PEMBIMBING:
dr. Hj. Sri Handayani, Sp.S
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA RSMH PALEMBANG
Penatalaksanaan status epileptikus membutuhkan kecepatan dalam mengakhiri aktivitas
bangkitan, proteksi jalan napas, pencegahan aspirasi, komplikasi, bangkitan berulang dan
pengobatan terhadap penyebab
International Epilepsy
League Againts Foundation of
Epilepsy (ILAE) America (EFA)
Kriptogenik Simptomatik
Epilepsi Epilepsi
Klasifikasi status epileptikus berdasarkan klinis:
◦ SE fokal
◦ SE general
Klasifikasi status epileptikus berdasarkan durasi:
◦ SE dini (5-30 menit)
◦ SE menetap (>30 menit)
◦ SE refrakter (bangkitan masih tetap ada setelah mendapat dua atau tiga jenis
antikonvulsan awal dengan dosis adekuat)
Klasifikasi status epileptikus nonkonvulsivus (SE-NK):
◦ SE-NK umum
◦ SE-NK fokal
Perdossi (2014)
1. Status Epileptikus Tonik-Klonik Umum (Generalized tonic-clonic
Status Epileptikus)
2. Status Epileptikus Klonik-Tonik-Klonik (Clonic-Tonic-Clonic Status Epileptikus)
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Fisik dan
Penunjang
Neurologi
Terkait kejang setelah stabilisasi pasien
Auto atau alloanamnesis
Riwayat kejang, penggunaan obat anti kejang dan deskripsi
dianggap SE.
Evaluasi jalan nafas, pernapasan dan sirkulasi.
Aktivitas motorik wajah dan ekstremitas menyeluruh
Gerakan ekstremitas tonik-klonik
Pergerakan ritmik atau gejala sakit serta lemah
Bingung, afasia, menatap atau pandangan lateral berlawanan
Pencitraan otak
MRI/CT Scan
Pemeriksaan lain
Glukosa, Kalsium, ECG jarang memberikan informasi yang dibutuhkan
TATALAKSANA
I. Stabilisasi penderita
Tahap ini meliputi usaha usaha mempertahankan dan memperbaiki
fungsi vital yang mungkin terganggu. Prioritas pertama adalah
memastikan jalan napas yang adekuat dengan cara pemberian
oksigen melalui nasal canul atau mask ventilasi. Tekanan darah juga
perlu diperhatikan, hipotensi merupakan efek samping yang umum
dari obat yang digunakan untuk mengontrol kejang. Darah diambil
untuk pemeriksaan darah lengkap, gula darah, elektrolit, ureum,
kreatinin. Harus diperiksa gas-gas darah arteri untuk melacak
adanya asidosis metabolic dan kemampuan oksigenasi darah.
Asidosis di koreksi dengan bikarbonat intravena. Segera diberi 50 ml
glukosa 50% glukosa iv, diikuti pemberian tiamin 100 mg im
II. Menghentikan Kejang
Status epileptikus konvulsif
Status Epileptikus Non Konvulsif
Dapat ditemukan pada 1/3 kasus SE
Dapat dibagi menjadi SE lena, SE Parsial kompleks, SE
nonkonvulsivus pada penyandang dengan koma, dan SE pada
penyandang dengan gangguan belajar
Pemilihan terapi untuk status epileptikus nonkonvulsivus
bermacam macam sesuai jenis bangkitan
Terapi SE Non Konvulsif