Anda di halaman 1dari 50

RETAINED EARNING

(SALDO LABA)
PSAK dan UU terkait :

1. UU PT nomor 40 tahun 2007


2. ISAK 11 Distribusi Aset Non Kas
kepada Pemilik
Pengertian
• Retained Earning atau saldo laba merupakan bagian laba
perseroan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.
• UU PT nomor 40 tahun 2007 pasal 70 :
1. Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih
setiap tahun buku untuk cadangan.
2. Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud ayat 1 dilakukan
sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% (dua puluh
persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Formula Saldo Laba

Saldo Laba = saldo laba awal +


Laba (Rugi) bersih-Deviden
Pos-pos umum yang menaikan atau
menurunkan saldo laba ditahan
Debet Kredit
Rugi bersih Laba Bersih
Penyesuaian periode tahun sebelumnya Penyesuaian periode tahun sebelumnya
perubahan tertentu pada prinsip perubahan tertentu pada prinsip
akuntansi akuntansi
Dividen Tunai Penyesuaian akibat kuasi reorganisasi
Dividen Properti
Dividen Script
Dividen Saham
Transaksi saham Treasury
• Laba Ditahan (Retained Earning) jika tidak dibagikan
kepada pemilik perusahaan maka biasanya dipergunakan
untuk Ekspansi perusahaan, Self Insurance atau Pension
Funds. Dan ketika dibagikan maka akan dalam bentuk
Dividend
Laba Ditahan yang Dicadangkan

Jurnal untuk pencadangan laba adalah :


(Dr) Retained Earning xxx
(Cr) Appropriation For ........... xxx
Laba Ditahan dibagikan dalam
bentuk Dividend
• Dividend adalah bagian dari laba untuk para pemegang saham.
• Yang mendapatkan dividend adalah saham yang beredar pada saat
diumumkan.
• Tahapan Pembagian Dividend yaitu :
1. Pengumuman dividend
2. Pendaftaran dividend
3. Pembayaran dividend
4. Pembagian dividend
Perhitungan Pembagian Dividend

• Jika dividend dibagikan dalam bentuk persentase


Maka perhitungan pembagian dividend tersebut adalah :
......... % x saham yang beredar x nominal
• Jika dividend dibagikan dalam bentuk Rupiah
Maka perhitungan pembagian dividend tersebut adalah :
Saham yang beredar x Rp dividend per lembar
Jenis Pembagian Dividend
• Cum Dividend
Saham-saham diperdagangkan dengan dividen, yaitu
pembeli berhak menerima dividen yang dimumumkan.
• Ex Dividend
Berarti saham-saham diperdagangkan setelah Ex tidak lagi
mengandung Hak (dividen, right, saham bonus, dividen
saham)
Bentuk Pembagian Dividend
• Cash Dividend, dividen yang dibagikan dalam bentuk uang tunai.
• Share Dividend, dividen yang dibagikan dalam bentuk saham
• Script Dividend, dividen yang dibagikan dalam bentuk tunai tapi ditangguhkan
pembayarannya. Pada saat pembayaran dividen, pemegang saham berhak
menerima dividen dan juga bunganya.
• Property Dividend, dividen dalam bentuk aktiva selain kas
• Liquidating Dividend, dividen yang dibayarkan tidak berdasarkan pada laba
ditahan yang menyiratkan bahwa dividen ini merupakan pengembalian dari
investasi pemegang saham dan bukan dari laba. Dalam hal ini setiap dividen
yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor.
Jurnal untuk pengumuman dan pembayaran dividen
Bentuk Transaksi Jurnal Debet Kredit
Dividen
Cash Dividen Pengumuman Retained Earning Rp.xxx
Dividend Payable Rp.xxx
Pembayaran Dividend Payable Rp.xxx
Cash Rp.xxx

Share Pengumuman Retained Earning Rp.xxx


Dividend
Share Dividend Rp.xxx
Distributable
Premium on Ordinary Rp.xxx
Share
Pembayaran Share Dividend Rp.xxx
Distributable
Share Capital Rp.xxx
Jurnal untuk pengumuman dan pembayaran dividen
Bentuk Transaksi Jurnal Debet Kredit
Dividen
Script Dividend Pengumuman Retained Earning Rp.xxx
Notes Payable to Share Rp.xxx
Holder
Pembayaran Notes Payable to Share Rp.xxx
Holder
Interest Expense Rp.xxx
Cash Rp.xxx
Property Pengumuman Retained Earning Rp.xxx
Dividend
Property Dividend Rp.xxx
Payable
Penyesuaian Investment in Equity Rp.xxx
Periode ke nilai Securities
wajar (nilai
wajar > nilai
tercatat)
Jurnal untuk pengumuman dan pembayaran dividen
Bentuk Transaksi Jurnal Debet Kredit
Dividen
Liquidating Pengumuman Retained Earning Rp.xxx
Dividend
Premium on Ordinary Rp.xxx
Share
Dividend Payable Rp.xxx
Pembayaran Dividend Payable Rp.xxx
Cash Rp.xxx
Distribusi Dividend dilakukan
sebagai berikut
1. Saham Preferen
2. Saham Biasa
Distribusi Dividend dilakukan
sebagai berikut
• Saham preferen merupakan saham yang memiliki hak terlebih dahulu
untuk menerima dividend sebesar jumlah yang ditetapkan sebelum
dibagikan kepada saham biasa.
• Misal : Saham preferen Rp 4, nominal Rp 50/lembar (2.000 lembar
diterbitkan dan diotorisasi) Artinya, setiap saham prefferen
memperoleh dividend Rp 4 per lembar. Jadi total dividen yang akan
diterima setiap tahun adalah Rp 4 x 2.000 = Rp 8.000
• Atau saham preferen dinyatakan sebagai berikut : Saham preferen 8%,
nominal Rp 50/lembar (2.000 lembar diterbitkan dan diotorisasi) Total
dividen yang akan diterima adalah 8% x Rp 50 x 2.000 = Rp 8.000
Jenis Saham Teknis Pembagian Dividend
Prefferen
Non Cumulative 1. Mendapat dividend yang telah ditetapkan. Jika tidak mencukupi,
Non Participating kekurangannya tidak akan diperhitungkan pada tahun yang akan
datang.
2. Sisa dividen dibagikan kepada saham biasa
Non Cumulative 1. Mendapat dividend yang telah ditetapkan. Jika tidak mencukupi,
Participating kekurangannya tidak akan diperhitungkan pada tahun yang akan
datang.
2. Saham biasa mendapat dividen sejumlah yang telah ditetapkan
3. Sisa dividend dibagikan kembali kepada saham biasa dan saham
preferen.
Cumulative 1. Mendapat dividend yang telah ditetapkan. Jika tidak mencukupi,
Non Participating kekurangannya akan diperhitungkan pada tahun yang akan
datang.
2. Sisa dividen dibagikan kepada saham biasa
Cumulative 1. Mendapat dividend yang telah ditetapkan. Jika tidak mencukupi,
Participating kekurangannya akan diperhitungkan pada tahun yang akan
datang.
2. Saham biasa mendapat dividen sejumlah yang telah ditetapkan
Contoh : PT.X memiliki 2 jenis saham sebagai berikut :
1.000 lembar Preffered Share Rp 4, nominal Rp 50/lembar
4.000 lembar Ordinary Share nominal Rp 100/lembar

Laba bersih selama 3 tahun sebagai berikut :

2010 2011 2012


Laba Bersih 20.000 30.000 64.500
Jumlah yang 10.000 27.000 40.000
ditahan
Dividen 10.000 3.000 24.500
Hitunglah jumlah dividend tiap tahun untuk pemegang
saham preferen dan saham biasa jika saham preferen :

1. Non cumulative non Participating.


2. Non cumulative Participating dimana dividend saham
maksimum Rp 4/lembar. Sisanya dibagikan kepada saham
biasa dan preferen berdasarkan jumlah total rupiah nominal
lembar saham yang beredar.
3. Cumulative non Participating.
4. Cumulative Participating dimana dividend saham maksimum
Rp 4/lembar. Sisanya dibagikan kepada saham biasa dan
preferen berdasarkan jumlah total rupiah nominal lembar
saham yang beredar.
Jawab-Non cumulative non
Participating
Tahu Total Dividend Dividend Saham Dividend
n Preferen Saham Biasa
Maksimal 4.00
2010 10.000 4.000 6.000
2011 3.000 3.000 -
2012 24.500 4.000 20.500
Jawab-Non cumulative Participating
Tahun Total Dividend Saham Dividend Sisa
Dividend Preferen Maksimal Saham Biasa Dividen
4.000 Maksimal Dibagikan
16.000 Kembali
2010 10.000 4.000 6.000 -
2011 3.000 3.000 - -
2012 24.500 4.000 16.000 4.500
500 4.000
Total nominal saham preferen = 50,000
Total nominal saham biasa = 400,000
Total nominal saham 450.000
Sisa dividen untuk saham prefere = 50.000/450.000 x 4.500 =
500
Sisa dividen untuk saham biasa = 400.000/450.000 x 4.500 =
4.000
Jawab -Cumulative non
Tahun Total
Participating.
Dividend Dividend Kekuranga
Dividend Saham Saham n Dividen
Preferen Biasa Untuk
Maksimal Saham
4.000 Preferen
2010 10.000 4.000 6.000 -
2011 3.000 3.000 - 1.000
2012 24.500 1.000 - -
4000 19.500 -
Jawab-Cumulative Participating
Tahun Total Dividend Dividend Dividend Sisa
Dividend Saham Saham Saham Dividend
Preferen Biasa Biasa Dibagikan
Maksimal Maksimal Maksimal Kembali
4.000 16.000 16.000
2010 10.000 4.000 6.000 -
2011 3.000 3.000 - 1.000
2012 24.500 1.000 - -
3.000 16.000 -
389= 50,000 3.111
Total nominal saham preferen 3.500
Total nominal saham biasa = 400,000
Total nominal saham = 450.000
Sisa dividen untuk saham preferen = 50.000/450.000 x 3.500 =
389
Sisa dividen untuk saham biasa = 400.000/450.000 x 3.500 =
3.111
LABA PER SAHAM
• PSAK terkait : PSAK 56
• Jenis Laba Per saham :
a. Laba per saham dasar
b. Laba per saham dilusian
Perbandingan antara LPS Sederhana dan LPS yang
Terdilusi

Struktur modal perusahaan dikatakan:


Sederhana, jika hanya ada saham biasa atau tidak ada saham biasa yang
berpotensial mengurangi LPS saham biasa
Kompleks, jika termasuk sekuritas yang dapat menimbulkan pengurangan
terhadap LPS saham biasa
Laba Per Saham Dasar
• Adalah jumlah laba pada suatu periode yang tersedia
untuk setiap saham biasa yang beredar selama periode
pelaporan.
LPS Dasar = Laba bersih residual
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa

• LabaLaba
residual adalah
bersih laba atau
residual = rugi
Lababersih yang tersedia
Bersih-deviden
bagi pemegang saham biasa, rumus perhitungannya
saham preferen
adalah :
Dividen saham preferen
meliputi:
a.Jumlah dividen dari saham preferen
(bukan kumulatif) yang diumumkan bagi
periode bersangkutan.
b.Jumlah dividen preferen kumulatif yang
terakumulasi bagi periode yang
bersangkutan, baik dividen tersebut
sudah atau belum diumumkan
Jumlah Rata-rata Tertimbang
Saham Beredar
Perusahaan harus melakukan pembobotan jumlah saham beredar berdasarkan bagian
periode saham tersebut beredar.

• Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar  mengalikan


jumlah saham yang beredar selama jangka waktu tertentu dengan faktor
pembobot waktu.

• Faktor pembobot waktu  jumlah hari beredarnya sekelompok saham


dibandingkan dengan jumlah hari dalam suatu periode.
Berikut ini data keuangan dari PT.IFRS sebagai berikut :
Laba Bersih 2011 Rp 1.800.000.000
Dividen saham utama Rp 300.000.000
Data Saham yang beredar sebagai berikut :

Tanggal Keterangan Saham Pembelian Saham


Diterbitkan Kembali Beredar
Saham
01/01/1 Saldo awal tahun 2.000 200 1.800
1
01/06/1 Penerbitan saham 800 2.600
1 baru
02/12/1 Pembelian 250 2.350
1 kembali saham
31/12/1 Saldo akhir tahun 2.350
1
Diminta :
Hitunglah laba per saham tahun 2011
Jawab :
• Laba Residual : 1.800.000.000 – 300.000.000 =
1.500.000.000
• Tanggal
Jumlah rata-rata tertimbang saham
Saham Beredar Periode Lama (Bulan) Jumlah Rata2
a b C tertimbang
d = a*c/12
01/01/11 1.800 1 jan – 1 juni 5 750
01/06/11 2.600 1 juni – 2 Des 6 1300
02/12/11 2.350 2 Des – 31 1 196
Des
31/12/11 2.350 2.246
Laba per Saham = 1.500.000.000 / 2.246 = Rp 667.854
Penerbitan Saham Bonus
• Saham bonus merupakan saham yang diberikan secara
Cuma-Cuma biasanya diberikan kepada karyawan.
• Penerbitan saham bonus merupakan penerbitan saham
tanpa menghasilkan penerimaan maka penerbitan ini
diperlakukan seolah-olah telah terjadi pada awal
penerbitan saham.
Berikut ini data keuangan dari PT.IFRS sebagai berikut :
Laba bersih 2011 Rp 1.800.000.000, Laba Bersih 2012 Rp 6.000.000.000,
Dividen saham utama Rp 300.000.000, Data Saham yang beredar sebagai
berikut

Tanggal Keterangan Saham Pembelian Saham


Diterbitka Kembali Beredar
n Saham
01/01/11 Saldo awal tahun 2.000 200 1.800
01/06/11 Penerbitan saham 800 2.600
baru
02/12/11 Pembelian kembali 250 2.350
saham
31/12/11 Saldo akhir tahun 2.350
1/10/12 Penerbitan saham 500 2.850
bonus
31/12/12 Saldo akhir tahun 2.850
Diminta :
Hitunglah laba per saham tahun 2011 yang telah
disesuaikan

• Laba per Saham 2011 yg telah diseusuaikan =


1.500.000.000 / (2.246+500) = Rp 546.249
Penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (Right)
• Penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu akan
mempengaruhi laba per saham. Jika terjadi Rights setelah
satu periode, maka periode sebelumnya akan dilakukan
penyesuaian kembali untuk menghitung LPS
Data keuangan PT.IFRS adalah
sebagai berikutLaba
Tahun : Bersih
2010 1.100.000.000
2011 1.500.000.000
2012 1.800.000.000

Saham biasa yg beredar sebelum 5.000.000 lembar


penerbitan rights saham
Nilai wajar saham sesaat sebelum 1.100
penerbitan rights tanggal 1 Maret 2011
Diminta :
a. Hitunglah nilai teoritis saham tanpa rights
b. Hitunglah faktor penyesuaian
c. Buatlah perhitungan laba per lembar saham
• Hitunglah nilai teoritis saham tanpa rights
Nilai wajar saham biasa beredar + Σ penerimaan dari rights
Σ saham beredar sebelum rights + Σ penerbitan saham dari
pelaksanaan rights
(Rp 1.100 x 5.000.000 saham) + (Rp 500 x 1.000.000)
5.000.000.000 saham + 1.000.000.000 saham
• Nilai teoritis saham rights Rp 1.000
Cont’d
• Hitunglah faktor penyesuaian
Nilai wajar per saham sebelum pelaksanaan rights
Nilai teoritis per saham tanpa rights
1.100 / 1.000 = 1.1
Buatlah perhitungan laba per lembar saham

2010 2011 2012


2010 220
LPS yang dilaporkan semula 1.100.000.000 /
5.000.000
2010 200
LPS yang disajikan kembali setelah penerbitan
Rights
1.100.000.000 / 5.000.000 x 1,1
2011 253,52
LPS termasuk dampak dari penerbitan Rights
Rp 1.500.000.000 / (5.000.000 x 1,1 x 2/12) +
(6.000.000 x10/12)
2012 300
LPS : 1.800.000.000 / 6.000.000 saham
LPS pada Struktur Modal Kompleks

• LPS dasar digunakan sebagai informasi laba yang akan diperoleh oleh
pemegang saham per lembar saham yang dimilikinya
• Apabila perusahaan memiliki sekuritas dilutif, maka berarti perusahaan tsb
memiliki struktur modal yang relative kompleks sehingga penyajian LPS
dasar saja dapat memberikan informasi yang kurang akurat
• Dalam perhitungan LPS dilusian, laba residual dan jumlah rata-rata
tetimbang saham biasa beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan
dampak dari semua efek berpotensi sebagai saham biasa yang disebut dilutif
• Perhitungan LPS dilusian menyesuaikan LPS dasar dengan efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif
LPS pada Struktur Modal Kompleks

Penyesuaian
Penyesuaian saham biasa beredar
Laba (setelah pajak)  Ditambah jumlah rata-rata tertimbang
 Dividen dari efek berpotensi saham biasa saham yang akan diterbitkan dengan
yang bersifat dilutif. asumsi semua efek berpotensi saham
biasa dikonversikan menjadi saham
 Bunga dari efek perpotensi saham biasa biasa.
yang dilutif , yang diakui pada periode
bersangkutan .  Konversi tersebut diasumsikan terjadi
pada awal periode, atau pada tanggal
 Perubahan pendapatan atau beban dari penerbitan efek berpotensi saham
konversi efek berpotensi saham biasa yang
biasa tersebut, jika penerbitannya lebih
sifatnya dilutif.
akhir.
LPS pada Struktur Modal Kompleks

Sekuritas yang dapat dikonversi


Menggunakan metode “jika dikonversi” dengan asumsi:
1. Dikonversi pada saat penerbitan sekuritas
2. Eliminasi bunga terkait setelah pajak.
Dengan demikian, konversi sekuritas akan menyebabkan peningkatan
bilangan penyebut (rata-rata tertimbang saham beredar) dan akan
meningkatkan pembilang (laba bersih).
Jika tarif konversi berubah selama periode sekuritas beredar, maka
perusahaan menggunakan tarif konversi yang paling mengurangi
proporsi ekuitas (paling dilutif).
Laba Per Saham Dilusian
• Dilusian:
Adalah penurunan dalam laba per saham atau peningkatan rugi per saham,
sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrumen yang dapat dikonversikan
telah dikonversi, opsi dan waran telah dilaksanakan, atau saham biasa telah
diterbitkan jika persyaratan tertentu dipenuhi.
• Anti Dilusian:
Adalah peningkatan dalam laba per saham atau penurunan rugi per saham,
sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrumen yang dapat dikonversikan
telah dikonversi, opsi dan waran telah dilaksanakan atau saham biasa telah
diterbitkan jika persyaratan tertentu dipenuhi. (Steven M, Brag, Panduan IFRS)
Laba per saham Dilusian:

Adalah jumlah laba pada suatu periode yang


tersedia untuk setiap saham biasa yang beredar
selama periode pelaporan dan efek lain yang
asumsinya diterbitkan bagi semua efek
berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif
yang beredar sepanjang periode pelaporan
(PSAK 56, par 08)
Contoh Obligasi yang dapat
dikonversikan
Laba Bersih (Rp) 10.040.00
0
Saham yang beredar 10.000
Saham
LPS dasar (Rp) 1.004
Obligasi yang dapat dikonversikan 1.000
Setiap 10 Lembar obligasi dikonversikan menjadi 3 Lembar
saham biasa
Biaya bunga tahun berjalan yang berkaitan dengan 100.000
komponen
kewajiban dari obligasi yang dikonversikan (Rp)
Pajak yang ditangguhkan dan pajak tahun berjalan 46.000
yang berkaitan dengan biaya bunga (Rp)
Jawab:
Laba bersih yang telah disesuaikan: 10.186.000
10.040.000 + 100.000 + 46.000
Jumlah saham biasa yang berasal dari konversi 300
obligasi
(1000/10 x 3 saham)
Jumlah saham biasa yang digunakan untuk 10.300
menghitung LPS Dilusian saham
10.000 + 300
LPS dilusian : 989
10.186.000 /10.300 saham
Contoh 2
• Tahun 2013, PT ABC memiliki laba bersih Rp 50 juta dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham beredar 1 juta lembar. Perusahaan juga memiliki 2
obligasi (A dan B) yang dapat dikonversi beredar.
• Obligasi A berjumlah 200 lembar dengan total nilai Rp 60 juta dan memiliki
bunga 8 persen. Obligasi diterbitkan pada awal tahun dan dapat dikonversi
menjadi 200.000 lembar saham.
• Obligasi B berjumlah 100 lembar dengan total nilai 40 juta dan memiliki
bunga 7 persen. Obligasi diterbitkan pada 1 September dan dapat dikonversi
menjadi 90.000 lembar saham.
• Beban bunga tahun 2013 yang dapat diatribusikan ke komponen liabilitas
obligasi A sebesar Rp 5 juta dan obligasi B sebesar 3 juta. Tarif pajak efektif
adalah 25 persen.
Penyesuaian laba bersih
Laba bersih Rp 50.000.000
(+) penyesuaian beban bunga setelah pajak
Obligasi A (Rp 5jt x [1-.25])
3.750.000
Obligasi B (Rp 3jt x 4/12 x [1-.25]) 750.000
Penyesuaian laba bersih Rp 54.500.000

Penyesuaian rata-rata tertimbang saham beredar

Rata-rata tertimbang saham beredar 1.000.000


(+) saham yang diasumsikan akan diterbitkan
Obligasi A (awal tahun) 200.000
Obligasi B (tanggal penerbitan, 1 Sept = 4/12 30.000
x 90.000)
Penyesuaian rata-raa tertimbang saham beredar 1.230.000
Cont’d

Laba Per Saham


Laba bersih tahun berjalan Rp
50.000.00
0
LPS dasar (50 juta / 1 juta) Rp 50
LPS terdilusi (54.5 juta / Rp 44.31
1.23 juta)
Dampak opsi saham terhadap LPS Dilusian

Laba Bersih 2011 Rp120.750.000


Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang 500.000
beredar tahun 2011 (saham)
Nilai wajar rata-rata per saham biasa selama Rp200
tahun 2011
Jumlah rata-rata tertimbang saham berdasarkan 100.000
perjanjian opsi tahun 2011
(Lembar saham)
Harga pelaksanaan untuk saham berdasarkan Rp150
perjanjian opsi tahun 2011 (Rp)
Per saham Laba Per
(RP) (Rp) saham
( lembar)
Laba bersih tahun 2011 120.750.0
00
Jumlah rata-rata tertimbang saham 500.000
yang beredar tahun 2011
LPS Dasar: 241,5
120.750.000 / 500.000 saham
Jumlah saham dengan opsi 100.000
Jumlah saham yang seolah-olah (75.000)
diterbitkan menurut nilai wajarnya:
(100.000 saham x Rp150) / Rp200
LPS Dilusian: 230 120.750.0 525.000
120.750.000 / 525.000 saham 00
Catatan:
Laba tidak mengalami peningkatan karena jumlah saham sebesar 25.000 lembar
(100.000 – 75.000) dalam perhitungan ini diasumsikan diterbitkan tanpa
menghasilkan pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai