Anda di halaman 1dari 15

PERAN BANGSA INDONESIA DALAM

UPAYA PERDAMAIAN DUNIA


☁️A nnisa Dalimunthe
☁️B agas Anggie Samudra
☁️D iva Andini Lestiani
☁️I sna Fitria
☁️M . Fadhil AlHafidz
4. DEKLARASI DJUANDA DAN
KONVENSI HUKUM LAUT
INTERNASIONAL
DEKLARASI DJUANDA

Adalah Deklarasi yang


menyatakan kepada dunia bahwa
laut Indonesia adalah termasuk
laut sekitar, diantara dan didalam
kepulauan Indonesia menjadi satu
kesatuan wilayah RI.
PENCETUS DEKLARASI
H. Insinyur Djuanda Lahir di
Tasikmalaya Jawa Barat, 14
Januari 1911. Merupakan
seorang perdana menteri ke
10 dan sekaligus yang
terakhir. NamaNya diabadikan
sebagai nama bandara di
Surabaya Yaitu bandara Udara
Djuanda.
Dia mencetuskan deklarasi
tersebut pada tamggal 13
Desember 1957.
LATAR BELAKANG
1. Setiap pulau di Indonesia kala itu hanya memiliki luas laut
sepanjang 3 Mil dihitung dari garis pantai.
2. Luas laut yang sempit ini menjadikan setiap pulau di
Indonesia terpisah oleh kawasan laut bebas.
3. Setiap pulau di Indonesia yang terpisah oleh kawasan laut
bebas, menjadikan kawasan ini bebas dilewati oleh pihak-
pihak asing.
4. Integrasi Nasional menjadi terancam dikarenakan pihak-
pihak asing bebas melakukan aktivitas pelayaran di antara
pulau-pulau Indonesia.
5. Terbatasnya kebijakan Pemerintah Indonesia yang ingin
direalisasikan terkendala dengan sempitnya wilayah
Dengan adanya Deklarasi Djuanda menyatakan
bahwa Indonesia “Negara Kepualauan”
artinya Indonesia menganut prinsip – prinsip
Negara Kepulauan atau ARCHIPELAGO STATE
artinya wilayah laut dan perairam antar pulau
yang ada di Indonesia sudah termasuk dalam
wilayah Republik Indonesia Dan bukan
merupakan kawasan bebas negara.
PERESMIAN DEKLARASI
DJUANDA
◦Peresmian Deklarasi Djuanda ini
terdapat dalam Undang – Undang
No.4/PRP/1960 tentang perairan
Indonesia. Selain itu, deklarasi ini Juga
sudah diakui Oleh dunia Internasional.
ISI DEKLARASI DJUANDA
Peryataan tersebut disampaikan pada tanggal 13 Desember
1957 atau di kenal dengan deklarasi Juanda, berikut isinya:
a. Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan Yang
mempunyai corak tersendiri.
B. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah
merupakan satu kesatuan.
c. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat
memecah belah keutuhan wilayah Indonesia dari deklarasi
tersebut mengandung suatu
TUJUAN
1.Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan
Republik Indonesia yang utuh dan bulat
2. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai
dengan asas negara Kepulauan
3. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang
lebih menjamin keamanan dan keselamatan NKRI.
Akhirnya sejak tahun 1960 berubahlah luas wilayah
Indonesia yang semula 2.027.087 km persegi menjadi
5.193.250 km persegi, sekitar 65% wilayahnya terdiri
atas laut atau perairan.
KONVENSI HUKUM LAUT INTERNASIONAL

Konvensi Hukum Laut Internasional atau Hukum


Perjanjian Laut, adalah perjanjian internasional yang
dihasilkan dari Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
 tentang Hukum Laut yang ketiga (UNCLOS III) yang
berlangsung dari tahun 1973 sampai dengan tahun
1982. Konvensi Hukum Laut ini mendefinisikan hak
dan tanggung jawab negara dalam penggunaan lautan
di dunia serta menetapkan pedoman untuk bisnis,
lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam laut.
PENGAKUAN WILAYAH PERAIRAN NATUNA
OLEH CHINA
◦Memasuki tahun 2020, pelanggaran tetap dilakukan oleh China.
Terbaru, Komando Armada I Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Laut melaporkan kehadiran Coast Guard China di
perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di Laut Natuna
Utara. Coast Guard China mengawal beberapa kapal nelayan
Negeri Tirai Bambu yang sedang melakukan aktivitas
perikanan.
◦Pada awal bulan Januari, kapal nelayan dan kapal patroli China
memasuki wilayah Indonesia, Natuna, tanpa izin. China
mengklaim bahwa perairan Natuna, Kepulauan Riau, masuk
dalam Nine Dash Line atau sembilan garis putus-putus. Namun,
Nine Dash Line ini dibuat secara sepihak oleh China tanpa
melalui konvensi hukum laut internasional di bawah PBB atau
UNCLOS 1982.
◦Nine dash-line China adalah garis yang digambar di peta
pemerintah China. Di mana negara itu mengklaim wilayah
Laut China Selatan, dari Kepulauan Paracel (yang diduduki
China tapi diklaim Vietnam dan Taiwan) hingga Kepulauan
Spratly yang disengketakan dengan Filipina, Brunei, Malaysia,
Taiwan dan Vietnam.
◦Indonesia pun menolak argumen China dan menegaskan
bahwa Kepulauan Natuna merupakan milik Indonesia. Badan
hukum laut internasional di bawah PBB, UNCLOS 1982 juga
menyatakan bahwa Natuna merupakan Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (ZEEI).
◦Walaupun dinilai telah melakukan pelanggaran, China berdalih
tidak ada pelanggaran hukum internasional di perairan
Natuna.
Harapan

Untuk kedepannya semoga pencapaian yang sudah di


perjuan dari deklarasi djuanda hingga mendapatkan
pengakuan dalam konvensi Internasional ini dijalankan
dengan sebenar benarnya agar segala bentuk
kejahatan dan pelanggaran tidak terjadi kembali
secara berulang. Penegasan pada hukum - hukum
yang berlaku seharusnya juga lebih diperhatikan.
Kesimpulan
Jadi, deklarasi Djuanda merupakan usaha bangsa Indonesia
untuk menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah
termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan
Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Kemudian
dengan ikut serta nya indonesia dalam penandatanganan
Konvensi Jadi, deklarasi Djuanda merupakan usaha bangsa
Indonesia untuk menyatakan kepada dunia bahwa laut
Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam
kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.
Kemudian dengan ikut serta nya indonesia dalam
penandatanganan Konvensi Hukum Laut Internasional akhirnya
Indonesia meratifikasinya menjadi Negara kepulauan

Anda mungkin juga menyukai