LAPORAN
Disusun Oleh:
NAMA : Alvian Rizky Rusdiawan
NPM : 03.2019.1.07596
2
DAFTAR ISI
COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
MODUL I - GERBANG LOGIKA 4
Tugas Praktikum 5
Tugas Pendahuluan 11
Tugas Resmi 17
Tugas Tambahan 19
Lampiran 23
MODUL II - MULTIPLEXER DAN DEMULTIPLEXER 27
Tugas Praktikum 31
Tugas Resmi 37
Tugas Tambahan 40
Lampiran 43
MODUL III - RANGKAIANKOMBINASIONAL 48
Tugas Praktikum 52
Tugas Pendahuluan 57
Tugas Tambahan 64
Lampiran 69
MODUL IV - BINARY CODED DECIMAL 73
Tugas Praktikum 77
Tugas Pendahuluan 79
Tugas Tambahan 81
MODUL V - FLIP-FLOP DIGITAL 84
Tugas Praktikum 92
Tugas Pendahuluan 97
Tugas Tambahan 100
MODUL VI - DIGITAL COUNTER 103
Tugas Praktikum 106
Tugas Tambahan 110
LAMPIRAN 112
3
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 1
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
A. Tujuan Praktikum
1. Mengerti dan memahami gerbang-gerbang logika dasar (AND, OR,
NOT, NAND, NOR, XOR, XNOR).
2. Mengerti dan memahami ekspresi-ekspresi bolean.
3. Mengerti dan memahami cara membuat rangkaian gerbang-gerbang
logika dasar (AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, XNOR).
C. Kajian Teori
Komputer, kalkulator, dan peralatan digital lain kadang dianggap oleh
orang awam sebagai sesuatu yang ajaib. Sebenarnya, peralatan elektronika
digital sangat logis dalam opersinya. Bentuk dasar blok dari setip rangkaian
digital adalah suatu gerbang logika. Gerbang logi ka akan kita gunakan untuk
operasi bilangan biner , sehi ngga ti mbul istilah gerbang logi ka biner. Setiap
orang yang bekerja dibidang elektroni ka digital memahami dan menggunkan
gerbang logika biner setiap hari. Ingat, gerbang logika merupakan blok
bangunan untuk komputer yang paling rumi t sekalipun. Gerbang logi ka dapat
tersusun dari saklar sederhana, relay, transistor, diode atau IC. Oleh
penggunaannya yang sangat luas, dan harganya yang rendah, IC akan kita
gunakan untuk menyusun rangkaian digital. Jenis atau variasi dari gerbang
logika yang tersedia dalam semua kelompok logika termasuk TTL dan CMOS.
1. Aljabar Boolean
3
3. IC (Integrated Circuits)
3. Tugas Resmi
1. membuat rangkaian flip flop dari IC 7402 dengan table kebenarannya
4. Tugas Tambahan
1.Membuat 3 Gerbang AND dan 1 Gerbang OR dengan table
Kebenarannya !
2.Membuat 1 Gerbang NAND dan 1 Gerbang NOT dan 1 Gerbang
NAND dengan table kebenaran !
5. Lampiran
1. data sheet IC 7400
2.data sheet IC 7402
3.data sheet IC 7404
4.data sheet IC 7408
5.data sheet IC 7432
4
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 1
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
5
1. Tugas Praktikum
Gerbang NOT
Tabel kebenaran: A Y
0 1
1 0
HASIL SIMULASI
GERBANG AND
Tabel kebenaran :
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
HASIL SIMULASI
6
GERBANG NAND
Tabel kebenaran :
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
` HASIL SIMULASI
GERBANG OR
Tabel Kebenaran : A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
7
HASIL SIMULASI :
GERBANG XOR
Tabel Kebenaran : A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
HASIL SIMULASI :
8
GERBANG NOR
Tabel Kebenaran : A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
HASIL SIMULASI :
9
GERBANG XNOR
Tabel Kebenaran :
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
HASIL SIMULASI
10
TUGAS PENDAHULUAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 1
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
11
TUGAS PENDAHULUAN
1 . Jelaskan yang dimaksud dengan gerbang NOT, AND, OR, NAND,NOR,dan XOR.
GERBANG NOT
Gerbang logika NOT adalah fungsi logika yang membalik (inverter) sebuah variabel
biner, misalnya jika masukannya adalah 0 maka keluarannya adalah 1 dan sebaliknya.
GERBANG AND
Operasi AND menghubungkan dua atau lebih variabel masukan (input) mulai A, B
dan satu variabel keluaran Y. Gerbang ini akan menghasilkan variabel keluaran
berlogika 1 hanya jika semua masukannya dalam keadaan 1.
GERBANG OR
Gerbang logika OR juga menghubungkan dua atau lebih variabel masukan (input) mulai
A, B, … dengan satu variabel keluaran (output) Y. Keluaran (output) akan berlogika '0'
hanya jika semua masukannya dalam keadaan '0' dan akan berlogika '1' jika salah satu
atau semua inputnya berlogika '1'.
GERBANG NAND
Gerbang logika NAND merupakan gerbang logika gabungan AND dan NOT, sehingga
outputnya merupakan kebalikan dari output gerbang logika AND.
GERBANG NOR
Gerbang logika NOR merupakan gerbang logika gabungan OR dan NOT, sehingga
outputnya merupakan kebalikan dari output gerbang logika OR.
GERBANG XOR
Gerbang X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan (Input)
dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang
berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan hasil Keluaran
Logika 0
2. Gambarkan bentuk gerbang serta table kebenaran dari NOT, AND, OR,
NAND, NOR, dan XOR untuk IC jelaskan j uga fungsi kaki -kaki yang mereka miliki
(Cari dari datasheet IC gerbang logika).
Gerbang NOT
A Y
0 1
1 0
12
Konfigurasi 14 pin IC 7404
1 = 1A ( input )
2 = 1Y ( output )
3 = 2A ( input )
4 = 2Y ( output )
5 = 3A ( input )
6 = 3Y ( output )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 4Y ( output )
9 = 4A ( input )
10 = 5Y ( output )
11 = 5A ( input )
12 = 6Y ( output )
13 = 6A ( input )
14 = +VCC ( input tegangan )
Gerbang AND
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
13
Tabel kebenaran untuk IC yang biasa di pakai IC 7432
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Gerbang NAND
A B Y
0 0 1
0 1 1
1 0 1
1 1 0
14
Gerbang NOR
A B Y
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 0
Konfigurasi IC 14 pin :
1 = 1Y ( output )
2 = 1A ( input )
3 = 1B ( output )
4 = 2Y ( output )
5 = 2A( input )
6 = 2B ( input )
7 = GND (ground / Netral )
8 = 3B ( input )
9 = 3A ( input )
10 = 3Y ( output )
11 = 4B ( output )
12 = 4A ( input )
13 = 4Y ( output )
14 = +VCC ( input tegangan )
Gerbang XOR
15
Tabel kebenaran untuk IC yang biasa dipakai IC 7486
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
Tabel Kebenaran :
A B Y
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
4. Membuat rangkaian sederhana menggunakan IC 7400,IC 7402,IC 7404,IC 7408,IC
7432
16
TUGAS RESMI
TEKNIK DIGITAL
BAB 1
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
Analisa rangkaian
- Ketika rangkaian aktif (di aliri tegangan ) maka salah satu output Y1 atau Y2
akan menyala (kondisi tidak berubah / Posisi Terakhir)
- Saat posisi input A off (0) dan input B on (1) maka Output Y1 menyala (1) dan
Output Y2 padam (0)
- Saat posisi input A on (1) dan input B off(0) maka Output Y1 padam (0) dan
Output Y2 menyala (1)
- Dan saat posisi input A on (1) dan input B on (1) maka Output Y1 padam (0) dan
Output Y2 padam (0) karena saling berlawanan
TABEL KEBENARAN :
A B Y1 Y2
0 0 1 0 Tidak berubah
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 0 0 Berlawanan
Kesimpulan :
Rangkaian flip flop hanya akan menyala 1 output saja dan tidak bisa menyala secara
bersamaan
Karena akan berlawanan perintah dan beroutput 0
18
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 1
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
19
Tugas Tambahan
1. MEMBUAT 3 GERBANG AND DAN 1 GERBANG OR
GAMBAR RANGKAIAN :
20
Tabel Kebenaran :
A B C D E F Y A B C D E F Y
0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1
0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0
0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1
0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1
0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0
0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0
0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0
0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1
0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1
0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1
1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1
0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1
1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1
0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1
1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1
1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1
0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. MEMBUAT 1 GEBANG NAND ,1 GERBANG NOT,DAN 1 GERBANG NAND
21
TABEL KEBENARAN
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 1 0 1
1 0 1 1
1 1 1 1
22
LAMPIRAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 1
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
- IC 7402
- 7404
- IC 7408
- IC 7432
26
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 2
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
27
MODUL II
MULTIPLEXER
DAN
DEMULTIPLEXE
R
A. Tujuan Praktikum
1. Menentukan state logika untuk rangkaian multiplexer/demultiplexer
2. Memahami koneksi yang diperlukan untuk rangkaian multiplexer
3. Memahami koneksi yang diperlukan untuk rangkaian demultiplexer
4. Mendiagnosa kesalahan dalam rangkaian multiplexer
C. Kajian Teori
Multiplexer
Gambar 2.2. berikut adalah symbol dari multiplexer 4x1 yang juga disebut
sebagai “data selector” Karena bit output tergantung pada input data yang dipilih
oleh selector. Input data biasanya diberi label D0 - D4. Pada multiplexer ini hanya
ada satu
28
input yang ditransmisikan sebagai output tergantung dari kombinasi nilai
selectornya. Kita misalkan selectornya adalah A dan B, maka jika nilai : A B = 00
Maka outputnya (kita beri label Y) adalah : Y = D0
Jika D0 bernilai 0 maka Y akan bernilai 0, jika D0 bernilai 1 maka Y akan
bernilai 1.
Suatu desain dari rangkaian logic biasanya dimulai dengan membuat tabel
kebenaran.
Pada kenyataannya, kita dapat merancang suatu multiplexer 8x1 dari multiplexer
4x1atau multiplexer 16x1 dari multiplexer 8x1 dan seterusnya. Jika kita anggap
selector sebagai n, maka kita dapat membuat multiplexer 2 x1 dari
multiplexer 2 x1.
Dengan kata lain kita memfungsikan multiplexer 2 x1 sebagai multiplexer 2 x1.
Jika kita menterjemahkan suatu kasus sebagai suatu fungsi
F : F(A, B, C ) = ∑ (1,3,5,6)
Dimana parameter fungsi tersebut A, B, C adalah merupakan selector dari
multiplexer dan sisi sebelah kanan fungsi adalah output yang diinginkan dari
multiplexer. Tanda ∑ beserta parameter berikutnya adalah bentuk (sum of
product).
Demultiplexer
29
Gambar 2.3 Blok Diagram Logika Demultiplexer
Gambar 2.4. berikut adalah symbol dari demultiplexer 1x4 yang juga disebut
sebagai output data yang dipilih oleh selector. Output data biasanya diberi label
O0 - O4. Pada demultiplexer ini hanya ada satu output yang diteruskan dari
sebuah input tergantung dari kombinasi nilai selectornya. Kita misalkan
selectornya adalah A dan B, maka jika nilai : A B = 00 Maka outputnya yang
dipakai adalah O0. Jika X bernilai 0 maka O0 akan bernilai 0,jika X bernilai 1
maka O0 akan bernilai 1.
1. Tugas Praktikum
2. Tugas Resmi
1. Buat rangkaian Multiplexer 8x1 dengan tabel kebenarannya !
2. Buat rangkaian Demultiplexer 1x8 dengan tabel kebenarannya !
3. Tugas Tambahan
1. Buat rangkaian IC 74LS 139D (demultiplexer1x8) dengan tabel
Kebenarannya !
2. Buat rangkaian IC 4051 (multiplexer 8x1) dengan tabel kebenarannya !
4. Lampiran
Datasheet rangkaian
Multiplexer 8x1,4x1,2x1
Datasheet rangkaian
Demultiplexer 1x8,1x4,1x2
30
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 2
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
31
Tugas Praktikum
mensimulasikan Multiplexer 4 x 1
Hasil Running
32
33
TABEL KEBENARAN
HASIL SIMULASI :
34
35
TABEL KEBENARAN
36
TUGAS RESMI
TEKNIK DIGITAL
BAB 2
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
37
TUGAS RESMI
A. BUAT RANGKAIAN MULTIPLEXER 8 X 1
TABEL KEBENARAN
SELECTOR INPUT O/P
C B A D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 X
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
38
Kesimpulan:
Multiplexer 8x1 mempunyai 8 input data,3 input pemilih dan 1 output, bit output
tergantung pada input data yang di pilih oleh input pemilih(selector) dengan
kombinasinya.
TABEL KEBENARAN
SELECTOR I/P OUTPUT
C B A X D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0
39
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 2
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
Gambar Rangkaian
Tabel Kebenaran :
Kesimpulan : IC 74LS 139 D ini adalah termasuk kelompok decoder /demultiplexer 1x8
Dimana mempunyai 4 selector input, 2 input Enable ,8 Output
Output di hasilkan oleh kombinasi 4 selector input dengan 2 input Enable 1 output
pilihan akan bernilai 0 dan 7 Output lainnya akan bernilai 1
41
Tugas tambahan membuat rangkaian dengan IC 4051
Gambar Rangkaian :
TABEL KEBENARAN
BAB 2
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
43
LAMPIRAN DATA SHEET
MULTIPLEXER
2x1
4x1
44
45
8x1
Demultiplexer
1x2
46
1x4
1x8
47
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 3
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
A. Tujuan Praktikum
1. Membuat rangkaian dari kombinasi gerbang dasar
2 Memahami cara kerja rangkaian dari kombinasi gerbang dasar.
B. Alat dan Bahan Praktikum
a. Panel praktikum : 1 buah
b. Kabel : secukupnya
c. IC : 7400, 7402, 7404, 7408, 7432
C. Kajian Teori
49
Jika diberikan suatu tabel kebenaran dari suatu kasus maka kita
bisa menggunakan metode SOP atau POS untuk merancang suatu
Kadangkala suatu hasil dari tabel disajikan dalam bentuk fungsi.dan kita
akan mengenal symbol “∑” melambangkan operasi SOP sehingga yang
ditampilkan adalah output yang mempunyai nilai 1 dan symbol “Π”
melnambangkan operasi POS sehingga yang ditampilkan adalah ouput yang
mempunyai nilai 0.
Contoh:
F(A,B,C,D) = ∑ (0,3,5,7)
Maksud dari fungsi diatas adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel input dan
output yang mempunyai nilai 1 adalah 0,3,5,dan 7 ( tanda ∑ melambangkan
SOP).
Jika fungsi yang disajikan adalah
F(A,B,C,D) = Π (0,3,5,7)
Maksudnya adalah fungsi tersebut mempunyai 3 variabel input dan output
yang mempunyai nilai 0 adalah 0,3,5, dan 7 ( tanda Π melambangkan
POS).Buatlah rangkaian kombisional untuk mengimplementasikan. Tabel
kebenaran berikut :
A B C OUTPUT
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
Karena output dengan nilai 1 lebih sedikit maka kita gunakan metode
SOP. Dan untuk tekni k penyederhanaannya kita langsung gunakan KMap
(karena masih 3 variabel).
50
Gambar 3.1 Penyederhanaan menggunkan K-Map
51
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 3
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
52
TUGAS PRAKTIKUM
1 KOMBINASI AND
Hasil Simulasi
2.KOMBINASI OR
Hasil Simulasi
53
TABEL KEBENARAN INPUT OUTPUT
A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
1 0 0 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
1 0 0 1 1
0 1 1 0 1
1 1 0 0 1
1 0 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 1 1 1
1 1 1 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 1
KOMBINASI NAND
Hasil Simulasi
54
TABEL KEBENARAN INPUT OUTPUT
A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 1
0 0 1 0 1
0 1 0 0 1
1 0 0 0 1
0 0 1 1 1
0 1 0 1 1
1 0 0 1 1
0 1 1 0 1
1 1 0 0 1
1 0 1 0 1
0 1 1 1 1
1 0 1 1 1
1 1 1 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 0
4. KOMBINASI NOR
Hasil Simulasi
TABEL KEBENARAN
INPUT OUTPUT
A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 1 0 0 0
1 0 0 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 1 0
1 0 0 1 0
0 1 1 0 0
1 1 0 0 0
1 0 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 1 1 0
1 1 1 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 0
55
5. Gerbang Kombinasional
Hasil Simulasi
Tabel Kebenaran
A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 1
0 0 1 1 0
0 1 0 0 1
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 1
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
56
TUGAS PENDAHULUAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 3
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
57
TUGAS PENDAHULUAN
TERMINOLOGI LOGIKA
58
K-MAP
Peta Karnaugh atau Karnaugh Map atau K-Map adalah suatu
teknik penyederhanaan ekspresi aljabar Boole (fungsi logika aljabar
Boolean) dengan cara pemetaan yang ditemukan oleh seorang ahli
fisika dan matematika bernama Maurice Karnaugh pada tahun 1953. K-
map ini sering juga dikenal sebagai Karnaugh–Veitch map karena metode
ini disempurnakan oleh seorang ahli komputer: Edward Veitch. Peta
Karnaugh ini terdiri dari kotak-kotak dua dimensi yang disusun mengikuti
aturan kode Gray dari fungsi logika rangkaian digitalnya dan tiap sel atau
kotak itu berisi kode biner: 0 atau 1 yang menyatakan keadaan output dari
fungsi rangkaian elektronikanya (= 1 jika outputnya aktif)
Jenis-Jenis K-Map
K-Map 2 variabel
K-Map 3 variabel
K-Map 4 variabel
K-Map 5 variabel
K-Map 6 variabel
RANGKAIAN EKIVALEN
59
Jika taraf tegangan tinggi-H dinyatakan sebagai logika-1 dan taraf tegangan
rendah dengan logika-0, maka disebut sebagai suatu penerapan "LOGIKA
POSITIF".Jadi yang dimaksud dengan logika positif adalah suatu penerapan
tegangan pada rangkaian logika, dimana tegangan yang lebih positif dinyatakan
dengan logika "1" dan tegangan yang lebih negatif dinyatakan dengan logika "0"
Sebaliknya bila taraf tegangan tinggi dinyatakan dengan logika "0",
sedangkan taraf tegangan rendah dinyatakan dengan logika "1", maka disebut suatu
penerapan "logika negatif". Jadi yang dimaksud dengan "Logika Negatif" adalah
suatu penerapan tegangan pada rangkaian logika, dimana tegangan yang lebih positif
dinyatakan dengan logika "0" dan tegangan yang lebih negatif dinyatakan dengan
logika "1".
60
Tabel Kebenaran A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 1
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 1
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 1
1 1 0 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 0 1
1 1 1 1 1
61
Tabel Kebenaran
A B C D Y
0 0 0 0 0
0 0 0 1 0
0 0 1 0 0
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 1
4 F(A,B,C,D) = ∑ (0,2,4,5,6,13)
0 = A’B’C’D’
2 = A’B’CD’
4 = A’BC’D’
5 = A’BC’D
6 = A’BCD’
13 = ABC’D
Tabel K-Map
CD/AB A’B’ A’B AB AB’
C’D’ 1 1 0 0
C’D 0 1 1 0
CD 0 0 0 0
CD’ 1 1 0 0
GOL 1 =A’C’D’
GOL 2 = A’BC’
62
GOL 3 = A’CD’
GOL 4 = BC’D
GOL 5 = A’B’D’
GAMBAR RANGKAIAN
TABEL KEBENARAN
A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 1
0 0 1 1 0
0 1 0 0 1
0 1 0 1 1
0 1 1 0 1
0 1 1 1 0
1 0 0 0 0
1 0 0 1 0
1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 1
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
63
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 3
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
Penyederhanaan
Golongan 1 = B’C’
Golongan 2 = AC
Golongan 3 = AB’
Gambar Rangkaian
Tabel Kebenaran A B C Y
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1
65
2. F = A'B'C'D' + A'B'CD' + AB'C'D' + AB'CD'
A'B'C'D' = 1
A'B'CD' = 1
AB'C'D' = 1
A'B'CD' = 1
Tabel K-map
CD’ 1 0 0 1
Penyederhanaan
Golongan 1 = B’C’D’
Golongan 2 = B’CD’
Golongan 3 = A’B’D’
Golongan 4 = AB’D’
Gambar Rangkaian
66
Tabel Kebenaran
A B C D Y
0 0 0 0 1
0 0 0 1 0
0 0 1 0 1
0 0 1 1 0
0 1 0 0 0
0 1 0 1 0
0 1 1 0 0
0 1 1 1 0
1 0 0 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 0 1 1 0
1 1 0 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
A’B = A’BC’D’= 1
= A’BC’D = 1
= A’BCD = 1
= A’BCD’ = 1
C’D’= A’B’C’D’= 1
= A’BC’D’ = 1
= ABC’D’ = 1
= AB’C’D’= 1
AC’= AB’C’D’= 1
= AB’C’D = 1
= ABC’D = 1
= ABC’D’= 1
ACD = AB’CD = 1
= ABCD = 1
CD 0 1 0 0
CD’ 0 1 1 1
67
Penyederhanaan
Golongan 1 = C’D’
Golongan 2 = A’B
Golongan 3 = AC’
Golongan 4 = BC’
Gambar Rangkaian
Tabel Kebenaran
68
LAMPIRAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 3
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
69
LAMPIRAN DATA SHEET
- IC 7400
- IC 7402
- 7404
- IC 7408
72
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 4
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
73
MODUL IV
BINARY CODED DECIMAL
A. Tujuan Praktikum
B. Kajian Teori
74
1. SANDI BCD 8421
Pada umumnya untuk merubah bilangan Biner yang terdiri dari banyak Di
git ke dalam bilangan Desimal akan menyulitkan dan memakan waktu lama.
Sebagai contoh misalnya bilangan Biner (110101110011)2, kalau kita hitung
dengan menggunakan harga jelas ini akan memakan waktu yang cukup lama.
Dengan bantuan SANDI BCD semuanya akan menjadi mudah.Pengertian dari
sandi BCD ini adalah mngelompokkan bilangan Biner Yang tiap kelompoknya
terdiri dari 4 Bit bilangan Biner yang dapat menggantikan setiap Digit dari
bilangan Desimal dengan urutan yang berdasarkan Harga tempat seperti 8, 4, 2, 1.
Dengan demikian sandi tersebut dinamakan Sandi BCD 8421.
Urutan dari bilangan sandi BCD 8421 dapat bertambahan dan berkembang
terus, misalnya bilangan Desimal puluhan dapat bertambah dengan kelipatan
10‘1(80, 40, 20, 10), bilangan Desimal ratusan dengan kelipatan 10’2(800, 400,
200, 100) begitulah seterusnya. Sebagai
contoh misalnya:
Penyelesaian:
Penyelesaian:
Sepertinya halnya pada sandi BCD 8421, maka pada sandi BCD
2421 bilangan 2421 menunjukkan urutan bobot bilangan atau Harga
tempat dari Digit bilangan Bi ner. Dalam membuat sandi BCD 2421 kita
dapat membuat beberapa kemungki nan penulisan 4 Bit bilangan Biner.
Sebagai contoh :
Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesi mpulan bahwa dengan
menggunakan 4 Bit bilangan Bi ner yang dipakai sebagai pengganti
bilangan Desi mal, maka akan dihasilkan banyak sekali sandi BCD. Hal
ini disebabkan karena tiap-tiap Bit dapat diubah sandi berdasarkan bobot
tertentu. Sebagai contoh misalnya: BCD 8421, BCD 2421 dan lain-lain.
75
Buatlah sandi 2421 dari bilangan Desimal 1945
Penyelesaian:
76
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 4
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
77
Tugas Praktikum
Hasil Simulasi
BAB 4
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
79
Tugas Pendahuluan
Sandi Excess-3
Sandi XS-3 terdiri dari kelompok 4 bit untuk melambangkan sebuah digit
desimal.Sandi XS-3 untuk bilangan desimal dibentuk dengan cara yang sama
seperti BCD kecuali bahwa 3 ditambahkan pada setiap digit desimal sebelum
penyandian ke binernya.
ASCII
ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan
Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau sebuah standar internasional
dalam pengkodean huruf dan simbol seperti Unicode dan Hex tetapi ASCII lebih
bersifat universal. Pada materi kali ini sobat akan menemukan 8 bit,
256 karakter ASCII, menurut ISO 8859-1 dan Microsoft Windows Latin- 1
dengan peningkatan karakter, yang tersedia dalam program tertentu seperti Microsoft
Word.
Dalam bahasa komputer 0 dan 1 tidak ada cara lain untuk mewakili huruf dan
karakter yang bukan nomer. Semuanya harus menggunakan 0 dan 1. Salah satu jalan
untuk berbahasa dengan komputer dengan cara menggunakan tabel ASCII. Tabel
ASCII merupakan tabel atau daftar yang bersi semua huruf dalam alfabet romawi
ditambah beberapa karakter tambahan. Dalam tabel ini setiap karakter akan selalu
diwakili oleh sejumlah kode yang sama. Misal untuk huruf "b" (b kecil) selalu
diwakili oleh urutan nomer 98, dan kalo dipresentasi menggunakan 0 dan 1 dalam
bilangan biner, 98 adalah bilangan biner 110 0010.
80
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 4
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
81
Tugas Tambahan
1. Apakah yang di maksud dengan D Flip Flop?
82
Perbedaan pencacah sinkron dan asinkron
83
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 5
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
84
MODUL V
FLIP-FLOP DIGITAL
85
86
87
88
89
90
91
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 5
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
92
Tugas Praktikum
Hasil simulasi
Tabel Kebenaran
R S Q Q BAR
0 0 Nilai akhir Nilai akhir
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 Terlarang Terlarang
Hasil Simulasi
Tabel Kebenaran
93
Clocked RS FF
Hasil Simulasi
Tabel Kebenaran
D FF
Hasil Simulasi
94
Tabel Kebenaran
Clock D Q Q BAR
0 0 0 0
0 1 0 0
1 0 1 0
1 1 0 1
JK FF
HASIL SIMULASI
Tabel Kebenaran
C J K Q Q bar
0 0 0 0 1
0 0 1 0 1
0 1 0 1 0
0 1 1 0 1
1 0 0 1 0
1 0 1 0 1
1 1 0 1 0
1 1 1 0 1
Master Slave JK FF
Hasil Simulasi
95
Tabel Kebenaran
96
TUGAS PENDAHULUAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 5
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
97
TUGAS PENDAHULUAN
1. B = Input B
2. C = Input C
3. Display Test
4. Blank Output
5. Blank Input
6. D = Input D
7. A = Input A
8. GND = Input Ground supply / 0V
9. e = Output e
10. d = Output d
11. c = Output c
12. b = Output b
13. a = Output a
14. g = Output g
15. f = Output f
16. Vcc = Input power supply
IC 4072
1. Q1= Output 1
2. A1= Input A1
3. B1= Input B1
4. C1= Input C1
5. D1= Input D1
6. NC= Not Connected
7. GND= Ground Supply
8. NC= Not Connected
98
9. D2= Input D2
10. C2= Input C2
11. B2= Input B2
12. A2= input A2
13. Vdd= positive supply
Tabel Kebenaran
Input Output Desimal
A B C D a b c d e f g
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1
0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 2
0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3
0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 4
0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 5
0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6
0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 9
99
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 5
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
100
Tugas Tambahan
Tabel Kebenaran
CP Q0 Q1 Q2 Output
0 0 0 0 1
1 0 0 1 1
2 0 1 0 1
3 0 1 1 1
4 1 0 0 1
5 1 0 1 1
6 0 0 0 0
7 0 0 0 0
Perhitungan K Map
gol 1 = Q1’
gol 2 = Q2’
101
Gambar Rangkaian :
102
PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 6
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
103
MODUL VI
DIGITAL COUNTER
104
TUGAS :
Buatlah synchromous binary counter 3 bit dengan menggunakan JK flip – flop dan
tabel kebenaran dengan perhitungan K map
105
TUGAS PRAKTIKUM
TEKNIK DIGITAL
BAB 6
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
106
Hasil Simulasi
Percobaan ke 1
Hasil Simulasi :
CP = 0
CP = 1
Tabel Kebenaran :
CP A3 A2 A1 A0
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
107
Percobaan ke 2
Hasil Simulasi :
CP = 0
CP = 1
Tabel kebenaran
CP A B
0 0 0
1 1 0
2 0 1
0 0 0
108
Percobaan ke 3
Hasil Simulasi :
CP = 0
CP = 1
Tabel Kebenaran
CP A1 A2 A3 A4
0 0 0 0 0
1 1 0 0 0
2 0 1 0 0
3 1 1 0 0
4 0 0 1 0
5 1 0 1 0
6 0 1 1 0
7 1 1 1 0
8 0 0 0 0
109
TUGAS TAMBAHAN
TEKNIK DIGITAL
BAB 6
ACC ACC
ASLAB 1 ASLAB 2
110
Tugas Tambahan
Tabel Kebenaran : CP A0 A1 A2
0 1 1 1
1 0 1 1
2 1 0 1
3 0 0 1
4 1 1 0
5 0 1 0
6 1 0 0
7 0 0 0
111
LAMPIRAN
112