Lanjutan
1. Anamnesis
•Keluhan utama dari orangtua berupa kekhawatiran terhadap tumbuh kembang anak dapat
mengarah kepada kecurigaan adanya gangguan tumbuh kembang,8 misalnya anaknya lebih
pendek dari teman sebayanya, kepala kelihatan besar, umur 6 bulan belum bisa tengkurap,
umur 8 bulan belum bisa duduk, umur 15 bulan belum bisa berdiri, 2 tahun belum bisa
bicara dan lain lain.
•Glascoe (1996) melaporkan bahwa kecurigaan orang tua terhadap perkembangan anaknya
(dengan membandingkan terhadap anak-anak lain) mempunyai korelasi yg cukup tinggi
dengan gangguan perkembangan tertentu (walaupun mereka berpendidikan rendah dan
belum berpengalaman mengasuh anak.
•Coplan dkk,.8 melaporkan bahwa penilaian orang tua pd perkembangan bicara anaknya
mempunyai korelasi yg kuat dengan hasil kemampuan kognitif mereka.
•Namun orang tua tidak selalu benar, karena 20-25% orang tua tidak mengetahui bahwa
anaknya terganggu perkembangannya, dan banyak orang tua yg khawatir pada
perkembangan anaknya padahal tidak terganggu.
•Oleh karena itu kita harus melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium
untuk membuktikan apakah kecurigaan orang tua itu benar atau tidak.
•Selanjutnya anamnesis dapat diarahkan untuk mencari faktor-faktor risiko atau etiologi
gangguan tumbuh kembang yang disebabkan oleh faktor intrinsik pada balita dan atau
faktor lingkungan.
2.Pemeriksaan Fisik
•Tinggi Badan
-Tinggi badan dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan, yaitu dengan mengukur
panjang (tinggi) badan secara periodik, kemudian dihubungkan menjadi sebuah garis pada kurva
pertumbuhan tertentu.
- Seorang anak dicurigai mengalami gangguan pertumbuhan jika panjang (tinggi badan) selama
beberapa periode selalu di bawah persentil 3 (- 2 SD) kurva pertumbuhan tinggi badan rata-rata anak
pada usia tersebut sesuai dengan jenis kelaminnya.
•Berat Badan
-Berat badan dapat membantu mendeteksi gangguan pertumbuhan, yaitu dengan menimbang berat
badan secara periodik, kemudian dihubungkan menjadi sebuah garis pada kurva BB yg dipublikasi
oleh United Stated National Center for Health Statitistic (NCHS) thn 1979.
-Berat badan berkaitan erat dengan masalah nutrisi (termasuk cairan, dehidrasi, retensi cairan).2
Obesitas dapat dijumpai dengan retardasi mental (sindroma Prader-Willi danll.
•Kepala
-Perhatikan ukuran, bentuk dan simetri kepala.
-Mikrosefali (lingkar kepala lebih kecil dari persentil 3) mempunyai korelasi kuat dengan gangguan
perkembangan kognitif, sedangkan mikrosefali progresif berkaitan dgn degenerasi SSP.
-Makrosefali (lingkar kepala lebih besar dari persentil 97) dapat disebabkan oleh hidrosefalus,
neurofibromatosis dan lain-lain.4,8 Bentuk kepala yg ‘aneh’ sering berkaitan dengan sindrom dengan
gangguan tumbuh kembang.
-Ubun-ubun besar biasanya menutup sebelum 18 bulan (selambat-lambatnya 29 bulan).
-Keterlambatan menutup dapat disebabkan oleh hipotiroidi dan peninggian tekanan intrakranial
(hidresefalus, perdarahan subdural at pseudotumor serebri).
3. Pemerikasaan Laboratorium
Secara umum penentuan kadar mineral mikro di dalam tubuh malalui
pemeriksaan Laboratorium yaitu menggunakan metode spektrofotometri dengan alat
ukur spektrometer dan fotometer. Spektrometer adalah alat yang mengahasilkan sinar
dan spektrum pada panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi (Shyla B,
dkk.2012).
Sampel yang digunakan dalam pengukuran kadar mineral mikro secara umum
dalam tubuh yaitu darah. Berikut beberapa penjelasan pemeriksaan Laboratorium
terhadap bagian – bagian mineral mikro :

•Copper (Tembaga)
-Metode spektrofotometri
-Alat ukur spektrometri
-Sampel yang digunakan Plasma Copper dan serum ceruloplasmin.
-Nilai normal
1. Plasma Copper : 1,6 -2,4 μmol/L atau 10-15 μg/L
2. Serum ceruloplasmin : 2,83-5,50 μmol/L atau 18-35
• selenium
- Metode spektrofotometri
-Alat ukur spektrometri
-Sampel yang digunakan Plasma selenium dan eritrosit selenium
-Nilai normal
1. Plasma selenium : 1,07 -1,27 μmol/L atau 84-100 mg/L
2. Eritrosit selenium : 0,76-1,52 μmol/L atau 60-120 mg/L
• Zinc
-Metode spektrofotometri
-Alat ukur spektrometri
-Sampel yang digunakan Plasma Zinc dan Hair Zinc
-Nilai normal
1. Plasma Zinc : 15,5 -16,2 μmol/L
2. Hair Zinc : 51-100 μmg/L
• Iodium
-Metode spektrofotometri
-Alat ukur spektrometri
-Sampel yang digunakan Urin
-Nilai normal
1. UEI : 100-199 μg/L
• Besi (Fe)
-Metode spektrofotometri
-Alat ukur spektrometri
-Sampel yang digunakan Plasma darah
-Nilai normal
1. Wanita : 18-1600 mcg/L
2. Laki - Laki : 18-270 mcg/L
Kesimpulan

Mineral mikro mempunyai


Mineral
peranmerupakan
sangat penting
unsur
dalam
esensial bagi fungsi normal
kelangsungan hidup kekurangan atau kelebihan
sebagian pengendalian mineral mikro
komponen cairan tubuh 65%. Untuk
esensial menyebabkanpemelihara
penyakit. Unsur
fungsimineral
tubuh, manusia
merupakan
memerlukan
salah mineral dalam
satu komponen yang sangat
jumlahdiperlukan oleh mahluk
tertentu. Mineral hidup
yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini
disamping karbohidrat, lemak,dengan
dikenal protein, dan mineral
nama vitamin,makro
juga dikenal
dan mineral mikro.
sebagai zat aorganik atauMineral
kadar abu.
esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam
proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim
atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam
tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan
mineral mikro.
DO YOU HAVE ANY
QUESTION

? THANK’S FOR YOUR


ATTENTION

WASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai