Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 5

SAHAM

04/30/2020 1
DEFINISI SAHAM
1. Tanda bukti penyertaan kepemilikan
modal/dana suatu perusahaan.
2. Kertas yang tercantum dengan jelas
nilai nominal, nama perusahaan dan
diikuti dengan hak dan kewajiban
yang dijelaskan kepada setiap
pemegangnya.
3. Persediaan yang siap untuk dijual.
04/30/2020 2
Pihak-pihak yang terlibat dalam bermain di
pasar saham
1. Investor
2. Spekulan atau pelaku pasar yang mencari keuntungan
besar dalam perniagaan pada pasar komoditi, bursa
saham, pasar masa depan atau pasar mata uang asing,
dengan cara melakukan spekulasi (dugaan, perkiraan)
terhadap perubahan-perubahan dalam harga komoditi
dan jasa pada pasar-pasar tersebut
3. Government , untuk mengatur dan membuat arah pasar
saham sesuai dengan kondisi dan target yang diinginkan
dalam rencana pembangunan baik secara jangka pendek
dan panjang.
04/30/2020 3
Pelaku lain di pasar saham
1. Emiten yaitu perusahaan yang terlibat dalam
menjual sahamnya di pasar modal.
2. Underwriter atau penjamin yaitu yang menjamin
perusahaan tersebut dalam menjual sahamnya
di pasar modal.
3. Broker/pialang atau pelantara antara pembeli
dengan penjual sekuritas yang biasanya
mengenakan komisi, harus terlebih dahulu
terdaftar pada bursa sebelum bisa berdagang
pada bursa yang dimaksud.

04/30/2020 4
Jenis-jenis Saham
1. Saham Biasa (Common Stock)
2. Saham Istimewa (Preferen Stock)
Keuntungan yang diperoleh dari SB lebih tinggi
dibandingkan SI, karena tingginya resiko yang
akan diterima nanti. Tetapi pemegang saham SB
memiliki kelebihan dibandingkan SI terutama
diberi hak untuk ikut dalam RUPS dan RUPSLB
yang otomatis memberikan wewenang kepada
pemegangnya untuk ikut serta dalam
menentukan berbagai kebijakan perusahaan.
04/30/2020 5
Jenis-jenis Common Stock (SB)
1. Blue Chip Stock (Saham Unggulan) adalah saham dari
perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki
sejarah laba, pertumbuhan dan manajemen yang
berkualitas, contoh; saham IBM dan Du Pont.
2. Defensif Stock (Saham Defensif) adalah saham yang
cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau
perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan
deviden, pendapatan dan kinerja pasar, contoh; saham
perusahaan food and beverage seperti produk gula, beras,
dll.
3. Speculative Stock adalah saham yang kondisinya memiliki
tingkat spekulasi yang tinggi, yang kemungkinan tingkat
pengembalian hasilnya rendah atau negatif, contoh saham
perusahaan pengeboran minyak.
04/30/2020 6
4. Growth Stock adalah saham yang diharapkan
memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi
dari rata-rata saham lain dan mempunyai PER
yang lebih tinggi, contoh; saham PT. Jasa Marga
Tbk, PT. Mitra Adiperkasa Tbk.
5. Cyclical Stock adalah saham yang cenderung naik
nilainya saat ekonomi bagus dan jatuh juga secara
cepat saat ekonomi lesu, contoh; saham pabrik
mobil dan properti.
6. Seasonal Stock adalah perusahaan yang
penjualannya bervariasi karena dampak musiman,
misalnya karena cuaca dan liburan, contohnya
saham perusahaan mainan.
04/30/2020 7
Jenis Deviden dan Pembayarannya
1. Deviden tunai (cash dividens), yaitu dividen yang
dinyatakan dan dibayarkan pada jangka waktu
tertentu dan dividen tersebut berasal dari dana yang
diperoleh secara legal. Dividen ini dapat bervariasi
dalam jumlah tergantung kepada keuntungan
perusahaan.
2. Deviden Property (property dividens) yaitu suatu
distribusi keuntungan perusahaan dalam bentuk
property atau barang.
3. Deviden Likuidasi (liquidating dividens) yaitu distribusi
kekayaan perusahaan kepada pemegang saham
dalam hal perusahaan tersebut dilikuidais.
04/30/2020 8
Keuntungan memiliki saham
1. Memperoleh deviden yang akan
diberikan pada setiap akhir tahun.
2. Memperoleh capital gain yaitu
keuntungan pada saat saham yang
dimiliki tersebut dijual kembali pada
harga yang lebih mahal.
3. Memiliki hak suara bagi pemegang
saham jenis Common Stock (Saham
Biasa).
04/30/2020 9
Apa yang menentukan saham
naik dan turun ?
1. Kondisi mikro dan makro ekonomi.
2. Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk ekspansi
(perluasan usaha) seperti membuka kantor cabang, kantor cabang
pembantu baik yang dibuka di domestik maupun luar negeri.
3. Pergantian direksi secara tiba-tiba.
4. Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terlibat
tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan.
5. Kinerja perusahaan yang terus mengalami penurunan dalam
setiap waktunya.
6. Risiko sistematis yaitu suatu bentuk risiko yang terjadi secara
menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut terlibat.
7. Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu menekan kondisi
teknikal jual beli saham.
04/30/2020 10
Alasan perusahaan menjual saham
1. Kebutuhan dana dalam jumlah yang besar dan pihak
perbankan tidak mampu untuk memberikan pinjaman
karena berbagai alasan seperti tingginya risiko yang akan
dialami jika terjadi kemacetan.
2. Keinginan perusahaan untuk mempublikasikan kinerja
perusahaan secara lebih sistematis.
3. Menginginkan harga saham perusahaan terus naik dan
terus diminati oleh konsumen secara luas, sehingga ini
nantinya akan memberi efek kuat bagi perusahaan seperti
rasa percaya diri dikalangan manajemen perusahaan.
4. Mampu memperkecil risiko yang timbul karena
permasalahan risiko diselesaikan dengan pembagian
deviden.
04/30/2020 11
Memberikan penilaian saham dari segi
perspektif investor
1. Prospek usaha atau bisnis yang
menjanjikan.
2. Kinerja keuangan dan non keuangan bagus.
3. Penyajian laporan keuangan jelas atau
bersifat disclosure (pengungkapan secara
terbuka dan jelas).
4. Terlihatnya sisi keuntungan yang terus
meningkat.
04/30/2020 12
Right Issue
Right Issue adalah kebijakan perusahaan untuk
mencari tambahan dana dengan cara melakukan
penjualan saham terbatas yang khusus
diperuntukkan kepada pemegang saham lama
dan jika pemegang saham lama tidak
membelinya maka hak tersebut akan hilang.
Bagi perusahaan yang melakukan right issue
menjadi lebih baik karena perusahaan tidak
berurusan dengan pihak eksternal seperti
berutang atau mengajukan pinjaman pada bank.
04/30/2020 13
Stock Splits
Adalah peningkatan jumlah saham beredar dengan
mengurangi nilai nominal saham dan tidak akan
mengakibatkan perubahan jumlah modal dan tidak
mempengaruhi aliran kas perusahaan.
Stock splits merupakan upaya manajemen untuk
menata kembali harga saham pada rentang harga
tertentu supaya tetap diminati oleh investor.
Tujuan perusahaan melakukan stock splits adalah untuk
memberi sinyal positif kepasar dan menggambarkan
tentang kondisi perusahaan yang sehat terutama dari
segi keuangan perusahaan
04/30/2020 14
Repurchase of Stock
(Pembelian Kembali Saham)
Keputusan untuk membeli kembali saham yang
sudah dijual kepasaran mengandung arti
perusahaan telah memberi sinyal positif ke pasaran,
bahwa memiliki kemampuan finansial yang cukup.
Di Indonesia, umumnya rencana pembelian kembali
saham direspon positif oleh investor. Dengan
membeli kembali saham diharapkan earning per
share (EPS) akan mengalami kenaikan dan dengan
terjadinya peningkatan EPS diharapkan market price
per share juga mengalami kenaikan.
04/30/2020 15

Anda mungkin juga menyukai