Logika (logic) member pembatasan yang pasti dari suatu keadaan. Sehingga suatu
keadaan tidak dapat berada dalam dua ketentuan sekaligus. Oleh karena itu dalam
logika dikenal aturan-aturan sebagai berikut:
- Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar dan salah sekaligus
Dua keadaan yang saling bertentangan tersebut dalam aljabar boole ditunjukkan dengan
dua konstanta atau angka yaitu 0 dan 1.
Aljabar boole menggunakan hukum-hukum dan teori logika sebagai landasan atau dasar
perhitungan. Hal itu dipergunakan untuk memecahkan berbagai masalah dalam
merencanakan suatu rangkaian logika, yaitu suatu rangkaian yang fungsi keluarannya
(output) sangat tergantung pada variable masukan (input).
1. Hukum-Hukum Logika
Komutatif: (i) A + B = B + A
(ii) A B = B . A
Asosiatip: (ii) A + B + C = A + ( B + C )
=B+(A+C)
=C+(A+B)
(ii) A . B . C =A.(B.C)
=B.(A.C)
=C.(A.B)
Distributive: (i) A . ( B + C ) = A . B + A . C
(ii) (A+B)(A+C) =A + B . C
Absorbtib: (i) A + A . B = A
(ii) A + A . B = A + B
(iii) A . (A + B) = A . B
Catatan:
2. Teori Logika
Teori 1 :A+0 =A
Teori 2 :A.0 =0
Teori 3 :A+1 =1
Teori 4 :A.1 =A
Teori 5 :A+A =A
Teori 6 :A.A =A
Teori 7 :A+A =1
Teori 8 :A.A =0
Teori 9 :A =A
C. FUNGSI LOGIKA
Hukum-hukum dan teori-teori logika seperti yang telah dibahas diatas, biasanya sering
sekali digunakan untuk proses penyederhanaan fungsi logika. Fungsi logika merupakan
sebuah persamaan logika yang terdiri dari perkalian dan penjumlahan.
Fungsi perkalian disebut juga dengan Fungsi AND, ditandai degan notasi ., dan bisa
juga tanpa dikasih titik (.).
Fungsi penjumlahan disebut juga dengan Fungsi OR, ditandai degan notasi +.
1. F = A + B + BC
D. TABEL KEBENARAN
Contoh:
Penyelesaian:
A B F=A+B
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Penyelesaian:
A B F=A.B
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Penyelesaian:
A B C AB F = AB +C
0 0 0 0 0
0 0 1 0 1
0 1 0 0 0
0 1 1 0 1
1 0 0 0 0
1 0 1 0 1
1 1 0 1 1
1 1 1 1 1
6. Dan lain-lain
Rangkaian Logika
Contoh:
F = AB + B
B
a. F = A+AB+ABC+ABC
b. F = A+B+ABC
c. F = AB+AB+ABC
d. F = ( + )+ABC