Anda di halaman 1dari 21

ALJABAR BOOLE

 Aljabar Boole sangat berguna dalam mengombinasikan


secara sistimatis rangkaian AND, OR dan NOT.
 Ada tiga macam operasi di sini, yaitu :
 Dua deret A dan B dapat dijumlahkan dengan cara
memperlakukan A dan B seperti apa yang dikerjakan
rangkaian OR. Hasilnya disebut (A + B).
 Misalnya :
 A 0011
 B 0101
 A+B 0111
ALJABAR BOOLE

 Seperti tampak dalam contoh di atas, tiap kolom (tiap


pasang nilai input) dijumlahkan secara terpisah,
sehingga :
 0+0=0
 0+1=1
 1+0=1
 1+1=1
 Inilah fakta-fakta dasar mengenai penjumlahan dalam
aljabar Boole. Rangkaian OR merupakan implementasi
listrik untuk operasi penjumlahan Boole ini. Dalam hal ini
digunakan istilah OR dan tanda (+) untuk maksud yang
sama.
ALJABAR BOOLE

 Dua deret A dan B dapat dikalikan dengan cara


memperlakukan A dan B seperti apa yang
dikerjakan rangkaian AND. Hasilnya disebut (AB).
 Misalnya :
 A 0011
 B 0101
 AB 0 0 0 1
ALJABAR BOOLE

 Seperti tampak dalam contoh di atas, tiap kolom (tiap


pasang nilai input) dikalikan secara terpisah,
sehingga :
 0x0=0
 0x1=0
 1x0=0
 1x1=1
 Inilah fakta-fakta dasar mengenai perkalian dalam
aljabar Boole. Rangkaian AND merupakan
implementasi listrik untuk operasi perkalian Boole ini.
Dalam hal ini digunakan istilah AND dan tanda (x)
untuk maksud yang sama.
ALJABAR BOOLE

 Suatu deret dapat diinversikan dengan mengganti 0


dengan 1 dan sebaliknya. Hal ini sama seperti apa
yang dilakukan rangkaian NOT. Invers deret A akan
disebut ¬A. Operasi invers dapat disimpulkan dalam
dua fakta invers dasar, yaitu :
• ¬0 = 1
• ¬1 = 0
 Ketiga operasi di atas membentuk dasar bagi
aljabar Boole.
ALJABAR BOOLE

 Contoh :
 Diketahui deret A = 1010101 B = 0000011
 Jadi : A + B = 1010111
 AB = 0000001
 ¬A = 0101010
ALJABAR BOOLE

Teori Aljabar Boole


 Ada beberapa teorema yang menyatakan sifat yang dimiliki
suatu deret nilai.
Misalnya :
 Ø (dibaca : OH) : menyatakan suatu deret yang seluruhnya berisi
nilai 0.
 I : menyatakan suatu deret yang seluruhnya berisi nilai 1
 Jika suatu deret nilai dikalikan dengan Ø, maka hasil
perkaliannya adalah deret Ø.
 Misalnya diketahui deret nilai A = 0 1 dan Ø = 0 0, maka :
A 0 1
Ø 0 0
AxØ 0 0
ALJABAR BOOLE

  Hasil di atas membuktikan suatu teorema bahwa


deret A berapapun nilainya apabila dikalikan dengan
Ø, maka hasilnya adalah Ø.
 Jadi teoremanya : A Ø = Ø ..........(1)
 Teorema-teorema lain yang berlaku satu deret nila A
dalam aljbar Boole ini antara lain :
 Teorema (2) : A + I = I
 Teorema (3) : A + Ø = A
 Teorema (4) : AI = A
ALJABAR BOOLE

 
Bukti teorema : A 0 1 A 0 1
• I 1 1 Ø 0 0
• A+I 1 1 (= I ) A+Ø 0 1 (=A)
• AI 0 1 (= A)
Teorema (5) : A+A = A
Teorema (6) : AA = A

Bukti teorema : A 0 1
A 0 1
AA 0 1 (= A)
A+A 0 1 (= A)
ALJABAR BOOLE

Teorema (7) : ¬ Ø = I, ¬I = Ø
Teorema (8) : ¬(¬A) = A
Teorema (9) : A + (¬ A) = I
Teorema (10) : A(¬A) = Ø

Bukti teorema : A 0 1
 ¬A 1 0
 ¬(¬A) 0 1 ( = A )  teorema (8)
 A + (¬A) 1 1 ( = I )  teorema (9)
 A(¬A) 0 0 ( = Ø )  teorema (10)
ALJABAR BOOLE

 Teorema lain yang agak lebih kompleks menyatakan


sifat dari sepasang deret, misalnya :
 diketahui A = 0011 dan B = 0101. Maka hitunglah
deret ¬(A+B) dan A(¬B)!
 Penye. : A 0011
 B 0101
 A+B 0111
 ¬(A + B) 1 0 0 0
 ¬A 1100
 ¬B 1010
 ¬A¬B 1 0 0 0
ALJABAR BOOLE

Hasil di atas menunjukkan kedua deret A dan B adalaha sama


sehingga berlakulah teorema : ¬(A + B) = ¬A¬B ...... (11)
 Teorema-teorema lain yang berlaku dua deret nila A dalam aljbar

Boole ini antara lain :


 Teorema (12) : ¬A¬B = ¬A + ¬B

 Teorema (13) : A + B = B + A

 Teorema (14) : AB = BA

 Teorema (15) : AB + A¬B = A

 Teorema (16) : A + AB = A

 Teorema (17) : A + B = AB + A¬B + ¬AB

 Teorema (18) : ¬AB + ¬A¬B = ¬A

 Teorema (19) : AB + A¬B + ¬A¬B = I

 Teorema (20) : (A + B) (¬A + ¬B) = A¬B + ¬AB

 Teorema (21) : (A + B) ¬(AB) = A¬B + ¬AB


ALJABAR BOOLE

 Bukti teorema (11) dan teorema (12) :


 Seperti yang disarankan, teorema yang melibatkan
dua deret A dan B dapat dibuktikan dengan memilih
A = 0011 dan B = 0101. Dengan demikian dapat
dihitung seperti berikut ini:

 A 0 0 1 1 ¬A 1 1 0 0
 B 0 1 0 1 ¬B 1 0 1 0
 A+B 0 1 1 1 AB 0 0 0 1
 ¬(A+B) 1 0 0 0 ¬(AB) 1 1 1 0
 ¬A ¬B 1 0 0 0 ¬A + ¬B 1 1 1 0
ALJABAR BOOLE

 Kedua teorema telah diuji kebenarannya. Yang


pertama biasanya diartikan sebagai ”Invers suatu
jumlah semua dengan hasil perkalian masing-
masing invers”.

 Sedang yang kedua dapat diartikan ”Invers suatu


hasil perkalian sama dengan jumlah masing-
masing invers”. Perhatikan pemunculan jmlah dan
hasil perkalian yang bergantian.
 Pada umumnya :
¬(A+B) ≠ ¬A + ¬B dan ¬(AB) ≠ ¬A ¬B
ALJABAR BOOLE

Bukti teorema (13) dan teorema (14) :

Perhatikan deretan nilai berikut ini :


 A 0 0 1 1 B 0 1 0 1
 B 0 1 0 1 A 0 0 1 1
 A + B 0 1 1 1 B+A 0 1 1 1
 AB 0 0 0 1 BA 0 0 0 1

 Pada dasarnya kedua teorema ini benar karena 0 + 1


dan 1 + 0 keduanya menghasilkan 1 dan 0 x 1 dan 1 x 0
keduanya menghasilkan 0.
ALJABAR BOOLE

Bukti teorema (15) dan teorema (16) :

A 0 0 1 1 AB 0 0 0 1
B 0 1 0 1 A(¬B) 0 0 1 0
¬A 1 1 0 0 (¬A)B 0 1 0 0
¬B 1 0 1 0 ¬A¬B 1 0 0 0
ALJABAR BOOLE

 Penjumlahan AB + A¬B = 0011, ini adalah A sendiri.


Jadi eorema (15) terbukti.
 Penjumlahan AB + A(¬B )+ (¬A)B = 0111, ini adalah
A + B, sehingga teorema (18) terbukti.
 Penjumlahan keempat hasil perkalian memberikan
hasil 1111 yang merupakan isi teorema (20).
 Berikut A + AB menghasilkan 0011 yang adalah A
dan dengan demikian membuktikan teorema (16).
Dua teorema lainnya dapat dibuktikan dengan cara
yang sama dan cukup mudah untuk dikerjakan
dalam pikiran.
ALJABAR BOOLE

Bukti teorema (21) dan teorema (22) :


 Dengan meninjau kembali deret nilai A dan B di atas,

teorema ini bisa dibuktikan sebagai berikut :

 A+B 0 1 1 1
 (¬A + ¬B) 1 1 1 0
 (A + B) (¬A+ ¬B) 0 1 1 0
 A¬B + ¬AB 0 1 1 0

Dengan mengganti ¬A + ¬B dengan ¬(AB), yang oleh


teorema (12) dijamin sama, maka diperoleh teorema (22)
dari teorema (21).
ALJABAR BOOLE

Beberapa teorema yang berlaku untuk


tiga deret sembarang A, B, dan C
tampak sebagai berikut :

Teorema (22) A (B + C) = AB + AC
Teorema (23) A + BC = (A + B) (A + C)
Teorema (24) A + ( B + C) = (A + B) + C
Teorema (25) A (BC) = (AB) C
Contoh Penyederhanaan Logika
ALJABAR BOOLE
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN ANDA

WASSALAAM

ke awal

Anda mungkin juga menyukai