Anda di halaman 1dari 16

PATIENT SAFETY

OLEH :
D R G . S A H AT M A N A M P I N S I A H A A N , M M R S
UNDANG –UNDANG RI NOMOR 36
TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
• Setiap orang berhak atas kesehatan (pasal 4)
• Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, dan terjangkau (pasal 5 ayat 2)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR
29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

• Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi
terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan (pasal 1 ayat 1).
• Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis
lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang
diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan
(pasal ayat 2)
• Surat izin praktik adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter dan dokter
gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi persyaratan (Pasal 1 ayat
7).
• Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada dokter atau dokter gigi (pasal 1 ayat 10).
BUDAYA PATIENT SAFETY

Di tekankan “To Err is Human”


Organisasi pelayanan kesehatan
harus mengembangkan budaya
keselamatan pelayanan pasien
PATIENT SAFETY

• Suatu sistem perawatan pasien di rumah sakit yang lebih aman untuk mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
• Tujaunnya :
• Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS
• Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
• Menurunnya KTD di RS
• Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
KTD
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

• Mengidentifikasi pasien yang benar


• Tujuan kegitatan tersebut ialah 1. memastikan ketepatan pasien yang akan
menerima layanan tau tindakan. 2. untuk menyelaraskan layanan atau
tindakan yang dibutuhkan oleh pasien
• Tindakan tersebut dituangkan dalam penulisan rekam medis yang baik.
• Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis pasal 46 ayat 1 UU 29 thn 2004.
• Proses identifikasi minimal memakai 2 dari 3 bentuk identifikasi spt nama,
tanggal lahir atau nomor rekam medik
MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG
EFEKTIF
• Komunikasi merupkan pertukaran informasi, ide, perasaan yang akan
menghasilkan perubahn sikap. Komunikasi yang baik dapat dilihat
tercapainya tujuan si pengirim.
• Tulis, baca, konfirmasi ulang
• Metode penyampaian dengan teknik SBAR
SBAR

• Situation ( Kondisi terkini yang terjadi pada pasien)


isi dengan tanggal, waktu, ruang, jenis perawatan ,dokter yang merawat
• Background (info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien)
Riwayat pasien apakah alergi,, tindakan yang sudah diberikan.
• Assessment (hasil pengkajian dari kondisi pasien)
Jelaskan hasil pemeriksaan dari pasien mulai dari Vital sign dan pemeriksaan
yang dikeluhkan pasien
Recommendation (intervensi yang akan dilakukan)
MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT-
OBAT YANG HARUS DIWASPADAI
• Pengetahuan tentang nama obat yang tidak memadai
• Ada produk baru
• Kemasan dan label sama
• Indikasi klinis sama
• Bentuk, dosis, dan aturan pakai sama
• Terjadi salah pengertian waktu memberikan perintah
Penyebab terjadinya medication error
MEMASTIKAN LOKASI PEMBEDAHAN YANG BENAR,
PROSEDUR YANG BENAR, PEMBEDAHAN PADA PASIEN
YANG BENAR

• Perhatikan lokasi pembedahan, tepat prosedur, tepat pasien sebelum


tindakan
• Berikan tanda di tempat lokasi, lakukan verifikasi praoperasi, melakukan
time out sebelum insisi dimulai
MENGURANGI RESIKO INFEKSI
TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
• rumah sakit sebagai sarana kesehatan harus menjamin lingkungan bersih
dan sehat.
• Penyebaran infeksi dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan.
• Prinsip Universal Precaution adalah menjaga higyene sanitasi individu,
higyene sanitasi ruangan, sterilisasi peralatan
• Dasar kewaspadaan universal meliputi :
• Pengelolaan alat kesehatan (dekontaminasi, disinfeksi dan sterilisasi)
• Cuci tangan untuk mencegah infeksi silang
• Penggunaan alat pelindung diri (sarung tangan, masker, apron, sepatu boot),
pengelolaan jarum dan alat tajam, pengelolaan limbah
MENGURANGI RESIKO PASIEN
CEDERA AKIBAT TERJATUH
Beberapa faktor yang meningkatakan resiko pasien jatuh :
• Kondisi pasien
• Gangguan fungsional pasien ( contoh gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan, atau perubahan status kognitif)
• Lokasi atau situasi lingkungan rumah sakit
• Riwayat jatuh pasien
• Konsumsi obat tertentu
• Konsumsi alkohol
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai