Anda di halaman 1dari 44

Efektifitas Pemberian Air Daun Sirih Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Perinium

Pada Ibu Masa Nifas

Disusun Oleh

Karolina Jun ( 30120121035K)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTO BORROMEUS
padalarang
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka kematian (AKI) sampai saat ini masih menjadi masalah utama di Indonesia
karena capaian yang masih jauh dari target SDG (Suitainable Development Goals) 70 per
100.000 kelahiran hidup (KH). Angka ini masih jauh dari capaian AKI tahun 2015
Indonesia 305/100.000 KH. Sebagian besar penyebab tingginya kematian ibu adalah
perdarahan post partum, preeklamsia, infeksi masa nifas dan penyakit penyerta selama
kehamilan. Prevalensi kasus kematian ibu dengan infeksi post partum di Indonesia pada
tahun 2016 sebesar 23,5% dari 1.015 kasus infeksi post partum dan 17,9% kasus
meninggal duni dengan infeksi post partum pada tahun 2017 (Rahayu, Bakti, Andi
Multazam, 2018). Faktor penyebab Infeksi masa nifas antara lain rendahnya imunitas,
perawatan ibu post partum yang kurang baik, perilaku tarak makan, rendahnya status gizi
ibu, personal hygiene yang tidak bersih, anemia dan kelelahan.
Infeksi post partum adalah komplikasi pada masa nifas disebabkan adanya luka
pada jalan lahir seperti perineum, servik dan juga luka bekas implantasi plasenta.
Perlukaan pada perineum dan servik bisa terjadi dikarenakan ibu bersalin sebelum
pembukaan lengkap sudah dipimpin mengejan, bayi besar dan episiotomi. Tindakan
episiotomi bermanfaat untuk menghindari tingginya derajat robekan pada perineum,
mengurangi peregangan otot yang menyangga kandung kemih, mengurangi peregangan
yang kuat dan lama pada otot penyangga kandung kemih (Sriani Timbawa , Rina Kundre,
2015).
Perawatan luka pada perineum (vulva hygiene) penting dilakukan untuk
mempertahankan kebersihan perineum, mencegah keputihan yang berbau tidak dan gatal,
mempertahankan normalitas Ph vagina, mencegah terjadinya infeksi post partum. Vulva
hygiene merupakan usaha membersihkan alat kelamin bagian luar dengan menggunakan
sabun dan air mengalir. Cara membersihkan jalan lahir dengan melakukan cebok setelah
buang air kecil dan buang air besar dari arah depan ke belakang. Apabila terjadi infeksi
pada jalan lahir, maka infeksi tersebut bisa mengakibatkan infeksi di daerah lain seperti
pada saluran kencing (cystitis), servik (cerviksitis), endometrium (endometritis). Selain
itu infeksi ini juga mampu mencegah kesembuhan pada luka perineum karena jaringan
yang akan tumbuh menjadi jaringan baru pada luka tersebut mengalami
kerusakan/nekrosis. Oleh karena itu maka peneliti melakukan penelitian yang bertujuan
untuk menggambarkan efektifitas perawatan luka dalam mencegah infeksi pada ibu masa
nifas.
Postpartum arau masa nifas adalah masa beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
sampai minggu keenam setelah melahirkan. Masa post pertum dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pada masa sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira enam minggu. Pendapat lain mengatakan postpartum adalah masa
setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran
reproduksi kembali kekeadaan yang normal pada saat sebelum hamil, (Mami, 2012).
postpartum adalah masa setelah kelahiran bayi dan masa si ibu untuk memulihkan
kondisi fisiknya meliputi alat-alat kandungan dan saluran reproduksi kembali pada
keadaan sebelum hamil yang berlangsung selama enam minggu..
B. Tujuan Penilitian
Untuk Mengetahui Bagaimana Edvince-Based Nursing Practice Efektifitas Pemberian
Air Daun Sirih Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Periniumpada Ibu Masa Nifas
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah menggunakan
metode penulisan deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui data base, melalui
sumber seperti buku dan internet
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga BAB, dengan deskripsi sebagai berikut. BAB I yaitu
Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penelitian, metode penulisan, dan
sistematika penulisan. BAB II yaitu Tinjauan Teoristis terdiri dari rancangan Evidence-
Based Nursing Practice, Strategi pencarian (PICO), Kriterian Inklusi dan Eksklusi, Flow
Diagram Prisma, Tabel Ekstraksi Data dan Pembahasan. BAB III yaitu Penutup terdiri
dari Kesimpulan dan Saran.
BAB II

RESULT ( SCOPING REVIEW)

A. PICO
1. P : Ibu masa nifas
2. I : efektifitas air daun siri
3. C : -
4. O : kecepatan penyembuhan luka perinium
B. KATA KUNCI
Ibu masa nifas, perawatan luka perineum, dan pencegahan infeksi
C. DATABASE : Google Scolar
D. KRITERIA INKLUSI
1. Artikel dengan tahun penelitian dari tahun 2015-2022
2. Artikel yang membahas tentang efektifitas perawatan luka perineum dalam
pencegahan infeksi pada ibu masa nifas
E. KRITERIA EKSKLUSI
1. Artikel dengan tahun penelitian sebelum tahun 20222
2. Artikel yang tidak membahas mengenai efektifitas perawatan luka perineum dalam
mencegah infeksi pada ibu masa nifas
3. Artikel yang tidak bisa diunduh full text ataupun berbayar
F. TABEL EKSTRASI DATA

Judul Author/Tahun Bahasa Sumber Artikel Metode Penelitian Hasil/Temuan

Efektivitas Nanda Agustina dan indonesia Google scolar Kuantitatif dengan Dari 30 responden yang mengalami
Pemberian Air Ernita, 2022. survei penyembuhan luka perineum
Daun Sirih anallitikdengan didapatkan bahwa pada kelompok
Terhadap pendekatan quasi control median penyembuhan luka 5,00
Kecepatan experimen dengan minimal penyembuhan selama 7
Penyembuhan hari dan maksimal 8 hari lebih lama
Luka Perineum disbanding dengan kelompok
Pada Ibu Post intervensi median 8,00 dengan lama
Partum penyembuhan selama 4 hari dan
maksimal 7 hari. Menurut dewi
bahwa perawatan perineum bertujuan
mencegah terjadinya infeksi
sehubungan dengan penyembuhan
jaringan.

Rata-rata lama penyembuhan luka


Efektifitas kiki Supadmi1 , Achmad indonesia Jenis penelitian
Gogle scolar
Rendaman Daun Farich2 , Ratna Dewi Kuantitatif dengan perineum pada responden kelompok
Sirih Terhadap Putri3 ,Neneng Siti rancangan yang kontrol adalah 10,87 dengan nilai
Kecepatan Lathifah, digunakan dalam minimum 10 dan maksimum 11 hari.
Penyembuhan penelitian ini adalah Dengan skala REEDA kurang dari 5
Luka Perineum survei analitik Kesimpulan Ada penagruh Pengaruh

Pada Ibu Post dengan pendekatan Rendaman Daun Sirih Terhadap

Partum. Quasi Experiment, Kecepatan Penyembuhan Luka


sedangkan Perineum Pada Ibu Post Partum
rancangan
eksperimen yang
digunakan adalah
two group pre test
and post test design

Pengaruh Lia Natalia dan mutia Indonesia Google Scolar Penelitian ini Waktu Penyembuhan Luka Perineum
penggunaan air kozinaturohma, 2021 menggunakan Derajat I dan II Setelah Penggunaan Air
rebusan daun rancangan Rebusan Daun Sirih Merah Rata-rata
sirih merah penelitian quasy waktu penyembuhan luka perineum
Terhadap waktu eksperimen. Quasy derajat I dan II paling cepat
penyembuhan eksperimenmerupa adalah 3 hari dan paling lama adalah 9
luka perineum kan desain hari
derajat i dan ii perlakuan tunggal
(one shot case
study) merupakan
desain yang
paling sederhana
G. HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Jurnal 1
Dari 30 responden yang mengalami penyembuhan luka perineum didapatkan
bahwa pada kelompok control median penyembuhan luka 5,00 dengan minimal
penyembuhan selama 7 hari dan maksimal 8 hari lebih lama disbanding dengan
kelompok intervensi median 8,00 dengan lama penyembuhan selama 4 hari dan
maksimal 7 hari. Menurut dewi bahwa perawatan perineum bertujuan mencegah
terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.
b) Jurnal 2
Rata-rata lama penyembuhan luka perineum pada responden kelompok kontrol adalah
10,87 dengan nilai minimum 10 dan maksimum 11 hari. Dengan skala REEDA
kurang dari 5 Kesimpulan Ada penagruh Pengaruh Rendaman Daun Sirih Terhadap
Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post Partum
c) Jurnal 2
Waktu Penyembuhan Luka Perineum Derajat I dan II Setelah Penggunaan Air
Rebusan Daun Sirih Merah Rata-rata waktu penyembuhan luka perineum derajat I
dan II paling cepat adalah 3 hari dan paling lama adalah 9 hari.

Hasil dari 3ketiga jurnal penelitian ini adalah rata-rata pemberian air daun siri ada
pengaruh terhadap kecepatan penyembuhan luka perineium

IJMS pISSN:2798-4966 | pISSN:2798-4958 Nomor: 01 Volume: 02 Tahun 2022 8


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil pencarian artikel dari satu basis data didapatkan sebanyak 36 artikel dan di
ambil menjadi 10 artikel dan setelah di ekstrasi menjadi 3 artikel. free full-text
diikutsertakan ke dalam literatur ini. Artikel-artikel mulai diterbitkan dari tahun hingga
2021-2022. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas pemberian air daun sirih
terhadap kecepatan penyembuhan luka perineum pada ibu masa nifas. Berdasarkan hasil
artikel yang di dapatkan bahwa air daun dapat mempercepat penyembuhan luka perinium.
Ada pun kelemahan penelitian tidak melaporkan nilai parameter pada kelompok
yang berbeda dan hanya melaporkan parameter yang signifikan. Peneliti juga tidak
menjelaskan karakteristik sampel seperti usia ataupun penyakit penyerta yang di alami
pasien
B. Saran
Hasil literatur ini disarankan dan diharapkan dapat membantu calon tenaga medis
dan tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan pasien dengan memberikan
layanan terbaik dengan pengetahuan yang baru sehingga dapat menurunkan resiko
kematian dan dapat meningkatkan proses penyembuhan pasien.

IJMS pISSN:2798-4966 | pISSN:2798-4958 Nomor: 01 Volume: 02 Tahun 2022 9


DAFTAR PUSTAKA

https://oaj.scipro-foundation.co.id/index.php/IJMS/article/view/30 diakses 30 april 2022


jam 15 : 31.

http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/MJ/article/view/5205 diakses 30 april 2022 jam 15


: 40

http://www.jurnal.akperypib.ac.id/index.php/medisina/article/view/20 diakses 30 april jam


15 : 54.

IJMS pISSN:2798-4966 | pISSN:2798-4958 Nomor: 01 Volume: 02 Tahun 2022 10


Efektivitas Pemberian Air Daun Sirih Terhadap Kecepatan Penyembuhan
Luka Perineum Pada Ibu Post Partum

Nanda Agustina1, Ernita Prima Noviyani2, Uci Ciptiasrini3


Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Departemen Kebidanan
1,2,3

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju


Jln. Harapan No. 50, Lenteng Agung – Jakarta Selatan 12610 Indonesia Email
correspondent: agustinananda479@gmail.com1
Pendahuluan
Editor: Wawan Kurniawan
Abstrak
Hak Cipta:
Latar belakang: Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ©2022 Artikel ini memiliki akses
(janin dan plasenta) melalui persalinan normal maupun melalu operasi terbuka dan dapat di distribusikan
namun dalam persalinan mungkin bisa terjadi komplikasi yang dapat berdasarkan ketentuan Lisensi
menyebabkan kematian ibu. Tinggi komplikasi obstetric seperti Atribusi Creative Commons, yang
perdarahan pasca persalinan menyebabkan tingginya kasus kematian memungkinkan penggunaan, distribusi
dan kesakitan ibu di Negara berkembang salah satunya yaitu robekan dan reproduksi yang tidak dibatasi
perineum. Di Provinsi Lampung berdasarkan laporan kasus kematian dalam media apa pun, asalkan nama
ibu, penyebab kematian ibu sebesar 0,35% disebabkan oleh Infeksi penulis dan sumber asli disertakan.
luka Perineum lain Stunting masih menjadi permasalahan gizi di Karya ini dilisensikan dibawah Lisensi
Indonesia. Creative Commons
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Attribution-ShareAlike 4.0
pemberian air daun sirih tehadap luka perineum pada ibu post partum Internasional.
di PMB X Bandar Lampung Tahun 2021
Metode: Penelitian observasional dengan desain Quasi Eksperimental
rancangan Posttest Only Control Group Design terdiri dari 2 kelompok
yaitu kelompok eksperimen (perlakuan) dan kelompok kontrol (tanpa
perlakuan). Jumlah sampel untuk penelitian eksperimen adalah 30
sampel yang masing-masing kelompok adalah 15 orang. Data istribusi
penyembuhan luka dan Efektivitas pemberian air daun sirih diperoleh
dengan menggunakan lembar observasi. Analisa data dengan
menggunak uji normalitas dan uji Mann Whitney U.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis yang berhubungan dengan kejadian
stunting adalah ASI Eksklusif dan Lama Pemberian ASI (pvalue=0.000),
sedangkan Berat Badan Lahir tidak berhubungan dengan kejadian
stunting (p-value=0,088)
Kesimpulan: Air Daun sirih berpengaruh terhadap penyembuhan Luka
Perineum di PMB X Bandar Lampung Tahun 2021

Kata kunci: Air Daun Sirih, Luka Perineum

IJMS pISSN:2798-4966 | pISSN:2798-4958 Nomor: 01 Volume: 02 Tahun 2022 11


MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat
hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan(kekuatan sendiri) persalinan juga melalui persalinan normal maupun melalu operasi namun
dalam persalinan mungkin bisa terjadi komplikasi yang dapat menyebabkan kematian ibu. Tinggi
komplikasi obstetric seperti perdarahan pasca persalinan menyebabkan tingginya kasus kematian dan
kesakitan ibu di Negara berkembang salah satunya yaitu robekan perineum, robekan perineum
umumnya terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tak jarang pula pada persalinan
berikutnya 1

Ibu pada masa nifas yang menderita luka perineum apabila tidak dijaga dengan baik dan perawatan
perineum yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum yang terkena lokea lembab akan
sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum. Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih maupun
infeksi pada jalan lahir. Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga
menyebabkan kerusakan pada jaringan sel 2.

Dampak dari luka perineum yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan komplikasi, seperti
kehilangan darah karena melakukan episiotomi terlalu dini, infeksi karena terkontaminasi dengan urine
dan feses, dispereunia, dan hematoma local yang menyebabkan infeksi dimana infeksi masa nifas
merupakan salah satu penyebab kemtian post partum 3

Berdasarkan data World Health Organition (WHO) hampir 2,7 ibu bersalin mengalami rupture
perineum, 50% rupture perineum dengan derajat 1. Hampir 90% ibu didunia yang mengalami proses
persalinan normal yang mengalami robekan perineum baik dengan atau tanpa episiotomy. Di Asia kasus
rupture perineum masih cukup banyak terjadi, dari kejadian rupture perineum didunia 50% diantaranya
terjadi di Asia, sedangkan prevalensi ibu bersalin yang megalami luka perineum di Indonesia pada
golongan umur 25-30 tahun sebesar 24% sedangkan pada golongan usia 31-39 tahun sebesar 62% 4

Berdasarkan Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2016, luka perineum
dialami oleh 57% ibu mendapatkan jahitan perineum (28% karena episotomi dan 29% karena robekan
spontan). Pada tahun 2016 ibu bersalin yang mengalami luka perineum dengan bayi berat lahir cukup
atau lebih 5

Di Provinsi Lampung berdasarkan laporan kasus kematian ibu, penyebab kematian ibu sebesar 0,35%
disebabkan oleh Infeksi luka Perineum. 6. Pada tahun 2016 sebanyak 146 ibu meninggal, dengan rincian
AKI Kota Bandar Lampung sebanyak 19 orang dari 17.599 kelahiran. Penyebab kasus kematian ibu di
Provinsi lampung tahun 2016 disebabkan oleh perdarahan yang disebabkan oleh luka perineum
sebanyak 45 kasus 6.

Salah satu upaya pencegahan dan penurunan angka kematian pada ibu bersalin dan ibu nifas serta
penyebabnya dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas
pelayanan kesehatan, perawatan luka pasca persalinan bagi ibu dan perawatan khusus dan rujukan jika
terjadi komplikasi salah satunya adalah penanganan dengan perawatan luka perineum 7

12
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi pada kala nifas, meningkatkan rasa
nyaman dan mempercepat penyembuhan. Dalam melakukan perawatan luka dengan antiseptik yang
dalam hal ini betadine sudah sering dilakukan. Salah satu upaya untuk menjaga agar tidak terjadi infeksi
akibat luka perineum maka digunakan antiseptik. Perawatan luka perineum dilakukan oleh masyarakat
Indonesia masih banyak yang menggunakan cara taradisional, salah satunya dengan mengunakan air
rebusan daun sirih untuk membersihkan alat kelaminnya supaya luka perineum cepat sembuh dan bau
darah keluar tidak amis. 7
Pengobatan untuk luka perineum dapat dilakukan dengan cara farmakologis maupun non farmakologis.
Dengan farmakologis yaitu dengan memberikan obat antiseptik. Pengobatan antiseptik atau antibiotik
untuk perawatan luka perineum saat ini cenderung dihindari. Beberapa antibiotik harus dihindari
selama masa laktasi, karena jumlahnya sangat signifikan dan beresiko. Hal inilah yang menjadi alasan
bidan yang menyarankan ibu nifas untuk menggunakan daun sirih sebagai obat yang mempercepat
penyembuhan luka perineum.8 Dalam pearawatan luka perineum kita bisa menggunakan air daun sirih,
adapun pemberian daun sirih ini dilakukan dalam satu hari sekali ketika pagi, siang atau malam dengan
cara dibuat cebok. Satu kali pemberian dengan merebus 4-5 lembar daun sirih dengan air 500-600 ml
lalu direbus dengan api sedang selama 10-15 menit 9. Menurut teori (Yudhiarti, 2015), penyembuhan
luka perineum dapat menggunakan cara tradisional yaitu dengan rebusan air hangat daun sirih dengan
cara di cebok satu hari sekali bisa dilakuan pada waktu pagi, siang dan sore hari. 10 Disamping
mempercepat penyembuhan luka juga dapat menghilangan bau darah yang keluar tidak amis 11
Hasil survey awal di PMB X Bandar Lampung bahwa pada bulan januari hingga bulan juni terdapat 48 ibu
post partum, dari 48 ibu post partum tersebut 30 diantaranya mengalami luka perineum, 27
dikarenakan rupture spontan dan 3 karena episitomi. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka
peneliti tertarik untuk mengadakan pentingnya penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas pemberian
air daun sirih terhadap kecepatan luka perineum pada ibu post partum di PMB X Bandar Lampung Tahun
2021.

Metode
Penelitian observasional dengan desain Quasi Eksperimental rancangan Posttest Only Control Group
Design terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen (perlakuan) dan kelompok kontrol (tanpa
perlakuan). Jumlah sampel untuk penelitian eksperimen adalah 30 sampel yang masing-masing
kelompok adalah 15 orang. Data istribusi penyembuhan luka dan Efektivitas pemberian air daun sirih
diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Analisa data dengan menggunak uji normalitas dan
uji Mann Whitney U.

Hasil
Hasil penelitian ini dari distribusi frekuensi, uji normalias, dan Uji Mann Whitneu U sebagai berikut.

Tabel 1. Distribusi Percepatan Penyembuhan Luka Perineum pada ibu post partum.
Kelompok n Median SD Min-Mak
Kontrol 15 5,00 485 7-8
Intervensi 15 8,00 920 4-7
Dari tabel 1 diatas hasil analisis didapatkan bahwa kelompok intervensi yang berikan air daun sirih 5,00
dengam minimal penyembuhan 4 hari dan maksimal 7 hari lebih cepat dibanding dengan tidak diberikan
air daun sirih dengan intervensi 8,00 dengan penyeumbuhan 7 hari dan maksimal 8 hari.

13
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas (Uji Shapiro- Wilk p > 0,05)


Shapiro- Wilk

Kelompok n Statistic P-value


Kontrol 15 0,561 0,000
Intervensi 15 0,882 0,050
Berdasarkan Tabel 2 diatas hasil uji normalitas didapatkan bahwa kelompok control percepatan
penyembuhan luka (p-value = 0,000) dan pada kelompok air daun sirih percepatan penyembuhan luka
(p-value = 0,050) (p>α) artinya data percepatan penyembuhan luka pada kelompok control tidak
terdistribusi normal sedang pada kelompok intervensi terdistribusi normal.

Tabel 3. Uji Efektivitas Daun Sirih Terhadap Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Post
Partum (Uji Mann Whitney U)
Percepatan
Kelompok Perlakuan N P-value
Penyembuhan Luka
Kontrol 15 22,73 ± 0 ,73
0,000
Intervensi 15 8,27 ± 0,91

Dari tabel 3, didapatkan p-value = 0,000 dengan nilai nilai (p> α) , yang artinya terdapat perbedaan rata-
rata perceptan penyembuhan luka pada ibu post partum antara kelompok control dan intervensi,pada
kelompok intervensi (diberikan air daun sirih) percepatan penyembuhan luka perineum lebih cepat pulih
disbanding dengan kelompok control (yang tidak diberikan air daun

Pembahasan
Keterbatasan Penelitian yang dilakukan diupayakan untuk memperoleh hasil yang optimal. Namun pada
penelitian ini terdapat kekurangan yang disebabkan karena keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian
ini meliputi yaitu tidak bisa mengobservasi secara mendetail dikarenakan masih dalam masa pandemic
Covid-19 sehingga menimalisir kontak langsung dengan responden tetapi peneliti memaksimalkan dalam
proses observasi sehingga peneliti tetap melakukan evaluasi hasil observasi luka perineum pada seluruh
responden hingga akhir penelitian.

Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum


Dari 30 responden yang mengalami penyembuhan luka perineum didapatkan bahwa pada kelompok
control median penyembuhan luka 5,00 dengan minimal penyembuhan selama 7 hari dan maksimal 8
hari lebih lama disbanding dengan kelompok intervensi median 8,00 dengan lama penyembuhan selama
4 hari dan maksimal 7 hari. Menurut dewi bahwa perawatan perineum bertujuan mencegah terjadinya
infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan. 12

14
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
Pemberian Air Daun Sirih
Dari 30 ibu post partum yang mengalami luka perineum adalah 15 responden kelompok kontrol lalu
diberikan konseling untuk melakukan perawatan pada luka perineum dengan menggunaan kassa steril 2
kali sehari setelah mandi.

Hal ini sesuai dengan adanya teori (Darmadi, 2008) yang menyatakan perawatan luka perineum
dilakukan setiap 2 kali sehari pada saat mandi menggunaan kassa steril. Pemberian air daun sirih pada
ibu post partum yang berjumlah 15 responden dengan kelompok yang diberikan air daun sirih diberikan
konseling tentang cara perawatan luka dengan menggunakan air daun sirih yaitu selalu mencuci tangan
dahulu sebelum menyentuh luka apabila sudah buang air kecil dan ai besar, mencuci kemaluan
menggunakan air bersih lalu basuhkan air daun sirih setelah itu jangan dibasuh dengan menggunakan air
daun sirih lagi, setelah memberikan konseling perawatan luka ibu diharapkan melakukan perawatan luka
sendiri d rumah sampai luka sembuh kemudian luka akan di observasi pada hari ke 2,3,4,5,6,7 setelah
diberikan perklakuan dengan pemberia air daun sirih pada luka perineum ibu. 13
Hal ini sesuai dengan (Kumalasari, 2015), tentang cara perawatan luka menggunakan air daun sirih ialah
perawatan khusus luka perineum bagi ibu post partum ataupun wanita setelah melahirkan untuk
mengurangi rasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi dan meningkatkan penyembuhan luka
dengan cara yaitu mencuci tangan terlebih dahulu bersihkan vulva dengan air bersih kemudian
basuhkan air daun sirih dan jangan dibasuh lagi menggunakan air setelah itu keringkan dari depan
kebelakang.14
Daun sirih hijau mengandung minyak atsiri 1-4,2 % (didalam minyak atsiri terkandung betlephenol ,
seskueterpen, pati diastase 0,8-1,8 %, gula, zat samak (senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh
atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti permukaan kulit)
dan anti imflamasi (senyawa kimia yang digunakan untuk menghilangkan peradangan. 15

Efektivitas Pemberian Air Daun Sirih Terhadap Percepatan Penyembuhan Luka Perineum
Pada ibu Pots Partum
Berdasarkan hasil uji statistic penelitian ini dengan menguunakan Uji Man Whitney U didapatkan p-
value = 0,000 dengan nilai α = 005 (p> α), artinya terdapat perbedaan rata-rata percempatan
penyembuhan luka perineum pada ibu post partum antara kelompok control dan kelompok yang
diberikan air daun sirih. Pada kelompok intervensi percepatan penyembuhan luka perineum lebih cepat
disbanding dengan kelompok control yang tidak di berikan air daun sirih. Faktor yang mempengaruhi
penyembuhan luka perineum pada kelompok control adalah faktor Personal Hygine yaitu seberapa
sering mengganti pembalut serta bagaimana cara ibu melakukan perawatan luka perineum dengan
menggunaan kassa steril, jika penggunaan antiseptic terlalu banyak maka hal tersebut menyebabkan
luka mejadi lembab dan basah sehingga membuat luka menjadi infeksi.
Hal ini sesuai dengan teori (Dewi dkk, 2019), yang menyatakan bahwa faktor internal penyembuhan luka
perineum yaitu usia, cara perawatan dan status nutrisi/gizi. 12 Adapun penelitian yang dilakukan oleh
(Kurniarum, 2015), yang menyatakan bahwa rata- rata penyembuhan luka perineum dengan
menggunakan air daun sirih lebih cepat terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menggunakan betadin. Kandungan kimia dan sifat-
sifat kimia daun sirih yang terdiri dari hidroksi chavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metileugenol,

15
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
karvakrol memiliki daya pembunuh bakteri lima kali lipat dari fenol biasa. Chavicol adalah salah satu
komponen yang terkandung dalam sirih yang dapat berfungsi sebagai antiseptik. 16
Kandungan daun sirih hijau adalah minyak atsiri yang mengandung anatara lain chavicol dan chavibetol,
yaitu senyawa yang mempunyai khasiat antiseptic, (Kurniarum, 2015) dalam penelitiannya didapat kan
hasil analisis diperoleh bahwa hasil uji chi-square sebesar x 2=6,787 sedangkan nilai p= 0,009 berarti p <
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh daun sirih terhadap penyembuhan luka perineum
pada ibu nifas OR = 4,125 (CI 95% 1,38712,270) yang artinya pengunaan daun sirih memiliki risiko 4,125
kali lebih cepat kering dibandingkan yang tidak mengunkan daun sirih. 16
Kesimpulan
Pemberian air daun sirih terhadap penyembuhan luka perineum didapatkan kelompok bahwa kontrol
minimal penyembuhan luka 7 hari dan maksimal 8 hari lebih lambat daripada kelompok intervensi yaitu
dengan penyembuhan minimal 4 hari dan maksimal 7 hari. Efeketivitas pemberian air daun sirih
terhadap penyembuhan luka perineum, didapatkan p-value
= 0,000 dengan nilai α =005 (p> α), yang artinya terhadap perbedaan rata-rata penyembuhan luka
perineum pada ibu post partum.

Konflik Kepentingan
Penelitian ini tidak ada konflik kepentingan apapun baik secara individu maupun organisasi.

Ucapan Terima Kasih


Terimakasih kepada semua responden yang telah berkontribusi pada penelitian ini. Pendanaan
Sumber pendanaan pada penelitian ini adalah individu.

Daftar Pustaka
1. Prawihardjo. Ilmu Kebidanan. (PT. Bina Pustaka, 2014).
2. Prawihardjo, S. No Title. (PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo, 2016).
3. Rukiyah, dkk. Asuhan Kebidanan II. (CV. Trans info media, 2010).
4. World Health Organizatin (WHO). Trends in maternal mortality 1990-2013. (2014).
5. Kementrian Kesehatan RI Tahun 2018. Profil Kesehatan Indonesia. (2019).
6. Dinkes, L. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. (2018).
7. Kurnia. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. (Pustaka Rihama, 2016).
8. Elisabeth. Kehamilan, Persalinan, dan Nifas. (EGC, 2017).
9. Rostika, T., Choirunissa, R. & Rifiana, A. J. Pemberian Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih Merah Terhadap
Waktu Penyembuhan Luka Perineum Derajat I Dan II di Klinik Aster Kabupaten Karawang. J. Ilm. Kesehat.
12, 196–204 (2020).
10. Yudhiarti. Khasiat Buah, Rempah Rempah Untuk Pengobatan. (Cicilai IQ Media, 2015).
11. Yuliaswati. Upaya Percepatan Penyembuhan Luka Perineum Melalui Penggunaan Air Rebusan Sirih di
Puskesmas Kota Depok Jawa Barat. IJMS- Indones. J. Med. Sci. 5, (2018).
12. Yuliana, D., Rahman, A. & Amatiria, G. Efektivitas Pemberian Daun Binahong (Anredera cordifolia (tenore)
steen) dan Povidone Iodine 10% terhadap Penyembuhan Luka Perineum. J. Ilm. Keperawatan Sai Betik 15,
157–162 (2020).
13. Darmadi, S. Infeksi Nosokomial Problematika & Pengendaliannya. Jakarta Salemba Med. (2008).
14. Milah, I. I. Literatur Review: Pengaruh Rebusan Daun Sirih Terhadap Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu
Nifas. J. Sos. Sains 1, 1–386 (2021).
15. Opilia, T. Formulasi Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau (Piper bettle L.) dalam Sediaan Gel Pencuci Tangan. J.
FARMAKU (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) 1, 24–31 (2016).

16
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
16. Kurniarum, A. & Kurniawati, A. Keefektifan Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Nifas Menggunakan
Daun Sirih. Interes. J. Ilmu Kesehat. 4, (2015).

Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 12 (2) ; September 2020


Hal : 195 - 204

ARTIKEL PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah Terhadap Waktu Penyembuhan Luka
Perineum di Klinik Aster Kabupaten Karawang Jawa Barat

Teti Rostika1), *Risza Choirunissa2), Andi Julia Rifiana 3)

Program Studi DIV-Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nasional Jakarta


Corresponden author: risza.choirunissa@civitas.unas.ac.id
Received : Agust 7, 2020 Accepted : September 23, 2020 Published: September 30, 2020

DOI: https://doi.org/10.37012/jik.v12i2.269

ABSTRACT

Perineal wound is a tear that occurs when a baby is born either spontaneously or using tools or actions.
One of the alternative ways to heal perineal wounds is to use red betel leaf boiled water. This study aims
to determine the effect of using red betel leaf boiled water on the healing time of perineal wounds at
Aster Clinic, Karawang Regency in 2020. Quasy experimental design research posttestonly control group
design. The sample in this study were 15 postpartum mothers in the Aster Clinic as many as 15
experimental groups and 15 control groups. Data collection used observation sheets. The univariate
analysis used the central tendency distribution and the bivariate analysis used the independent t test. The
average perineal wound healing time after using red betel leaf boiled water was 5.80 days, while in the
control group it was 7.80. There was an effect of using boiled red betel leaf water on time for healing
perineal.

Keywords: Red Betel Leaves, Perineum Wound, Wound Healing Time.

ABSTRAK

Luka perineum adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan
menggunakan alat atau tindakan. Salah satu cara alternatif untuk penyembuhan luka perineum adalah
dengan penggunaan air rebusan daun sirih merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan air rebusan daun sirih merah terhadap waktu penyembuhan luka perineum di Klinik Aster
Kabupaten Karawang Tahun 2020. Penelitian quasy eksperimen desain posttest-only control group
design. Sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas di Klinik Aster sebanyak 15 kelompok eksperimen dan
15 kelompok kontrol. Pengumpulan datanya menggunakan lembar observasi. Analisis univariat
menggunakan distribusi tendensi sentral dan analisis bivariatnya menggunakan uji t independent. Rata-

17
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
rata waktu penyembuhan luka perineum setelah penggunaan air rebusan daun sirih merah adalah 5,80
hari sedangkan pada kelompok kontrol 7,80. Sehingga disimpulkan Terdapat pengaruh penggunaan air
rebusan daun sirih merah terhadap waktu penyembuhan luka perineum.

Kata Kunci : Daun Sirih Merah, Luka Perineum, Waktu Penyembuhan Luka.

PENDAHULUAN
Keluarga sebagai komponen dari masyarakat berperan signifikan dalam mempengaruhi status
kesehatan. Keluarga berperan terhadap optimalisasi pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas
seluruh anggotanya melalui pemenuhan kebutuhan gizi dan menjamin kesehatan anggota keluarga. Ibu
dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok yang rentan. Hal ini terkait dengan fase
kehamilan, persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh kembang pada anak. Hal ini yang menjadi
alasan pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu prioritas pembangunan kesehatan
di Indonesia (Kementerian Kesehatan RI, 2019).

Keberhasilan upaya kesehatan ibu, di antaranya dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI).
AKI di Indonesia saat ini masih tinggi yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup dan target AKI Indonesia
pada tahun 2030 adalah 131 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu disebabkan karena perdarahan
pasca persalinan (25%), hipertensi pada ibu hamil (12%), partus macet (8%), aborsi (13%) dan karena
sebab lain (7%) (Kementerian Kesehatan RI, 2019).

Adapun AKI di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018 sebanyak 823 orang dari jumlah ibu hamil sebanyak
971.458orang. Penyebab kematian karena perdarahan (30%), hipertensi pada ibu hamil (15%), partus
macet (10%), aborsi (10%) dan karena sebab lain (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, 2019).

Jumlah kematian ibu di Kabupaten Karawang pada tahun 2018 sebanyak 16kasusyang terdiri dari
kematian ibu hamil mencapai 3 kasus (18,7%), melahirkan sebanyak 6 kasus (37,5%), dan ibu nifas
sebanyak 7 kasus (43,7%). Penyebabnya diantaranya adalah hipertensi dalam kehamilan sebanyak 8
kasus (50%), perdarahan sebanyak 6 kasus (37,5%), jantung sebanyak 1 kasus (6,25%), dan lain-lain 1
kasus (6,25%) (Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, 2019).

Salah satu upaya pencegahan dan penurunan angka kematian pada ibu bersalin dan ibu nifas serta
penyebabnya dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan
kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas
pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan perawatan khusus dan rujukan jika
terjadi komplikasi salah satunya adalah penanganan luka perineum (Kurnia, 2016).

Luka perineum adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan
menggunakan alat atau tindakan. Robekan perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa
menjadi luas apabila kepala janin lahir terlalu cepat (Saifuddin, 2016). Perawatan luka perineum pada
ibu setelah melahirkan berguna untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan, menjaga kebersihan,
mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Perawatan perineum umumnya bersamaan dengan

18
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
perawatan vulva. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah mencegah kontaminasi dengan rektum,
menangani dengan lembut jaringan luka, membersihkan darah yang menjadi sumber infeksi dan bau
(Kurnia, 2016).

Pengobatan untuk luka perineum dapat dilakukan dengan cara farmakologis maupun non farmakologis.
Dengan farmakologis yaitu dengan memberikan obat antiseptik. Pengobatan antiseptik atau antibiotik
untuk perawatan luka perineum saat ini cenderung dihindari. Beberapa antibiotik harus dihindari selama
masa laktasi, karena jumlahnya sangat signifikan dan beresiko. Hal inilah yang menjadi alasan bidan yang
menyarankan ibu nifas untuk menggunakan daun sirih sebagai obat yang mempercepat penyembuhan
luka perineum
(Elisabet, 2017).

Pemberian daun sirih merah ini dilakukan dalam satu hari sekali ketika pagi, siang atau malam dengan
cara dibuat cebok. Satu kali pemberian dengan merebus 4-5 lembar daun sirih merah dengan air 500-
600 ml lalu direbus dengan api sedang selama 10-15 menit (Manoi, dalam Ernawati, 2018). Menurut
teori Yudhiarti (2015), penyembuhan luka perineum dapat menggunakan cara tradisional yaitu dengan
rebusan air hangat daun sirih dengan cara di cebok satu hari sekali bisa dilakuan pada waktu pagi, siang
dan sore hari. Disamping mempercepat penyembuhan luka juga dapat menghilangan bau darah yang
keluar tidak amis. Pengamatannya dilakukan pada hari ke-1, 3, 5, 7, 8, 9 dan 10 (Yuliaswati, 2018).

Hasil penelitian sebelumnya yaitu yang dilakukan oleh Kurniawati dan Ulfa (2016) di Desa
Ringginanyarmenunjukkan bahwa waktu penyembuhan luka perineum dengan daun sirih pada hari ke-8.
Sedangkan hasil penelitian Yuliaswati (2018) di RB Panjawi Sukoharjo menunjukkan bahwa lama
penyembuhan luka perineum pada kelompok eksperimen rata-rata 5,85, sedangkan kelompok kontrol
rata-rata 6,85 dan nilai  = 0,010 yang artinya penggunaan daun sirih dapat mempercepat
penyembuhan luka perinium.

Hasil studi pendahuluan di Klinik Aster pada tanggal 15 Maret 2020 terhadap 3 ibu nifas yang mengalami
luka jahitan perineum. Dari 3 orang yang luka jahitan perineum tersebut ibu mengalami penyembuhan
luka perineum hampir 10 hari dikarenakan ibu menggunakan antiseptik yang tidak teratur dan belum
pernah melakukan perawatan dengan menggunakan air rebusan daun sirih merah.

METODE
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasy eksperimen. Quasy eksperimen merupakan
desain posttest-only control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing
dipilih secara random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak. Populasi
penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut (Notoatmodjo, 2015).
Pada penelitian ini yang dijadikan populasi adalah semua ibu nifas di Klinik Aster Kabupaten Karawang
tercatat jumlah ibu nifas sebanyak 55 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Notoatmodjo, 2015). Jumlah sampel untuk penelitian eksperimen sederhana adalah 30 sampel yang
masing-masing kelompok adalah 15 orang (Sugiyono, 2017). Berdasarkan teori tersebut maka jumlah
sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas di Klinik Aster Kabupaten Karawang sebanyak 15 kelompok

19
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
eksperimen dan 15 kelompok kontrol. Penelitian ini dilaksanakan di Klinik Aster Kabupaten Karawang.
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2020

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2016).
Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat
(Y). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah air rebusan daun sirih merah, sedangkan variabel terikat
dalam penelitian ini adalah waktu penyembuhan luka perineum.

HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
Analisis univarat yang diteliti hanya satu kelompok data pada kelompok eksperimen yaitu sebagai
berikut:
Tabel 1 Waktu Penyembuhan Luka Perineum Setelah Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih Merah
Klinik Aster Kabupaten Karawang

Waktu Penyembuhan Mean Minimal-


S.D 95% CI
Luka Perineum Median Maksimal
5,80
Kelompok eksperimen 1,935 3-9 4,73-6,87
5,00
7,80
Kelompok kontrol 1,014 6-10 7,24-8,36
8,00

Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa rata-rata waktu penyembuhan luka perineum setelah
penggunaan air rebusan daun sirih merah (kelompok eskperimen) adalah 5,80 hari dengan median 5,00
hari dan nilai standar deviasinya sebesar 1,506. Paling cepat adalah 3 hari dan paling lama adalah 9 hari.
Berdasarkan nilai 95% CI, diyakini bahwa 95% waktu penyembuhan luka perineum pada ibu nifas pada
kelompok eksperimen di Klinik Aster Kabupaten Karawang setelah penggunaan air rebusan daun sirih
merah berkisar antara 4,73 sampai dengan 6,87. Sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata waktu
penyembuhan luka perineum adalah 7,80 hari dengan median 8,00 hari dan nilai standar deviasinya
sebesar 1,014. Paling cepat adalah 6 hari dan paling lama adalah 10 hari. Berdasarkan nilai 95% CI,
diyakini bahwa 95% waktu penyembuhan luka perineum pada ibu nifas pada kelompok kontrol di Klinik
Aster Kabupaten Karawang setelah penggunaan air rebusan daun sirih merah berkisar antara 7,24
sampai dengan 8,36.

Analisis Bivariat
Untuk analisis bivariat ini,dilakukan uji t independen dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 2
Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah Terhadap
Waktu Penyembuhan Luka Perineum di Klinik Aster
Kabupaten Karawang

20
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
Waktu Penyembuha Std. p
Mean Std. Erro N t
Luka Perineum Deviation value
Posttest Eksperimen 5,80 1,935 0,500 15 -3,546 ,001 Kelompok
Posttest Kontrol 7,80 1,014 0,262 15

Berdasarkan tabel 2, menunjukkan bahwa dari 15 responden dari kelompok eksperimen yang diteliti
diperoleh rata-rata waktu penyembuhan luka perineum setelah penggunaan air rebusan adalah 5,80
hari sedangkan pada kelompok kontrol 7,80 artinya bahwa kelompok eksperimen lebih cepat 2 hari
dibandindengan dengan kelompok kontrol. Hasil uji statistik dengan uji t indepnden dengan α= 0,05
diperoleh p value = 0,001 yang berarti p value< 0,05, dengan demikian maka terdapat pengaruh
penggunaan air rebusan daun sirih merah terhadap waktu penyembuhan luka perineum di Klinik Aster
Kabupaten Karawang tahun 2020.

PEMBAHASAN
Waktu Penyembuhan Luka Perineum Setelah Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih Merah
di Klinik Aster Kabupaten Karawang

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu penyembuhan luka perineum setelah
penggunaan air rebusan daun sirih merah adalah 5,80 hari dan diyakini 95% waktu penyembuhan luka
perineum pada ibu nifas di Klinik Aster Kabupaten Karawang setelah penggunaan air rebusan daun sirih
merah berkisar antara 4,73 sampai dengan 6,87. Hasil observasi penggunaan air rebusan daun sirih
merah yang dilakukan ibu nifas yang mengalami luka perineum setiap hari pagi, siang dan sore dapat
mempercepat proses penyembuhan lukanya bahkan dari hasil pengamatan luka sembuh pada hari ke-5
jika ibu rutin melakukannya, hal ini dikarenakan air rebusan daun sirih merah mempunyai khasiat
sebagai antiseptik. Pada penelitian ini ada dua orang ibu yang luka sembuhnya pada hari ke-9 hal ini
dapat dikarenakan ibu lupa pada hari tertentu tidak menggunakan air rebusan daun sirih merah hal ini
menyebabkan proses menjadi lebih lama dari ibu yang teratur menggunakannya.

Hasil penelitian ini lebih cepat dibanding dengan hasil penelitian Kurniawati dan Ulfa (2015)
menunjukkan bahwa waktu penyembuhan luka perineum ibu dengan daun sirih adalah pada hari ke-8.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mariati (2018) di Bidan Praktik Mandiri menunjukkan
bahwa rata-rata lama penyembuhan luka perineum 5 – 6 hari.

Hasil penelitian ini masih dalam batas normal menurut teori, yaitu lama penyembuhan luka jahitan
perineum akan berlangsung 7-10 hari dan tidak lebih dari 14 hari (Marmi, 2017). Sedangkan menurut
Wiknjosastro (2015) bahwa perlukaan jalan lahir rata-rata akan sembuh dalam 6 sampai 7 hari apabila
tidak terjadi infeksi.

21
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
Rata-rata waktu penyembuhan luka perineum setelah penggunaan air rebusan daun sirih merah di Klinik
Aster Kabupaten Karawang adalah 5,80. Penggunaan daun sirih merah dapat mempercepat waktu
penyembuhan luka perineum, meskipun ada beberapa ibu yang sembuh pada hari ke-10, maka dari itu
upaya yang perlu dilakukan oleh bidan adalah memberikan konseling pada ibu nifas yang mengalami
luka perineum untuk melakukan perawatan luka dengan air rebusan daun sirih merah setiap hari pada
pagi, siang dan sore sampai lukanya sembuh, bagi ibu nifas perlu melakukan latihan mandiri
menggunakan air rebusan daun sirih merah untuk mempercepat proses penyembuhan lukanya.

Pengaruh Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih Merah terhadap Waktu Penyembuhan
Luka Perineum di Klinik Aster Kabupaten Karawang

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan air rebusan daun
sirih merah terhadap waktu penyembuhan luka perineum di Klinik Aster Kabupaten Karawang tahun
2020. Adanya hubungan karena ibu nifas melakukan secara rutin pada pagi, siang dan sore
menggunakan air rebusan daun sirih merah yang mempunyai sifat antiseptik sehingga dapat
mempercepat penyembuhan luka perineum.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Yuliaswati (2018) di Puskesmas Kota Depok Jawa
Barat yang menunjukkan bahwa terbukti penggunaan sirih dapat mempercepat penyembuhan luka
perimium (p=0,010). Juga sejalan dengan hasil penelitian Mariati (2018) di Bidan Praktik Mandiri
Kecamatan Baros Sukabumi menunjukkan daun sirih merah lebih efektif dibandingkan dengan iodine
dalam perawatan luka perineum pada masa pospartum. Juga penelitian Christiana (2017) air rebusan
daun sirih efektif terhadap kecepatan penyembuhan luka perineum pada ibu nifas dengan p = 0,000.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa pengobatan untuk luka perineum dapat dilakukan
dengan cara farmakologis maupun non farmakologis. Dengan farmakologis yaitu dengan memberikan
obat antiseptik. Pengobatan antiseptik atau antibiotik untuk perawatan luka perineum saat ini
cenderung dihindari. Beberapa antibiotik harus dihindari selama masa laktasi, karena jumlahnya sangat
signifikan dan beresiko. Hal inilah yang menjadi alasan bidan yang menyarankan ibu nifas untuk
menggunakan daun sirih sebagai obat yang mempercepat penyembuhan luka perineum (Elisabet, 2017).

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa penyembuhan luka perineum dapat menggunakan cara
tradisional yaitu dengan rebusan air hangat daun sirih dengan cara di cebok pada waktu pagi, siang dan
sore hari. Disamping mempercepat penyembuhan luka juga dapat menghilangan bau darah yang keluar
tidak amis (Yudhiarti, 2015). Juga sejalan dengan teori bahwa daun sirih mempunyai efek antibiotik,
arecoline bermanfaat untuk merangsang saraf pusat untuk meningkatkan gerakan peristaltik sehingga
sirkulasi darah pada luka menjadi lancar, oksigen menjadi lebih banyak, dengan demikian dapat
mempengaruhi penyembuhan luka lebih cepat. Berdasarkan efek tersebut maka sirih dapat digunakan
sebagai perawatan luka (Yudhiarti, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka upaya yang dapat dilakukan oleh bidan adalah memberikan
alternatif penanganan non farmakologis kepada ibu nifas yang mengalami luka perineum dengan
penggunaan air rebusan daun sirih merah dan memberikan konseling atau penyuluhan kepada ibu

22
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
tentang cara melakukannya. Bagi ibu nifas yang mengalami luka perineum, untuk mengobati lukanya
dengan cara alternatif yaitu dengan air rebusan daun sirih merah dan agar efektif maka harus dilakukan
setiap hari pagi dan sore selama satu minggu.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai Pengaruh

Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah Terhadap Waktu Penyembuhan Luka Perineum di Klinik Aster
Kabupaten Karawang Jawa Barat Tahun 2020 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, Rata-rata
waktu penyembuhan luka perineum setelah penggunaan air rebusan daun sirih merah di Klinik Aster
Kabupaten Karawang adalah 5,80 hari. Terdapat pengaruh penggunaan air rebusan daun sirih merah
terhadap waktu penyembuhan luka perineum di Klinik Aster Kabupaten Karawang tahun 2020.

REFERENSI
1. Arikunto, S. 2016. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
2. Christiana. 2017. Efektifitas Air Rebusan Daun Sirih Dalam Mempercepat Penyembuhan Luka
Perineum. Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. 2019. Profil Kesehatan Kabupaten Karawang tahun
2018. Karawang : Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.
4. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2019. Derajat Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018.
Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
5. Elisabet. 2017. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Jakarta: EGC.
6. Kementerian Kesehatan RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI.

7. Kurnia. 2016. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama.


8. Mariati. 2018. Efektivitas Sirih Merah dalam Perawatan Luka Perineum di Bidan
Praktik Mandiri Kecamatan Baros Kabupaten Sukabumi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
Vol. 8, No. 1.
9. Marmi, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
10. Notoatmodjo, S. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

11. Saifuddin. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Masa Hamil. Jakarta: Salemba Medika.
12. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta.
13. Yudhiarti, A. 2015. Khasiat Buah, Rempah Rempah Untuk Pengobatan. Jakarta :Cicilai IQ Media.

23
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
14. Yuliaswati. 2018. Upaya Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Melalui Penggunaan Air
Rebusan Sirih di Puskesmas Kota Depok Jawa Barat. IJMS – Indonesian Journal On Medical
Science – Volume 5 No. 1 – Januari 2018.

EFEKTIFITAS RENDAMAN DAUN SIRIH TERHADAP KECEPATAN


PENYEMBUHAN LUKA
PERINEUM PADA IBU POST PARTUM

Kiki Supadmi1, Achmad Farich2, Ratna Dewi Putri3, Neneng Siti Lathifah4

1,3,4
Prodi DIV Kebidanan Univarsitas Malahayati Bandar
Lampung
2
Fakultas kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
Email: kikisupadmi20@gmail.com

ABSTRACT THE EFFECTIVENESS OF BETEL LEAVE SOAKING TO PERINEUM WOUND


RECOVERY SPEED OF POST-PARTUM MOTHERS

Background: A pre-survey result done by the researcher showed that the average of delivering
mothers were ± 45 post-partum mothers in Wirahayu, ST.r.,Keb midwifery clinic in Panjang of
Bandar Lampung, and ± 20 post-partum mothers in Nurhasanah, STr. Keb midwiofery clinic.
Another 4 days pre-survey result in Wirahayu, ST.r.,Keb midwifery clinic showed that amongst
12 post-partum mothers, 8 (66.7%) suffered perineum rupture.

Purpose: The objective of this research was to find out the effectiveness of betel leave soaking
to perineum wound recovery speed of post-partum mothers in Wirahayu, ST.r., Keb midwifery
clinic in Panjang of Bandar Lampung in 2020.

Methods: This was a quantitative survey analytic research by using quasi-experiment approach
and two groups pretest and posttest design. Population was 30 post-partum mothers with
perineum rupture in Wirahayu, ST.r.,Keb midwifer clinic in Panjang of Bandar Lampung. 30
respondent samples were taken by using purposive sampling and divided into 15 samples for
intervention group and another 15 samples for control group.

Results: The average length of perineal wound healing in the control group respondents was
10.87 with a minimum value of 10 and a maximum of 11 days. With a REEDA scale of less than
5

Conclusion There is an effect of Betel Leaf Soak on the Speed of Healing Perineal Wounds in
Post
Partum Mothers

Suggestions can be additional information for PMB, especially for mothers who give birth in
determining program policies and as a driver of health-oriented development and can improve

24
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
ways of dealing with perineal wounds, one of which is providing training on the administration of
traditional medicines, especially regarding processed betel leaf soaks and how to use them. , so
that the patient's insight and knowledge is increased.

Keywords : betel leaves & perineum wound recovery speed

ABSTRAK

Latar Belakang: Berdasarkan prasurvey yang peneliti lakukan di PMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang
Bandar Lampung, selama 1 bulan rata-rata jumlah ibu yang melakukan persalinan mencapai ± 45 ibu
post partum, berbeda dengan rata-rata ibu yang melakukan persalinan Di PMB Nurhasanah, STr.Keb,
dimana jumlah ibu yang melakukan persalinan mencapai ±20 ibu, namun saat peneliti melakukan survey
secara langsung di PMB Wirahayu, ST.r.,Keb selama 4 hari terdapat 12 ibu yang melakukan persalinan,
dimana dari 12 ibu yang melakukan persalinan, ada 8 ibu (66,7%) yang mengalami luka
perineum/robekan perineum.

Tujuan Penelitian: Diketahui Efektifitas Rendaman Daun Sirih Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka
Perineum Pada Ibu Post Partum Di PMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung Tahun 2020.

Metode Penelitian: Jenis penelitian Kuantitatif dengan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survei analitik dengan pendekatan Quasi Experiment, sedangkan rancangan eksperimen yang
digunakan adalah two group pre test and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu post partum yang mengalami luka perineum Di PMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar
Lampung tahun 2020 yang berjumlah 30 responden dan sampel dalam penelitian ini terbagi menjadi 2
kelompok yaitu 15 untuk kelompok kontrol dan 15 untuk kelompok intervensi. Dengan teknik sampel
yang peneliti gunakan adalah purposive sampling

Hasil Penelitian: Rata-rata lama penyembuhan luka perineum pada responden kelompok kontrol adalah
10,87 dengan nilai minimum 10 dan maksimum 11 hari. Dengan skala REEDA kurang dari 5

Kesimpulan Ada penagruh Pengaruh Rendaman Daun Sirih Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka
Perineum Pada Ibu Post Partum

Saran dapat menjadi tambahan informasi bagi PMB khususnya pada ibu yang melakukan persalinan
dalam menentukan kebijakan-kebijakan program dan sebagai penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan serta dapat meningkatkan cara mengatasi luka perineum, salah satunya memberikan
pelatihan tentang pemberian obat tradisional khususnya tentang olahan rendaman daun sirih dan cara
pemakaian, sehingga wawasan dan pengetahuan para pasien menjadi meningkat.

Kata Kunci : Daun Sirih & Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum

25
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
PENDAHULUAN Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan
Kematian ibu adalah kematian wanita pada saat provinsitersebut disebabkan 52,6% dari jumlah
hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari total kejadian kematian ibu di Indonesia berasal
sejak terminasi kehamilan tanpa memandang dari enamprovinsi tersebut. Sehingga dengan
lamnya kehamilan atau tempat persalinan, menurunkan angka kematian ibu di enam
yakni kematian disebabkan karena provinsi tersebutdiharapkan akan dapat
kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi menurunkan angka kematian ibu di Indonesia
bukan karena sebab-sebab lain seperti secara signifikan (Kemenkes, 2017) Upaya
kecelakaan, terjatuh dll. Angka kematian ibu percepatan penurunan AKI dapat dilakukan
(AKI) adalah kebanyakan kematian wanita pada dengan menjamin agar setiap ibu
saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi mampumengakses pelayanan kesehatan ibu
kehamilan tanpa memandang lama dan tempat yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan
bersalin, yang disebabkan karena kehamilannya ibu hamil,pertolongan persalinan oleh tenaga
atau pengelolaanya, dan bukan Karena kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan
sebabsebab lainya, per 100.000 kelahiran hidup kesehatan, perawatanpasca persalinan bagi ibu
(Kemenkes RI, 2017). dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika
terjadi komplikasi, kemudahanmendapatkan
Indikator ini tidak hanya mampu menilai
cuti hamil dan melahirkan, dan pelayanan
program kesehatan ibu, terlebih lagi mampu
keluarga berencana (Kemenkes, 2017).
menilai derajat kesehatan masyarakat, karena
sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan AKI yang dihasilkan dari SDKI dan SKRT hanya
kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun menggambarkan angka nasional, tidak
kualitas.Indikator ini tidak hanya mampu dirancang untuk mengukur angka kematian ibu
menilai program kesehatan ibu, tetapi juga menurut Provinsi (karena memerlukan sampel
mampu menilaiderajat kesehatan masyarakat, & biaya yang sangat besar).Angka Kematian Ibu
karena sensitifitasnya terhadap perbaikan sampai saat ini baru diperoleh dari survey-
pelayanan kesehatan, baikdari sisi aksesibilitas survey terbatas.AKI selama tahun 1997 – 2012
maupun kualitas.Secara umum terjadi penuruan cenderung meningkat kembali dimana dari 370
kematian ibu selama periode1991-2015. Terjadi per 100.000 kelahiran hidup menjadi 359 per
penurunan AKI di Indonesia dari 314 pada tahun 100.000 kelahiran hidup tahun 2012. Angka
2018 menjadi 293 pada tahun2019. Kematian Ibu (AKI) berdasarkan laporan dari
SDKI tahun 2012 sebesar 359 per 100.000
Dalam rangka upaya percepatan penurunan AKI
kelahiran hidup (target 102 per 100.000
maka pada tahun 2012 KementerianKesehatan
kelahiran hidup) Bila dilihat berdasarkan kasus
meluncurkan program Expanding Maternal
kematian yang ada di Provinsi Lampung tahun
and Neonatal Survival (EMAS) yang
2016 dapat dilihat pada lampiran
diharapkandapat menurunkan angka kematian
tabel.Penyebab kasus kematian ibu di Provinsi
ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini
lampung tahun 2016 disebabkan oleh
dilaksanakandi provinsi dan kabupaten dengan
perdarahan sebanyak 45 kasus, hipertensi
jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar,
sebanyak 41 kasus, infeksi sebanyak 1 kasus,
yaitu SumateraUtara, Banten, Jawa Barat, Jawa
ganguan sistem peredaran darah sebanyak 8
Tengah, Jawa Timur, dan
kasus, gangguan metabolik sebanyak 0 kasus

26
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
dan lain-lain sebanyak 45 kasus (Profil Dinkes Perawatan luka perineum bertujuanuntuk
Provinsi Lampung, 2016). mencegah infeksi, meningkatkanrasa nyaman
dan mempercepat penyembuhan. Salah satu
Perineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang upaya untukmenjaga agar tidak terjadi infeksi
ada antar gen dan anus. Trauma perineum akibatluka perineum maka digunakan
adalah luka pada perineum yang sering terjadi antiseptik.Perawatan luka perineum
saat proses persalinan, Hal ini karena desakan dilakukanoleh masyarakat Indonesia masih
kepala atau bagian tubuh janin tiba-tiba, jadi banyakyang menggunakan cara taradisional,
kulnt dan jaringan perineum robek. Berdasarkan salahsatunya dengan mengunakan air
tingkat keparahannya, perineum trauma rebusandaun sirih untuk membersihkan
menjadi derajat satu hingga empat.Trauma alatkelaminnya supaya luka perineum
derajat satu ditandai adanya luka pada lapisan cepatsembuh dan bau darah keluar tidak
kulit dan lapisan mukosa saluran vagina. amis.Daun sirih tergolong tanaman
Trauma derajat tiga dan empat lebih luas, yangmempunyai banyak efek terapi (Jurnal
bahkan lebih tinggi empat derajat lebih tinggi
dari otot, jadi pendarahannya pun lebih banyak. Anggeriani, 2018)
Trauma parineum lebih sering terjadi pada
keadaan-keadaan seperti ukuran janin terlalu Ekstrak sirih merah mengandung flavonoid,
alkaloid,tannin dan minyak atsiri yang
besar, proses persalinan yang lama, serta
penggunaan alat bantu persalinan, misal forsep terutama bersifat sebagaiantimikroba.Penelitian
membuktikan bahwa ekstrak sirihmerah
(Sukarni, 2013).
mempunyai efek antibakteri
Adanya luka pada jalan lahir tentu saja terhadapStaphylococcus aureus dan
menimbulkan rasa sakit yang bertahan selama Eschericia coli.Penelitianmenggunakan
beberapa minggu setelah melahirkan.Anda metode eksperimental laboratorium
dapat pula mengeluhkan nyeri kompilasi untukmembuktikan kemampuan antibakteri
berhubungan intim.Saat persalinan, kadang- ekstrak sirihmerah (Piper crocatum) terhadap
kadang dokter melakukan episiotomi, yaitu bakteri standar laboratorium.Bakteri gram
menggunting perineum untuk mengurangi positif pada penelitian ini dilakukanpada
trauma yang berlebihan pada daerah perineum Staphylococcus aures sementara
dan menghindari robekan perineum yang tidak untukbakteri gram negatif dilakukan pada
beraturan, Dengan episiotomi, perineum Escherichia coli.Penelitian meliputi preparasi
digunting agar jalan dapat dilihat lebih luas sampel, pembuatan ekstrak,dan uji daya
dengan demikian perlukaan yang terjadi dapat antibakteri. Hasil penelitiannya
diminimalkan (Sukarni, 2013). menunjukkanEkstrak etanol sirih merah
mempunyai kemampuanantibakteri terhadap
Pendarahan karena robekan jalan lahir banyak bakteri gram positif dan bakteri gram negatif
dijumpai para pertolongan persalinan oleh khususnya terhadap Staphylococcusaureus
tenaga non medis karena tanpa ATCC 25923 dan Escherichia coli ATCC
dijahit.Pertolongan persalinan dengan resiko 35218dan Kadar Hambat Minimal (KHM)
rendah mempunyai komplikasi ringan sehingga ekstrak etanol sirihmerah terhadap
dapat menurunkan angka kematian ibu maupun Staphylococcus aureus (gram
perinatal (Marmi, 2012).

27
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
positif)cenderung pada kadar 25%. Berdasarkan yang mengalami robekan perineum,
hasil penelitiantersebut, dapat dikembangkan mengatakan bahwa belum pernah
untuk diterapkan sebagaiobat luar pada mendapatkan terapi secara nonfarmakologi,
perawatan luka (Jurnal Damarini, 2012). seperti memberikan rendaman daun sirih dan
berdasarkan wawancara terhadap salah satu
Menurut penelitian Anggeriani & Lamdayani asisten bidanPMB Wirahayu, ST.r.,Keb, rata-rata
tentang Efektifitas Pemberian Air Daun Sirih penyembuhan luka perineum Di PMB
(Piper betle L) Terhadap Kecepatan berlangsung selama 10-11 hari setelah masa
Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post post partum.
Partum, menyebutkan bahwa pada pemberian
air daun sirih (piper betle l) terhadap kecepatan Karena banyaknya ibu yang merasakan sakit
penyembuhan luka perineum pada ibu post pasca menjalani persalinan dan mengalami luka
partum dengan uji Mann Whitney U perineum, maka rendaman daun sirih memiliki
didapatkan bahwa pada kelompok kontrol banyak manfaat positif yang salah satunya
rerata penyembuhan luka selama 7,60 hari lebih bersifat analgesik (mengurangi nyeri dan
lambat dibandingkan dengan kelompok mencegah infeksi), maka peneliti tertarik untuk
intervensi yang diberikan air daun sirih yaitu menguji “Efektifitas Rendaman Daun Sirih
rerata penyembuhan luka 5,47 hari dengan p Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka
value = 0,000 artinya pada kelompok intervensi Perineum Pada Ibu Post Partum Di PMB
percepatan penyembuhan luka perineum lebih Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung
cepat dibandingkan kelompok control. Tahun 2020.

Berdasarkan prasurvey yang peneliti lakukan di


PMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar METODE PENELITIAN
Lampung, selama 1 bulan rata-rata jumlah ibu Jenis penelitian yang digunakan dalam
yang melakukan persalinan mencapai ± 45 ibu penelitian ini adalah Kuantitatifyaitu penelitian
post partum, berbeda dengan rata-rata ibu yang yang berlandaskan filsafat positivisme,
melakukan persalinan Di PMB Nurhasanah, digunakan untuk meneliti pada populasi dan
STr.Keb, dimana jumlah ibu yang melakukan sampel tertentu, pengumpulan data
persalinan mencapai ±20 ibu, namun saat menggunakan instrument penelitian, analisis
peneliti melakukan survey secara langsung di data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan
PMB untuk menguji hipotesis

Wirahayu, ST.r.,Keb selama 4 hari terdapat 12 (Sulistyaningsih, 2016).


ibu yang melakukan persalinan, dimana dari 12
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini
ibu yang melakukan persalinan, ada 8 ibu
adalah survei analitik dengan pendekatan
(66,7%) yang mengalami luka
Quasi Experimentdimana pada penelitian ini
perineum/robekan perineum. Dari 8 ibu yang
sudah ada kelompok studi dan kelompok
mengalami robekan perineum biasanya tenaga
kontrol. Sedangkan rancangan eksperimen yang
medis memberikan terapi pengobatan secara
digunakan adalah two group pre test and post
farmakologis, seperti antibiotik dan antiseptik
test design (Notoatmodjo, 2012).Penelitian ini
(povidone iodine). Berdasarkan data
dilaksanakan pada bulan Juli 2020 dan
wawancara yang peneliti lakukan terhadap 8 ibu

28
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
penelitian ini dilaksanakan di PMB Wirahayu,
ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung. Populasi Tabel 1.
adalah keseluruhan objek peneliti yang akan
Distribusi Frekuensi Karakteristik
diteliti (Setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian
Responden Intervensi Di PMB
ini adalah seluruh ibu post partum yang Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar
mengalami luka perineum Di PMB Wirahayu, Lampung Tahun 2020
ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung tahun 2020
sebanyak 45 responden.Sampel penelitian Intervensi Kontrol
Kategori
adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang N (%) N (%)
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Umur
(Setiadi, 2007).Sampel dalam penelitian ini 20-35 Tahun 14 93.3 13 86.7
terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 untuk >35 Tahun 1 6.7 2 13.3
kelompok kontrol dan 15 untuk kelompok Pendidikan
intervensi.Dengan teknik sampel yang peneliti D3 2 13.3 3 20.0
gunakan adalah purposive sampling. SMA 8 53.3 6 40.0
SMP 5 33.3 6 40.0
Pekerjaan
HASIL PENELITIAN Buruh 3 20.0 4 26.7
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa
IRT 5 33.3 3 20.0
DiPMBWirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar
Swasta 2 13.3 3 20.0
Lampung Tahun 2020, sebagian besar
Wiraswasta 5 33.3 5 33.3
responden intervensi berusia 20-35 tahun yang
Paritas
masingmasing berjumlah 14 responden (93,3%),
Multigravida 6 40.0 6 40.0
sebagian besar pendidikan responden SMA yang
Primigravida 9 60.0 9 60.0
berjumlah 8 responden (53,3%) sebagian besar
pekerjaan responden sebagai IRT dan
Wiraswasta yang berjumlah 5 responden Analisis Univariat
(33,3%), dan rata-rata responden baru pertama Rata-Rata LamaHari Penyembuhan Luka
kali hamil (primigravida) yang berjumlah 9
responden (60,0%), sedangkan sebagian besar PerineumPada Responden Intervensi
usia responden kontrol berusia 24 dan 32 tahun
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa
yang berjumlah 4 responden (26,7%), sebagian
DiDiPMBWirahayu, ST.r.,Keb Panjang
besar responden responden mempunyai
Bandar Lampung Tahun 2020, rata-rata
pendidikan SMP dan SMA berjumlah 6
lama penyembuhan luka perineum pada
responden (40,0%), sebagian besar responden
responden kelompok intervensi adalah 8,87
mempunyai pekerjaan sebagai wiraswasta
dengan nilai minimum 8 hari dan
berjumlah 5 responden (33,3%), dan responden
maksimum 9 hari.
baru pertama kali hamil (primigravida) yang
berjumlah 9

responden (60,0%)
Tabel 2.

29
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
Rata-RataLama Hari Penyembuhan Luka Perineum Pada Responden
Intervensi Di PMBWirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung Tahun
2020

Variabel N Mean Minimum Maksimum SD SE


Kelompok Intervensi 15 8,87 8 9 0,352 0,091 Rata-Rata Lama Hari
Penyembuhan Luka Perineum Pada Responden Kontrol

Tabel 3.

Rata-RataLama HariPenyembuhan Luka Perineum Pada Responden


Kontrol Di PMBWirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung Tahun
2020

Variabel N Mean Minimum Maksimum SD SE


Kelompok Kontrol 15 10,87 10 11 0,352 0,091

Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa DiDi Efektifitas Rendaman Daun Sirih Terhadap
PMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Kecepatan Penyembuhan Luka Perineum Pada
Bandar Lampung Tahun 2020, Ibu Post Partum
rata-rata lama penyembuhan luka Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa
perineum pada responden kelompok kontrol DiPMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar
adalah 10,87 dengan nilai minimum 10 hari dan Lampung Tahun 2020, rata-rata kecepatan
maksimum 11 hari. penyembuhan luka perineum pada
responden intervensi adalah 8,87 dan pada
Analisis Bivariat responden control adalah 10,87, sehingga
Untuk MengetahuiEfektifitas Rendaman didapatkan nilai selisih atau beda mean adalah
Daun Sirih Terhadap Kecepatan Penyembuhan 2,00.
Luka Perineum Pada Ibu Post Partum Di PMB Berdasarkan analisis bivariat dengan
Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung menggunakan uji Paired Sample T-Test,
Tahun 2020, menggunakan (Paired Sample diketahui nilai p-value< 0,05 yaitu 0,000 yang
T-Test), yaitu: artinya ada pengaruh Rendaman Daun Sirih
Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka
Perineum Pada Ibu Post Partum Di PMB
Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung
Tahun 2020.

Tabel 4.

Efektifitas Rendaman Daun Sirih Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka


Perineum

Pada Ibu Post Partum Di PMB Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung
Tahun 2020

30
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114

Variabel N Mean Selisih SD SE P-Value


Intervensi 15 8,87 0,352 0,091
2,00
Kontrol 15 10,87 0,352 0,091 0,000
menggunting perineum untuk mengurangi
PEMBAHASAN Rata-Rata Lama Hari trauma yang berlebihan pada daerah perineum
Penyembuhan Luka Perineum Pada dan menghindari robekan perineum yang tidak
Responden Intervensi beraturan, Dengan episiotomi, perineum
Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa DiDi PMB
digunting agar jalan dapat dilihat lebih luas
Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung
dengan demikian perlukaan yang terjadi dapat
Tahun 2020, rata-rata lama penyembuhan luka
diminimalkan (Sukarni, 2013).
perineum pada responden kelompok intervensi
adalah 8,87 dengan nilai minimum 8 hari dan Berdasarkan hasil penelitian dan teori diatas
maksimum 9 hari. Dengan skala REEDA kurang sejalan dengan penelitian Susilo Damarini, dkk
dari 5. Hal ini berbeda jauh jika dilihat dari hari tentang Efektivitas Sirih Merah dalam
pertama skala REEDA yang mempunyai nilai Perawatan Luka Perineum di Bidan Praktik
rata-rata 14,47 Mandiri, menyebutkan bahwa Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata lama
Perineum adalah otot, kulit, dan jaringan yang
penyembuhan luka perineum menggunakan
ada antar gen dan anus. Trauma perineum
infusum sirih merah adalah 2 _ 3 hari sedangkan
adalah luka pada perineum yang sering terjadi
pada kelompok obat antiseptik rata-rata lama
saat proses persalinan, Hal ini karena desakan
penyembuhan 5 – 6 hari, artinya bahwa daun
kepala atau bagian tubuh janin tiba-tiba, jadi
sirih merah lebih efektif dibandingkan dengan
kulnt dan jaringan perineum robek. Berdasarkan
iodine dalam perawatan luka perineum pada
tingkat keparahannya, perineum trauma
masa postpartum.
menjadi derajat satu hingga empat.Trauma
derajat satu ditandai adanya luka pada lapisan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti
kulit dan lapisan mukosa saluran vagina. lakukan, maka menurut peneliti, banyak faktor
Trauma derajat tiga dan empat lebih luas, yang mempengaruhi seperti responden yang
bahkan lebih tinggi empat derajat lebih tinggi baru pertama kali menjalani persalinan,
dari otot, jadi pendarahannya pun lebih banyak. sehingga responden belum pernah mempunyai
Trauma parineum lebih sering terjadi pada pengalaman dalam menghadapi persalinan, dan
keadaan-keadaan seperti ukuran janin terlalu setelah diberikan rendaman daun sirih diketahui
besar, proses persalinan yang lama, serta bahwa lama penyembuhan luka perineum
penggunaan alat bantu persalinan, misal forsep adalah 8,87, dan diketahui responden yang
(Sukarni, 2013). mempunyai lama penyembuhan luka perineum
adalah hari ke 8 dan 9 merupakan ibu
Adanya luka pada jalan lahir tentu saja
primigravida, hal ini dikarenakan ibu
menimbulkan rasa sakit yang bertahan selama
primigravida belum mempunyai pengalaman
beberapa minggu setelah melahirkan.Anda
dalam melahirkan, sehingga mempunyai
dapat pula mengeluhkan nyeri kompilasi
pengetahuan yang kurang baik dalam
berhubungan intim.Saat persalinan, kadang-
perawatan luka perineum oleh karena itu ibu
kadang dokter melakukan episiotomi, yaitu
primigravida mampu bekerjasama dengan

31
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
peneliti untuk menggunakan rendaman daun degenerasi. Diet yang baik juga baik juga
sirih. Sedangkan untuk ibu multigravida sudah mempertahankan tubuh terhadap infeksi
mempunyai pengalam dalam melairkan
Berdasarkan hasil penelitian, maka menurut
sehingga mempunyai pengetahuan yang cukup
baik dalam perawatan luka perineum oleh peneliti sebagian besar responden dalam 10-11
hari baru mengalami perkembangan yang baik
karena itu ibu multigravida kurang bekerjasama
dengan peneliti untuk menggunakan rendaman mengenai luka perineumnya, hal ini
dikarenakan pada responden control tidak
daun sirih
diberikan rendaman daun sirih hanya
mengkonsumsi obat farmakologi berupa anti
Rata-Rata Lama Hari Penyembuhan Luka biotik amoxicillin, 3x1 selama 3 hari , Fe 1x1 dan
Perineum Pada Responden Kontrol vitamin A 1x1 yang diberikan oleh tenaga
Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa di PMB kesehatan.
Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung
Tahun 2020, rata-rata lama penyembuhan luka
perineum pada responden kelompok kontrol Efektifitas Rendaman Daun Sirih
adalah 10,87 dengan nilai minimum 10 dan TerhadapLama Kecepatan Penyembuhan
maksimum 11 hari. Dengan skala REEDA kurang
Luka Perineum Pada Ibu Post Partum
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa Di PMB
dari 5.
Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung
Pendarahan karena robekan jalan lahir banyak Tahun 2020, rata-rata kecepatan penyembuhan
dijumpai para pertolongan persalinan oleh luka perineum pada responden intervensi
tenaga non medis karena tanpa adalah 8,87 hari dan pada responden control
dijahit.Pertolongan persalinan dengan resiko adalah 10,87 hari yang diberikan rendaman
rendah mempunyai komplikasi ringan sehingga daun sirih, sehingga didapatkan nilai selisih atau
dapat menurunkan angka kematian ibu maupun beda mean adalah 2,00. Hal ini memperlihatkan
perinatal (Marmi, 2012). responden dengan luka pereneum derajat II
yang diberikan daun sirih mengalami
Perawatan luka perineum bertujuan untuk penyembuhan luka lebih cepat.
mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman
dan mempercepat penyembuhan.Salah satu Berdasarkan analisis bivariat dengan
upaya untuk menjaga agar tidak terjadi infeksi menggunakan uji Paired Sample T-Test,
akibat luka perineum maka digunakan diketahui nilai p-value< 0,05 yaitu 0,000 yang
antiseptik. Terdapat beberpa faktor yang artinya ada pengaruh Rendaman Daun Sirih
mempengaruhi dalam penyembuhan luka, Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka
faktor yang mempengaruhi luka perineum Perineum Pada Ibu Post Partum Di PMB
diantaranya yaitu, status nutrisi,istirahat,stres, Wirahayu, ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung
infeksi, merokok, kondisi medis dan pengobatan Tahun 2020. Sirih merupakan tanaman terna,
dan obesitas. Faktor yang mempengaruhi tumbuh merambat atau menjalar menyerupai
proses penyembuhan luka salah satunya status tanaman lada.Tinggi tanaman sirih bisa
nutrisi, diperlukan asupan nutrisi protein, mencapai 15 m, tergantung pada kesuburan
vitamin A mensuplai asam amino yang media tanam dan rendahnya media untuk
dibutuhkan untuk perbaikan jaringan dan merambat. Batang berwama cokelat kehijauan,

32
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
berbentuk bulat, berkerut, dan beruas yang dan bengkak dari permukaan kulit yang
merupakan tempat keluamya akar (Damayanti, meradang atau iritasi.
2013)
Menurut Permenkes No 8 Tahun 2014,
Daun berbentuk jantung, berujung runcing, dikatakan suhu hangat untuk rendaman duduk
tumbuh berselang-seling, bertangkai, yang berfungsi sebagai absorbs rendam herbal
teksturnya agak kasar jika diraba, dan adalah 36,6 – kurang 37,70C dengan lama
mengeluarkan bau yang sedap (aromatis) jika rendaman 15-30 menit. Befungsi mengurangi
diremas. Panjang daun 6-1 7 ,5 cm dan lebar edema, dapat meningkatkan sirkulasi,
3,5-10 cm. Wama daun sirih bervariasi, dari meningkatkan relaksasi otot.
kuning, hijau, sampai hijau tua (Damayanti,
2013) Sumber lain menyebutkan bahwa dalam 100
gram daun sirih mengandung zat-zat kimia
Daun sirih mengandung minyak atsiri di mana seperti: 1-4,2% minyak atsiri, hidroksikavicol;
komponen Utamanya terdiri atas fenol dan 7,2-15.7%, kOViCOI; 2.76,296, kavibetol; 0-9,6%
senyawa turunannya, seperti kavikol, cevibetol, aIIy/pyrokatekol; 2,2-5,6% karvakol; 26,8-42,S%
carvacrol, betehlphenol, eugenol, dan eugenol; eugenol men’l eter; 4,2-15.8% n-
allilpyrocatechol.Selain minyak atsiri tersebut, cvmene; 2,4-4,8% cvneole; 3-
tanaman daun sirih juga mengandung senyawa 9,8%caryophyllene; 2,4-15,8% cadinene,
karaten, tiamin, ribofavin, asam nikotinat, estragol, terpennena, seskuiterpena, fenil
vitamin C, tannin, gula, pati, asam amino propane, tanin, diastase, gula, dan pati.
(Damayanti, 2013)
Berdasarkan hasil penelitian dan teori diatas
Menurut Potter & Perry (2005), klien yang baru sejalan denganpenelitian Rini Anggeriani, dkk
menjalani pembedahan rectum, episiotomy tentang Efektifitas Pemberian Air Daun Sirih
selama proses persalinan, nyeri akibat (Piper betle L) Terhadap Kecepatan
haemoroid, atau inflamasi vagina dapat Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Post
memperoleh keuntungan dari melakukan Partum, menyebutkan bahwa pada pemberian
rendam duduk, yaitu mandi yang hanya air daun sirih (piper betle l) terhadap kecepatan
merendam area pelvis di dalam air hangat. Klien penyembuhan luka perineum pada ibu post
duduk diatas kursi khusus atau diatas baskom partum dengan uji Mann Whitney U
yang berukuran sama dengan tempat duduk didapatkan bahwa pada kelompok kontrol
toilet sehingga tungkai dan kaki tetap berada rerata penyembuhan luka selama 7,60 hari lebih
diluar air. Merendam seluruh tubuh dapat lambat dibandingkan dengan kelompok
menyebabkan vasolidasi yang meluas dan intervensi yang diberikan air daun sirih yaitu
menghilangkan efek local pemberian panas dan rerata penyembuhan luka 5,47 hari dengan p
area pelvis.Rendam duduk membersihkan dan value = 0,000 artinya pada kelompok intervensi
mengurangi inflamasi area perineal dan percepatan penyembuhan luka perineum lebih
analklien yang telah menjalani oprasi lekal atau cepat dibandingkan kelompok control.
vaginal atau melahirkan atau yang memiliki
Berdasarkan hasil penelitian, maka menurut
iritasi rektal lokal dari hemoroit atau fisur.
Berendam juga berguna dalam mengurani nyeri peneliti rendaman daun sirih memberikan
pengaruh terhadap kecepatan luka perineum,

33
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114
hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang Berbagai Macam Penyakit. Yogyakarta:
peneliti lakukan yaitu terdapat nilai selisih rata- CKlik Media.
rata kecepatan penyembuhan luka perineum
Kemenkes.RI, 2017.Profil Kesehatan.
antara sebelum dan sesudah yaitu 2,00 yang
artinya rendaman daun sirih berpengaruh Jakarta: Indonesia.
terhadap kecepatan penyembuhan luka Marmi. 2012, Internal Care Asuhan
perineum. Kebidanan Pada Persalinan,
Yogyakarta: Pustaka
KESIMPULAN Pelajar.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka
kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai Notoatmodjo, S. (2012).Metodologi
berikut ada efektivitasRendaman Daun Sirih penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka
Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Cipta.
Perineum Potter, P. A. Perry.2005.Buku Ajar Fundamental
Keperawatan. Jakarta: EGC
Pada Ibu Post Partum Di PMB Wirahayu,
ST.r.,Keb Panjang Bandar Lampung Tahun 2020 Profil Dinkes Provinsi Lampung. 2016. Profil
dengan Pvalue 0,00 (< 0,05) Kesehatan Provinsi Lampung.
Lampung.

SARAN Rosdiana.,Pratiwi. (2014). Khasiat Ajaib Daun


Hasil penelitian ini diharapkan agar responden Sirih Tumpas Berbagai Penyakit.
mampu memanfaatkan daun sirih sebagai Jakarta Timur: PADI.
alternative dalam menyembukan luka
Rini Anggeriani, dkk tentang Efektifitas
perineum, dan diharapkan responden harus
Pemberian Air Daun Sirih (Piper betle
lebih rutin lagi dalam mengunjungi pelayanan
L) Terhadap Kecepatan
kesehatan.
Penyembuhan Luka Perineum

Pada Ibu Post Partum


DAFTAR PUSTAKA
Darmawati, dkk, (2013) Hubungan Faktor-Faktor Setiadi, S.,&Dermawan, A. C. (2007). Konsep dan
Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka penulisan riset keperawatan.
Dengan Lama Penyembuhan Luka Yogjakarta: Graha Ilmu
Perineum Sukarni. K. 2013. Kehamilan, Persalinan Dan
Nifas. Yogyakarta: Medical Book.
Ibu Nifas
Sulistyaningsih, 2016.Metodologi
Damayanti.(2013). Khasiat Dan Manfaat Daun Penelitian Kebidanan: Kuantitatif-
Sirih Obat Mujarab Dari Kualitatif.Yogyakarta. Graha Ilmu
Masa Ke Masa. Damarini, S., Eliana, E., &
Mariati, M.(2013).Efektifitas sirih
Tangerang: Agromedia Pustaka. merah dalam perawatan luka perineum
di bidan praktik
Elsabrina.(2018). 33 Daun Dahsyat Tumpas

34
MJ (Midwifery Journal), Vol 1, No.3. September 2021,
ISSN (Cetak) 2775-393X ISSN (Online) 2746-7953,
Hal 107-114

35
mandiri. Kesmas: National Public Healt Journal, 8(1),39-44.

KESKOM. 2020;6(3) : 255-259

JURNAL KESEHATAN KOMUNITAS


J (JOURNAL OF COMMUNITY HEALTH)
http://jurnal.htp.ac.id

The Effect of Giving Red Betel Leaves (Piper


Crocatum) on Healing of Perineum Woes in
Postpartum Women in Desa Tanjung Jati
Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat
Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah
(Piper Crocatum) Terhadap Penyembuhan Luka
Perineum pada Ibu Postpartum di Desa Tanjung Jati
Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat
Nurul Aini Siagian , Eka Sri Wahyuni , Peny Ariani , Andayani Boang Manalu12
3 4

1,2,3,4
Institut Kesehatan DELI HUSADA Deli Tua Max 3-6 days, while in the intervenon group the
average healing me was 3.00 ± 1.372 with a Min-
ABSTRACT Max 2 -5. There was a significant difference (p-
value = 0.001) in the length of days of healing
Nearly 90% of labor experienced perineal tears, between the control and intervenon groups. The
either with or without episiotomy. The incidence conclusion of this study is the effect of giving red
of perineal tears occurred almost 90% in normal betel leaf stew (piper crocatum) on the healing of
labor. Red betel leaf or Piper crocatum is known perineal wounds in postpartum mothers.
to have chemical proper es that have ansep c and
anbacterial effects. The aim of this study was to
assess the dura on of healing of postpartum
mothers' perineal wounds using red betel leaf
decoc on and an -sep c drugs. The research
method was quasi experimental, the popula on
of postpartum mothers with perineal wounds.
The sample of the experimental group was given
red betel leaf stew as much as 4-5 pieces for 7
days 18 people and the control group 18 people.
Samples were taken by consecu ve sampling
which was conducted in the village of Tanjung Ja Keywords : Perineum treatment, postpartum, red
Kec. Binjai Kab. Langkat in April-July 2020. The betel
results of this study were the average healing me
in the control group was 5.28 ± 0.958 with a Min-
ABSTRAK 256 Keskom, Vol. 6, No.3
Desember 2020

Proses persalinan hampir 90% yang mengalami


robekan perineum, baik dengan atau tanpa
episiotomi Angka kejadian robekan perineum PENDAHULUAN
terjadi hampir 90 % pada proses persalinan Penyebab utama kema an pada ibu di suatu
normal. Daun sirih merah atau Piper crocatum negara berkembang salah satunya yaitu infeksi
diketahui mempunyai kandungan kimia yang nifas seper sepsis. Perlukaan jalan lahir
berefek ansepk dan anbakteri. Tujuan penelian merupakan salah satu media berkembangnya
ini adalah menilai lama penyembuhan luka kuman sehingga bisa menjadi penyebab
perineum ibu postpartum dengan menggunakan terjadinya infeksi nifas. Hal ini diakibatkan
rebusan daun sirih merah dan obat an sep k di kurangnya menjaga kebersihan pada perlukaan
Desa Tanjung Ja Kecamatan Binjai Kabupaten jalan lahir dan rendahnya daya tahan ibu setelah
Langkat . Metode Peneli an Yaitu Quasi melahirkan.(Prawiharjo, 2016).
Eksperimental, Populasi Ibu Pospartum Dengan
Pada umumnya semua luka baru seper luka
Luka Perineum. Sampel Kelompok eksperimen
sayatan atau area episiotomy menbutuhkan
diberikan rebusan daun sirih merah sebanyak 4-5
waktu penyembuhan sekitar 6-7 hari. Infeksi
lembar selama 7 hari 18 orang dan kelompok
perineum akan mbul apabila melakukan
kontrol 18 orang. Sampel diambil secara consecu
perawatan perineum yang dak benar sehingga
ve sampling yang dilaksanakan di Desa Tanjung
mengakibatkan kondisi lembab pada perineum
Ja Kec. Binjai Kab. Langkat pada bulan April-Juli
dikarenakan lokhea. Hal ini sangat menunjang
2020. Hasil Peneli an ini yaitu rerata lama
perkembangan bakteri. Infeksi pada perineum
penyembuhan pada kelompok kontrol
dapat merusak jaringan sel dan dapat
5,28±0,958 dengan Min-Max 3-6 hari, sedangkan
menghambat proses penyembuhan luka.
pada kelompok intervensi dengan rerata lama
Sehingga kan menambah panjang maupun
penyembuhan 3,00 ± 1,372 dengan Min-Max 2-5.
kedalaman luka dan menambah ukuran dari luka
Ditemukan perbedaan yang bermakna (pvalue =
itu sendiri.(Marmi, 2014).
0,001) lama hari penyembuhan antara kelompok
kontrol dan intervensi. Kesimpulan dari peneli an Kelambatan penyembuhan pada luka
ini ada pengaruh pemberian rebusan daun sirih dikarenakan beberapa masalah diantaranya
merah (Piper crocatum) terhadap penyembuhan perubahan tanda tanda vital yang disebabkan
luka perineum pada ibu postpartum. oleh perdarahan, infeksi seper kulit kemerahan,
demam dan mbul rasa nyeri, pecahnya luka
jahitan sebagian atau seluruhnya akibat
terjadinya trauma serta menonjolnya organ
bagian dalam ke arah luar akibat luka dak segera
menyatu dengan baik (Musrifatul, 2014).

Luka pada perineum dinyatakansembuh cepat


Kata Kunci : Perawatan perineum, postpartum,
apabila < 7 hari dan dinyatakan lama sembuh
sirih merah
Correspondence : Nurul Aini Siagian, Alamat : Dusun II Desa Teluk Dalam Kab. AsahanEmail
: nurulainisiagian@yahoo.co.id , 0823666565300

• Received 08 Oktober 2020• Accepted 23 November 2020 • p - ISSN : 2088-7612 • e - ISSN : 2548-8538 •
DOI: hps://doi.org/10.25311/keskom.Vol6.Iss3.599
Copyright @2017. This is an open-access ar cle distributed under the terms of the Creave
Commons Aribu on-NonCommercial-ShareAlike 4.0 Interna onal License (h p://crea vecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) which
permits unrestricted non-commercial used, distribu on and reproduc on in any medium
apabila ≥ 7 hari. Dengan ciri- ciri penyembuhan diperlukan kajian lebih jauh mengenai ak vitas an
luka yaitu, dak ada kemerahan jaringan menyatu, bakterinya. untuk mengetahui efek fitas daun
luka kering, dak ada pembengkakan, dan dak sirih merah (piper crocatum) sebagai an bakteri
nyeri saat berjalan dan duduk. Apabila alami
penyembuhan luka perineum lama, maka akan
METODE
menyebabkan meningkatnya resiko terjadinya
infeski masa nifas(Fitriyani et al., 2011)(Lia Yulian Jenis peneli an ini yaitu peneli an kuan ta f
, Maemunah, Lilik Susilawa , 2014)(Fitri, 2013, dengan menggunakan desain peneli an quasy
Rukiyah, 2011). experiment dengan rancangan pos est only
control group design. Peneli an ini dilakukan di
Sirih merah (Piper crocatum) merupakah salah Desa Tanjung Ja Kecamatan Binjai Kabupaten
satu jenis tanaman obat yang terdapat di Langkat pada bulan April-Juli 2020. Dengan
Indonesia dari beberapa jenis tanaman obat jumlah sampel sebanyak 36 responden. Teknik
herbal. Banayak sekali kandungan yang terdapat pengambilan sampel dengan menggunakan
dalam tanaman sirih merah yaitu senyawa consecu ve sampling dengan kriteria inklusi. Pada
minyak atsiri, alkaloid, ß avonoid, tannin dan peneli an ini dibagi menjadi 2 yaitu kelompok
saponin. Kandungan minyak atsiri pada daun kontrol dan kelompok intervensi. Selanjutnya
sirih merah (Piper crocatum) berkhasiat secara pada masing-masing kelompok diberikan
empiris mengurangi kepu han akut dan sekresi perlakuan. Pada kelompok kontrol diberikan an
pada liang vagina karena memiliki kandungan sep k dan pada kelompok intervensi diberikan
chavicol, sesqueterpen, minyak terbang daun sirih merah sebanyak 4-5 lembar direbus
(betlepjenol), diatase, gula , pa dan zat samak. menggunakan 500 ml air. Kemudian diberikan
Ekstrak daun sirih merah sudah terbuk mampu pada ibu nifas sebanyak 200 ml 2 kali sehari
mema kan jamur Candida albicans penyebab yaitu pagi dan sore selama 7 hari. Analisis data
kepu han akut, dan gatal-gatal pada alat kelamin, menggunakan uji Wilcoxon.
serta mencegah terjadinya infeksi pada luka
(Putriningrum, Khoiriyah and Umarian , 2015) HASIL
(Anggraini and Masfufatun, 2017) Karakteris k responden dapat dilihat pada table
1. Responden pada peneli an ini merupakan ibu
Pemanfaatan daun sirih merah selama ini di
nifas yang mengalami luka pada perineum
masyarakan hanya berdasarkan pengalaman dengan variasi umur >20 tahun sampai > 35
tahun. Berdasarkan derajat luka 72,2% pada
yang dilakukan secara turun h kelompok intervensi mengalami luka perineum
p://jurnal.htp.ac.id pada derajat 2 sedangkan pada kelompok
kontrol sebanyak 55,6%
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteris k
menurun dari saudara terdekat secara lisan atau
Responden Kelompok kontrol dan Intervensi
dari anak ke orang tua. Di daerah Jawa
Di Desa Tanjung Ja Kecamatan Binjai Kabupaten
khususnya Kraton Yogyakarta, untuk
Langkat
menyembuhkan berbagai jenis penyakit masih
menggunakan daun sirih merah.(Feri Manoi,
2007). Berdasarkan uraian di atas, maka
menyatakan dengan menggunakan uji wilcoxon
didapat hasil pvalue 0,001 <α 0,005 maka
terdapat pengaruh pemberian rebusan daun sirih
merah terhadap penyembuhan luka perineum.

PEMBAHASAN
Pada se ap persalinan bias dapat dipas kan akan
terjadi perlukaan jalan lahir yang akan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Penyembuhan menyebabkan infeksi apabila masuk bakteri yang
Luka Perineum bersifat komersial. Sehingga resiko terjadinya
infeksi pada ibu nifas akan semakin meningkat,
Pada Kelompok Control Dan Pada Kelompok
dengan adanya dengan adanya jejas luka
Intervensi
perineum karena ndakan episiotomi, ruptur
spontan dan adanya trauma oleh janin.
Meskipun luka ini bersifat lokal diperlukan
perawatan yang tepat untuk menghindari
penyebaran infeksi secara sistemik. Infeksi

257
Nurul Aini Siagian, et al

Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah (piper Crocatum) terhadap Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu Postpartum
The Effect of Giving Red Betel Leaves (piper Crocatum) on Healing of Perineum Woes in Postpartum Women

Penyembuhan luka perineum pada kelompok perineum akan mbul apabila melakukan
kontrol dengan rerata 5,28 ±SD 0,958 dengan perawatan perineum yang dak benar sehingga
nilai Min-Max (3-6) sedangkan pada kelompok mengakibatkan kondisi lembab pada perineum
intervensi diberikan sirih merah dengan rerata dikarenakan lokhea. Kejadian infeksi pada ibu
penyembuhan luka perineum 3.00 ± SD 1,372 sebesar 20 %. Infeksi luka perineum
dengan Min-Max menyumbang sebesar 11 %. Berbagai upaya
telah dilakukan untuk mengatasi infeksi, namun
(2-5). upaya ini masih kurang op mal (Manuaba, 2012)
Tabel 3. Analisis perbandingan penyembuhan Salah satu untuk mencegah terjadinya infeksi
luka perineum pada kelompok kontrol dan
perlukaan jalan lahir yaitu perawatan luka
kelompok intervens dengan uji wilxocon (N=36).
perineum yang benar. Ada beberapa teknik
perawatan perineum yaitu dengan memakai an
sep c, tanpa an sep c dan dengan cara tradisional
salah satunya menggunakan air rebusan daun
sirih tersebut untuk membasuh agar luka
Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa pada perineum cepat sembuh dan bau darah yang
kelompok kontrol dan intervensi terdapat nega keluar dak amis. (Ari Kurniarum, 2015)
ve ranks sebanyak 15 orang dan posi f ranks nihil
sedangkan pada es ada sebanyak 3 orang yang
Dewasa ini telah dikembangkan obat alterna ve mafenamat, kekebalan tubuh responden, adanya
tradisional yang telah digunakan oleh invasi bakteri, penggunaan an bio k (Prawiharjo,
masyarakat dan telah terbuki memiliki efek 2016)
penyembuhan yang cukup baik. Masyarakat
sudah mulai mengurangi penggunakan obat Menurut asumsi peneli bahwa lama
penyembuhan luka perineum pada ibu
medis seper an sep k karena beberapa orang
menegeluh mengalami alergi dan lain postpartum tentunya sangat bervariasi ini semua
dikarenakan banyak faktor-faktor yang
sebagainya. Untuk memaksimalkan peningkatan
pelayanan kesehatan obat- obat tradisional perlu mempengaruhi yaitu seper derajat luka
perineum, personal hygiene, nutrisi, penggunaan
diteli dan perlu dikembangkan lagi agar warisan
budaya bangsa tetap lestari (Dewi and Irawa , an bio k, pola hidup, paritas, serta masih banyak
lagi faktor lainnya. Dengan penggunaan an bio k
2014). Salah satu pengobatan tradisional
dengan menggunakan tanaman herbal yaitu juga dapat mempercepat proses penyembuhan
luka perineum serta mencegah terjadinya infeksi
dengan daun sirih merah (Piper crocatum).
Sirih merah dapat dimanfaatkan sebagai obat pada luka perineum.
dengan cara merebus daunnya, kemudian Penyembuhan luka perineum pada kelompok
dibasuk kedaerah kewanitaan yang mengalami intervensi yang diberikan daun sirih merah
luka perineum. dengan rerata penyembuhan luka perineum
Efek fitas obat tradisional sudah terbuk cukup 3.00, SD 1,372 dengan Min-Max (2-5) hari. Hasil
peneli an ini menunjukkan lamanya
baik untuk dijadikan obat alterna f dewasa ini
telah dikembangkan dari obat tradisional penyembuhan dari responden yang diberikan
rebusan daun sirih merah lebih cepat mengalami
dengan obat-obatan herbal. Obat tradisional
yang selama ini diwariskan oleh budaya bangsa kesembuhan luka dibandingkan dengan
responden yang diberikan an sep k. Hal ini
bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang perlu dikarenakan daun sirih merah (Piper crocatum)
memiliki kandungan yang berfungsi dalam
di diteli , dikembangkan dan digali (Dalimartha,
2005). penyembuhan luka seper flavonoid, alkaloid,
tannin-polifenol, steroid-terponoid, saponin, dan
Penyembuhan luka perineum pada kelompok minyak atsiri yang berfungsi sebagai an sep k, an
kontrol dengan rerata 5,28 dan SD 0,958 dengan bakteri, serta an inflamasi. Kegunaan daun sirih
nilai Min-Max (3-6) hari.Pendapat lain juga merah (Piper crocatum) yaitu untuk
mengatakan penyembuhan perlukaan jalan lahir mengencangkan organ kewanitaan pada wanita.
apabila dak terjadi infeski rata-rata 6-7 hari. Pada dasarnya penggunaan daun sirih merah
Peneli dak menemukan responden mengalami yaitu sebagai pencuci atau membersihkan organ
alergi atau tanda infeksi, sehingga peneli in m, dan bisa digunakan pada ibu setelah
menvari factor lain apakah yang menyebabkan setelah melahirkan. Menurut pengobatan herbal
lamanya penyembuhan luka. Beberapa factor dan tradisional, daun sirih merah
yang mungkin bias menjadi penyebab lambat nya
(Piper crocatum) dapat mengencangkan kembali
penyembuhan luka yatu, berart badan, nutrisi
yang dak adekuat (gizi seimbang dak sesuai), dak organ in m dan
digunakannya an inflamasi seper asam
Piper crocatum rata- rata adalah 4-5 hari,
J sedangkan yang menggunakan teknik cuci bersih
jurnal adalah 7-8 hari. Peneli an lain yang dilakukan
KESEHATAN oleh (Ari Kurniarum, 2015) juga menyatakan
KOMUNITAS
bahwa terdapat perbedaan rerata
258 Keskom, Vol. 6,
No.3 Desember
2020
penyeembuhan luka perineum yang diberikan air
daun sirih merah dengan yang diberikan hanya
dengan betadine
mengatasi kekeringan pada genitalia.
Dapat disimpulkan bahwa bahwa penyembuhan
Dari hasil uji Wilcoxon didapat hasil p-value luka perineum lebih cepat mengunakan air daun
0,001 <α 0,005 yang berar terdapat pengaruh sirih dibandingkan dengan kelompok kontrol hal
pemberian rebusan daun sirih merah terhadap ini disebabkan karena beberapa kandungan dari
penyembuhan luka perineum. Menurut (Parfa daun sirih yaitu daun sirih mengandung saponin
and Windono, 2016) penggunaan daun sirih yang memacu pembentukan kolagen, yaitu
merah selain penggunaan obat medis juga biasa protein struktur yang berperan dalam proses
digunakan dalam pengobatan tradisional, sirih penyembuhan luka,minyak atsiri yang
merah (Piper crocatum) banyak dimanfaatkan mengandung antara lain chavibetol danchavicol,
untuk pengobatan hipertensi, radang liver, yaitu senyawa yang memiliki manfaat sebagai an
radang prostat, radang mata, kepu han, maag, sep k. Manfaa an sep c yaitu sangat berkaitan
kanker payudara, nyeri sendi, penurunan dan dengan penghmabatan pertumbuhan bakteri
pengontrolan gula darah, kosme ka, obat pada. (Anggeriani and Lamdayani, 2018)
gangguan jantung, TBC tulang, an sep k serta (Fithriyah, Arifin and San , 2013)
sirih merah juga bisa digunakan untuk hepa s,
menurunkan kolesterol, asam urat, batu ginjal, Daun sirih merah bukan lah menjadi salah satu
ambeien, dan mencegah stroke. indikator utama dalam lama penyembuhan luka
perineum melainkan dipengaruhi juga oleh
Banyak manfaat kandungan dari daun sirih banyak faktor yaitu personal hygiene, nutrisi,
merah yang digunakan dalam dunia kesehatan eliminasi, penggunaan an bio k, serta ketaatan
khususnya pengobatan tradisional antara lain
dalam penggunaan rebusan daun sirih merah,
dapat meningkatkan gerakan peristal k dan
bila semua terjalankan dengan baik maka
dapat meningkat daya pikir. Ke ka gerakan
penyembuhan luka perineum akan semakin
peristal k meningkat otoma s dapat
cepat. Rebusan daun sirih merah merupakan
memperlancar peredaran darah mengantarkan
alterna f tradisional medis yang baik digunakan
oksigen yang dapat membantu proses
dalam berbagai h p://jurnal.htp.ac.id
penyembuhan suatu luka. Daun sirih merah juga
memiliki kandungan karkavrol yang bersifat an penyembuhan luka terkhusus dalam
jamur dan disinfektan sehingga berfungsi untuk penyembuhan luka perineum pada ibu nifas
menghilangan baud an infeksi serta kepu han dengan penggunaan rebusan daun sirih merah
pada wanita (Damarini, 2013).
(Piper crocatum) menyebabkan penyembuhan
Hal ini sejalan dengan peneli an (Wisdyana
luka perineum semakin cepat.
Saridewi, Dini Marlina, 2018) mengatakan bahwa
penyembuhan luka perineum yang diberikan
KESIMPULAN Fungsi Miksi Postpartum Spontan’, 3(3),
pp. 304–310.
Kesimpulan dalam peneli an ini yaitu terdapat
Feri Manoi (2007) ‘Warta Puslitbangbun’, 13(2).
pengaruh pemberian rebusan daun sirih merah Fithriyah, N., Arifin, S. and San , E. (2013)
(Piper crocatum) yang signifikan terhadap ‘Lumatan Daun
penyembuhan luka perineum pada ibu Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap
postpartum di Desa Tanjung Ja Kecamatan Binjai Lama Penyembuhan Luka Bakar Derajat II
Kabupaten Langkat dengan p-value 0,001. pada Kulit Kelinci (Cavia cobaya)’, Dk,
01(01), pp. 24–31. Available at: h
Konflik Kepen ngan p://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/JD
Tidak ada konflik dalam peneli an ini. K/ar cle/download/1650/1424.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih kami kepada Ristekdik
yang telah memberikan hibah peneli an. Serta
kepada Ins tut Kesehatan Deli Husada yang telah
memberikan dukungan atas peneli an ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anggeriani, R. and Lamdayani, R. (2018) ‘Efek
fitas Pemberian Air Daun Sirih (Piper Betle
L) Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka
Perineum Pada Ibu Post Partum’, Akademi
Kebidanan Abdurahman Palembang, 9, pp.
80–87.
Anggraini, V. and Masfufatun, M. (2017)
‘EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK DAUN
SIRIH MERAH (Piper Crocatum) DAN
EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana)
DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN
Candida albicans’, Jurnal Kimia Riset, 2(2),
p. 86. doi: 10.20473/jkr.v2i2.6196.
Ari Kurniarum, A. K. (2015) ‘Keefek fan
Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu
Nifas Menggunakan Daun Sirih’, Jurnal
Terpadu Ilmu Keperawatan, 4(2), p. 163.
Dalimartha, S. (2005) Tanaman Obat di
Lingkungan Sekitar. Jakarta: Penerbit
Puspa Swara.
Damarini, S. (2013) ‘Efek vitas Sirih Merah dalam
Perawatan Luka Perineum di Bidan Prak k
Mandiri The Effec veness of Red Betel in
Healing Perineal Wound in Independent’,
Jurnal Kesehatan
Masyarakat Nasional, 8(03), pp. 39–44.
Dewi, M. and Irawa , N. (2014) ‘Ar kel Peneli an
Pengaruh Pelvic Floor Muscle dan Training
Defekasi terhadap pada Ibu Pengembalian
259

Nurul Aini Siagian, et al


Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah (piper Crocatum) terhadap Penyembuhan Luka Perineum pada
Ibu Postpartum
The Effect of Giving Red Betel Leaves (piper Crocatum) on Healing of Perineum Woes in Postpartum Women

Fitriyani, A. et al. (2011) ‘Uji An inflamsi


Ekstrak Metanol Daun Sirih Merah
( Piper crocatum Ruiz & Pav) Pada
Tikus Pu h’, Majalah Obat
Tradisional, 16(1), pp. 34–42.
Lia Yulian , Maemunah, Lilik Susilawa , A. Y. R.
(2014) Asuhan Kebidanan II. Jakarta: Trans
Info Media.
Manuaba (2012) Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Marmi (2014) Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Peureperium Care. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Musrifatul, H. & (2014) Ilmu Kebidanan. Jakarta.
Parfa , N. and Windono, T. (2016) ‘Sirih
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
kajian pustaka’, Media Pharmaceu
ca Indonesiana, 1(2), pp. 106–15.
Prawiharjo, S. (2016) Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka.
Putriningrum, R., Khoiriyah, A. and
Umarian , T. (2015) ‘Analisis
Tingkat Pengetahuan Pada Ibu
Hamil Trimester III Menuju proses’,
(33), pp. 2012–2014.
Wisdyana Saridewi, Dini Marlina, S. P. M. (2018)
‘PIPER CROCATUM DALAM PERCEPATAN
PENYEMBUHAN
LUKA PERINEUM DI PMB NIA ROSMAWATI
A.MD.KEB KOTA CIMAHI’, 1(1), pp. 473–479.
jurnal
J
KESEHA
TAN
KOMUN
ITAS

Anda mungkin juga menyukai