Anda di halaman 1dari 19

Mycobacterium Tuberculosis

• Siti Anisa Marwah ( P17334118003 )


• Reni Oktaviani Apandi ( P17334118004 )
• Nadhiyah Nur Imtiyaz ( P17334118014 )
Apakah Mycobacterium tuberculosis ?

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan


penyakit Tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan
pada 24 Maret 1882 oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Robert
Koch. Mycobacterium tuberculosis termasuk dalam bakteri kompleks
Mycobacterium tuberculosis.
 Bakteri aerob, berbentuk
batang, tidak membentuk
spora, non-motile, kandungan
lipid yang tinggi pada dinding
sel nya (sekitar 60% dari
struktur dinding sel).
 Tidak dapat tumbuh pada
medium biasa, tetapi hanya
dapat tumbuh pada medium
yang diperkaya (egg-based,
agar-based, broths with bovine
serum)
 Tumbuh lambat, generation
time 13-20 hours
Klasifikasi Mycobacterium Tuberculosis

Klasifikasi Ilmiah dari Mycobacterium tuberculosis diantaranya :


 Kingdom : Bacteria
 Filum : Actinobacteria
 Ordo : Actinomycetales
 Sub ordo : Corynebacterineae
 Famili : Mycobacteriaceae
 Genus : Mycobacterium
 Spesies : Mycobacterium tuberculosis

Mycobacterium tuberculosis dapat diklasifikasikan sebagai bakteri parasit


fakultatif intraseluler yang ditransfer melalui udara, TBC muncul di paru-paru
bagian atas pertama. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri gram positif dan
nonspore pembentuk(North 2004).
Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora, tidak bersimpai dan
dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP. Kandungan lemaknya sekitar 60%.
Kandungan lemak pada dinding sel Mycobacterium tuberculosis berhubungan dengan
arabinogalaktan dan peptidoglikan terdapat di bawah arabinogalaktan.
Sifat-sifat biakan dari Mycobacterium tuberculosis terdiri dari :
1. Mycobacterium tuberculosis termasuk bakteri yang bersifat aerob, dimana dalam
proses metabolismenya membutuhkan ketersediaan oksigen.
2. Pertumbuhan dari Mycobacterium tuberculosis relatif lambat, yaitu waktu generasinya
sekitar 2 sampai 6 minggu, sedangkan kemunculan dalam bentuk koloni pada
pembiakannya sekitar 2 sampai 6 minggu.
3. Pertumbuhan dari Mycobacterium tuberculosis terjadi pada suhu optimal yaitu pada
suhu 37˚C dan Ph optimum sekitar 6,4 sampai 7.
4. Mycobacterium tuberculosis mampu tumbuh subur dalam biakan atau eugonik.
Perbenihannya dapat dilengkapi dengan penambahan telur, gliserol, kentang, daging atau
asparagin.
5. Berkembang biak dengan cara membelah diri setiap 16 sampai 20 jam.
6. Mycobacterium tuberculosis bersifat parasit terhadap inangnya.
7. Mycobacterium tuberculosis tahan terhadap desinfektan kimia dan juga pengeringan.
Meskipun demikian, apabila Mycobacterium tuberculosis berada pada suhu 60˚C selama 20
menit dan pada suhu 100˚C dengan waktu yang lebih singkat, bakteri tersebut akan mati.
Saat Mycobacterium terkena sinar matahari, biakan kuman akan mati dalam waktu sekitar 2
jam. Pada dahak, Mycobacterium tuberculosis mampu bertahan sekitar 20 sampai 30 jan
meskipun terkena sinar matahari. Kuman akan mati oleh iodii, etanol 80% dan fenol 5%.
Ciri Mycobacterium Tuberculosis

Bakteri Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang langsing, lurus,


dengan berdiameter 0,2-0,6 µm dengan panjang 1,5-3 µm, bercabang
membentuk huruf X, Y, Z, atau berbentuk filament. Bakteri ini bersifat
aerobik, non-spora, tahan asam, non motil, bersifat Gram (+).
Mikobakteria dapat tumbuh lebih cepat pada pH 6.0 dan 8.0. Dalam
jaringan tubuh kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama beberapa
tahun. Berdasarkan sifat pertumbuhan pada media, kuman ini dibedakan
atas 3 tipe, yaitu: Tipe human pathogen tergadap manusia, kera, anjing,
dan babi. Tipe Bovis patogen terhadap sapi, kuda, babi, kambing, anjing,
kucing, manusia, dan kera. Tipe avian patogen terhadap bangsa burung,
sapi, dan babi.
Penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi
Mycobacterium tuberculosis

Penyakit yang disebabkan karena infeksi Mycobacterium tuberculosis atau


Basal tahan asam adalah penyakit TBC. Penyakit TBC terutama menyerang
pada daerah parenkim paru-paru. TBC juga disebabkan oleh bakteri kompleks
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis
meliputi Mycobacterium Tuberculosis, Mycobacterium bovis, Mycobacterium
africanum, Mycobacterium microti, dan Mycobacterium canettii.
Penularan Penyakit TBC

1. Secara langsung, seperti:


• Berbicara berhadapan
• Air born/percikan air ludah
• Udara bebas (dalam satu kamar)
2. Secara tidak langsung atau melalui alat-
alat yang tercemar basil, seperti:
• Melalui makanan dan minuman
• Tidur
• Sapu tangan
• Mandi
Ada beberapa gejala yang ditemukan pada penderita Tuberculosis
diantaranya
1. Batuk-batuk kurang lebih selama 2 minggu
2. Keluar mukus/ dahak kurang lebih 2 minggu
3. Anoreksia/ nafsu makan menurun
4. Badan lemah, letih dan cepat lelah
5. Dada terasa sakit
6. Sering terjadi febris, temperature naik
7. Hiperpireksia kurang lebih 2 minggu
8. Bila sudah berat akan terjadi Carvene dan batuk darah
9. Kadang terjadi dispnoe sampai cyanosis.
10. Dengan pemeriksaan Laboratorium:
• Leukosistosis
• Hb turun/anemia
• LED meningkat/tinggi
• Eritrosit menurun jika kronis
• Sputum BTA+
• Faeses/urine basil positif
11. Pemeriksaan Radiologi menunjukkan adanya kesan :
• Koch Pulmonal aktif
• Adanya jaringan parut/ fibrosis
• Gambaran keruh
Cara mencegah TBC
Invasi Mycobacterium tuberculosis
serta riwayat terjadinya tuberculosis
Penyebaran penyakit TBC biasanya dimulai melalui udara yang tercemar dengan
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat penderita TBC
batuk. Bakteri tuberculosis ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru
akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan
tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar
getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi seluruh organ
tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah
bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena
infeksi bakteri ini adalah paru-paru.
Adapun riwayat terjadinya tuberculosis dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu :
1. tahap infeksi primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB.
Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara
pembelahan diri di paru-paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru,
saluran limfe akan membawa kuman TB ke kelenjar limfe disekitar hilus paru,
dan ini disebut sebagai kompleks primer.
2. Tuberkulosis Pasca Primer (Post Primary TB)
Biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun
sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan
tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi
yang buruk. Ciri khas dari lcoholosis pasca primer adalah
kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau
efusi pleura.
Pemeriksaan Mycobacterium
Tuberculosis

 Metode diagnostik
 TB latent :
• Tuberculin Skin Test (TST)
• Interferon Gamma Release Assays (IGRAs)
 TB aktif :
• Pewarnaan tahan asam (Acid Fast Staining)
• Kultur
• Nucleic Acid Amplification Tests (NAATs)
• Metode lain
Prosedur Pemeriksaan BTA
PROSEDUR KERJA
Metode : Zeihl neelsen
Tujuan : Untuk mencari BTA
Prinsip :
Dinding bakteri yang tahan asam
mempunyai lapisan lilin dan lemak yang
sukar ditembus cat. Oleh karena
pengaruh fenol dan pemanasan maka
lapisan lilin dan lemak itu dapat
ditembus cat basic fuchsin. Pada waktu
pencucian lapisan lilin dan lemak yang
terbuka akan merapat kembali. Pada
pencucian dengan asam alkohol warna
fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada
bakteri tidak tahan asam akan luntur dan
mengambil warna biru dari methylen
blue
Prosedur Pembuatan Sediaan

1. Diambil kaca sediaan yang bersih, bebas lemak dan tidak ada goresan.
2. Disiapkan sebuah kaca sediaan yang diberi tanda ukuran 2X3 cm sebagai pola.
3. Diletakkan kaca pola dibawah kaca sediaan.
4. Lampu speritus dinyalakan dan ose dipanaskan sampai membara mulai ujung sampai
kepangkal.
5. Dengan menggunakan ose steril lalu diambil bagian sputum yang kental berwarna
putih kekuninggan atau putih kehijauan, lalu diletakkan pada kaca sediaan.
6. Sputum diratakan seperti terlihat pada gambar :
7. Dimasukkan ose kedalam botol yang berisi pasir dan olkohol 70 %(tinggi alkohol ± 3
cm diatas pasir). Kemudian tangkai ose digoyangkan pelan-pelan untuk melepaskan
sisa partikel sputum yang melekat pada ose.
8. Letakkan ose berdekatan pada api spiritus, setelah kering barulah dibakar sampai
pijar.
9. Keringkan sediaan pada suhu kamar, jangan dikeringkan di atas nyala api.sediaan
dilewatkan diatas nyala api lampu speritus sebanyak 3 X selama 3-5 detik.
Prosedur Pewarnaan
1. Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan
dengan apusan menghadap ke atas.
2. Tuangkan Carbol Fuchsin sampai menutupi
seluruh permukaan kaca sediaan.
3. Panaskan kaca sediaan secara hati-hati
dengan caara melewatkan nyala api pada
bagian bawah kaca sehingga keluar
uap(jangan sampai mendidih) selama 3 menit.
4. Sediaan dibiarkan hingga dinginn selama 5
menit.
5. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
6. Tuangkan asam alkohol 3% di atas kaca
sediaan sampai warna merah dari fuchsin
hilang.
7. Sediaan dicuci dengann air mengalir
8. Tuangkan larutan methylen blue 0,3% diatas
sediaan dan biarkan selama 10-20 detik atau
larutan methylen blue 0,1% selama 1 menit.
9. Sediaan dicuci dengan air mengalir dan
keringka pada suhu kamar.
Prosedur Pembacaan dan Interpretasi Hasil

 Sediaan yang sudah kering diperiksa dibawah


mikroskop.
 Teteskan satu tetes minyak emersi diatas sediaan,
periksa dengan okuler 10X dan objektif 100X.
 Carilah basil tahan asaam (BTA) yang berwarna merah
dengan latar belakang biru.
 Periksa paling sedikit 100 lapangan pandang dengan
cara menggeserkan sediaan dari kiri ke kanan atau dari
kanan ke kiripada garis lurus.
 Pembacaan hasil dilakukan dengan menggunakan skala
IUATLD sebagai berikut :

 Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapangan pandang :


Negatif
 Ditemukan 1-9 BTA/ 100 lapangan pandang : Ditulis
jumlah kuman yang ditemukan.
 Ditemukan 10-99 BTA/ 100 lapangan pandang : + (1+)
 Ditemukan 1-10 BTA/ 1 lapangan pandang : ++ (2+)
 Ditemukan > 10 BTA/ 1 lapangan pandang : +++ (3+)

Anda mungkin juga menyukai