Anda di halaman 1dari 114

Laboratory of Digital Systems by Department of Electrical Engineering -ITATS

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

Disusun Oleh:
NAMA : Alvian Rizky Rusdiawan

NPM : 03.2019.1.07596

LABORATORIUM TEKNIK DIGITAL

JURUSAN S-1 TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2020
1- 1 -
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Teknik Digital Terima kasih saya
ucapkan kepada dosen dan asisten dosen yang telah membantu kami
baik secara moral maupun materi. sehingga saya bisa menyelesaikan
tugas ini secara tepat waktu.

Saya menyadari, bahwa laporan Praktikum Teknik DIgital yang


saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan,
bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.Semoga laporan Praktikum Teknik Digital ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Penyusun Laporan Praktikum

(ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN)

2
DAFTAR ISI

COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
MODUL I - GERBANG LOGIKA 4
Tugas Praktikum 5
Tugas Pendahuluan 11
Tugas Resmi 17
Tugas Tambahan 19
Lampiran 23
MODUL II - MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER 27
Tugas Praktikum 31
Tugas Resmi 37
Tugas Tambahan 40
Lampiran 43
MODUL III - RANGKAIANKOMBINASIONAL 48
Tugas Praktikum 52
Tugas Pendahuluan 57
Tugas Tambahan 64
Lampiran 69
MODUL IV - BINARY CODED DECIMAL 73
Tugas Praktikum 77
Tugas Pendahuluan 79
Tugas Tambahan 81
MODUL V - FLIP-FLOP DIGITAL 84
Tugas Praktikum 92
Tugas Pendahuluan 97
Tugas Tambahan 100
MODUL VI - DIGITAL COUNTER 103
Tugas Praktikum 106
Tugas Tambahan 110
LAMPIRAN 112

3
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 1

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
4
MODUL I
GERBANG
LOGIKA

A. Tujuan Praktikum
1. Mengerti dan memahami gerbang-gerbang logika dasar (AND, OR,
NOT, NAND, NOR, XOR, XNOR).
2. Mengerti dan memahami ekspresi-ekspresi bolean.
3. Mengerti dan memahami cara membuat rangkaian gerbang-gerbang
logika dasar (AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, XNOR).

B. Alat dan Bahan Praktikum


1. IC 7400, IC 7402, IC 7404, IC 7408, IC 7432
2. Papan panel
3. Kabel

C. Kajian Teori
Komputer, kalkulator, dan peralatan digital lain kadang dianggap oleh
orang awam sebagai sesuatu yang ajaib. Sebenarnya, peralatan elektronika
digital sangat logis dalam opersinya. Bentuk dasar blok dari setip rangkaian
digital adalah suatu gerbang logika. Gerbang logi ka akan kita gunakan untuk
operasi bilangan biner , sehi ngga ti mbul istilah gerbang logi ka biner. Setiap
orang yang bekerja dibidang elektroni ka digital memahami dan menggunkan
gerbang logika biner setiap hari. Ingat, gerbang logika merupakan blok
bangunan untuk komputer yang paling rumi t sekalipun. Gerbang logi ka dapat
tersusun dari saklar sederhana, relay, transistor, diode atau IC. Oleh
penggunaannya yang sangat luas, dan harganya yang rendah, IC akan kita
gunakan untuk menyusun rangkaian digital. Jenis atau variasi dari gerbang
logika yang tersedia dalam semua kelompok logika termasuk TTL dan CMOS.

1. Aljabar Boolean

Aljabar Boolean digunakan untuk menjelaskan dan merancang suatu


rangkaian digital binary. Operasi dasarnya adalah logical operation AND, OR dan
NOT.

2. Gerbang-Gerbang Logika (Logic Gates)

Gerbang-gerbang logi ka yang khususnya dipakai di dalam komputer


digital,dibuat dalam bentuk IC (Integrated Circuit) yang terdiri atas transistor-
transistor, diode dan komponen-komponen lainnya. Gerbang-gerbang logika ini
mempunyai bentuk-bentuk tertentu yang dapat melakukan operasi-operasi
INVERS, AND, OR serta NAND,NOR, dan XOR (Exclusive OR). NAND
merupakan gabungan AND dan INVERS sedangkan NOR merupakan gabungan
OR dan INVERS.

3
3. IC (Integrated Circuits)

Selama i ni kita hanya mengenal si mbol-simbol suatu gerbang logika. Di


dalam prakteknya suatu gerbang-gerbang logi ka ini dikemas dalam suatu IC
(integrated circuits). Banyak sekali kelompok-kelompok IC digital yang terbagi
menurut devais pembentuknya maupun spesifikasi cara.

IC TTL merupakan perangkat logika yang mempunyai tegangan kerja 4.5


s/d 5.5 volt. Bila batas tegangan ini dilampaui maka, IC akan rusak atau bila
kurang IC tidak akan bekerja dangan baik. IC TTL yang telah difibrikasi untung
gerbang-gerbang logika dasar antara lain :

a. AND : 7408 d. OR : 7432


b. NAND : 7400 e. NOT : 7404
c. NOR : 7402, 7425, 7427 f. EX-OR : 7486

D. Tugas Dan Percobaan


1. Tugas Praktikum
2. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan yang dimaksud dengan gerbang NOT, AND, OR, NAND,
NOR,dan XOR.
2. Gambarkan bentuk gerbang serta table kebenaran dari NOT, AND, OR,
NAND, NOR, dan XOR untuk IC jelaskan j uga fungsi kaki -kaki yang
mereka miliki (Cari dari datasheet IC gerbang logika).
3. Buatlah rangkaian pengganti dari gerbang AND dengan menggunakan
gerbang NOR, gerbang OR dengan gerbang NAND. Serta buat table
kebenarannya.
4 buat rangkaian sederhana IC 7400,IC 7402,IC 7404,IC 7408,IC 7432
dengan output led

3. Tugas Resmi
1. membuat rangkaian flip flop dari IC 7402 dengan table kebenarannya

4. Tugas Tambahan
1.Membuat 3 Gerbang AND dan 1 Gerbang OR dengan table
Kebenarannya !
2.Membuat 1 Gerbang NAND dan 1 Gerbang NOT dan 1 Gerbang
NAND dengan table kebenaran !
5. Lampiran
1. data sheet IC 7400
2.data sheet IC 7402
3.data sheet IC 7404
4.data sheet IC 7408
5.data sheet IC 7432

4
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 1

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

5
1. Tugas Praktikum

Gerbang NOT

Tabel kebenaran: A Y
0 1
1 0
HASIL SIMULASI

GERBANG AND

Tabel kebenaran :
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
HASIL SIMULASI

6
GERBANG NAND

Tabel kebenaran :
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
` HASIL SIMULASI

GERBANG OR

Tabel Kebenaran : A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

7
HASIL SIMULASI :

GERBANG XOR

Tabel Kebenaran : A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
HASIL SIMULASI :

8
GERBANG NOR

Tabel Kebenaran : A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
HASIL SIMULASI :

9
GERBANG XNOR

Tabel Kebenaran :
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1

HASIL SIMULASI

10
TUGAS PENDAHULUAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 1

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

11
TUGAS PENDAHULUAN
1 . Jelaskan yang dimaksud dengan gerbang NOT, AND, OR, NAND,NOR,dan XOR.

GERBANG NOT
Gerbang logika NOT adalah fungsi logika yang membalik (inverter) sebuah variabel
biner, misalnya jika masukannya adalah 0 maka keluarannya adalah 1 dan sebaliknya.
GERBANG AND
Operasi AND menghubungkan dua atau lebih variabel masukan (input) mulai A, B
dan satu variabel keluaran Y. Gerbang ini akan menghasilkan variabel keluaran
berlogika 1 hanya jika semua masukannya dalam keadaan 1.
GERBANG OR
Gerbang logika OR juga menghubungkan dua atau lebih variabel masukan (input) mulai
A, B, … dengan satu variabel keluaran (output) Y. Keluaran (output) akan berlogika '0'
hanya jika semua masukannya dalam keadaan '0' dan akan berlogika '1' jika salah satu
atau semua inputnya berlogika '1'.
GERBANG NAND
Gerbang logika NAND merupakan gerbang logika gabungan AND dan NOT, sehingga
outputnya merupakan kebalikan dari output gerbang logika AND.
GERBANG NOR
Gerbang logika NOR merupakan gerbang logika gabungan OR dan NOT, sehingga
outputnya merupakan kebalikan dari output gerbang logika OR.

GERBANG XOR
Gerbang X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input)
dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang
berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran
Logika 0

2. Gambarkan bentuk gerbang serta table kebenaran dari NOT, AND, OR,
NAND, NOR, dan XOR untuk IC jelaskan j uga fungsi kaki -kaki yang mereka miliki
(Cari dari datasheet IC gerbang logika).

Gerbang NOT

Tabel kebenaran untuk IC yang biasa di pakai IC 7404

A Y
0 1
1 0

12
Konfigurasi 14 pin IC 7404
1 = 1A ( input )
2 = 1Y ( output )
3 = 2A ( input )
4 = 2Y ( output )
5 = 3A ( input )
6 = 3Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 4Y ( output )
9 = 4A ( input )
10 = 5Y ( output )
11 = 5A ( input )
12 = 6Y ( output )
13 = 6A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )

Gerbang AND

Tabel kebenaran untuk IC yang biasa di pakai IC 7408

A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Konfigurasi 14 pin IC 7408


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )
Gerbang OR

13
Tabel kebenaran untuk IC yang biasa di pakai IC 7432

A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

Konfigurasi 14 pin IC 7408


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )

Gerbang NAND

Tabel kebenaran untuk IC yang bisa di pakai IC7400

A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Konfigurasi 14 pin IC 7400


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )

14
Gerbang NOR

Tabel kebenaran untuk IC yanga bisa di pakai IC 7402

A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0

Konfigurasi IC 14 pin :

1 = 1Y ( output )
2 = 1A ( input )
3 = 1B ( output )
4 = 2Y ( output )
5 = 2A( input )
6 = 2B ( input )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3B ( input )
9 = 3A ( input )
10 = 3Y ( output )
11 = 4B ( output )
12 = 4A ( input )
13 = 4Y ( output )
14 = +VCC ( input tegangan )

Gerbang XOR

15
Tabel kebenaran untuk IC yang biasa dipakai IC 7486

A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0

Konfigurasi 14 pin IC 7486


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )
3. Buatlah pengganti gerbang AND dengan menggunakan NOR,OR dan NAND

Tabel Kebenaran :

A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
4. Membuat rangkaian sederhana menggunakan IC 7400,IC 7402,IC 7404,IC 7408,IC
7432

16
TUGAS RESMI
TEKNIK DIGITAL

BAB 1

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
17
Tugas Resmi
1. MEMBUAT RANGKAIAN FLIP FLOP MENGGUNAKAN IC 7402
RANGKAIAN

Analisa rangkaian
- Ketika rangkaian aktif (di aliri tegangan ) maka salah satu output Y1 atau Y2
akan menyala (kondisi tidak berubah / Posisi Terakhir)
- Saat posisi input A off (0) dan input B on (1) maka Output Y1 menyala (1) dan
Output Y2 padam (0)
- Saat posisi input A on (1) dan input B off(0) maka Output Y1 padam (0) dan
Output Y2 menyala (1)
- Dan saat posisi input A on (1) dan input B on (1) maka Output Y1 padam (0) dan
Output Y2 padam (0) karena saling berlawanan
TABEL KEBENARAN :

A B Y1 Y2
0 0 1 0 Tidak berubah
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 0 0 Berlawanan

Kesimpulan :
Rangkaian flip flop hanya akan menyala 1 output saja dan tidak bisa menyala secara
bersamaan
Karena akan berlawanan perintah dan beroutput 0

18
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 1

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

19
Tugas Tambahan
1. MEMBUAT 3 GERBANG AND DAN 1 GERBANG OR

GAMBAR RANGKAIAN :

20
Tabel Kebenaran :

A B C D E F Y A B C D E F Y
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1
0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0
0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0
0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1
0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1
0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1
1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. MEMBUAT 1 GEBANG NAND ,1 GERBANG NOT,DAN 1 GERBANG NAND

21
TABEL KEBENARAN

A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 1 0 1
1 0 1 1
1 1 1 1

22
LAMPIRAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 1

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
23
LAMPIRAN DATA SHEET
- IC 7400

Konfigurasi 14 pin IC 7400


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )

- IC 7402

Konfigurasi 14 pin IC 7402


1 = 1Y ( output )
2 = 1A ( input )
3 = 1B ( output )
4 = 2Y ( output )
5 = 2A( input )
6 = 2B ( input )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3B ( input )
9 = 3A ( input )
10 = 3Y ( output )
11 = 4B ( output )
24
12 = 4A ( input )
13 = 4Y ( output )
14 = +VCC ( input tegangan )

- 7404

Konfigurasi 14 pin IC 7404


1 = 1A ( input )
2 = 1Y ( output )
3 = 2A ( input )
4 = 2Y ( output )
5 = 3A ( input )
6 = 3Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 4Y ( output )
9 = 4A ( input )
10 = 5Y ( output )
11 = 5A ( input )
12 = 6Y ( output )
13 = 6A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )

- IC 7408

Konfigurasi 14 pin IC 7408


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
25
14 = +VCC ( input tegangan )

- IC 7432

Konfigurasi 14 pin IC 7432


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )

26
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 2

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

27
MODUL II
MULTIPLEXER
DAN
DEMULTIPLEXE
R

A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan state logika untuk rangkaian multiplexer/demultiplexer
2. Memahami koneksi yang diperlukan untuk rangkaian multiplexer
3. Memahami koneksi yang diperlukan untuk rangkaian demultiplexer
4. Mendiagnosa kesalahan dalam rangkaian multiplexer

B. Alat dan Bahan Praktikum


1. IC 7404, IC 7408, dan IC 7432
2 Papan panel
3. Kabel

C. Kajian Teori

Multiplexer

Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan


hanya mempunyai satu output. Dengan menggunakan selector, kita dapat memilih
salah satu inputnya untuk dijadikan output. Sehi ngga dapat dikatakan bahwa
multiplexer ini mempunyai n input, m selector , dan 1 output. Biasanya jumlah
inputnya adalah 2m selectornya. Adapun macam dari multiplexer ini adalah
sebagai berikut:

Multiplexer 4x1 atau 4 to 1 multiplexer


Multiplexer 8x1 atau 8 to 1 multiplexer
Multiplexer 16x1 atau 16 to 1 multiplexer dsb.

Gambar 2.1 Blok Diagram Logika Multiplexer

Gambar 2.2. berikut adalah symbol dari multiplexer 4x1 yang juga disebut
sebagai “data selector” Karena bit output tergantung pada input data yang dipilih
oleh selector. Input data biasanya diberi label D0 - D4. Pada multiplexer ini hanya
ada satu

28
input yang ditransmisikan sebagai output tergantung dari kombinasi nilai
selectornya. Kita misalkan selectornya adalah A dan B, maka jika nilai : A B = 00
Maka outputnya (kita beri label Y) adalah : Y = D0
Jika D0 bernilai 0 maka Y akan bernilai 0, jika D0 bernilai 1 maka Y akan
bernilai 1.

Gambar 2.2 Simbol Multiplexer 4x1

Suatu desain dari rangkaian logic biasanya dimulai dengan membuat tabel
kebenaran.
Pada kenyataannya, kita dapat merancang suatu multiplexer 8x1 dari multiplexer
4x1atau multiplexer 16x1 dari multiplexer 8x1 dan seterusnya. Jika kita anggap
selector sebagai n, maka kita dapat membuat multiplexer 2 x1 dari
multiplexer 2 x1.
Dengan kata lain kita memfungsikan multiplexer 2 x1 sebagai multiplexer 2 x1.
Jika kita menterjemahkan suatu kasus sebagai suatu fungsi
F : F(A, B, C ) = ∑ (1,3,5,6)
Dimana parameter fungsi tersebut A, B, C adalah merupakan selector dari
multiplexer dan sisi sebelah kanan fungsi adalah output yang diinginkan dari
multiplexer. Tanda ∑ beserta parameter berikutnya adalah bentuk (sum of
product).

Demultiplexer

Sebuah Demultiplexer adalah rangkaian logika yang meneri ma satu i nput


data dan mendistribusikan i nput tersebut ke beberapa output yang tersedia.
Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang j uga merupakan i nput
dari demultiplexer tersebut.

29
Gambar 2.3 Blok Diagram Logika Demultiplexer

Gambar 2.4. berikut adalah symbol dari demultiplexer 1x4 yang juga disebut
sebagai output data yang dipilih oleh selector. Output data biasanya diberi label
O0 - O4. Pada demultiplexer ini hanya ada satu output yang diteruskan dari
sebuah input tergantung dari kombinasi nilai selectornya. Kita misalkan
selectornya adalah A dan B, maka jika nilai : A B = 00 Maka outputnya yang
dipakai adalah O0. Jika X bernilai 0 maka O0 akan bernilai 0,jika X bernilai 1
maka O0 akan bernilai 1.

Gambar 2.4 Simbol Demultiplexer 1x4

D. Tugas Dan Percobaan

1. Tugas Praktikum

2. Tugas Resmi
1. Buat rangkaian Multiplexer 8x1 dengan tabel kebenarannya !
2. Buat rangkaian Demultiplexer 1x8 dengan tabel kebenarannya !

3. Tugas Tambahan
1. Buat rangkaian IC 74LS 139D (demultiplexer1x8) dengan tabel
Kebenarannya !
2. Buat rangkaian IC 4051 (multiplexer 8x1) dengan tabel kebenarannya !

4. Lampiran
Datasheet rangkaian
Multiplexer 8x1,4x1,2x1

Datasheet rangkaian
Demultiplexer 1x8,1x4,1x2

30
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 2

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

31
Tugas Praktikum
mensimulasikan Multiplexer 4 x 1

Hasil Running

32
33
TABEL KEBENARAN

SELECTOR INPUT O/P


B A D3 D2 D1 D0 X
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 1 1
1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0

Mensimulasikan DEMULTIPLEXER 1X4

HASIL SIMULASI :

34
35
TABEL KEBENARAN

SELECTOR I/P OUTPUT


B A X D3 D2 D1 D0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 1
0 1 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 1 0
1 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 1 0 0
1 1 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0

36
TUGAS RESMI
TEKNIK DIGITAL

BAB 2

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

37
TUGAS RESMI
A. BUAT RANGKAIAN MULTIPLEXER 8 X 1

TABEL KEBENARAN
SELECTOR INPUT O/P
C B A D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 X
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
38
Kesimpulan:
Multiplexer 8x1 mempunyai 8 input data,3 input pemilih dan 1 output, bit output
tergantung pada input data yang di pilih oleh input pemilih(selector) dengan
kombinasinya.

B MEMBUAT DEMULTIPLEXER 1X8

TABEL KEBENARAN
SELECTOR I/P OUTPUT
C B A X D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
39
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 2

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
40
Kesimpulan :
Demultiplexer 1x8 mempunyai 1 input enable,3 input pemilih dan 8 output
Dalam hal ini fungsi input pemilih ialah untuk memilih output yang di inginkan
dengan menggunakan kombinasi input pemilih.

Tugas tambahan membuat rangkaian IC 74LS 139

Gambar Rangkaian

Tabel Kebenaran :

Enable Selector Input Output


U1A U1B 1A 1B 2A 2B D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
0 1 0 0 X X 1 1 1 1 1 1 1 0
0 1 1 0 X X 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 0 1 X X 1 1 1 1 1 0 1 1
0 1 1 1 X X 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 X X 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 X X 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 X X 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 X X 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

Kesimpulan : IC 74LS 139 D ini adalah termasuk kelompok decoder /demultiplexer 1x8
Dimana mempunyai 4 selector input, 2 input Enable ,8 Output
Output di hasilkan oleh kombinasi 4 selector input dengan 2 input Enable 1 output
pilihan akan bernilai 0 dan 7 Output lainnya akan bernilai 1

41
Tugas tambahan membuat rangkaian dengan IC 4051

Gambar Rangkaian :

TABEL KEBENARAN

SELECTOR INPUT O/P


C B A D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 X
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
Kesimpulan dari rangkaian IC 4051 ialah IC 4051 termasuk dalam multiplexer
8x1 ,dengan 3 input selector dan 8 input dengan 1 output ,nilai output didapatkan
dengan mengkombinasikan 3 Input Selector bernilai 1 dan 7 output lainnya
berninai 0
42
LAMPIRAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 2

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

43
LAMPIRAN DATA SHEET
MULTIPLEXER
2x1

4x1

44
45
8x1

Demultiplexer
1x2

46
1x4

1x8

47
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 3

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
48
MODUL III
RANGKAIAN
KOMBINASIONAL

A. Tujuan Praktikum
1. Membuat rangkaian dari kombinasi gerbang dasar
2 Memahami cara kerja rangkaian dari kombinasi gerbang dasar.
B. Alat dan Bahan Praktikum
a. Panel praktikum : 1 buah
b. Kabel : secukupnya
c. IC : 7400, 7402, 7404, 7408, 7432

C. Kajian Teori

Rangkaian kombinasional adalah rangkaian digital yang nilai outputnya


seluruhnya bergantung pada kombinasi nilai- nilai inputnya pada saat tersebut.
Rangkaian kombinasional tidak dipengaruhi oleh segi historis dari rangkaian
seperti halnya rangkaian sekuensial. Rangkaian kombinasional terdiri atas blok
blok gerbang logi ka dasar seperti gerbang AND, OR, dan NOT, serta beberapa
gerbang logika lainnya yang dikombinasikan untuk mendapatkan nilai keluaran
tertentu.

1. Perancangan rangkaian logika:

Ada uraian verbal tentang apa yang hendak direalisasikan Langkah:

 Tetapkan kebutuhan masukan dan keluaran dan namai


 Susun tabel kebenaran menyatakan hubungan masukan dan
keluaran yang diinginkan
 Rumuskan keluaran sebagai fungsi masukan
 Sederhanakan fungsi keluaran tesebut
 Gambarkan diagram rangkaian logikanya
 Sesuaikan rangkaian ini dengan kendala:

 Jumlah gerbang dan jenisnya yang tersedia


 Cacah masukan setiap gerbang
 Waktu tunda (waktu perambatan)
 Interkoneksi antar bagian-bagian rangkaian
 Kemampuan setiap gerbang untuk mencatu (drive) gerbang
berikutnya (fan out).

 Harga rangkaian logi ka: cacah gerbang dan cacah masukan


keseluruhannya

2. Penyelesaian Logika dari Tabel Kebenaran Dengan Menggunakan


Metode SOP dan POS dan Implementasi Pada Rancangan Rangkaian
Logikanya.

49
Jika diberikan suatu tabel kebenaran dari suatu kasus maka kita
bisa menggunakan metode SOP atau POS untuk merancang suatu

rangkaian kombinasional nya. Seperti yang telah dijelaskan diatas. Untuk


menentukan suatu rancangan biasanya ki ta menghendaki suatu rancangan yang
paling efisien. Dengan adanya tabel kebenaran kita dapat menentukan mana
diantara metode yang paling efisien untuk diimplementasikan. Untuk menentukan
metode mana yang paling efisien, kita lihat bagian output pada tabel kebenaran
tersebut. Jika jumlah output yang mempunyai nilai 1 lebih sedikit dari jumlah
output yang mempunyai nilai 0, maka kita bisa menentukan bahwa metode SOP
yang lebih efisien. Jika jumlah output yang mempunyai nilai 0 lebih sedikit dari
jumlah output yang mempunyai nilai 1, maka kita bisa menentukan metode POS
yang lebih efisien.

Kadangkala suatu hasil dari tabel disajikan dalam bentuk fungsi.dan kita
akan mengenal symbol “∑” melambangkan operasi SOP sehingga yang
ditampilkan adalah output yang mempunyai nilai 1 dan symbol “Π”
melnambangkan operasi POS sehingga yang ditampilkan adalah ouput yang
mempunyai nilai 0.
Contoh:
F(A,B,C,D) = ∑ (0,3,5,7)
Maksud dari fungsi diatas adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel input dan
output yang mempunyai nilai 1 adalah 0,3,5,dan 7 ( tanda ∑ melambangkan
SOP).
Jika fungsi yang disajikan adalah
F(A,B,C,D) = Π (0,3,5,7)
Maksudnya adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel input dan output
yang mempunyai nilai 0 adalah 0,3,5, dan 7 ( tanda Π melambangkan
POS).Buatlah rangkaian kombisional untuk mengimplementasikan. Tabel
kebenaran berikut :

Tabel 3.1 Tabel kebenaran

A B C OUTPUT
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1

Karena output dengan nilai 1 lebih sedikit maka kita gunakan metode
SOP. Dan untuk tekni k penyederhanaannya kita langsung gunakan KMap
(karena masih 3 variabel).

50
Gambar 3.1 Penyederhanaan menggunkan K-Map

Ekspresi fungsi logikanya dari hasil K-Map tersebut adalah:

Karena bentuk fungsi logikanya adalah SOP kita dapat merancang


rangkaian kombinasionalnya dari gerbang NAND saja, yaitu dengan cara
memberi double bar pada fungsi tersebut kemudian operasikan gambar
yang terbawah. Fungsi akan menjadi:

Sehingga rangkaian kombinasionalnya menjadi:

Gambar 3.2 Rangkaian kombinasional

D. Tugas Dan Percobaan


1.Tugas Praktikum
2.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian termonologi logika, hukum aljabar Boolean, KMap,
Rangkaian ekivalen, logika positif dan negative
2. Gambarkan dengan menggunakan gambar IC dan gerbang rangkaian and,
or, nand, dan nor dengan menggunakan empat masukan.
3. Buat tabel kebenaran untuk soal no.2
4. Gambarkan dengan gerbang rangkaian kombinasional untuk fungsi di
bawah ini lengkap dengan proses pengerjaannya :
F(A,B,C,D) = ∑ (0,2,4,5,6,13)
3. Tugas Tambahan
1 Beri K-Map,Gambar Rangkaian,dan Tabel Kebenaran pada :
A. F = A’B’C’ + AB’C’ + AB’C' + ABC
B. F = A'B'C'D' + A'B'CD' + AB'C'D' + AB'CD'
C. F = A'B + C'D' + AC' + ACD
4. Lampiran

51
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 3

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

52
TUGAS PRAKTIKUM

1 KOMBINASI AND
Hasil Simulasi

TABEL KEBENARAN INPUT OUTPUT


A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 1 0 0 0
1 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
1 0 0 1 0
0 1 1 0 0
1 1 0 0 0
1 0 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 1 1 0
1 1 1 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 1

2.KOMBINASI OR
Hasil Simulasi

53
TABEL KEBENARAN INPUT OUTPUT
A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
1 0 0 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
1 0 0 1 1
0 1 1 0 1
1 1 0 0 1
1 0 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 1 1 1
1 1 1 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 1
KOMBINASI NAND
Hasil Simulasi

54
TABEL KEBENARAN INPUT OUTPUT
A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 1
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
1 0 0 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
1 0 0 1 1
0 1 1 0 1
1 1 0 0 1
1 0 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 1 1 1
1 1 1 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 0
4. KOMBINASI NOR
Hasil Simulasi

TABEL KEBENARAN
INPUT OUTPUT
A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 1 0 0 0
1 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
1 0 0 1 0
0 1 1 0 0
1 1 0 0 0
1 0 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 1 1 0
1 1 1 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 0
55
5. Gerbang Kombinasional
Hasil Simulasi

Tabel Kebenaran

A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 1
0 0 1 1 0
0 1 0 0 1
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 1
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0

56
TUGAS PENDAHULUAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 3

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

57
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan pengertian termonologi logika, hukum aljabar Boolean, KMap,


Rangkaian ekivalen, logika positif dan negative

TERMINOLOGI LOGIKA

Terminologis logika didefinisikan: Teori tentang penyimpulan yang sah.


Penyimpulan pada dasarnya bertitik tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu, yang
kemudian ditarik suatu kesimpulan. Penyimpulan yang sah, artinya sesuai dengan
pertimbangan akal dan runtut sehingga dapat dilacak kembali yang sekaligus juga
benar,yang berarti dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isi.

HUKUM ALJABAR BOLEAN

Dengan menggunakan Hukum Aljabar Boolean ini, kita dapat mengurangi


dan menyederhanakan Ekspresi Boolean yang kompleks sehingga dapat
mengurangi jumlah Gerbang Logika yang diperlukan dalam sebuah rangkaian
Digital Elektronika.Dibawah ini terdapat 6 tipe Hukum yang berkaitan dengan
Hukum AljabarBoolean

Hukum Komutatif (Commutative Law)


Hukum Komutatif menyatakan bahwa penukaran urutan variabel atau
sinyal Input tidak akan berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.

Hukum Asosiatif (Associative Law)


Hukum Asosiatif menyatakan bahwa urutan operasi logika tidak akan
berpengaruh terhadap Output Rangkaian Logika.
Hukum Distributif
Hukum Distributif menyatakan bahwa variabel-variabel atau sinyal Input dapat
disebarkan tempatnya atau diubah urutan sinyalnya, perubahan tersebut tidak
akan mempengaruhi Output Keluarannya.

Hukum AND (AND Law)


Disebut dengan Hukum AND karena pada hukum ini menggunakan
Operasi Logika AND atau perkalian.

Hukum OR (OR Law)


Hukum OR menggunakn Operasi Logika OR atau Penjumlahan.

Hukum Inversi (Inversion Law)


Hukum Inversi menggunakan Operasi Logika NOT. Hukum Inversi ini
menyatakan jika terjadi Inversi ganda (kebalikan 2 kali) maka hasilnya akan
kembali ke nilai aslinya.

58
K-MAP
Peta Karnaugh atau Karnaugh Map atau K-Map adalah suatu
teknik penyederhanaan ekspresi aljabar Boole (fungsi logika aljabar
Boolean) dengan cara pemetaan yang ditemukan oleh seorang ahli
fisika dan matematika bernama Maurice Karnaugh pada tahun 1953. K-
map ini sering juga dikenal sebagai Karnaugh–Veitch map karena metode
ini disempurnakan oleh seorang ahli komputer: Edward Veitch. Peta
Karnaugh ini terdiri dari kotak-kotak dua dimensi yang disusun mengikuti
aturan kode Gray dari fungsi logika rangkaian digitalnya dan tiap sel atau
kotak itu berisi kode biner: 0 atau 1 yang menyatakan keadaan output dari
fungsi rangkaian elektronikanya (= 1 jika outputnya aktif)

Jenis-Jenis K-Map

 K-Map 2 variabel

 K-Map 3 variabel

 K-Map 4 variabel

 K-Map 5 variabel

 K-Map 6 variabel

RANGKAIAN EKIVALEN

Rangkaian setara (ekivalen) adalah suatu rangkaian sederhana yang


berperilaku sama seperti rangkaian yang sedang di selidiki .Rangkaian ekivalen
dapat membahas suatu alat elektronik berdasarkan pengukuran pada keluaran
tanpa mengetahui rangkaian dalamnya.Rangkaian ekivalen terdapat dua macam
Yakni Rangkaian Ekivalen Thevenin dan Rangkaian Ekivalen Norton.

Rangkaian Thevenin menggunakan sumber tegangan tetap , yakni


sumber tegangan ideal dengan kekuaran tidak berubah ,berapapun arus di
ambil darinya.

Rangkaian Norton menggukakan arus tetap yang dapat menghasilkan


arus tetap ,berapapun besar hambatan yang di pasang pada keluarannya.

LOGIKA POSITIF DAN LOGIKA NEGATIF

Dalam sistem elektronika digital kita menggunakan 2 konstanta yaitu logika


"0" dan logika"1". Pada rangkaian logika kedua konstanta tersebut akan berupa taraf
tegangan. Kedua taraf tegangan tersebut yaitu :
- Taraf tegangan rendah ( low-level = L )
- Taraf tegangan tinggi ( high-level = H )

59
Jika taraf tegangan tinggi-H dinyatakan sebagai logika-1 dan taraf tegangan
rendah dengan logika-0, maka disebut sebagai suatu penerapan "LOGIKA
POSITIF".Jadi yang dimaksud dengan logika positif adalah suatu penerapan
tegangan pada rangkaian logika, dimana tegangan yang lebih positif dinyatakan
dengan logika "1" dan tegangan yang lebih negatif dinyatakan dengan logika "0"
Sebaliknya bila taraf tegangan tinggi dinyatakan dengan logika "0",
sedangkan taraf tegangan rendah dinyatakan dengan logika "1", maka disebut suatu
penerapan "logika negatif". Jadi yang dimaksud dengan "Logika Negatif" adalah
suatu penerapan tegangan pada rangkaian logika, dimana tegangan yang lebih positif
dinyatakan dengan logika "0" dan tegangan yang lebih negatif dinyatakan dengan
logika "1".

2 merangkai IC dengan gerbang logika and or nand nor dengan 4 masukan


3 Beri tabel kebenaran no 2

Gambar Rangkaian AND ke OR

60
Tabel Kebenaran A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 1
1 1 0 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1

Gambar Rangkaian NAND ke NOR

61
Tabel Kebenaran

A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 1

4 F(A,B,C,D) = ∑ (0,2,4,5,6,13)

0 = A’B’C’D’
2 = A’B’CD’
4 = A’BC’D’
5 = A’BC’D
6 = A’BCD’
13 = ABC’D

Tabel K-Map
CD/AB A’B’ A’B AB AB’
C’D’ 1 1 0 0

C’D 0 1 1 0
CD 0 0 0 0
CD’ 1 1 0 0

GOL 1 =A’C’D’
GOL 2 = A’BC’

62
GOL 3 = A’CD’
GOL 4 = BC’D
GOL 5 = A’B’D’

HASILNYA B’C’D’+ A’BC’ + A’CD’ + A’B’D’ + BC’D

GAMBAR RANGKAIAN

TABEL KEBENARAN

A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 1
0 0 1 1 0
0 1 0 0 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 1
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0

63
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 3

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
64
TUGAS TAMBAHAN
1. F = A’B’C’ + AB’C’ + AB’C + ABC
A’B’C’ = 1
AB’C’ = 1
AB’C = 1
ABC = 1
Tabel K -Map
C/AB A’B’ A’B AB AB’
C’ 1 0 0 1
C 0 0 1 1

Penyederhanaan
Golongan 1 = B’C’
Golongan 2 = AC
Golongan 3 = AB’

Untuk Hasilnya = B’C’ + AC + AB’

Gambar Rangkaian

Tabel Kebenaran A B C Y
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1
65
2. F = A'B'C'D' + A'B'CD' + AB'C'D' + AB'CD'
A'B'C'D' = 1
A'B'CD' = 1
AB'C'D' = 1
A'B'CD' = 1
Tabel K-map

CD/AB A’B’ A’B AB AB’


C’D’ 1 0 0 1
C’D 0 0 0 0
CD 0 0 0 0

CD’ 1 0 0 1

Penyederhanaan
Golongan 1 = B’C’D’
Golongan 2 = B’CD’
Golongan 3 = A’B’D’
Golongan 4 = AB’D’

Hasil Penyederhanaan = B’C’D’+ B’CD’ + A’B’D’+AB’D’

Gambar Rangkaian

66
Tabel Kebenaran

A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 1
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0

3. F = A'B + C'D' + AC' + ACD

A’B = A’BC’D’= 1
= A’BC’D = 1
= A’BCD = 1
= A’BCD’ = 1

C’D’= A’B’C’D’= 1
= A’BC’D’ = 1
= ABC’D’ = 1
= AB’C’D’= 1

AC’= AB’C’D’= 1
= AB’C’D = 1
= ABC’D = 1
= ABC’D’= 1
ACD = AB’CD = 1
= ABCD = 1

CD/AB A’B’ A’B AB AB’


C’D’ 1 1 1 1
C’D 0 1 1 1

CD 0 1 0 0
CD’ 0 1 1 1

67
Penyederhanaan
Golongan 1 = C’D’
Golongan 2 = A’B
Golongan 3 = AC’
Golongan 4 = BC’

Hasil Penyederhanaan = C’D’ +A’B+AC’+BC’

Gambar Rangkaian

Tabel Kebenaran

A B C D Y Kesimpulan : K map adalah metode


0 0 0 0 1 penyederhanaan rangkaian untuk
mendapatkan rangkaian yang lebih efisien dan
0 0 0 1 0
tidak begitu rumit dengan prinsip yang sama
0 0 1 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 0 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 0 0 1
1 0 0 1 1
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0

68
LAMPIRAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 3

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

69
LAMPIRAN DATA SHEET
- IC 7400

Konfigurasi 14 pin IC 7400


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )

- IC 7402

Konfigurasi 14 pin IC 7402


1 = 1Y ( output )
2 = 1A ( input )
3 = 1B ( output )
4 = 2Y ( output )
5 = 2A( input )
6 = 2B ( input )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3B ( input )
9 = 3A ( input )
10 = 3Y ( output )
11 = 4B ( output )
12 = 4A ( input )
70
13 = 4Y ( output )
14 = +VCC ( input tegangan )

- 7404

Konfigurasi 14 pin IC 7404


1 = 1A ( input )
2 = 1Y ( output )
3 = 2A ( input )
4 = 2Y ( output )
5 = 3A ( input )
6 = 3Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 4Y ( output )
9 = 4A ( input )
10 = 5Y ( output )
11 = 5A ( input )
12 = 6Y ( output )
13 = 6A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )

- IC 7408

Konfigurasi 14 pin IC 7408


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )
71
- IC 7432

Konfigurasi 14 pin IC 7432


1 = 1A ( input )
2 = 1B ( input )
3 = 1Y ( output )
4 = 2A ( input )
5 = 2B( input )
6 = 2Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3Y ( output )
9 = 3B ( input )
10 = 3A ( input )
11 = 4Y ( output )
12 = 4B ( input )
13 = 4A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )

72
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 4

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

73
MODUL IV
BINARY CODED DECIMAL
A. Tujuan Praktikum

1. Mengenal dan mempelajari Binary Coded Decimal


2. Dapat mengkonversikan bilangan Desimal ke bilangan Biner, maupun
sebaliknya.
3. Menerapkan BCD tersebut dalam sebuah rangkaian elektronika ataupun
sebuah program.

B. Kajian Teori

Untuk menghubungkan antara perhitungan yang dilakukan oleh manusia


dengan perhitungan yang dilakukan oleh sistem Digital perlu adanya suat u
sistem yang dapat melakukan perubahan (Konversi) dari bentuk Desimal ke
dalam bentuk Biner. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
SISTEM SANDI atau KODE. Salah satu sistem sandi yang dipergunakan
untuk mengadakan perubahan (menyandi) dari bilangan Desimal menjadi
bilangan Biner disebut Sandi BCD atau Binary Coded Decimal. Untuk menyandi
bilangan-bilangan Desimal dapat dilakukan dengan menggunakan menggunakan
angka Bi ner 4 Bit (Binary Digit) sehingga akan diperoleh 16 kemungkinan
kombinasi 4 Bit bilangan Biner.

Table 4.1 Konversi Binary, Decimal, dan Hexadecimal

Biner Hexadecimal Decimal X1 X16


0000 0 0 0 0
0001 1 1 1 16
0010 2 2 2 32
0011 3 3 3 48
0100 4 4 4 64
0101 5 5 5 80
0110 6 6 6 96
0111 7 7 7 112
1000 8 8 8 128
1001 9 9 9 144
1010 A 10 10 160
1011 B 11 11 176
1100 C 12 12 192
1101 D 13 13 208
1110 E 14 14 224
1111 F 15 15 240

Penyandian yang sering digunakan dikenal sebagai sandi 8421BCD dan


2421BCD.

74
1. SANDI BCD 8421

Pada umumnya untuk merubah bilangan Biner yang terdiri dari banyak Di
git ke dalam bilangan Desimal akan menyulitkan dan memakan waktu lama.
Sebagai contoh misalnya bilangan Biner (110101110011)2, kalau kita hitung
dengan menggunakan harga jelas ini akan memakan waktu yang cukup lama.
Dengan bantuan SANDI BCD semuanya akan menjadi mudah.Pengertian dari
sandi BCD ini adalah mngelompokkan bilangan Biner Yang tiap kelompoknya
terdiri dari 4 Bit bilangan Biner yang dapat menggantikan setiap Digit dari
bilangan Desimal dengan urutan yang berdasarkan Harga tempat seperti 8, 4, 2, 1.
Dengan demikian sandi tersebut dinamakan Sandi BCD 8421.
Urutan dari bilangan sandi BCD 8421 dapat bertambahan dan berkembang
terus, misalnya bilangan Desimal puluhan dapat bertambah dengan kelipatan
10‘1(80, 40, 20, 10), bilangan Desimal ratusan dengan kelipatan 10’2(800, 400,
200, 100) begitulah seterusnya. Sebagai
contoh misalnya:

a) Buatlah sandi BCD 8421 dari bilangan Desimal 1995

Penyelesaian:

1995 = 0001 1001 1001 0101


1 9 9 5
Jadi (1995)10 = (0001011001100101)BCD 8421 atau
= (11001110010101)BCD 8421
b) Rubahlah sandi BCD 8421 (110010100010) menjadi bilangan Desimal

Penyelesaian:

110010100010 = 0001 1001 0100 0101


1 9 4 5
Jadi sandi BCD 8421 (110010100010) = (1945)10
2. SANDI BCD 2421

Sepertinya halnya pada sandi BCD 8421, maka pada sandi BCD
2421 bilangan 2421 menunjukkan urutan bobot bilangan atau Harga
tempat dari Digit bilangan Bi ner. Dalam membuat sandi BCD 2421 kita
dapat membuat beberapa kemungki nan penulisan 4 Bit bilangan Biner.
Sebagai contoh :

 angka Desimal 2 dapat ditulis 0010 atau 1000


 angka Desimal 4 dapat ditulis 0100 atau 1010

Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesi mpulan bahwa dengan
menggunakan 4 Bit bilangan Bi ner yang dipakai sebagai pengganti
bilangan Desi mal, maka akan dihasilkan banyak sekali sandi BCD. Hal
ini disebabkan karena tiap-tiap Bit dapat diubah sandi berdasarkan bobot
tertentu. Sebagai contoh misalnya: BCD 8421, BCD 2421 dan lain-lain.

Contoh membuat sandi 2421

75
Buatlah sandi 2421 dari bilangan Desimal 1945

Penyelesaian:

(1945)10 = 0001 1111 0100 0101


1 9 4 5
= (1111101001010)BCD 2421
Atau = 0001 1111 1010 1011
1 9 4 5
Dalam rangkaian elektronika kita mengenal sebuah seven segmen. Seven
segmen merupakan rangkaian pendisplay angka yang terdiri daribeberapa dioda
cahaya (LED) yaitu LED untuk pembentukan angka dan satu LED sebagai
titik.Ada dua jenis LED untuk berdasarkan kaki yang di pakai bersama-sama
(common), yaitu common anoda dan common katoda.Untuk memudahkan dalam
menyalakan seven segmen, maka dibutuhkan decoder khusus untuk mengkodekan
dari kode Biner menjadi kode-kode Bi ner yang sesuai untuk membentuk display
angka.ada dua driver umumyang di pakai sebagai decoder ke seven segmen (BCD
to seven segmen), antara lain IC 7447 untuk seven segmen ke dua. BCD to seven
segmen adalah pengubah kode BCD ke kode seven segment.

C. Tugas Dan Percobaan


1.Tugas Praktikum
2.Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian Sandi Hexadesimal, Sandi Excess-3, dan Sandi
ASCII
2. Konversikan bilangan berikut
a. 843 jika disandikan dalam 8421 BCD
b. 0101 1111 jika disandikan 2421BCD
3.Tugas Tambahan
1. Apakah yang di maksud dengan D Flip Flop?
2. Apakah yang dimaksud kondisi dilarang pada D Flip Flop?
3. Sebutkan IC yang dipakai pada rangkaian Flip Flop ?
4. Apakah perbedaan input counter singkron dan asingkron

76
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 4

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

77
Tugas Praktikum

Hasil Simulasi

Tabel konversi biner ke decimal-

Input Output Desimal


A B C D a b c d e f g
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 5
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 9
78
TUGAS PENDAHULUAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 4

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

79
Tugas Pendahuluan

1. Jelaskan pengertian Sandi Hexadesimal, Sandi Excess-3, dan Sandi ASCII

Sandi Hexa decimal


Sandi Hexadesimal adalah sebuah sistem bilangan berbasis 16 yang
menggunakan 16 simbol. Simbol yang digunakan adalah 10 digit bilangan angka
yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 ditambah dengan 6 simbol huruf yaitu huruf A
hingga F. Dimana A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15.Ciri sistem
bilangan heksadesimal adalah adanya tambahan subskrip hex atau 16 atau tambahan
huruf H di akhir suatu bilangan dan beberapa memilih simbol huruf A, B, C, D, E, atau F.
Contoh: 12E1hex = 12E116 = 12E1H.

Sandi Excess-3
Sandi XS-3 terdiri dari kelompok 4 bit untuk melambangkan sebuah digit
desimal.Sandi XS-3 untuk bilangan desimal dibentuk dengan cara yang sama
seperti BCD kecuali bahwa 3 ditambahkan pada setiap digit desimal sebelum
penyandian ke binernya.

Misal untuk menyandi bilangan desimal 5 dalam XS-3,Pertama kali


menambahkan 3 kepada 5 yang menghasilkan 8, kemudian 8 disandikan dalam
biner 4 bit yang setara, yaitu 1000.

ASCII
ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau sebuah standar internasional
dalam pengkodean huruf dan simbol seperti Unicode dan Hex tetapi ASCII lebih
bersifat universal. Pada materi kali ini sobat akan menemukan 8 bit,
256 karakter ASCII, menurut ISO 8859-1 dan Microsoft Windows Latin- 1
dengan peningkatan karakter, yang tersedia dalam program tertentu seperti Microsoft
Word.
Dalam bahasa komputer 0 dan 1 tidak ada cara lain untuk mewakili huruf dan
karakter yang bukan nomer. Semuanya harus menggunakan 0 dan 1. Salah satu jalan
untuk berbahasa dengan komputer dengan cara menggunakan tabel ASCII. Tabel
ASCII merupakan tabel atau daftar yang bersi semua huruf dalam alfabet romawi
ditambah beberapa karakter tambahan. Dalam tabel ini setiap karakter akan selalu
diwakili oleh sejumlah kode yang sama. Misal untuk huruf "b" (b kecil) selalu
diwakili oleh urutan nomer 98, dan kalo dipresentasi menggunakan 0 dan 1 dalam
bilangan biner, 98 adalah bilangan biner 110 0010.

2. a. 843 jika disandikan dalam 8421 BCD

843 = 1000 0100 0011 = ( 100001000011 )BCD8421


8 4 3
b. 0101 1111 jika disandikan 2421BCD

0101 1111 = 5910

80
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 4

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

81
Tugas Tambahan
1. Apakah yang di maksud dengan D Flip Flop?

D Flip-flop merupakan salah satu jenis Flip-flop yang dibangun dengan


menggunakan Flip-flop RS. Perbedaan dengan Flip-flop RS terletak pada
inputan R, pada D Flip-flop inputan R terlebih dahulu diberi gerbang NOT. maka
setiap masukan ke D FF ini akan memberi keadaan yang berbeda pada input
RS, dengan demikian hanya terdapat 2 keadaan “SET” dan “RESET” S=0 dan
R=1 atau S=1 dan R=0, jadi dapat disi. Berikut adalah gambar dari symbol dan
data sheet D Flip – flop.

2. Apakah yang dimaksud kondisi dilarang pada D Flip Flop?

KONDISI di larang pada D Flip Flop adalah kondisi dari sebuah


rangkaian yang nilai outputnya tidak tentu / tidak terdefinisi pada
rangkaian flip flop

3. Sebutkan IC yang dipakai pada rangkaian Flip Flop ?

IC yang dipakai untuk rangkaian flip flop


1. IC 7470
2. IC 7472
3. IC 7473
4. IC 7474
5. IC 7475
6. IC 7476
7. IC 4027
8. IC 4013
9. IC 7447. dll

4. Apakah perbedaan input conter singkron dan asingkron ?

Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pemicuannya. Pada sinkron


counter, pemicuan counter terjadiserempak (dipicu oleh satu sumber clock)
susunan flip flop nya paralel. Sedangkan pada asinkroncounter, minimal ada satu
flip flop dipicu oleh keluaran flip flop lain atau dari sumber clock lain dansusunan
flip flop nya seri. Dengan memanipulasi flip flop berdasarkan peta karnough atau
timingdiagram dapat dihasilkan counter acak, shift counter (counter sebagai
fungsi register) atau juga up downcounter.

82
Perbedaan pencacah sinkron dan asinkron

Pencacah sinkron (serempak ).


a. Masukan untuk denyut lonceng / clock di kembalikan secara serempak
b. Waktu penundaan counter adalah sama dengan peniundaan satu flip flop.
c. Memerlukan sirkit clock yang berdaya tinggi sebab sirkit lonceng/clock
tersebut harus menggerakkan semua flip flop secara serentak.
d. Sering disebuat dengan pencacah jajar/pararel

pencacan asinkron (tak serempak)


a. Masukan untuk denut lonceng/clock di kembalikan secara tak serempak atau
tak berurutan.
b. Waktu penundaan counter adalah waktu semua penundaan flip flop
dijumlahkan.
c. Memerlukan sirkit clock yang berdaya rendah sebab hanya flip flop yang
paling awal saja yang sering di kendalikan oleh flip flop.
d. Sering juga dinamakan pencacah seri/pencacah biner

83
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 5

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

84
MODUL V
FLIP-FLOP DIGITAL

85
86
87
88
89
90
91
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 5

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

92
Tugas Praktikum

RS FF dengan gerbang NOR

Hasil simulasi

Tabel Kebenaran

R S Q Q BAR
0 0 Nilai akhir Nilai akhir
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 Terlarang Terlarang

RS FF dengan gerbang NAND

Hasil Simulasi

Tabel Kebenaran

S Bar R Bar Q Q BAR


0 0 Nilai akhir Nilai akhir
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 Terlarang Terlarang

93
Clocked RS FF

Hasil Simulasi

Tabel Kebenaran

C Reset Set Q Q bar


0 0 0 1 1
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
0 1 1 1 1
1 0 0 1 1
1 0 1 1 0
1 1 0 0 1
1 1 1 0 0

D FF

Hasil Simulasi

94
Tabel Kebenaran

Clock D Q Q BAR
0 0 0 0
0 1 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1

JK FF

HASIL SIMULASI

Tabel Kebenaran

C J K Q Q bar
0 0 0 0 1
0 0 1 0 1
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 1 0
1 1 1 0 1

Master Slave JK FF

Hasil Simulasi

95
Tabel Kebenaran

C Reset Set Q1 Q1 bar Q Bar Q Bar


0 0 0 0 1 0 1
0 0 1 0 1 0 1
0 1 0 1 0 1 0
0 1 1 1 0 1 0
1 0 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 0 1
1 1 0 1 0 1 0
1 1 1 0 1 1 0

96
TUGAS PENDAHULUAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 5

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

97
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan dan gambarkan susunan kaki-kaki pada IC 7447, 4072


IC 7447

1. B = Input B
2. C = Input C
3. Display Test
4. Blank Output
5. Blank Input
6. D = Input D
7. A = Input A
8. GND = Input Ground supply / 0V
9. e = Output e
10. d = Output d
11. c = Output c
12. b = Output b
13. a = Output a
14. g = Output g
15. f = Output f
16. Vcc = Input power supply

IC 4072

1. Q1= Output 1
2. A1= Input A1
3. B1= Input B1
4. C1= Input C1
5. D1= Input D1
6. NC= Not Connected
7. GND= Ground Supply
8. NC= Not Connected
98
9. D2= Input D2
10. C2= Input C2
11. B2= Input B2
12. A2= input A2
13. Vdd= positive supply

2. Buatlah rancangan (EWB) display dengan seven segmen untuk menampilkan


data Biner 8 Bit dengan hanya menggunakan satu buah decoder saja. Sekaligus
mengaktifkan seven segmen yang bersesuaian dengan datanya.

decoder menggunakan IC 7447

Tabel Kebenaran
Input Output Desimal
A B C D a b c d e f g
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 5
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 9

99
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 5

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

100
Tugas Tambahan

1. Rancang Counter Syncron mod 6 menggunakan JK FF dan tabel


kebenarannya dengan perhitungan k map

Desain Binary Up Counter MOD 6


Pada hitungan 6 (110),counter Kembali reset menjadi 0 (000).

Tabel Kebenaran

CP Q0 Q1 Q2 Output
0 0 0 0 1
1 0 0 1 1
2 0 1 0 1
3 0 1 1 1
4 1 0 0 1
5 1 0 1 1
6 0 0 0 0
7 0 0 0 0

Perhitungan K Map

Q2/Q1 Q0 Q1’ Q0’ Q1’ Q0 Q1 Q0 Q1 Q0’


Q2’ 1 1 1 1
Q2 1 1 0 0

gol 1 = Q1’
gol 2 = Q2’

Hasilnya = Q1’ + Q2’ = Nand

101
Gambar Rangkaian :

KESIMPULAN : UNTUK COUNTER SYNCRON MOD 6 pada


hitungan ke 6 (110) maka counter akan Kembali reset ke 0 (000)

102
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 6

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

103
MODUL VI
DIGITAL COUNTER

104
TUGAS :
Buatlah synchromous binary counter 3 bit dengan menggunakan JK flip – flop dan
tabel kebenaran dengan perhitungan K map
105
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL

BAB 6

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

106
Hasil Simulasi

Percobaan ke 1

Hasil Simulasi :

CP = 0

CP = 1

Tabel Kebenaran :
CP A3 A2 A1 A0
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0

107
Percobaan ke 2

Hasil Simulasi :

CP = 0

CP = 1

Tabel kebenaran
CP A B
0 0 0
1 1 0
2 0 1
0 0 0

108
Percobaan ke 3

Hasil Simulasi :

CP = 0

CP = 1

Tabel Kebenaran
CP A1 A2 A3 A4
0 0 0 0 0
1 1 0 0 0
2 0 1 0 0
3 1 1 0 0
4 0 0 1 0
5 1 0 1 0
6 0 1 1 0
7 1 1 1 0
8 0 0 0 0

109
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL

BAB 6

ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2

Nama : ALVIAN RIZKY RUSDIAWAN


NPM : 03.2019.1.07596

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI
INFORMASI

110
Tugas Tambahan

1. Buat Rangkaian Synchonus Binary Counter 3 Bit dengan tabel kebenarannya

Synchonus Binary Counter 3 Bit – Down Counter

Tabel Kebenaran : CP A0 A1 A2
0 1 1 1
1 0 1 1
2 1 0 1
3 0 0 1
4 1 1 0
5 0 1 0
6 1 0 0
7 0 0 0

Kesimpulan :Syncron Binary Counter 3


Down Counter adalah rangkaian
pencacah hitungan mundur dari (111)
sampai (000)

111
LAMPIRAN

( FOTO/SCAN KUITANSI/TRANFER BUKTI PEMBAYARAN PRAKTIKUM )

112

Anda mungkin juga menyukai