Anda di halaman 1dari 28

Chirstian Kevin A 30140118001

Margareta Susan S 30140118010


Ria Agustina 30140118014
Siti Asih Muttmainah 30140118019

TUMBUH KEMBANG
ANAK
DEFINISI PERTUMBUHAN
Pertumbuhan (Growth) adalah perubahan yang bersifat
kuantitatif, yaitu dengan bertambahnya jumlah, ukuran,
dimensi pada tingkat sel, organ, maupun individu. Hasil
dari pertumbuhan otak adalah anak mempunyai kapasitas
lebih besar untuk belajar, mengingat, dan mempergunakan
akalnya jadi anak tumbuh baik secara fisik maupun mental.
DEFINISI PERKEMBANGAN
Perkembangan (Development) adalah peruahan yang
baik bersifat kuantitatif dan kulaitataif. Perkembangan
adalah bertambahanya kemampuan (skill) struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks, dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan/ maturitas.
CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK

• Perkembangan melibatkan perubahan


• Perkembangan awal lebih kritis daripada perkembangan selanjutnya
• Perkembangan adalah hasil dari maturasi dan proses belajar
• Pola perkembangan dapat diramalkan
• Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan
• Terdapat perbedaan individual dalam hal perkembangan
• Terdapat periode / tahap perkembangan
• Terdapat harapan sosial setiap periode perkembangan
• Setiap area perkembangan mempunyai potensi resiko
TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK
1.Masa prenatal (prenatal period)
• Masa zigod atau mudigah : konsepsi sampai 2 minggu
• Masa embrio : 2 minngu- 8/12 minggu
• Masa janin/ fetus : 9/12 minggu – lahir
• masa fetus dini : 9 minggu-trisemester ke-2
• masa fetus lanjut :trimester akhir kehamilan
2. Masa bayi (infancy) : usia 0-1 tahun
a. Masa neonatal : usia 0-28 hari
-masa neonatal dini : 0-7 hari
-masa neonatal lanjut : 8-28 hari
b. Masa pascaneonatal : 29 hari sampai 12/15 bulan
3. Masa anak dini (toddlerhood) :usia 1-3 tahun
4. Masa persekolah (preschool/ early chilhood): 3-6 tahun
5. Masa sekolah : usia 6-18/20 tahun
a. Masa praremaja (middle and late chilhood): usia 6-11 tahun
b. Masa remaja (adolescence) :
-Masa remaja dini (early adolescence) :11-13 tahun
-Masa remaja pertengahan (middle adolescence) :14-17 tahun
-Masa remaja lanjut (late adolescence) :17-20 tahun
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak

1. Faktor herediter
faktor pertumbuhan yang dapat di turunkan adalah jenis
kelamin, ras, kebangsaan (marlow, 1988). Jenis kelamin
ditentukan sejak awal kandugan dan setelah lahir, anak
laki-laki cenderung lebih tinggi dan berat dari pada anak
perempuan, hal ini bertahan sampai usia tertentu karena
anak perempuan lebih awal mengalami masa pra pubertas
sehungga kebanyakan pada usia tersebut anak
perempuan lebih tinggi dan besar.
2. Faktor lingkungan
a. Lingkungan pra natal
lingkungan di dalam uterus sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan fetus terutama karena ada selaput yang menyelimuti
dan melindungi fetus dari lingkungan luar. Beberapa kondisi
lingkungan dalam uterus dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan janin yaitu gangguan nutrisi karena ibu kekurangan gizi
adekuat baik secara kualitas maulun kuantitas, gangguan endokrin
pada ibu seoerti menderita diabetes militus. Jadi yang di alami ibu
akan berdampak pada kondisi psrtumbuhan dan perkembangan fetus.

b. Pengruh budaya lingkungan


Pola perilaku ibu yang sedang hamil dipengaruhi oleh budaya yang di
anutnya, misalnya ada beberapa larangan untuk memakan makanan
tertentu padahal zat gizi tersebut di perlukan untuk psrtumbuhan janin.
Begitu juga keyakinan untuk melahirkan dengan meminta
pertolongan petugas kesehatan di sarana kesehatan atau tetap
memilih dukun beranak, dilandasi oleh nilai budaya yang di miliki.
3. Status sosial dan ekonomi keluarga 4. Nutris
keluarga dengan latar belakang
pendidikan rendah seringkali tidak dapat Anak membutuhkan zat gizi
atau tidak mau meyakini dengan yang esensial mencakup
penggunaan fasilitas kesehatan yang
menunjang pertumbuhan dan
protein, lemak, karbohidrat,
perkembangan anak, misalanya mineral, vitamin, air, yang
pentingnya imunisasi untuk anak atau hars dikonsumsi secara
penggunaan saran kesehatan untul
berobat sehingga pada akhirnya mereka seimbang dengan jumlah
masih menggunakan praktik yang sesuai kebutuhan pada
pemeliharaan kesehatan secara
tradisional yaitu pergi dukun.
tahap usianya.
Milestone Perkembangan Motorik Kasar Berdasarkan Kelompok Umur

Usia 0-3 bulan: Usia 3-6 bulan:


Usia 6-9 bulan: Usia 9-12 bulan:
Usia 12-18 bulan Usia 18-24 bulan
Usia 24-36 bulan Usia 36-48 bulan
Usia 48-60 bulan Usia 60-72 bulan
PERKEMBANGAN KOGNITIF

Teori perkembangan kognitif yang banyak dianut adalah teori perkembangan


kognitif (cognition theory) dari piaget. Jean piaget adalah seorang professor
psikologi di universitas Geneva. Jean piaget menyatakan bahwa anal-anak
berfikir dengan cara yang berbeda di banding orang dewasa dan menetapkan
suatu teori pentahapan. Jean piaget terkenal menyusun kembali teori
perkembangan kognitif ke dalam serangkaian tahapan dan memperluas karya
sebelumnya dari james mark Baldwin menjadi empat tahap perkembangan yaitu
• Masa bayi ( infancy)
• Pra-sekolah
• Anak-anak
• Remaja
Tahap sensorimotor (0-24 bulan)

Pada tahap ini, anak memahami dunianya melalui gerak dan inderanya,
serta mempelajari permanesi objek. Bayi tidak dapat mempertimbangkan
kebutuhan,keinginan atau kepentingan orang lain karena itu dianggap
egosentris” selama tahap sensorimotor, bayi memperoleh pengetahuan
tentang benda dengan cara melakukan manipulasi melalui akuisisi
informasi tentang diri serta orang-orang di dalamnya, maka bayi mulai
memahami bagaimana suatu hal dapat menyebabkan atau
mempengaruhi yang lain. Bayi juga mulai mengembangkan ide-ide
sederhana tentang waktu dan ruang.
• Laki- 1 bulan reaksi reflex.
• 1-4 bulan; gerakan aktif tumbuh untuk menciptakan situasi baru
PERKEMBANGAN MOTORIK
Tabel 3.1. Refleks primitif pada anak

Refleks UmurSaatMuncul UmurSaatMenghilang


Rooting Lahir 3 bulan
Moro Lahir 5-6 bulan
Palmar grap Lahir 6 bulan
Tonic neck Lahir 9-10 bulan
Adductor spread of knee jerk Lahir 7-8 bulan
Landau 10 bulan 24 bulan
Parachute 8-9 bulan Menetappadaanak normal
Sumber : Behrman. Nelson Textbook of Pediatries. 2004
3. Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diprediksi.
Perkembangan motorik mengikuti arah hukum perkembangan. Arah perkembangan
anak berlangsung secara sefalokaudal dan proksimodistal, yakni perubahan dari
Gerakan menyeluruh menuju ke aktivitas yang spesifik.
4. Pola perkembangan motorik berbeda dapat ditentukan.
Anak akan belajar duduk sebelum belajar berjalan dan tidak mungkin arahnya dibalik.
5. Kecepatan perkembangan motoric berbeda untuk setiap individu.
perkembangan motoric mengikuti suatu pola yang sama, tetapi umur untuk mencapai
tahap-tahap perkembangan tersebut berbeda untuk setiap individu. Contoh, umur
pencapaian anak untuk bisa duduk sendiri, berbeda-beda untuk setiap anak.
PRINSIP PERKEMBANGAN MOTORIK
Beberapa penelitian longitudinal dilakukan pada
sekelompok bayi dan anak-anak yang diteliti dalam
periode tertentu untuk melihat kapan tepatnya tingkah
laku motorik muncul dan menghilang dan apakah
tingkah laku tersebut sama untuk anak lain yang
umurnya sama.
1. Perkembangan motoric tergantung pada maturase saraf dan otot.
Perkembangan aktivitas motoric yang berbeda, sejalan dengan perkembangan area
sistem saraf yang berbeda. Karena pusat saraf perifer yang terletak di medulla
spinalis lebih dulu berkembang pada saat lahir daripada saraf pusat yang terletak di
otak. Pada saat lahir, refleks lebih dulu muncul daripada gerakan volunter. Refleks
tersebut berguna untuk mempertahankan hidup, seperti refleks mengisap, menelan,
berkedip, refleks tendon patella, dan knee jerk. Serebelum atau otak kecil yang
berfungsi mengontrol keseimbangan, berkembang cepat pada satu tahun pertama.
Otak besar atau serebri, khususnya lobus frontal, berfungsi mengontrol gerak
keterampilan.
2. Belajar keterampilan motoric tidak bisa terjadi sampai anak siap secara matang. Tidak
ada gunanya mencoba mengajarkan gerakan keterampilan anak sebelum sistem
saraf dan otot berkembang dengan baik.
Faktor internal yang mepengaruhi
pertumbuhan
1. Kecerdasan
dan perkembangan anak
Kecerdasan dimiliki anak sejak lahir. Anak yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan yang
rendah tidak akan mencapai prestasi yang cemerlang walaupun stimulus yang diberikan
lingkungan tinggi. Sementara anak yang dilahirkan dengan tingkat kecerdasan tinggi dapat
didorang oleh stimulus lingkungan untuk berprestasi secara cemerlang.
2. Pengaruh hormonal
Ada tiga hormon utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak,yaitu
hormon somatotropik yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan karena menstimulasi
terjadinya proliferasi sel kartilago dan sistem skeletal. Hormon tiroid adalah suatu hormon yang
menstimulasi metabolisme tubuh,sedangkan hormon gonadotropik adalah hormon yang
menstimulus pertumbuhan sel intersisial dari testis untuk memproduksi testoteron dan ovarium
untuk memprodukksi estogen.
3. Pengaruh emosi
Orang tua terutama ibu adalah orang terdekat tempat anak belajar untuk
tumbuh dan berkembang. Anak biasanya belajar dari orang tua untuk dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Jika orang tua memberikan perilaku
emosional,seperti melempar sandal atau sepatu bekas pakai,membentak
saat rewel, marah saat jengkel, maka anak akan menirukan perilaku orang
tua tersebut. Oleh karena itu orang tua harus berhati-hati dalam bersikap
karena orang tua adalah model peran bagi anak.
Teori pertumbuhan dan perkembangan anak

1. Fase oral (0-11 bulan)


Kesenangan anak terbesar berpusat pada aktivitas oral seperti menggigit,
mengunyah, menghisap, dan mengecap.
2. Fase anal (1-3 tahun)
Kehidupan anak berpusat pada kesenangan anak,yaitu selama perkembangan otot
sfingter. Anak menahan feses,bahkan ada yang bermain dengan fesesnya sendiri
sesuai keinginannya. Dengan demikian ,toilet training adalah waktu yang tepat
dilakukan dalam fase ini.
3. Fase falik (3-6 tahun)
Dalam fase ini anak mulai mempelajari adanya perbedaan jenis kelamin.
4. Fase laten
Pada fase ini anak akan menggunakan energi fisi dan psikologis yang merupakan
media untuk mengeksplorasi pengetahuan dan pengalamannya melalui aktivitas fisik
maupun sosialnya. Misalnya,anka perempuan akan berteman dengan perempuan
dan anak laki-laki akan berteman dengan laki-laki. Pertanyaan anka tentang seks
semakin banyak,maka sebagai orang tua harus bijaksana dalam menjawab
pertanyaan anak.
5. Fase genetal (12-18 tahun)
Dalam fase ini anak akan masuk pada fase pubertas, yaitu dengan adanya proses
kematangan organ reproduksi dan produksi hormon seks.
Periode perkembangan anak
1. Periode pranatal
Periode ini terdiri atas fase germinal yaitu dari konsepsi sampai kurang lebih usia
kehamilan 2 minggu. Fase embrio yaitu mulai dari usia kehamilan 2 minggu sampai 8
minggu dan fase fetal yaitu mulai dari usia kehamilan 8 smapai 40 minggu atau
kelahiran. Dalam periode ini asupan makanan selama kehamilan terutama kadar
protein yang tinggi akan membantu anak untuk mencapai perkembangan otak yang
optimal.
2. Periode bayi
• Periode ini dibagi menjadi neonatus dan bayi. Neonatus yaitu uasia 0 sampai 28 hari jika di atas
28 hari sampai usia 12 bulan bisa dikatakan bayi. Pada periode ini,pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik, dan sosial dan mulai
pembentukan rasa percaya pada diri anakmelalui perhatian dan pemenuhan kebutuhan dasar
dari orang tua.
3. Periode kekanak-kanakan
Periode ini terdiri atas usia anak 1 sampai 3 tahun yang disebut dengan tolder dan
prasekolah,yaitu antara 3 sampai 6 tahun. Todler menunjukan perkembangan motorik
yang lebih lanjut dan anak menunjukan kemampuan aktifitas yang lebih banyak
bergerak, mengembangkan rasa ingin tahu, dan mengeksplorasi terhadap benda
yang ada disekelilingnya.
4. Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usi 6 sampai 11 tahun atau 12 tahun dengan pertumbuhan
anak laki-laki sedikit lebih meningkat daripada perempuan,dan perkembangan
motorik lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai