Anda di halaman 1dari 19

PENALARAN SEBAGAI BASIS

BERFIKIR KRITIS
PENGERTIAN
• Berasal dari kata reason, yang berarti
alasan memberikan/memikirkan alasan.
• Merupakan proses berpikir logis dan
sistematis untuk membentuk dan
mengevaluasi suatu keyakinan terhadap
pernyataan atau asersi.
• Penalaran digunakan untuk mengevaluasi
apakah suatu pernyataan itu dapat
diyakini atau dianut.
Unsur dan Struktur Penalaran
• Asersi (Assertion)
• Keyakinan (Belief)
• Argumen (Argument)
• Pernyataan merupakan masukan (input) dari
penalaran.
• Argumen merupakan proses dari penalaran,
yaitu proses saling menginferensikan
pernyataan-pernyataan yang ada.
• Keyakinan bahwa pernyataan konklusi valid
merupakan keluaran (output) dari penalaran.
Assertion
• Suatu pernyataan (biasanya positif) yang
menegaskan bahwa sesuatu adalah benar
• Memuat penegasan tentang sesuatu atau
realitas, biasanya dalam bentuk kalimat.
JENIS JENIS ASERSI
• Asumsi, adalah asersi yang diyakini benar
meskipun orang tidak dapat mengajukan atau
menunjukkan bukti tentang kebenarannya
secara meyakinkan
• Hipotesis, adalah asersi yang belum/tidak
diketahui kebenarannya namun diyakini bahwa
asersi tersebut dapat diuji kebenarannya
• Pernyataan fakta adalah asersi yang bukti
kebenarannya diyakini sangat kuat atau bahkan
tidak dapat dibantah
KEYAKINAN (BELIEFS)
• Merupakan tingkat kebersediaan untuk menerima bahwa
asersi tersebut benar
• Semua penalaran bertujuan untuk menghasilkan keyakinan
terhadap asersi yang menjadi konklusi penalaran
• Keyakinan adalah sesuatu yang harus dapat ditunjukkan
atau dibuktikan secara objektif apakah salah atau benar
dan sesuatu yang diharapkan menghasilkan kesepakatan
oleh setiap orang yang mengevaluasinya atas dasar fakta
objektif.
• Keyakinan yang didapat dari suatu asersi tidak bersifat
mutlak tapi bergradasi mulai dari sangat meragukan
sampai sangat meyakinkan (convincing).
Lanjutan
• Keyakinan dipengaruhi oleh preferensi, keinginan atau
kepentingan pribadi yang karena suatu hal perlu
dipertahankan.
• Keyakinan bermuatan nilai yaitutingkat penting-tidaknya
sesuatu keyakinan perlu dipegang atau dipertahankan
seseorang.
• Keyakinan berkekuatan yaitu tingkat kepercayaan yang
dilekatkan seseorang pada kebenaran suatu asersi.
• Keyakinan berveridikal yaitu tingkat kesesuaian keyakinan
dengan realitas.
• Keyakinan memiliki ketertempaan(malleability) yaitu berkaitan
dengan mudah-tidaknya keyakinan tersebut berubah dengan
adanya informasi yang relevan.
ARGUMEN
• Merupakan serangkaian asersi beserta keterkaitan
(artikulasi) dan inferensi atau penyimpulan yang
digunakan untuk mendukung suatu keyakinan
• Merupakan isi (konten) dari suatu proses penalaran
• Jenis jenis argumen (proses penalaran):
– Deduktif
– Induktif
– Positif
– Normatif
– Simantik
– Sintaktik
– Pragmatik
PENDEKATAN DEDUKTIF
(deductive approach)
• Merupakan pendekatan yang menggunakan
logika untuk menarik satu atau lebih
kesimpulan (conclusion) berdasarkan
seperangkat premis yang diberikan.
• Pendekatan deduktif sering digambarkan
sebagai pengambilan kesimpulan dari
sesuatu yang umum ke sesuatu yang
khusus (going from the general to the
specific).
• Dari asumsi atau dalil dasar akuntansi dan
konklusi logis yang diperoleh dan
sejumlah prinsip akuntansi untuk
menyajikan petunjuk dan dasar bagi
pengembangan teknik-teknik akuntansi
selanjutnya
Tahap-tahap pendekatan deduktif :
1. Penetapan-penetapan tujuan
pelaporan keuangan
2. Pemilihan dalil-dalil akuntansi
3. Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
4. Pengembangan teknik-teknik
akuntansi.
Pendekatan Induktif
• Pendekatan ini dimulai dengan
serangkaian pengamatan terhadap
informasi keuangan dari bisnis
perusahaan dan selanjutnya akan
diperoleh rumusan gagasan serta
prinsip-prinsip akuntansi dari
pengamatan tersebut dengan
menggunakan dasar hubungan yang
terjadi secara berulang.
• Pendekatan Induktif menekankan
pada pengamatan dahulu, lalu
menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tersebut. Metode ini
sering disebut sebagai sebuah
pendekatan pengambilan
kesimpulan dari khusus menjadi
umum (going from specific to the
general)
TAHAPAN PENDEKATAN
INDUKTIF
1. Pencatatan seluruh pengamatan
2. Penganalisaan dan pengelompokan
pengamatan untuk mendeteksi adanya
hubungan yang berulang (kesamaan atau
kemiripan)
3. Penginduksian asal mula konklusi-konklusi
dan prinsip-prinsip akuntansi dari
pengamatan-pengamatan yang
menggambarkan hubungan secara berulang
4. Pengujian konklusi-konklusi yang dibuat.
PENDEKATAN NORMATIF
• Teori normatif (normative theory)
menggunakan pertimbangan nilai (value
judgement) yang berisi satu atau lebih prem
menjelaskan cara yang seharusnya ditempu
• Sebagai contoh, premis yang menyatakan
bahwa laporan akuntansi (accounting report
seharusnya didasarkan kepada pengukuran
nilai aset bersih yang bisa direalisasi (net
realizable value measurements of assets)
merupakan premis dari teori normatif.
PENDEKATAN POSITIF
• Berusaha untuk menjelaskan fenomena
akuntansi yang diamati didalam masyarakat.
• Penjelasan atau penalaran untuk
menunjukkan secara ilmiah kebenaran
pernyataan atau fenomena akuntansi seperti
apa adanya sesuai fakta. Fakta sebagai
sasaran
• Menekankan pada penjelasan alasan-
alasan terhadap praktek yang berjalan
Semantik
• Membahas penyimbolan kegiatan atau realitas fisis
menjadi simbol-simbol (elemen-elemen) statemen
keuangan
• Berkaitan dengan penjelasan mengenai fenomena (obyek
atau peristiwa) dan istilah atau simbol yang mewakilinya.
• Teori ini memberikan penjelasan mengenai definisi
operasional dari praktek akuntansi.
• Berkaitan dengan interpretasi (semantik) diperlukan
untuk memberikan arti bagi proposisi akuntansi.
• Dengan cara demikian, konsep interpretasi yang dibuat
akuntan diartikan sama oleh pemakai informasi akuntansi
Sintaktik
• Membahas pengukuran, pengakuan, dan
penyajian elemen-elemen dalam statemen
keuangan serta struktur akuntansi
• Berusaha untuk menjelaskan praktik
akuntansi dan memprediksi bagaimana
akuntan akan bereaksi pada situasi tertentu
atau bagaimana mereka melaporkan
peristiwa tertentu.
• Dengan demikian teori ini berkaitan dengan
struktur proses pengumpulan data dan
pelaporan keuangan.
Pragmatik
• Berusaha menjelaskan pengaruh informasi
akuntansi terhadap perilaku pengambilan
keputusan.
• Membahas apakah informasi keuangan efektif
(bermanfaat) bagi yang dituju dalam perekayasaan
akuntansi.
• Apakah informasi mempengaruhi perilaku pemakai
• Dimaksudkan untuk mengukur dan mengevaluasi
pengaruh ekonomi, psikologi, dan sosiologi
pemakai terhadap alternatif prosedur akuntansi
dan media pelapornya.

Anda mungkin juga menyukai