Anda di halaman 1dari 10

Persalinan

Macet
dan
Rupture Uterus
Anisa Laras
PO71241190033
1 maret 2001
Persalinan Macet
 Persalinanmacet adalah kondisi ketika ada
hambatan selama proses melahirkan berlangsung
sehingga memakan waktu yang lebih lama.
persalinan macet dikenal dengan nama Distosia.
Faktor yang Berperan dalam Proses
Persalinan
1. Faktor kekuatan his (power)
 His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang
menyebabkan serviks membuka dan
mendorong janin kebawah.
2. Faktor Jalan lahir
 Faktor ini dapat berpengaruh terhadap terjadinya
persalinan tindakan antara lain adalah ukuran
panggul sempit dan kelainan vagina.
3. Faktor Bayi
Persalinan macet yang disebabkan oleh kelainan janin antara
lain seperti :
 a. Kelainan pada letak kepala
 b. Letak sungsang dan letak melintang
 c. Kelainan bentuk dan besar janin
 d. Tali pusat menumbung
Komplikasi yang timbul dari
persalinan macet
 Bagi ibu :
Distosia yang tidak ditangani dengan baik dapat
menimbulkan komplikasi, baik pada ibu maupun
bayi yang dikandung. Dampak bagi ibu di
antaranya berisiko terjadi perdarahan, trauma
atau cedera jalan lahir, serta infeksi.
 Bagi bayi
persalinan yang berjalan lama atau
distosia dapat menyebabkan berbagai
hal, seperti:
 Bayi tercekik karena kadar oksigen yang
rendah (asfiksia)
 Ada benjolan berupa kumpulan darah di
kepala (hematoma kepala).
 Jaringan di kulit kepala tidak berfungsi
atau mati (nekrosis kulit kepala).
 Detak jantung bayi tidak normal.
 Ada zat asing di dalam ketuban bayi.
Rupture Uterus
 Ruptur uterus adalah robeknya dinding uterus
pada saat kehamilan atau persalinan, pada saat umur
kehamilan lebih dari 28 minggu.
Klasifikasi ruptur uteri:
1. Menurut keadaan robek
a.Ruptur uteri inkomplit (subperitoneal) hanya
dinding uterus yang robek sedangkan lapisan serosa
(peritoneum) tetap utuh.
b. Ruptur uteri komplit (transperitoneal)selain
dinding uterusnya robek,lapisan serosa (peritoneum)
juga robek
2. Menurut kapan terjadinya
a.Ruptur uterus pada waktu kehamilan (ruptur uteri
gravidarum)
 Ruptur uteri yang terjadi karena dinding uterus
lemah yang dapat disebabkan oleh Bekas seksio
sesaria
 Bekas enukleasi mioma uteri
 Bekas plasenta manual
 Sepsis post partum
 Hipoplasia uteri
b. Ruptur uteri pada waktu persalinan (ruptur uteri intrapartum)

-Versi ekstraksi -Ekstraksi forcep


-Ekstraksi bahu -Manual plasenta

3. Menurut etiologinya
a.Ruptur uteri spontan (non violent)
b. Ruptur uteri traumatika (violent)
c. Ruptur uteri jaringan parut
Penatalaksanaan dari rupture
uterus adalah:
1. pemasangan infus untuk mengganti cairan dan
perdaraahan mengatasi keadaan syok.
2. memberikan profilaksis antibiotic dan antiseptic
sehingga infeksi dapat berkurang.
3. segera merujuk penderitaan dengan di damping
peugas agar dapat memberikan pertolongan.
4. jangan melakukan manipulasi dengan
pemeriksaan dalam untuk menghindari terjadinya
pendarahan baru.

Anda mungkin juga menyukai