Anda di halaman 1dari 29

LUAS DAN POLA

PRODUKSI
POKOK BAHASAN
 Arti dan Tujuan
 Faktor-faktor Penentu Luas Produksi
 Luas Produksi dan Luas Perusahaan
 Hubungan Luas Produksi dengan
Biaya
 Metode Programasi Linear
 Pola Produksi
ARTI DAN TUJUAN
• Luas Produksi: jumlah atau volume output
yang seharusnya diproduksi dalam periode
tertentu untuk mendapatkan laba
maksimum dengan memperhatikan input
yang tersedia.
• Luas Produksi harus direncanakan dengan
cermat untuk menghindari over-production
atau under-production.
• Penentuan luas produksi yang tepat berarti
adanya alokasi sumberdaya yang efisien.
AKIBAT OVER-
PRODUCTION
 Biaya produksi terlalu tinggi
 Investasi terlalu besar
 Merosotnya harga jual produk
 Bertambahnya biaya gudang/biaya
pemeliharaan produk
 Berkurangnya kesempatan
menambah jenis produk yang lain
AKIBAT UNDER-
PRODUCTION

 Permintaan pasar tidak dapat


dipenuhi
 Pelanggan pindah ke produk lain
 Kehilangan pasar potensial
 Harga jual produk tinggi
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
LUAS PRODUKSI
1. Tersedianya bahan dasar.
2. Kapasitas mesin yang dimiliki.
3. Tenaga kerja.
4. Batasan permintaan.
5. Tersedianya faktor-faktor produksi
yang lain.
LUAS PRODUKSI DAN
LUAS PERUSAHAAN
Luas produksi merupakan salah satu
ukuran untuk menentukan luas
perusahaan.
Selain diukur dengan luas produksi, luas
perusahaan dapat juga diukur
berdasarkan:
a. Bahan dasar yang dipergunakan.

b. Produk yang dihasilkan.

c. Peralatan/mesin yang digunakan.

d. Jumlah tenaga kerja yang terlibat.


HUBUNGAN LUAS PRODUKSI DENGAN
BIAYA

o Luas produksi akan menentukan


biaya produksi yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan.
o Biaya produksi merupakan fungsi dari
luas produksi dalam periode tertentu.
o TC = FC + VC
LINEAR PROGRAMMING
 Suatu model yang dapat digunakan
dalam pemecahan masalah
pengalokasian sumber-sumber yang
terbatas secara optimal.
 Masalah tersebut muncul bila seseorang
diharuskan untuk memilih atau
menentukan tingkat setiap kegiatan yang
akan dilakukan, dimana masing-masing
kegiatan membutuhkan sumber yang
sama namun jumlahnya terbatas.
Model LP
 Fungsi Tujuan
Menggambarkan tujuan/sasaran
dalam permasalahan LP yg berkaitan
dg pengaturan secara optimal sumber
daya untuk memperoleh laba
maksimum atau biaya minimum.
 Fungsi Batasan

Merupakan bentuk penyajian secara


matematis batasan-batasan kapasitas
yg tersedia yg akan dialokasikan
secara optimal ke berbagai kegiatan.
 Contoh Masalah LP
Perusahaan sepatu MAXI membuat 2 macam
sepatu, M1 dan M2. Sepatu M1 bersol karet dan
Sepatu M2 bersol kulit. Digunakan 3 macam
mesin untuk membuat sepatu-sepatu tersebut.
Mesin 1 untuk membuat sol dari karet, mesin 2
khusus membuat sol dari kulit, dan mesin 3
membuat bagian atas sepatu dan
menggabungkan dengan sol. Setiap lusin
sepatu merk M1, mula-mula dikerjakan di mesin
1 selama 2 jam kemudian di mesin 3 selama 6
jam. Sedang untuk sepatu merk M2 dikerjakan
di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3
selama 5 jam. Jam kerja maks. per hari untuk
mesin 1 = 8 jam, mesin 2 = 15 jam dan mesin 3
= 30 jam. Kontribusi terhadap laba per lusin,
Data dari Perusahaan Sepatu MAXI

merk M1 M2 Kapasitas
mesin (X1) (X2) Maksimum
1 2 0 8
2 0 3 15
3 6 5 30
Kontribusi
terhadap laba 3 5
(Rp 10.000)
Langkah-langkah
1. Menentukan fungsi tujuan dan
memformulasikannya dalam bentuk
matematis.
2. Mengidentifikasi batasan-batasan
yang ada dan memformulasikannya
dalam bentuk matematis.
3. Menggambarkan masing-masing garis
fungsi batasan dalam satu sistem
salib sumbu.
4. Mencari titik yang paling optimal
1. Memformulasikan Fungsi Tujuan
(dalam puluhan ribu rupiah)

Maksimumkan Z = 3X1 +
5X2

2. Memformulasikan Fungsi Batasan


(1) 2X1 ≤ 8
(2) 3X2 ≤ 15
3. Menggambarkan Fungsi Batasan
X2
10- 2X1 = 8
-
8-
- 6X1 + 5X2 = 30
6-
D- C 3X2
=15
4-
- feasible
2- area
- B
. A
0 2 4 6 8 10
X1
4. Mencari Titik Optimal
 Titik optimal (kombinasi X1 dan X2) yang
memaksimumkan nilai Z terletak di feasible
area.
 Titik tersebut dapat dicari dengan 2 cara:

a. Trial and error (isoprofit line method).


b. Membandingkan nilai Z pada tiap
alternatif
(corner point method).
Membandingkan nilai Z pada tiap
alternatif
Untuk kasus maksimisasi, nilai Z makin
tinggi jika makin jauh dari titik origin,
 Titik O: nilai Z = 0
 Titik A: X = 4; X = 0, maka Z = 12
1 2
 Titik B: X = 4; X = 6/5, maka Z = 18
1 2
 Titik C: X = 5/6; X = 5, maka Z = 27,5
1 2
 Titik D: X = 0; X = 5, maka Z = 25
1 2
Titik C mempunyai nilai Z terbesar, jadi
titik inilah yang paling optimal.
Keputusan:
Sepatu merk M1 diproduksi sebanyak 5/6
lusin dan sepatu merk M2 sebanyak 5 lusin
tiap hari dengan laba per hari sebesar Rp
275.000
Masalah Minimisasi
> Apabila fungsi tujuan bersifat minimisasi,
maka alternatif yg optimal adalah
alternatif yg dapat meminimumkan nilai Z.
> Titik optimal dicari dengan atau
ditunjukkan oleh:
1. menggeser ke kiri isocost line, atau
2. nilai terkecil dari alternatif-alternatif
nilai Z
> Fungsi batasan bertanda ≥, maka arah
feasible area akan berada di sebelah
kanan atas garis batas tersebut.
SOAL meja
PT. Solid memproduksi 1 dan kursi.
Proses produksi keduanya memerlukan
sejumlah jam kerja pada carpentry
department - CD dan painting and
varnishing department -PVD. Setiap
meja memerlukan 4 jam di CD dan 2 jam
di PVD. Setiap kursi membutuhkan 3 jam
di CD dan 1 jam di PVD. Kapasitas
produksi yang tersedia adalah 240 jam
untuk CD dan 100 jam untuk PVD.
Setiap meja yg terjual memberikan
kontribusi laba sebesar $7 dan untuk
kursi sebesar $5. Tentukan tingkat
produksi yang memaksimumkan laba.
SOAL 2
Sebuah perusahaan peternakan
mempertimbangkan membeli dua merk
makanan unggas yg berbeda, yaitu G dan H.
Setiap merk makanan mengandung tiga
ramuan (A, B, dan C) nutrisi penting untuk
menggemukkan unggas. Setiap pon merk G
mengandung 5 ons ramuan A, 4 ons ramuan
B, dan 0,5 ons ramuan C. Sedangkan setiap
pon merk H mengandung 10 ons ramuan A
dan 3 ons ramuan B. Kebutuhan bulanan
minimum setiap unggas untuk ramuan A =
90 ons, ramuan B = 48 ons, dan ramuan C =
1,5 ons. Harga merk G = $2/pon dan merk H
= $3/pon. Tentukan komposisi makanan
SOAL 3
PT. ABC membuat dua macam tas eksklusif dengan
merk Metal (bertali logam) dan Leather (bertali kulit).
Digunakan tiga mesin untuk membuat tas-tas tsb.
Mesin I membuat tali dari logam, mesin II membuat
tali dari kulit, dan mesin III membuat bagian utama
tas. Setiap lusin tas merk Metal diproses mesin I
selama 3 jam, kemudian langsung ke mesin III
selama 8 jam. Tas merk Leather diproses di mesin II
selama 5 jam kemudian di mesin III selama 7 jam.
Kontribusi terhadap laba setiap lusin adalah Rp
40.000 (Tas Metal) dan Rp 70.000 (Tas Leather).
Kapasitas mesin per hari masing-masing adalah 10,
12, dan 21 jam. Berapa lusin per hari kedua tas
sebaiknya diproduksi agar labanya maksimum.
POLA PRODUKSI
 Pola Produksi: distribusi dari
produksi tahunan ke dalam periode
yang lebih kecil (bulanan, mingguan,
atau unit waktu lainnya).
 Tiga jenis Pola Produksi:
1. Pola Produksi Konstan
2. Pola Produksi Bergelombang
3. Pola Produksi Moderat
POLA PRODUKSI KONSTAN
• Suatu distribusi dari jumlah produksi
selama satu tahun ke dalam jumlah
produksi setiap bulan, dimana jumlah
produksi dari bulan ke bulan tersebut
adalah sama atau relatif sama.
• Konsekuensi: fluktuasi penjualan
yang ada dalam perusahaan tersebut
akan berpengaruh langsung terhadap
tingkat persediaan barang jadi yang
ada dalam perusahaan ybs.
CONTOH
Rencana penjualan produk PT Widya Karya:
Bulan Penjualan Bulan Penjualan
(unit) (unit)
Januari 2000 Juli 7000
Pebruari 4000 Agustus 6000
Maret 5000 September 4000
April 8000 Oktober 2000
Mei 9000 November 2000
Juni 8000 Desember 3000
Total produksi selama 1 tahun = 60.000 unit
Persediaan awal barang jadi = 10.000 unit
Rencana persediaan akhir = 10.000 unit
PT WIDYA KARYA POLA PRODUKSI
KONSTAN
Bulan Persediaan Produksi Penjualan Persediaan
Awal Akhir
Januari 10.000 5.000 2.000 13.000
Pebruari 13.000 5.000 4.000 14.000
Maret 14.000 5.000 5.000 14.000
April 14.000 5.000 8.000 11.000
Mei 11.000 5.000 9.000 7.000
Juni 7.000 5.000 8.000 4.000
Juli 4.000 5.000 7.000 2.000
Agustus 2.000 5.000 6.000 1.000
September 1.000 5.000 4.000 2.000
Oktober 2.000 5.000 2.000 5.000
November 5.000 5.000 2.000 8.000
Desember 8.000 5.000 3.000 10.000
POLA PRODUKSI
BERGELOMBANG
• Suatu distribusi dari jumlah produksi
selama satu tahun ke dalam jumlah
produksi bulanan, dimana jumlah
produksi tersebut selalu berubah
mengikuti perubahan tingkat penjualan.
• Konsekuensi:
> jumlah produksi = jumlah penjualan
> jumlah persediaan stabil
PT WIDYA KARYA POLA PRODUKSI
BERGELOMBANG
Bulan Persediaan Produksi Penjualan Persediaan
Awal Akhir
Januari 10.000 2.000 2.000 10.000
Pebruari 10.000 4.000 4.000 10.000
Maret 10.000 5.000 5.000 10.000
April 10.000 8.000 8.000 10.000
Mei 10.000 9.000 9.000 10.000
Juni 10.000 8.000 8.000 10.000
Juli 10.000 7.000 7.000 10.000
Agustus 10.000 6.000 6.000 10.000
September 10.000 4.000 4.000 10.000
Oktober 10.000 2.000 2.000 10.000
November 10.000 2.000 2.000 10.000
Desember 10.000 3.000 3.000 10.000
o POLA PRODUKSI MODERAT
Suatu distribusi dari jumlah produksi
selama satu tahun ke dalam jumlah
produksi bulanan, dimana baik jumlah
produksi maupun jumlah persediaan
barang jadi akan berubah-ubah untuk
menutup perubahan penjualan.
o Konsekuensi: perubahan penjualan
tidak sepenuhnya berakibat kepada
perubahan produksi dan persediaan
barang jadi, tapi sebagian dibagi
kepada jumlah produksi dan sebagian
kepada jumlah persediaan.
PT WIDYA CANDRA POLA PRODUKSI
MODERAT
Bulan Persediaan Produksi Penjualan Persediaan
Awal Akhir
Januari 10.000 2.000 2.000 10.000
Pebruari 10.000 4.000 4.000 10.000
Maret 10.000 5.000 5.000 10.000
April 10.000 7.000 8.000 9.000
Mei 9.000 7.000 9.000 7.000
Juni 7.000 7.000 8.000 6.000
Juli 6.000 7.000 7.000 6.000
Agustus 6.000 7.000 6.000 7.000
September 7.000 4.000 4.000 7.000
Oktober 7.000 4.000 2.000 9.000
November 9.000 3.000 2.000 10.000
Desember 10.000 3.000 3.000 10.000

Anda mungkin juga menyukai