A N NG
U LA O N I
E M BI G H
R T M R
E
P ST : U E M
A
SI L E H
O
KONVERSI SISTEM BILANGAN
Contoh :
Bilangan desimal 45 dikonversi
1 ke bilangan binar
20 = 1 100
22 = 4 1000
23 = 8 100000
25 = 32
----+ ------------+
rA
pu
te 45 101101
Kom
r
n ta
n ga 20
Pe
B. Konversi ke Bilangan Oktal
Untuk mengkonversi bilangan desimal ke bilangan
oktal
dapat digunakan remainder method dengan
pembaginya adalah basis dari bilagan Oktal
yaitu 8
Contoh
385 : 8 = 48 sisa 1
48 : 8 = 6 sisa 0 6 0 1
Contoh :
1011012 = 1 x 25 + 0 x 24 + 1 x 20 + 1 x 22 + 0 x 21 + 1 x 20
= 32 + 0 + 8 + 4 + 0 + 1
A
= 4510
t er
pu
Kom
r
n ta
n ga 22
Pe
B. Konversi ke sistem bilangan oktal
Konversi dari bilangan binary ke oktal dapat
dilakukan dengan mengkonversi tiap tiga buat digit
binari
Contoh :1101101 dapat dikonversi ke oktal dengan
cara :
11015 101 51
C. Konversi ke sistem bilangan hexadesimal
Konversi dari bilangan binary ke hexadesimal dapat
dilakukan dengan mengkonversi tiap empat buat digit
binari
Contoh : 1101101 dapat dikonversi ke hexadecimal
dengan
rA 110 1101
te
pu
Kom 6 D
r
n ta
n ga 23
Pe
III. Konversi dari Sistem Bilangan Oktal
A. Konversi ke sistem bilangan desimal
rA
te
pu
Kom
r
n ta
n ga 24
Pe
B. Konversi ke sistem bilangan binari
Konversi dari bilangan Oktal ke Binari dapat
dilakukan
dengan mengkonversi masing-masing digit oktal ke
3 digit
binari.
Contoh :
5 6 7 dapat dikonversi ke binari dengan cara :
CONTOH :
5 6 7 DIKONVERSI TERLEBIH DAHULU KE BINARI :
1 0111 0111
1 7 7
rA
te
pu
Kom
r
n ta
n ga 26
Pe
IV. Konversi dari Sistem Bilangan
A. HexadesimalKonversi ke sistem bilangan
desimal
Dari bilangan binari dapat dikonversikan ke bilangan
desimal dengan cara mengalikan masing-masing bit
dalam bilangan dengan position value-nya.
Contoh :
B6A16 = 11 x 162 + 6 x 161 + 10 x 160
= 11 x 256 + 6 x 16 + 10 x 1
= 2816 + 96 + 10
= 292210
rA
te
pu
Kom
r
n ta
n ga 27
Pe
B. Konversi ke sistem bilangan binari
Konversi dari bilangan hexadesimal ke Binari dapat
dilakukan
dengan mengkonversi masing-masing digit
hexadesimal ke 4
digit binari.
Contoh :
D 6 dapat dikonversi ke binari dengan cara :
1101 0110
rA
te
pu
Kom
r
n ta
n ga 28
Pe
C. Konversi ke bilangan oktal
1101 0110
Kemudian dikonversi ke bilangan oktal
11 010 110
A
pu
3r
te 2 6
Kom
r
n ta
n ga 29
Pe
OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN
Heksadesimal
Pertambahan
Pengurangan
Perkalian
SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan adalah cara untuk mewaikili besaran dari suatu item fisik.
Sistem ini digunakan karena manusia memiliki 10 buah jari untuk membuat
perhitungan-perhitungan.
Lain halnya dengan komputer, logika komputer diwakili oleh bentuk elemen
dari dua keadaan (two state elements), yaitu keadaan off (tidak ada arus)
12,34 0,1234 x 10 2
1,234 0,1234 x 10 1
0,1234 0,1234 x 10 0
0,01234 0,1234 x 10 -1
-1,234 -0,1234 x 10 1
Contoh: 1111 2
10100 2 +
100011 2
Carry of 1 (3 kali)
1100 2 x
0000
0000
1110
1110
10101000 2
Pembagian Bilangan Biner
Dasar pembagian untuk masing - masing digit bilangan binary
0:1=0
0:0=0 Contoh :
1:1=1 101 1111101 11001
101
1:0=1
101
101
0101
101
0
Sistem Bilangan Octal
Misalnya bilangan oktal 12138 di dalam sistem bilangan desimal akan bernilai
1 2 1 3
x x x x
83 82 81 80
|| || || ||
(1 x 512) + (2 x 64) + (1 x 8) + (3 x 1) = 651
Pertambahan bilangan oktal dapat dilakukan seperti halnya bilangan desimal, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Tambahkan masing-masing kolom secara desimal
2. Ubah hasil dari desimal ke oktal
3. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal
4. Jika hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit paling kiri
merupakan carry of untuk pertambahan pada kolom selanjutnya.
Contoh:
25
127
8 8
1548 + carry of 1 (1
kali)
PENGURANGAN BILANGAN OKTAL
Pengurangan bilangan oktal dapat dilakukan seperti halnya bilangan desimal, dengan
3. Jika bilangan yang akan dikurangkan nilainya lebih kecil dari bilangan
Contoh:
1548
1278
258 borrow of 1 (1 kali)
PERKALIAN BILANGAN OKTAL
Contoh: 16 8
14 8 x
70
16 +
250 8
SISTEM BILANGAN HEKSADESIMAL
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F
431 16 +
FDE 16
CBA 16
627 16 +
12E1 16
Pengurangan Bilangan Heksadesimal
Contoh: 1 2 E 1 16
6 2 7 16
CBA 16
Perkalian Bilangan Heksadesimal
Contoh: AC 16
1B 16 x
764
AC +
1224 16
1’S COMPLEMENT
2’S COMPLEMENT
KOMPLEMEN (COMPLEMENT)
Komplemen
Biner 0 diubahke 1
menjadi 1
Biner 1 diubah
menjadi 0
Misal
1 0 1 1 0 1 0 Biner Awal
0 1 0 0 1 0 1 Komplemen pertama
Membuat Komplemen ke 2
1. Ubah bit awal menjadi komplemen pertama
2. Tambahkan 1 pada bit terakhir (LSB)
Misal
1 0 1 1 0 1 Biner Awal = 45
0 1 0 0 1 0 Komplemen 1
1 Tambah 1 pada LSB
0 1 0 0 1 1 Komplemen 2
enyatakan Bilangan Bertanda dengan Komplemen ke
1. Apabila bilangannya positif, magnitude
dinyatakan dengan biner aslinya dan bit tanda
(0) diletakkan di depan MSB.
2. Apabila bilangannya negatif, magnitude
dinyatakan dalam bentuk komplemen ke 2 dan
bit tanda (1) diletakkan di depan MSB
0 1 0 1 1 0 1 Biner = +
45
Bit Tanda
Biner asli
1 0 1 0 0 1 1 Biner = -
45
Bit Tanda
Komplemen ke 2
Negasi
Operasi mengubah sebuah bilangan negatif
menjadi bilangan positif ekuivalennya, atau
mengubah bilangan positif menadi bilangan
negatif ekuivalennya.
Hal tersebut dilakukan dengan meng-
komplemenkan ke 2 dari biner yang
dikehendaki
Misal : negasi dari + 9 adalah – 9
+ 9 = 01001 Biner awal
- 9 = 10111 Negasi (Komplemen ke
2)
+ 9 = 01001 Di negasi lagi
OPERASI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN DALAM
BILANGAN SIGNED BIT
Penjumlahan di Sistem Komplemen ke 2
Dua bilangan positif
Dilakukan secara langsung. Misal penjumlahan +9
dan +4
+9 0 1 0 0 1
+4 0 0 1 0 0
0 1 1 0 1
+9 0 1 0 0 1
-4 1 1 1 0 0
1 0 0 1 0 1
-9 1 0 1 1 1
+4 0 0 1 0 0
1 1 0 1 1
-9 1 0 1 1 1
-4 1 1 1 0 0
1 1 0 0 1 1
Carry diabaikan
Operasi Pengurangan
Operasi pengurangan melibatkan komplemen ke
2 pada dasarnya melibatkan operasi
penjumlahan tidak berbeda dengan contoh –
contoh operasi penjumlahan sebelumnya.
Prosedur pengurangan
1. Negasikan pengurang.
2. Tambahkan pada yang dikurangi
3. Hasil penjumlahan merupakan selisih antara
pengurang dan yang dikurangi
Misal : +9 dikurangi +4
+9 01001
+4 00100 -
+9 0 1 0 0 1
-4 1 1 1 0 0
1 0 0 1 0 1
– Contoh
60
Signed Integer
– Contoh
61
Signed Data Types
No. of No. of
Type Range
bytes bits
char 1 8 -128 … 127
short 2 16 -32,768 … 32,767
int 4 32 -2,147,483,648 .. 2,147,483,647
long 4 32 -2,147,483,648 .. 2,147,483,647
62
BILANGAN FLOATING-POINT
Contoh :
S Eksponen Mantissa
64
Semula penggunaan format berbeda antar pabrik komputer
untuk merepresentasikan bilangan floating-point. Tetapi
saat ini telah digunakan format standar ANSI/IEEE secara
luas (format IEEE 754). Sedangkan IBM mempunyai standar
khusus
Ada dua format standar IEEE 754 yg dikeluarkan yaitu untuk
presisi tunggal (single precision) dan format standar untuk
bilangan presisi ganda (double precision)
66
FPS and Hardware
¨ Floating point hardware umumnya mempunyai
sekumpulan register khusus dan instruksi untuk
melaksanakan floating point
67
Contoh: Tuliskan +0.0010110… x 29 dalam format single
precision standar IEEE 754
Solusi:
0 10000101 0110…
69
Contoh: Tuliskan (0.75)10 dalam format single precision standar IEEE
Solusi:
Sign bit, S = 1 (negatip)
0.75 x 2 = 1.5 → 1
0.5 x 2 = 1.0 → 1 0.11000000 = 0.11000000 x 20
0.0 x 2 = 0.0 → 0
M = 10000000000000000000000000
E=1
E’ = E + 127 = 1 + 127 = 126 = 01111110
1 01111110 10000000000000000000000
70
Latihan:
+1.638125 X 220 =
0 10010011 10100011010111000010100
1.638125 X 220 =
1 10010011 10100011010111000010100
+1.638125 X 2―20 =
0 01101011 10100011010111000010100
1.638125 X 2―20 =
1 01101011 10100011010111000010100
71
TUGAS