Oleh :
Brigita Audhy Chairawati (04/3E)
1641170018
Kelompok 5
2. Dasar Teori
Aljabar boolean merupakan sistem aljabar yang hanya memiliki dua konstanta saja,
yakni “1” dan “0”. Banyak pula orang yang menyebut aljabar boolean dengan nama aljabar
biner. Bilangan dalam aljabar boolean ini digunakan untuk menggambarkan atau mewakili
suatu keadaan yang umumnya dianalogikan sebagai level tegangan.
Aljabar Boolean juga merupakam rumusan matematika untuk menjelaskan sebuah hubungan
logika antara fungsi dan pensaklaran digital. Aljabar Boolean memiliki 2 macam nilai logika.
Hanya bilangan biner yang terdiri atas angka 0 dan 1 maupun pernyataan rendah dan tinggi.
Bagi anda yang belajar mendalami dunia elektronika, akan kerap bersinggungan dengan
aljabar boolean saat mempelajari materia mengenai elektronika digital.
Operasi NOT
Operasi AND
Operasi OR
A a'
0 1
1 0
2. Operasi AND
Operasi AND merupakan operasi boolean yang yang akan memghasilkan
nilai 1 ketika dipasangkan dengan 1 pula. Operasi AND
dilambangkan dengan dot ( . ). Operasi ini hanya akan menghasilkan nilai
benar jika kedua variabel bernilai benar, selain itu akan bernilai salah.
3. Operasi OR
DALIL BOOLEAN
1.0=0.1=0 1+0=0+1=1
TEOREMA BOOLEAN
Hukum identitas:
(i) a + 0 = a (ii) a × 1 = a
Hukum idempoten:
(i) a + a = a (ii) a × a = a
Hukum komplemen:
(i) a + a ’ = 1 (ii) a . a ’ = 0
Hukum dominansi:
(i) a × 0 = 0 (ii) a + 1 = 1
Hukum involusi:
(i) (a ’)’ = a
Hukum penyerapan:
(i) a + ab = a (ii) a (a + b) = a
Hukum komutatif:
(i) a + b = b + a (ii) ab = ba
Hukum asosiatif:
(i) a + (b + c) = (a + b) + c (ii) a (b c) = (a b) c
Hukum distributif:
(i) a + (b c) = (a + b) (a + c) (ii) a (b + c) = a b + a c
Hukum De Morgan:
(i) (a + b)’ = a ’b ’ (ii) (ab) ’ = a ’ + b ’
PRINSIP DUALITAS
× dengan +
+ dengan ×
0 dengan 1
1 dengan 0
Contoh.
Contoh penyederhanaan :
Penyelesaian:
= a + (a + a’)b (Distributif)
=a+1·b (Komplemen)
=a+b (Identitas)
Contoh penyederhanaan :
Contoh 1
Sederhanakan A . (A . B + C)
Penyelesaian A . (A . B + C) =A.A.B+A.C
=A.B+A.C
= A . (B + C)
Contoh penyederhanaan :
Contoh 2
Sederhanakan A’. B + A . B + A’ . B’
Penyelesaian A’ . B + A . B + A’ . B’ = (A’ + A) . B + A’ . B’
= 1 . B + A’ . B’
= B + A’ . B’
= B + A’
Contoh penyederhanaan :
Contoh 3
Sederhanakan A + A . B’ + A’ . B
Penyelesaian A + A . B’ + A’ . B = (A + A . B’ ) + A’ . B
= A + A’ . B
=A+B
Prinsip kerja rangkaian lock/latch adalah ketika Tombol ON ditekan, maka output akan
on, dan akan tetap on ketika Tombol ON dilepas. Untuk mematikan output, digunakan
tombol 2 yakni Tombol OFF.
Bagaimana caranya agar output tetap on ketika Tombol ON dilepas? Caranya adalah
dengan menggunakan kontak tambahan (auxiliary) pada output yang digunakan sebagai
pengunci atau lock. Ketika Tombol ON dilepas, output akan tetap dialiri arus dari kontak
tambahan tersebut. Dan ketika Tombol OFF ditekan (memutus aliran arus ke output),
maka output akan off, dan akan tetap off karena kontak tambahan pun sekarang dalam
kondisi off.
. Latching Circuit
3. Prosedur Praktikum
4. Hasil Praktikum
Soal
No. 1 dan 2
No.3
Terdapat sebuah troli dengan posisi awal berada di sebelah kiri, dan limit switch 1 (LS1)
dalam kondisi ditekan.
Apabila tombol START ditekan, maka lampu hijau akan ON dan Troli akan
bergerak ke kanan
Troli bergerak ke kanan hingga menenkan limit switch 2 (LS2), apabila sudah
mencapai limit swtich tersebut maka troli akan kembali berjalan ke kiri menuju
limit switch 1
Apabila tombol STOP ditekan, maka lampu merah akan ON dan troli akan reset
(berhenti)
Jawaban
1.
a. Rumus
Y= A’B+A
= (A+A’)(A+B)
= 1 (A+B)
= A+B
b. Ladder Diagram
Sesudah disederhanakan
c. Tabel Kebenaran
A B Y
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
2.
a. Rumus
Y= (AB+C)’
= A’+B’.C’
b. Ladder Diagram
c. Tabel Kebenaran
A B C Y
0 0 0 1
0 0 1 0
0 1 0 1
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 0
3.
a. Ladder Diagram
5. Analisa
Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan didapatkan hasil berupa:
Jawaban nomor 1, dengan rumus awal Y=A’B+A yang disederhanakan
mendapatkan rumus baru menjadi Y=A+B, menggunakan hukum distirbutif
Sehingga tabel kebenaran yang dihasilkan oleh rumus awal dan rumus yang sudah
disederhanakan menghasilkan outputan yang sama. Tabel kebeneran rumus ini
sama dengan tabel kebenaran gerbang logika OR. Apabila kedua input atau salah
satu input berupa logika 1 maka hasil output adalah logika 1. Namun, jika kedua
input berlogika 0 maka output yang dihasilkan logika 0 juga.
Pada Gambar dibawah ini, Ladder diagram dalam pengaplikasian tombol START
(I0.0) yang ditekan akan menghasilkan outputan berupa lampu hijau (Q0.0) ON.
I0.1 berfungsi sebagai pengaman Q0.1 yang merupakan outputan lampu merah.
Proses terakhir adalah apabila LS2 aktif menandakan bahwa troli sudah menekan
LS2 sehingga akan menghasilkan output Q0.3 yaitu troli bergerak ke arah kiri.
Rangkaian lock-latching (NOC Q0.3 dan NCC I0.2) berfungsi untuk
mempertahankan gerak troli (Q0.3) hingga menyentuh LS1(I0.2)
6. Kesimpulan
7. Daftar Pustaka
http://nalasumarna.blogspot.com/2017/09/pengertian-aljabar-boolean.html
http://www.ilmukitabaru.com/2017/08/pengertian-aljabar-boolean-dan-contoh-
aljabar-boolean-rumus-aljabar-boolean.html
https://teknikelektronika.com/pengertian-aljabar-boolean-hukum-aljabar-boolean/
https://telinks.wordpress.com/2018/01/14/implementasi-rangkaian-ladder-lock-
latch-pada-board-forthuner46/
https://belajarplconline.wordpress.com/2010/04/20/dasar-dasar-plc/
Lampiran